• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR NARASUMBER

Dalam dokumen ANALISIS KOMUNIKASI DAN PERSEPSI MASYARA (Halaman 168-192)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN 1: DAFTAR NARASUMBER

No Inisial Nama Jenis

Kelamin Umur Pekerjaan

1 EM Enriqo Moreno Ginting L 40 tahun Manajer Departemen Corporate Communication ATB 2 JD Janne Dian Mulawati

P 24 tahun CSR Officer ATB

3 BP Bagus Permadi L 45 tahun CSR & Branding Supervisor ATB 4 HN Hanna P 35 tahun Staff Tata Usaha SMPN 6 Batam 5 SB Syamsulbahri L 52 tahun Kepala Sekolah SMK Ibnu Sina

Batam 6 HL Hercules L 30 tahun Juru Bicara Komunitas Real Mountain Bikers Batam

8 SY Suyati P 39 tahun Ibu Rumah Tangga 7 TW Tutu Witoelar L 56 tahun Staff Divisi Air BP

Batam 9 RF Muhammad Riza

Fahlevi

L 34 tahun Penanggung Jawab Harian BatamPos

LAMPIRAN 2: PEDOMAN WAWANCARA

Pedoman pertanyaan kepada internal (manajer dan staff departemen corporate communication ATB), antara lain:

- Apakah alasan ATB melaksanakan CSR? Apa makna CSR bagi ATB? - Mengapa program penanaman pohon dipilih sebagai salah satu program

untuk mengimplementasikan CSR?

- Daerah penanaman pohon ditentukan dengan cara apa? Apakah atas inisiatif ATB sendiri atau boleh di-request oleh masyarakat?

- Jenis pohon apa yang ditanam? Bagaimana spesifikasinya? Mengapa pohon tersebut yang dipilih?

- Bagaimana sejarah dan perkembangan program penanaman pohon sejak pertama kali diadakan hingga saat ini? Kesulitan apa yang dihadapi?

- Apakah ada hubungan antara CSR dan visi misi perusahaan? Apakah CSR memiliki visi dan misi tersendiri?

- Apakah tujuan dasar, target, dan strategi program penanaman pohon ini? Siapa yang menentukannya dan bagaimana prosesnya?

- Siapa yang merancang struktur organisasi departemen corporate communication? Apakah terdapat perubahan sejak awal hingga saat ini? Bagaimana proses perancangannya?

- Bagaimana proses penyediaan sumber daya manusia untuk menjalankan program? Apakah SDM yang ada saat ini sudah kredibel untuk melakukan tugasnya?

- Siapa yang menghubungi stakeholder atau masyarakat untuk melaksanakan program? Bagaimana pemetaan wilayah dilakukan, apakah bersamaan dengan linkage stakeholder? Bagaimana proses tahapan ini dilaksanakan? - Darimana dana dianggarkan? Berapakah kisaran dana yang diperlukan?

Bagaimana proses penentuan sumber dana terjadi?

- Bagaimana rangkaian implementasi program yang sudah direncanakan sebelumnya? Siapa sajakah pihak lain yang terlibat dan apa perannya dalam implementasi program? Apakah kesulitan yang dihadapi selama pelaksanaan program?

- Siapa yang menyusun laporan? Bagaimana proses penyusunan laporan dan apa isi keseluruhan laporan?

- Bagaimana proses evaluasi dilakukan? Apakah makna penting evaluasi pada program penanaman pohon ini?

Pedoman pertanyaan kepada eksternal (beneficiaries dan stakeholders program penanaman pohon ATB), antara lain:

- Kapan penanaman pohon dilaksanakan? Bagaimana awalnya? Siapa yang menghubungi atau datang menemui?

- Sejak kapan berhubungan dengan ATB? Apakah sudah pernah berhubungan sebelum adanya program penanaman?

- Bagaimana proses penanaman pohon berjalan? Apakah ada kesulitan yang dihadapi? Adalah miskomunikasi yang pernah terjadi?

- Apakah menurut narasumber ATB kredibel atau memiliki kapabilitas yang baik dalam menjalankan program ini? Bagaimana kredibilitas perusahaan di mata narasumber?

