• Tidak ada hasil yang ditemukan

d Pemgembangan Prasarana dan Sarana Kaw asan Perbatasan

e. Penyediaan Prasrana dan Sarana dalam rangka penanganan bencana

A. U sulan Program dan Kegiatan Pengembangan Permukiman

Jika meninjau kembali rencana tata ruang, dalam hal ini RTRW Kabupaten Timor Tengah Utara dan RTURK Kota Kefamenanu dan kajian kontekstual kondisi umum kabupaten Timor Tengah Utara. M aka ada beberapa program kegiatan prioritas menurut bidang dan sub bidang PU/ cipta karya yang termuat dalam RPIJM . Program pengembangan permukiman ini terw ujud dalam program pengembangan permukiman perkotaan dan program pengembangan permukiman perdesaan akan dibahas sebagai berikut :

Dalam pelaksanaanya program pengembangan mengikuti fungsi kaw asan yang telah ditetapkan, seperti program pengembangan kaw asan permukiman perkotaan dan perdesaan. Wujud-w ujud dari program ini perlu ditindaklanjuti pada masa-masa yang akan datang dengan memperhatikan ukuran kelayakanya. Pengembangan kaw asan permukiman yang dimaksud yakni:

a) Pengembangan kaw asan permukiman perkotaan:

 Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar bagi kaw asan RSH  Penataan dan Peremajaan Kaw asan

 Peningkatan Kualitas Permukiman

b) Pengembangan Kaw asan Permukiman perdesaan:

 Pengembangan Kaw asan Terpilih Pusat Pengembangan Desa  Pengembangan Kaw asan Agropolitan

 Penyediaan prasarana dan sarana permukiman dipulau kecil dan terpencil  Pengembangan Prasarana dan Sarana Kaw asan Perbatasan

 Penyediaan Prasarana dan Sarana dalam rangka Penanganan Bencana

Dari program-program pengembangan permukiman perkotaan dan perdesaan diatas, ada beberapa yang menjadi program prioritas pemerintah kabupaten Timor Tengah Utara seperti penyediaan PSD bagi kaw asan RSH, Peremajaan Kaw asan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Kaw asan Perbatasan.

V II-34

Tabel 7.8.

U sulan dan Prioritas Program Infrastruktur Permukiman Kabupaten Timor Tengah U tara

Dalam Ribuan

N o Program/ Kegiatan Volume/

Satuan

Biaya

(Rp) Lokasi

Kriteria Kesiapan 1 Penyusunan DED Infrastruktur

Kaw asan Kumuh Perkotaan 1 Paket 132.000 Kefamenanu

2

Pembangunan Infrastruktur Kaw asan Permukiman Perkotaan (Kaw asan Permukiman Kumuh)

1 Kws 1.600.000 Kab. Timor Tengah Utara

3

Rusunaw a bagi M asyarakat Berpenghasilan Rendah (M BR)

1 Kws 1.952.500 Kab. Timor Tengah Utara

4

Infrastruktur Kaw asan Permukiman Perdesaan (Perdesaan Potensial Yang M neingkat Kualitasnya)

1 Kws 2.632.000 Kaw asan Bisain

5

Infrastruktur Kaw asan Permukiman Perdesaan (Perdesaan Potensial Yang M neingkat Kualitasnya)

1 Kws 2.500.000 Kaw asan

Biboki M unleu

6

Infrastruktur Kaw asan Permukiman Perdesaan (Perdesaan Potensial Yang M neingkat Kualitasnya) 1 Kws 2.650.000 Kaw asan Biboki Anleu 7 Pembangunan/ Peningkatan Infrastruktur Kws. Permukiman di Perbatasan dan Pulau Kecil Terluar

1 Kws 5.000.000 Kaw asan N apan 8 Pembangunan/ Peningkatan Infrastruktur Kws. Permukiman di Perbatasan dan Pulau Kecil Terluar

1 Kws 5.000.000 Kaw asan Wini

9

Infrastruktur Kaw asan Permukiman Perdesaan (Perdesaan Potensial Yang M eningkat Kualitasnya)

3 Kws 7.782.000 Kab. Timor Tengah Utara

10 Pembangunan Prasarana

Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 10 Desa 2.500.000

Kab. Timor Tengah Utara

B. U sulan Pembiayaan Pembangunan Permukiman

Adapun untuk usulan pembiayaan dapat dijabarkan usulan pembiayaan baik dari APBD Kabupaten/ Kota, APBD Provinsi, APBN , maupun dari masyarakat dan sw asta, sesuai dengan kemampuan pembiayaan pemerintah kabupaten Timor Tengah Utara

V II-35

Tabel 7.9.

