B. PEMERIKSAAN DI TEMPAT PENGELUARAN (Ekspor dan antar area)
5. DARI DAERAH TERTULAR KE DAERAH BEBAS Untuk hewan hidup DOC/DOD DIPERBOLEHKAN
a. Persyaratan administrasi
(1) DOC/DOD dimaksud harus berasal dari peternakan pembibitan (Breeding Farm) yang tidak terjadi kasus Avian Influenza (AI) sekurang-kurangnya 30 hari terakhir baik secara klinis maupun patologi anatomi.
(2) Pengiriman DOC/DOD tersebut hanya dapat diangkut untuk satu kali tujuan (tidak boleh transit).
(3) Pengiriman DOC/DOD harus disertai Surat Keterangan dari Dokter Hewan Pemerintah Propinsi/Kabupaten/Kota tempat asal.
(4) Surat Keterangan dimaksud antara lain menerangkan tentang jenis unggas dan berasal dari peternakan pembibitan yang tidak terjadi kasus Avian Influenza (AI) sekurang-kurangnya 30 hari terakhir baik secara klinis maupun patologi anatomi.
(5) Dilengkapi dengan laporan surveilens yang dilakukan secara periodik / berkala di farm pada daerah tertular oleh UPT Karantina Hewan bersama instansi terkait (in line inspection).
(6) Harus disertai Surat Keterangan Asal / Surat Persetujuan Pengeluaran dan Pemasukan dari pejabat yang berwenang;
b. Pemeriksaan Fisik
(1) Dilakukan pemeriksaan terhadap kesesuaian antara fisik dan dokumen.
(2) Pemeriksaan fisik terhadap gejala klinis adalah sebagai berikut :
· Morbiditas dan mortalitas tinggi (dapat mencapai 100%)
· Pembengkakan (oedema subcutaneous) di kepala, mata dan leher
· Kebiruan (cyanosis) pada pial kepala
· Ptechiea pada larynk dan trachea
· Pada ayam petelur, kerabang telur melunak diikuti dengan terhentinya produksi telur
· Tungkai kaki tampak merah kehitaman
· Terdapat darah pada kloaka c. Pengasingan
Dilakukan pengasingan di Instalasi Karantina Hewan yang telah ditetapkan.
d. Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan mengamati gejala klinis yang timbul selama masa pengasingan dan dengan memperhatikan hasil surveilans secara berkala yang telah dilakukan oleh petugas karantina.
e. Perlakuan
(1) Box/kotak yang akan digunakan harus didesinfeksi.
(2) Dilakukan pengambilan sampel berupa swab kloaka atau swab nasopharing untuk pemeriksaan laboratorium.
Teknis pemeriksaan dapat dilihat di BAB IV.
(3) Bila hasil pengujian menunjukkan positif maka dilanjutkan dengan pemusnahan (lihat BAB IV) dengan biosecurity (4) Dilakukan pengamatan selama 21 hari dan bila terjadi
kematian karena HPAI dilakukan tindakan pemusnahan dengan biosecurity
(5) Biosecurity dilakukan dengan desinfeksi seluruh farm termasuk petugas farm dan melakukan pembatasan lalu lintas.
f. Pemeriksaan laboratorium
(1) Dilakukan pengujian dengan RT-PCR
(2) Hanya jika menunjukkan tanda-tanda klinis dan patologis maka dapat dilakukan uji cepat
g. Pembebasan
Bila persyaratan telah memenuhi dan pengujian yang dilakukan terhadap DOC/DOD menunjukkan hasil negatif, maka dilakukan tindakan pembebasan (Sertifikat Kesehatan Hewan dari Dokter Hewan Karantina).
Untuk hewan hidup unggas dewasa TIDAK DIPERBOLEHKAN
Untuk Bahan Asal Hewan (daging ayam, telur, bulu)
1) Karkas, daging, dan hasil olahan bahan asal unggas lainnya DIPERBOLEHKAN
a. Persyaratan administrasi:
(1) Harus berasal dari peternakan yang tidak tertular maupun sedang tidak terjangkit kasus Avian Influenza (AI) sekurang-kurangnya 14 hari terakhir.
(2) Memenuhi Persyaratan Kesehatan Masyarakat Veteriner khususnya dalam tata cara pemotongan unggas dan penanganan daging unggas.
(3) Dalam pengangkutan harus diangkut langsung ke tempat tujuan.
(4) Harus disertai dengan Surat Keterangan dari Dokter Hewan Pemerintah di Kabupaten/Kota tempat asal yang sekurang-kurangnya menerangkan hal tersebut diatas.