- Apakah konteks pelaksanaan program sudah tepat? Apakah narasumber mengetahui mengenai ATB Festival Hijau? Manakah yang lebih baik dilaksanakan, penanaman/pemberian pohon seperti sebelumnya atau berbentuk festival?

- Apakah pesan mengenai lingkungan hidup ini dapat diterima dengan baik? - Apakah narasumber dapat memahami dengan jelas dalam rangka apa

program penanaman pohon ini dilaksanakan? Apa tujuannya?

- Apakah setelah penanaman selesai ada tindak lanjut dari ATB? Bagaimana hasil penanaman tersebut?

- Bagaimanakah hubungan dan komunikasi antara ATB dengan narasumber? - Apa kesan yang didapat dari program ini?

- Apakah narasumber memiliki kritik dan saran yang dapat disampaikan kepada ATB mengenai program penanaman pohon?

LAMPIRAN 3: CATATAN LAPANGAN PENELITIAN Subyek : Arti Penting CSR Bagi Perusahaan

Waktu : 27 Oktober 2016 Pukul 09.57 WIB Tempat : Adhya Building, Sukajadi

Adhya Tirta Batam (ATB) menyelenggarakan CSR didasarkan oleh beberapa hal. Alasan utama adalah, sesuai dengan undang-undang, perusahaan yang usahanya bersinggungan dengan sumber daya alam, diwajibkan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial atau CSR. Meskipun belum ada peraturan yang jelas dari pemerintah, perusahaan dengan skala apa yang harus menunaikan kewajiban ini, ATB merasa hal ini penting untuk dilakukan karena sesuai dengan visi ATB bahwa perusahaan akan menggunakan penerapan terbaik tata kelola perusahaan, yakni sebagai perusahaan yang penuh integritas dan profesionalisme, maka sudah sewajarnya ATB melaksanakan CSR.

Selain itu bagi ATB, sudah jelas dalam misi pertama bahwa perusahaan berusaha memberikan pelayanan terbaik demi tercapainya kepuasan pelanggan, maka sebagai perusahaan yang melayani kepentingan publik, ATB merasa harus memberikan kontribusi ke publik dalam bentuk CSR, karena dalam operasionalnya ATB tidak mungkin dapat terlepas dari hubungan dengan publik. Namun sejalan dengan diselenggarakannya CSR dari tahun ke tahun, ATB merasa melalui pelaksanaan CSR, ATB menjadi dapat semakin dekat dengan masyarakat. Kedekatan ini menambah kesadaran ATB bahwa sebagai lembaga bisnis dalam setiap langkahnya ATB tidak boleh melanggar etika yang ada di masyarakat. Beberapa alasan inilah yang membuat CSR menjadi esensi yang penting bagi sistem perusahaan, sehingga semua kegiatan CSR setiap tahunnya selalu direncanakan dengan matang. Menurut manajemen perusahaan, pemerintah hanya mensyaratkan empat bidang CSR yakni kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan sosial. Atas inisiatif sendiri, ATB menambahkan CSR di bidang olahraga.

Dalam bidang lingkungan, ATB sudah melaksanakan program penanaman pohon sejak tahun 2011 dengan misi awal untuk menghijaukan kembali kota Batam. Ditahun yang sama dan tahun 2012, ATB menanam total 2500 pohon di fasilitas-fasilitas umum. Pohon-pohon yang sudah ditanam ini diharapkan dapat

dijaga oleh masyarakat. Pada tahun 2013 ATB dengan tajuknya “Plant More

Trees” tergerak untuk menanam lebih banyak pohon sekitar 2000 pohon di daerah resapan air (catchment area), fasilitas umum, dan sekolah-sekolah serta memeliharanya selama tiga bulan. Biaya pemeliharaan pohon lebih besar dibandingkan biaya pembelian pohon-pohon itu sendiri. Kegiatan ini sendiri sangat diapresiasi oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) kota Batam, mengingat Batam saat itu kekurangan 11% area penutupan vegetasi, terutama di catchment area.

