• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 1. Photo Bersama Kepala Desa Tambak dan Warga

39 Lampiran 5. Artikel

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA DI DESA TAMBAK KECAMATAN LANGGAM

KABUPATEN PELALAWAN

Surya, Hernimawati dan Sudaryanto

Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Lancang Kuning Abstrak

Tambak salah satu desa swakarsa yang ada di Kecamatan Langgam. Desa swakarsa adalah desa yang sedang mengalami proses peralihan atau transisi dari desa swadaya menuju desa swasembada dengan ciri diantaranya kebiasaan adat istiadat sudah tidak mengikat secara penuh dan mulai diterapkannya alat dan teknologi. Oleh karena itu di desa ini perlu dilakukan penyuluhan tentang hak dan kewajiban warga negara. Sebab dari hasil pra survey masih terdapat tanggung jawab dalam menjalankan kewajiban yang belum dilaksanakan sementara hak sudah diterima, seperti rumah layak huni yang sudah dibangun tidak ditempati sehingga menjadi mubazir. Menurut Asep dan Subhan, dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan, hak dan kewajiban warga negara Indonesia harus dijalankan sebagaimana mestinya. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan dengan cara penyuluhan dan diskusi, pre test serta post test. Dari hasil pengabdian diketahui terjadi peningkatan pemahaman masyarak, kesadaran, wawasan dalam menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga negara.

Kata Kunci: Hak, Kewajiban dan Warga

RIGHTS AND OBLIGATIONS OF INDONESIAN CITIZENS IN THE VILLAGES OF LANGGAM SUB DISTRICT

DISTRICT OF PELALAWAN

Surya, Hernimawati and Sudaryanto

Faculty of Administrative Sciences University of Lancang Kuning Abstract

Tambak one of the swakarsa villages in Langgam District. Swakarsa village is a village that is undergoing a transitional process or transition from supporting villages to self-sufficient villages with characteristics such as customs habits are not fully binding and began the application of tools and technology. Therefore, in this village, it is necessary to educate about the rights and obligations of the citizens. Because of the pre-survey results there is still responsibility in carrying out the obligations that have not been implemented while the right has been received, such as habitable house that has been built is not occupied so that it becomes wasteful. According to Asep and Subhan, in the book Citizenship Education, the rights and obligations of Indonesian citizens must be run properly. Method of implementation of community service is done by counseling and discussion, pre test and post test. From the results of dedication is known to increase understanding of society, awareness, insight in exercising the rights and obligations as citizens.

Keywords: Rights, Obligations and Residents

1 Pendahuluan

Tambak merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan. Selain Tambak desa lainnya yang ada di Kecamatan Langgam adalah Langkan, Langgam, Padang Luas, Pangkalan Gondai, Penarikan, Segati dan Sotol. Tambak salah satu desa swakarsa yang ada di Kecamatan Langgam. Desa swakarsa adalah desa yang sedang mengalami proses peralihan atau transisi dari desa swadaya menuju desa swasembada dengan ciri diantaranya kebiasaan adat istiadat sudah tidak mengikat secara penuh dan mulai diterapkannya alat dan teknologi.

Oleh karena itu di desa ini perlu dilakukan penyuluhan tentang hak dan kewajiban warga negara. Sebab dari hasil pra survey masih terdapat tanggung jawab dalam menjalankan kewajiban yang belum dilaksanakan sementara hak sudah diterima, seperti rumah layak huni yang sudah dibangun tidak ditempati sehingga menjadi mubazir. Kemudian masih terdapat warga yang belum membayar pajak tanah dan bangunan. Kemudian tidak semua anak yang mengikuti pendidikan, sementara saran dan prasarana sudah dibangun.

Di Desa Tambak masih terdapat masyarakat yang belum menempuh pendidikan ataupun yang buta huruf. Hal ini cukup memprihatinkan mengingat jumlah sekolah di Desa Tambak dari TK sampai SMA/ sederajat cukup tersedia.

Oleh karena itu perlu diberikan pemahaman kepada penduduk yang ada di sana akan pentignya menjalankan hak dan kewajiban warga negara.