U sulan Pembiayaan Proyek Infrastruktur Permukiman Kabupaten Timor Tengah U tara

Dalam Ribuan N o Kegiatan APBN (Rp) APBD Provinisi (Rp) APBD Kabupaten (Rp) M asyarakat (Rp) Swasta (Rp) CSR (Rp) Total (Rp) 1 Penyusunan DED Infrastruktur Kaw asan Kumuh Perkotaan

132.000 132.000

2

Pembangunan Infrastruktur Kaw asan Permukiman Perkotaan (Kaw asan Permukiman Kumuh) 1.600.000 1.600.000 3 Rusunaw a bagi M asyarakat Berpenghasilan Rendah (M BR) 1.760.000 25.000 167.500 1.952.500 4

Infrastruktur Kaw asan Permukiman Perdesaan (Perdesaan Potensial Yang M neingkat Kualitasnya) 2.632.000 2.632.000 5

Infrastruktur Kaw asan Permukiman Perdesaan (Perdesaan Potensial Yang M neingkat Kualitasnya) 2.500.000 2.500.000 6

Infrastruktur Kaw asan Permukiman Perdesaan (Perdesaan Potensial Yang M neingkat Kualitasnya) 2.650.000 2.650.000 7 Pembangunan/ Peningka tan Infrastruktur Kw s. Permukiman di Perbatasan dan Pulau Kecil Terluar 5.000.000 5.000.000 8 Pembangunan/ Peningka tan Infrastruktur Kw s. Permukiman di Perbatasan dan Pulau Kecil Terluar

5.000.000 5.000.000

9

Infrastruktur Kaw asan Permukiman Perdesaan (Perdesaan Potensial Yang M eningkat Kualitasnya) 7.782.000 7.782.000 10 Pembangunan Prasarana Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 2.500.000 2.500.000

Usulan kegiatan dan pembiayaan secara lebih rinci dapat dituangkan ke dalam M atriks RPIJM terlampir

V II-36

7.2. Penataan Bangunan dan Lingkungan.

Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama untuk mew ujudkan lingkungan binaan, baik diperkotaan maupun diperdesaan, khususnya w ujud fisik bangunan gedung dan lingkungannya. Visi penataan bangunan dan lingkungan adalah terw ujudnya bangunan gedung dan lingkungan yang layak huni dan berjati diri, sedangkan misinya adalah :

1) M emberdayakan masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedung yang tertib, layak huni, berjati diri, serasi dan selaras, dan

2) M emberdayakan masyarakat agar mandiri dalam penataan lingkungan yang produktif dan berkelanjutan.

Untuk itu, Kementrian Pekerjaan Umum sebagai lembaga pembina teknis Penataan Bangunan dan Lingkungan mempunyai kew ajiban untukmeningkatkan kemampuan Kabupaten/ Kota agar mampu melaksanakan amanat UU N o 28/2002 tentang Bangunan Gedung. Untuk tahun anggaran 2007, sebagai kelanjutan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, perlu melanjutkan dan memperbaiki serta mempertajam kegiatannya agar lebih cepat memampukan Kabupaten/ Kota.

Disamping hal tersebut, Undang-undang No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman menggariskan bahw a peningkatan kualitas lingkungan permukiman dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan bertahap, mengacu kepada Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) sebagai penjabaran rencana tata ruang w ilayah (RTRW ) yang harus disusun oleh pemerintah daerah secara komprehensive, akomodatifdan responsif. Selaras dengan upaya pencapaian target M illenium (M DGs), yakni: mengurangi sampai setengahnya, sampai dengan tahun 2015, proporsi penduduk miskin tahun 1990 (target 1); dan mengurangi sampai setengahnya, sampai dengan tahun 2015, proporsi penduduk tanpa akses terhadap air minum dan sanitasi yang aman dan berkelanjutan, maka peningkatan kualitas lingkungan permukiman perlu dilakukan lebih intensive dengan melibatkan masyarakat setempat, kelompk peduli dan dunia usaha secara aktif.

7.2.1. Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan PBL

Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama untuk mewujudkan lingkungan binaan, baik di perkotaan maupun di perdesaan, khususnya wujud fisik bangunan gedung dan lingkungannya.

V II-37