Namun pohon yang sudah dipelihara dengan baik itu beberapa waktu kemudian, atas kepentingan pihak lain entah itu kepentingan bisnis atau kepentingan umum, ada yang hilang dan disalahgunakan. Komitmen yang telah dilakukan oleh ATB dirasa tidak didukung dengan kepedulian pihak-pihak lainnya, sementara menurut ATB menghijaukan Batam kembali bukanlah

tanggung jawab ATB. Oleh karena itu pada tahun 2014 dan 2015, ATB lebih fokus untuk mengadakan penanaman pohon di sekolah-sekolah, dimana ATB hanya memberikan pohon dan ikut menanam saja, pemeliharaannya dilanjutkan oleh pihak sekolah.

Pada tahun 2016, ATB mengusung konsep baru dalam acara penanaman pohon agar tidak mengulang kejadian pahit sebelumnya. ATB mengemas acara ini dalam bentuk event yang lebih fun bertajuk “ATB Festival Hijau”. Ratusan

peserta dari komunitas sepeda dan pecinta alam mendaftarkan diri dan membayar biaya untuk konsumsi, kaos, dan undian doorprize. Pada hari H peserta mengikuti kegiatan bersepeda sejauh 10 kilometer dengan rute memasuki hutan Duriangkang dan menanam total 1000 pohon di sana. Diajaknya peserta memasuki catchment area ini agar peserta dapat melihat langsung bagaimana kondisi daerah resapan air kota Batam yang masih kurang penanaman. Selain itu dengan diliputnya event ini oleh berbagai media massa, ATB berharap dapat menjadi inisiator bagi masyarakat ke depannya untuk menyadari pentingnya penanaman pohon dan tergerak untuk menghijaukan Batam kembali.

Program Penanaman Pohon sebagai bentuk CSR bidang lingkungan yang dilakukan oleh ATB didefinisikan sebagai community service, tidak dalam bentuk

community development maupun community empowerment. Melalui program CSR-nya ini, ATB hanya bermaksud untuk mengedukasi masyarakat, tidak untuk mengembangkan maupun memberdayakannya. Karena dalam menjalankan bisnisnya, ATB tidak merugikan masyarakat dalam bentuk apapun, apalagi hingga merusak lingkungan. Memang ATB mengelola sumber daya alam, namun air yang dikelola bukanlah sumber daya tak terbarukan. Air tidak bisa habis, akan tetapi dapat terjadi kelangkaan air yang disebabkan kurangnya daerah resapan air (catchment area) atau pengaruh cuaca yakni rendahnya curah hujan. Atas dasar pertimbangan bahwa curah hujan tidak dapat kita kendalikan, maka ATB melakukan hal yang memungkinkan yakni memperbanyak daerah resapan air dengan menanam pohon, dan mengedukasi masyarakat akan pentingnya penanaman pohon.

Meskipun CSR penanaman pohon ini tidak dalam bentuk comdev, tetapi sasaran CSR haruslah tepat. Penanaman pohon dilakukan di beberapa tempat yakni daerah resapan air, fasilitas umum, dan sekolah-sekolah. Dipilihnya daerah resapan air sudah tentu dengan tujuan menjamin catchment area di kota Batam. Sedangkan sekolah-sekolah dan fasilitas umum walaupun tidak berdampak pada

supply air di kota Batam, tapi ATB mencoba mengingatkan dan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pohon dan tanaman bagi kita.

Pada perencanaannya, ATB berkoordinasi dengan BP Batam ataupun Dinas Kehutanan/Pertamanan kota Batam untuk mensurvei tempat-tempat yang masih gersang apakah layak untuk ditanami pohon atau tidak dan memilih kriteria pohon bagaimana yang dapat ditanam pada daerah tersebut. Setelah ditanam, kegiatan ATB dipublikasikan di media internal perusahaan dan media massa lainnya, dengan tujuan agar masyarakat yang mengetahui informasi tersebut ikut tergerak untuk memelihara lingkungan sekaligus melaporkan CSR, bahwa ATB tidak hanya melulu soal bisnis, namun juga peduli terhadap tanggung jawab sosialnya.