Kajian Literatur

Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mitra secara sistematis sesuai dengan prioritas permasalahan adalah pemberian penyuluhan tentang hak dan kewajiban warga negara. Menurut Asep

dan Subhan, dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan, hak dan kewajiban warga negara Indonesia mencakup kebebasan beragama dan beribadah sesuai dengan kepercayaan, bebas berserikat dan berkumpul, pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil, bekerja serta mendaptkan imbalan dan perlakukan yang adil dan layak dalam hubungan kerja, memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan, status kewarganegaraan. Sedangkan kewajiban mencakup membayar pajak, membela tanah air, membela pertahanan dan keamanan negara, menghormati hak azasi orang lain dan membatasi pembatasan yang tertuang dalam peraturan.

Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan dengan cara penyuluhan dan diskusi, pre test serta post test. Metode penyuluhan dilakukan dengan cara memberikan penjelasan materi tentang hak dan kewajiban warga negara.

Keseluruhan unsur – unsur kelembagaan di tingkat desa tersebut, diberikan pemahaman tentan hak dan kewajiban warga negara dan pengetahuannya di dalam menjalankan peran dan fungsinya dalam melakukan kegiatan pembangunan yang berdasarkan Pancasila. Metode diskusi yaitu dilakukan setelah metode penyuluhan dan penjelasan diberikan dan selanjutnya memberikan kesempatan kepada para peserta pengabdian untuk bertanya jawab dan memecahkan persoalan – persoalan masyarakat di dalam kegiatan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban warag negara.

Hasil Dan Pembahasan

Dari pre test yang dilakukan diketahui peserta masih memiliki pemahaman yang belum menyeluruh

2 terhadap hak dan kewajiban warga

negara. Seperti; kebebasan berserikat, mendapatkan imbalan, status kewarganegaraan, membayar pajak dan membela pertahanan dan keamanan negara. Sehingga keberadaan organisasi di masyarakat masih kurang, pekerjaan yang dibayar tidak sesuai dengan ketentuan (upah minimum), ketidak tahuan perubahan status kewarganegaraan, keengganan membayar pajak dan memahami bahwa pembelanaan negara adalah ruang lingkup milliter bukan sipil.

Oleh karena itu selanjutnya dilakukan penyuluhan dan diskusi tentang hak dan kewajiban warga negara. Terlebih dahulu diberikan pemahaman tentang warga negara.

Warga negara adalah penduduk sebuah negara atau bangsa yang berdasarkan keturunan, tempat kelahiran dan sebagainya yang mempunyai hak dan kewajiban. Sementara hak adalah sesuatu yang kita teriam sesuai dengan ketentuan dan kewajiban adalah sesuatu yang harus kita lakukan menurut peraturan perundang-undangan dalam hal ini karena ruang lingkupnya Indonesia maka sesuai dengan aturan yang berlaku di dalamnya.

Dalam mengimplementasikan hak, maka rujukan yang diambil adalah menurut Asep dan Subhan, dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan, yakni;

- Kebebasan beragama dan beribadah sesuai dengan kepercayaan; sesuai dengan pasal 29 UUD NKRI Tahun 1945 maka warga negara diberikan hak nya untuk memilih agama menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan tanpa ada pemaksaan.

Pemaksaan yang timbul dan pelarangan akan menimbulkan konfil sosial. Oleh karena itu semua warga negara mesti saling menghormati atas perbedaan agama dan menjalankan ibadah tersebut.

- Bebas berserikat dan berkumpul:

sesuai dengan Pasal 28 UUD NKRI

Tahun 1945 maka warga negara didorong untuk terlibat aktif dalam berbagai organisasi pemerintahan dan non pemerintahan. Tujuannya agar masyarakat memiliki peran, tinggal lagi bagaimana peran tersebut diwujudkan secara kongkrit dan positif. Kondisi ini di Desa Tambak Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan masih kurag.

Masyarakat masih banyak yang belum berhimpun di dalam organisasi desa. Oleh karena itu perlu didorong agar aktif berorganisasi.

- Pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil;

dari sini maka pemerintah ingin meyadarkan warga negara bahwa mereka diakui kepemilikannya terhada sesuatu. Bahkan ketika terjadi masalah harus sepenuhnya diserahkan kepada ranah hukum, tidak boleh main hakim sendiri, merebut hak milik orang lain secara paksa atau melanggar ketentuan.

Semua warga negara tidak boleh berlaku semena-mena karena ketika itu dilakukan maka ia akan berhadapan dengan hukum.