(5) Harus disertai Surat Keterangan Asal / Surat Persetujuan Pengeluaran dan Pemasukan dari pejabat yang berwenang;
b. Pemeriksaan Fisik
(1) Dilakukan pemeriksaan terhadap kesesuaian antara fisik dan dokumen
(2) Dilakukan pemeriksaan sesuai persyaratan Kesehatan Masyarakat Veteriner.
c. Pengasingan
Dilakukan pengasingan di Instalasi Karantina Hewan yang telah ditetapkan.
d. Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk mengambil sampel dan menunggu hasil pemeriksaan terhadap sampel.
e. Perlakuan
(1) Dilakukan pengambilan sampel berupa air thawing yang diambil secara acak sesuai peraturan Kesehatan Masyarakat Veteriner.
(2) Teknik pemeriksaan dapat dilihat pada BAB IV f. Pemeriksaan laboratorium
Dilakukan pengujian dengan RT-PCR g. Pembebasan
Bila persyaratan telah memenuhi dan pengujian yang dilakukan menunjukkan hasil negatif, maka dilakukan tindakan pembebasan (Sertifikat Sanitasi dari Dokter Hewan Karantina ).
2) Telur diperbolehkan a. Persyaratan administrasi:
(1) Harus berasal dari flok peternakan yang tidak terjadi kasus Avian Influenza (AI) sekurang-kurangnya 30 hari terakhir baik secara klinis maupun patologi anatomi.
(2) Kotak/box telur hanya dapat diangkut untuk satu kali tujuan (tidak boleh transit), harus didesinfeksi sebelum pengiriman dan segera dimusnahkan di tempat tujuan.
(3) Harus disertai dengan Surat Keterangan dari Dokter Hewan Pemerintah Propinsi/Kabupaten/Kota tempat asal yang sekurang-kurangnya menerangkan sebagaimana hal tersebut di atas.
(4) Untuk membuktikan bahwa kotak/box di atas sudah didesinfeksi harus ada Surat Keterangan dari Dokter Hewan pemerintah/farm.
(5) Harus disertai Surat Keterangan Asal / Surat Persetujuan Pengeluaran dan Pemasukan dari pejabat yang berwenang;
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan terhadap kesesuaian antara fisik dan dokumen.
c. Pengasingan
Dilakukan pengasingan di Instalasi Karantina Hewan yang telah ditetapkan.
d. Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk mengambil sampel dan menunggu hasil pemeriksaan terhadap sampel.
e. Perlakuan
(1) Alat angkut/wadak Telur yang dilalulintaskan dilakukan desinfeksi.
(2) Bila ditemukan kecurigaan adanya penyimpangan maka telur yang dilalulintaskan harus didesinfeksi.
(3) Dilakukan pengambilan sampel berupa swab permukaan kerabang telur atau feses yang menempel di telur yang diambil secara acak sesuai peraturan Kesehatan Masyarakat Veteriner.
(4) Teknik pemeriksaan dapat dilihat pada BAB IV.
f. Pemeriksaan laboratorium
Dilakukan pengujian dengan RT-PCR g. Pembebasan
Bila persyaratan telah memenuhi dan pengujian yang dilakukan menunjukkan hasil negatif, maka dilakukan tindakan
pembebasan (Sertifikat Sanitasi dari Dokter Hewan Karantina).
Untuk pakan ternak diperbolehkan a. Persyaratan administrasi
(1) Berasal dari industri pakan ternak, yang diperkuat oleh Surat Keterangan Sanitary dari Dokter Hewan Pemerintah Propinsi/Kabupaten/Kota ditempat asal.
(2) Diangkut secara langsung dari pihak pakan ke tempat tujuan.
(3) Apabila di sekitar lokasi industri pakan ternak tersebut terdapat peternakan unggas maka dalam jarak radius 1 km sedang tidak terjadi kasus Avian Influenza (AI) sekurang-kurangnya 30 hari terakhir.
b. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan pemeriksaan terhadap kesesuaian antara fisik dan dokumen
c. Pengasingan
Pengasingan dilakukan di pabrik pakan ternak d. Pengamatan
Pengamatan dilakukan di pabrik pakan ternak secara berkala (in line inspection) melalui mekanisme sistem pengawasan (lihat BAB II)
e. Perlakuan
Pada pakan yang akan dilalulintaskan dilakukan fumigasi
f. Pembebasan
Bila tidak terdapat kerusakan/perubahan fisik pada pakan ternak, maka dilakukan tindakan pembebasan (Sertifikat Sanitasi
dari Dokter Hewan Karantina).
Limbah Peternakan (Alas Kandang, bulu, kotoran, limbah cair/padat, pupuk dan limbah lainnya) TIDAK DIPERBOLEHKAN
Untuk Bahan biologik : vaksin, serum, darah, spesimen TIDAK DIPERBOLEHKAN
BAB IV