LAMPIRAN 3: LANJUTAN

Subyek : Koordinasi Penyelenggaraan CSR Waktu : 25 November 2016 Pukul 09:57 WIB Tempat : Adhya Building, Sukajadi

Perencanaan awal event penanaman pohon sudah dibicarakan secara tidak resmi berbulan-bulan sebelum dilaksanakan. Apabila diperlukan, pada tahun- tahun tertentu ATB mengusung tema sesuai dengan keadaan kota Batam. Tiga atau dua bulan sebelum perhelatan, perencanaan resmi disusun oleh supervisor CSR & Branding section dalam bentuk proposal. Proposal ini kemudian didiskusikan bersama manager departemen corporate communication (corpcom)

untuk kemudian diteruskan kepada bagian direksi. Proposal akan direview dan dikoreksi apabila perlu oleh direksi dan departemen corpcom diikuti campur tangan oleh departemen keuangan, dan setelah mencapai kesepakatan, supervisor

CSR & Branding resmi ditugaskan menjadi Person in Charge (penanggung jawab) pengadaan event tersebut.

Pada ATB Festival Hijau tahun 2016 ini, ATB bekerjasama dengan BatamPos sebagai co-organizer acara, sehingga PIC bersama tim yang terlibat mengadakan pertemuan dengan BatamPos. BatamPos meng-handle masalah konsumsi, kaos, dan venue. Frekuensi rapat diadakan menyesuaikan dengan urgensi agenda, pada tiga sampai dua bulan sebelum event biasanya rapat hanya dilakukan dua minggu sekali, namun sebulan menjelang acara rapat diadakan seminggu sekali bahkan lebih apabila perlu. Penanggung jawab didampingi oleh CSR officer akan meninjau tempat yang menjadi target penanaman pohon minimal dua bulan sebelum hari event, hasil peninjauan akan dilaporkan pada

manager. PIC ataupun manager akan meminta saran dan mengkaji bersama BP Batam atau Dinas Pertamanan atau Dinas Kehutanan Pemko Batam untuk menentukan kriteria pohon yang akan ditanam.

Khusus event tahun 2016 ketika tempat sudah pasti (fixed), Design & Branding officer mendesain flyer atau brosur acara, karena diharapkan peserta- peserta sesegera mungkin mendaftarkan diri. Pada event tahun 2016 ini pendaftaran peserta juga dibantu oleh Rumah Sepeda Sukajadi oleh karena itu peserta pun banyak yang dari komunitas sepeda. Setelah disetujui oleh PIC,

supervisor PR & Education section menghubungi beberapa media massa yang ada di kota Batam untuk memasang iklan. Media yang dikelola oleh ATB sendiri seperti website, facebook, twitter, dan instagram di-update informasinya mengenai festival tersebut oleh media relation officer.

CSR Officer akan memberikan undangan dan menghubungi tamu dimulai dari yang paling penting atau padat jadwalnya seperti Kepala Dinas, pegawai pemerintah, pimpinan media, dan lain-lain. Apabila penerima pohon adalah sekolah, education officer lebih aktif berkomunikasi dan terlibat dengan pihak sekolah. PIC dan manager berkoordinasi dengan departemen keuangan memesan untuk mendatangkan pohon-pohon yang akan ditanam. Seminggu sebelum hari pelaksanaan event, supervisor PR & Education Section mengirimkan press

release kepada berbagai media massa di kota Batam. Jalannya acara selain diliput oleh media, didokumentasikan juga oleh asisten media relation officer.

Setelah selesainya acara, laporan akan ditulis dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif. Laporan kuantitatif berisi mengenai jumlah penerima pohon ataupun peserta, sedangkan laporan kualitatif berisi tanggapan dan pendapat dari pihak direksi. Laporan ini kemudian dievaluasi untuk pertimbangan event-event

berikutnya. Laporan ditulis langsung oleh penanggungjawab/PIC dan diunggah datanya baik untuk informasi internal perusahaan maupun publikasi eksternal oleh

LAMPIRAN 3: LANJUTAN

Subyek : Manajemen Perusahaan dan CSR Waktu : 22 Desember 2016 Pukul 10:46 WIB Tempat : Adhya Building, Sukajadi