- Bekerja serta mendaptkan imbalan dan perlakukan yang adil dan layak dalam hubungan kerja; dalam bekerja juga, baik sebagai pengusaha mupun sebagai pekerja harus memahami tentang undang-undang ketenagakerjaan. Misalnya dari segi upah, ada standar nasional (upah minimum nasional/ UPN), upah minimum regional (UMR), upah minimum provinsi (UNP) dan upah minimun kota/ kabupaten (UMK). Prakteknya di Desa Tambak masih terdapat pemberian upah yang belum memenuhi ketentuan tersebut, namun warga pekerja tidak berani melakukan penuntatan. Sehingga disini perlu peran perguruan tinggi untuk kembali mengingatkan pemerintah

3 dan swasta agar memberikan upah

dan keadilan.

- Memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan; Pasal 28 D ayat 3 UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Tahun 1945, menekankan hal ini. Dalam rekrutmen tenaga kerja bahkn pengisian posisi jabatan tidak boleh diskriminasi. Semua harus diberikan kepada warga negara, kalaupun ada penyeleksian harud dilakukan secara adil dan bijaksana.

Kondisi yang terjadi di desa ini, masih ada ketidak adilan yang diterima oleh masyarakat.

- Status kewarganegaraan; seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, maka manusia juga akan melakukan migrasi dan ingin diakui keberadaannya secara adminitrasi oleh negara. Hal ini perlu juga dipahami masyarakat sebagai warga negara Indonesia. Kenapa? Agar paham bahwa siapa saja bisa merubah kewarganegaraanya sehingga jangan heran nanti kalau ada imigran yang menjadi warga negara Indonesia atau sebaliknya.

Apalagi Kabupaten Pelalawan memiliki berbagai perusahaan yang memperkerjakan tenaga kerja asing seperti PT RAPP (Riau Andalan Pulp And Paper), tentunya ada potensi pekerja asing menjadi warga negara Indonesia. Ini sesuai

dengan undang-undang

kewarganegaraan Nomor 12 Tahun 2006. Sementara bagi masyarakat Desa Tambak yang juga berada di luar negeri atau masih di Indonesia memiliki potensi yang sama untuk menjadi warga negara lain, tentunya mengikuti ketentuan yang berlaku di negara tersebut. Dari kegiatan pengabdian yang dilakukan belum ada data tentang perubahan status kewarganegaraan.

Sementara untuk perwujudan menjalankan kewajiban warga negara

sudah berjalan dengan baik meskipun terdapat beberapa kelemahan. Misalnya;

- Membayar pajak; masyarakat yang terdapat di Desa Tambak Kecamatan Langgam masih rendah tingkat kesadaran untuk membayar pajak. Hak milik tanah dan bangunan serta motor tidak sampai pada ketentuan administrasi untuk pembayaran pajak. Tanah banyak yang hanya sampai pada Surat Keterangan Camat dan atau Surat Keterangan Ganti Rugi (SKGR) belum sampai kepada sertifikat Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Begitu pula dengan bangunan/

rumah banyak yang tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB).

Kondisi yang tidak jauh berbeda dengan kepemilikan motor, motor yang sudah dibeli masih ada yang tidak memiliki plat kendaraan, terutama untuk sepeda roda dua.

Alasannya hanya dipakai untuk ruang lingkup desa, tidak sampai ke ibukota kabupaten.

- Membela tanah air; sikap membela tanah air diwujudkan dengan peringatan hari besar seperti 17 Agustus dengan menyelenggarakan berbagain even. Sesuai dengan semangat Presiden RI Joko Widodo, perubahan mental juga tengah dikibarkan pemerintah desa begitu pula dengan bela negara.

Berbagai program pemerintah pusat tengah dilaksanakan dan diwujudkan oleh Pemerintah Desa Tambak.

- Membela pertahanan dan keamanan negara; hal ini diwujudkan dengan melaksanakan penjagaan keamanan lingkungan/ ronda. Kemudian dilakukan dengan penyuluhan dari instansi terkait tentang paham radikalisme dan ketika ada anggota DPRD Kabupaten/ Provinsi/ Pusat yang melakukan reses. Namun tingkat kehadiran masyarakat masih rendah.

4 - Menghormati hak azasi orang lain

dan membatasi pembatasan yang tertuang dalam peraturan; untuk kewajiban ini di Desa Tambak Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan sudah berjalan secara normal sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Ketentuan yang berlaku baik tertung dalam peraturan daerah (perda) atau peraturan lainnya yang lebih tinggi seperti UUD 1945, undang-undang serta peraturan lain yang berkaitan dengan hak azasi manusia.