Struktur organisasi perusahaan kerap berubah diiringi pengembangan dan penyesuaian, sehingga data struktur organisasi yang tersedia di halaman web ATB sudah tidak diimplementasikan lagi pada manajemen perusahaan. Saat ini akhir 2016, perusahaan sudah memiliki struktur organisasi baru meskipun belum di-

update pada halaman web. PT. Adhya Tirta Batam dipimpin oleh seorang Presiden Direktur yang membawahi Central Division. Divisi sentral ini terdiri atas

Customer Care Department (Departemen Layanan Konsumen), Corporate Communication Department (Departemen Komunikasi Korporat), Legal Department (Departemen Legalitas), dan Procurement Department (Departemen Pengadaan).

Presiden direktur (Presdir) merupakan fungsi jabatan tertinggi dalam perusahaan, yang secara garis besar bertanggng jawab mengatur perusahaan secara keseluruhan. Customer Care Department bertanggung jawab untuk melayani segala bentuk keperluan/kepentingan konsumen, seperti menginformasikan dihentikannya/mengalirnya kembali aliran air, menanggapi keluhan, dan lain-lain. Corporate Communication Department bertanggung jawab untuk menciptakan dan menjaga hubungan harmonis perusahaan dengan publiknya secara internal maupun eksternal. Pada ATB, salah satu cara menjaga hubungan harmonis dengan masyarakat adalah melalui pelaksanaan program- program CSR yang menjadi tanggung jawab departemen ini. Legal Department

bertanggung jawab untuk mengurus dokumen-dokumen, perizinan perusahaan, dan permasalahan hukum yang ada berkaitan dengan karyawan, konsumen, serta perusahaan. Sedangkan Procurement Department bertanggung jawab terhadap manajemen pengelolaan dalam usaha memperoleh barang atau jasa yang merupakan bagian dari mata rantai sistem produksi air baku.

Dalam menjalankan tugasnya, Presdir dibantu oleh Wakil Presiden Direktur yang juga merangkap sebagai Direktur Operational Division (Divisi Operasional). Selain itu, Wakil Presdir juga membawahi Engineering Division

(Divisi Teknik) dan Finance Division (Divisi Finansial). Operational Division

terdiri atas tiga departemen yakni Production Department (Departemen Produksi),

Distribution Department (Departemen Distribusi), dan Non-Revenue Water Department (Departemen NRW). Tugas dari ketiga departemen ini ialah bekerja sama untuk memproduksi air baku yang sesuai dengan kualitas yang distandarkan, mengalirkan air tersebut, dan menjaga kebocoran dalam perjalanan hingga sampai kepada konsumen.

Sedangkan Engineering Division terdiri atas empat departemen dengan masing-masing tugas dan tanggung jawabnya. Planning Department (Departemen Perencanaan) merencanakan berbagai macam sasaran perusahaan setiap tahunnya dan bagaimana gambaran besarnya untuk mencapai tujuan tersebut. Project Department (Departemen Proyek) melaksanakan apa yang sudah direncanakan

sebelumnya oleh planning department. QHSE Department (Departemen K3) bertugas memastikan bahwa seluruh operasi harus memenuhi standar-standar yang berlaku sesuai dengan mutu, kesehatan, keselamatan, dan lingkungan. IT & System Department (Departemen Sistem & Teknologi Informasi) bertugas untuk men-support segala kebutuhan yang berhubungan dengan teknologi, informasi, dan sistem agar perusahaan dapat beroperasi dengan baik.

Finance Division terdiri atas tiga departemen dengan masing-masing tugas dan tanggung jawabnya. Tax & Accounting Department (Departemen Pajak & Akunting) bertanggung jawab terutama dalam hal laporan keuangan atau pembukuan, serta membuat laporan perpajakan perusahaan. Finance Department

(Departemen Keuangan) bertanggung jawab terhadap segala aktivitas keuangan, baik pengelolaan, penerimaan, transaksi, dan lain-lain. Sedangkan Human Resource & General Affair Department (Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) & Kepentingan Umum) bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pengembangan SDM dan mendukung seluruh kegiatan operasional kantor dengan melakukan proses pengadaan seluruh peralatan kebutuhan kerja.