Langkah terakhir dari kegiatan pengabdian masyarakat setelah dilakukan penyuluhan dan diskusi adalah memberikan post test. Dari hasil post test diketahui terjadi peningkatan pemahaman masyarak, kesadaran, wawasan dalam menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Selain itu penulis juga mendapatkan gambaran tentang Desa Tambak. Desa Tambak memiliki 14 RT, 7 RW, 2 dusun dan 423 Kepala Keluarga (KK). Desa Tambak berada dalam wilayah Kecamatan Langgam yang sudah ada sejak 400 tahun lalu yang dahulunya bernama Rana Tanjung Bunga. Perkiraan tersebut menurut sejarah Kerajaan Aceh dimasa Sultan Aceh Iskandar Muda Mahkota Alam yang dikenal juga dengan nama Dharma Wangsa, berkuasa pada tahun 1607-1636.

Dimasa pemerintahannya pernah melakukan penyerangan ke Kerajaan Gasib dan ke daerah Kampar. Pada masa itu daerah Kampar dalam kekuasaan Kerajaan Johor dimasa Sultan Alaudin Riayat Syah II. Dimana pada waktu itu daerah Kampar tidak terurus lagi yang dipimpin oleh seorang Adipati Kampar selaku wakil Kerajaan Johor.

Selanjutnya setelah padam kekuasaan tiga orang besar yang sama besar kekuasaannya tersebut (Dt Unggas Bomban, ST Betampin 1 dan Cik Jebuh) datang lagi tiga orang dari Minang

Kabau Kerajaan Pagaruyung ke daerah Kampar atas izin Raja Johor untuk bertempat tinggal di daerah Kampar yang pada masa itu di muara Sungai Kampar telah ada sebuah kerajaan/

negeri yang dinamakan Sangar.

Seterusnya, pada masa penjajahan Jepang 1942-1945, oleh Jepang Districk-districk dirubah namanya menjadi KU yang dipimpin Kucho (Langgam Ku dipimpin Wan Leman).

Kesimpulan Dan Saran Kesimpulan

Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada didalam kandungan , sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan / kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut . Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain , sehingga dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang .

Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “ Tiap - tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan “ . Pasal tersebut menjelaskan bahwa setiap individu sebagai anggota warga negara berhak untuk mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa , dan bernegara . Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan dalam pemenuhan kehidupan yang layak . Penghidupan yang layak diartikan sebagai kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar , seperti : pangan , sandang , dan papan . Saran

5

Hak dan kewajiban merupakan suatu instrumen yang saling terkait , sehingga pelaksanaan hal tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi ketimpangan yang akan menyebabkan timbulnya gejolak masyarakat yang tidak diinginkan .

Daftar Pustaka

Dicky Wisnu UR, 2009, Teori Organisasi, Universitas Muhamadiyah Malang Fatah Yasin Ahmad, 2011,

Pengembangan Sumber Daya Manusia, UIN-MALIKI PRESS, Malang Haw. Widjaja, 2013, Penyelenggaraan

Otonomi Di Indonesia, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Inu Kencana, 2013, Sistem Administrasi Negara, Bumi Aksara, Jakarta.

Kaelan, 2010, Pendidikan Pancasila, Paradigma Yogyakarta.

Khaerul Umam ,2010, Perilaku Organisasi, CV. Pustaka Setia, Jakarta.

Miftah Toha, 2010, Ilmu Administrasi Publik Kontemporer, Kencana Prenada Grup, Jakarta.

Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2014 Tentang Desa.

Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa Soesilo Zauhar, 2012, Reformasi

Administrasi, Bumi Aksara, Jakarta.

Sofyan Safri Harahap, Sistim Pengawasan Manajemen, cetakan ke 2 PT. Pustaka Kuantum , Jakarta 2010.

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Administrasi, Jakarta : Penerbit Alfabetha

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Administratif, Alfabeta, Bandung.

Sutarto, Dasar-Dasar Kepemimpinan Administrasi, Gajah Mada University, 2010.

Terry, George R. Dan Leslie W. Rue.

2010. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.

Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah.

Undang-undang Republik Indonesia No 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Dokumen terkait