Kota Batam terdiri atas tiga pulau besar, yakni Pulau Batam, Pulau Rempang, dan Pulau Galang. ATB hanya menjalani kontrak konsesi dengan BP Batam untuk melayani daerah utama (mainland) dari Kota Batam yakni Pulau Batam. Waduk dimiliki oleh BP Batam, karena sesuai undang-undang yang berlaku, air yang merupakan sumber daya alam dimiliki sepenuhnya oleh negara. ATB membeli air kepada BP Batam dan mengolahnya dengan Water Treatment Plant (WTP) / Instalasi Pengolahan Air (IPA). Air waduk diolah oleh WTP menjadi air baku layak pakai untuk dialirkan kepada konsumen. Saat ini hingga awal 2017, ATB memiliki WTP di lima waduk milik BP Batam. Waduk tersebut diantaranya Waduk Sei Harapan, Waduk Sei Nongsa, Waduk Sei Ladi, Waduk Muka Kuning, dan Waduk Duriangkang. ATB berencana mendirikan WTP baru kedepannya di Waduk Tembesi, namun waduk tersebut belum selesai pembangunannya sehingga belum layak diolah menjadi air baku.

CSR juga dipandang sebagai investasi jangka panjang oleh ATB, dengan hasil pengembalian yang bersifat tidak dalam bentuk fisik/angka atau intangible. Return yang diharapkan oleh ATB adalah kepercayaan dan dukungan dari masyarakat kepada perusahaan. Visi-misi perusahaan disusun oleh Board of Director (BoD) saja melalui diskusi internal, tidak melibatkan pihak lain. Penyusunan tujuan program CSR dilaksanakan oleh departemen corporate communication (corpcomm), atas persetujuan dari direksi. ATB mendudukkan CSR sebagai strategi perusahaan dalam investasi jangka panjang, mendapatkan

license to operate dari masyarakat, dan sedikit bagian dari risk management.

Tentu manajemen resiko ini berhubungan dengan citra, karena salah satu tolak ukur risk management adalah reputasi perusahaan.

Strategi Program CSR dalam bentuk community service digagas oleh BoD dan dibuat programnya oleh departemen corpcomm. Struktur organisasi

corpcomm sendiri bisa berubah setiap tahunnya menyesuaikan dengan kebutuhan kerja. SDM yang saat ini dimiliki oleh corpcomm diakui narasumber sudah kompeten dari segi keahlian teknis (hard skill). Namun isu kedua yang harus

dipertimbangkan tentunya adalah soft skill yang harus selalu diselaraskan dengan

culture dari perusahaan.

Sebenarnya tidak hanya pada saat ada kepentingan tertentu saja, awalnya ATB sudah berusaha menjalin komunikasi dengan stakeholders-nya. Namun karena kesibukan dan kepentingan masing-masing stakeholders pada akhirnya komunikasi tidak berjalan dua arah, tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan. Maka komunikasi pun saat ini bersifat lebih fleksibel saja, tidak harus sesuai aturan yang ketat. ATB selalu memberikan informasi melalui berbagai halaman media sosial dan buletinnya. ATB sebagai Smart Water Company, sudah menyediakan layanan dalam berbagai bentuk dan dapat dihubungi oleh

stakeholders-nya di mana saja dan kapan saja. Untuk menciptakan rasa saling percaya dengan masyarakat kepada perusahaan, ATB selalu melakukan segala sesuatunya sesuai dengan standar.

LAMPIRAN 3: LANJUTAN

Subyek : Implementasi Program Penanaman Pohon Waktu : 22 Desember 2016 Pukul 11:30 WIB Tempat : Adhya Building, Sukajadi

Dalam mengadakan acara penanaman pohon ada dua kategori, yaitu acara yang dikerjakan sendiri dan acara yang bekerja sama dengan event organizer

(EO). EO diajak bekerja sama pertama kalinya pada tahun 2016 lalu, karena skala acara ini cukup besar. Manajemen perusahaan merasa akan lebih efektif dan efisien apabila EO membantu meng-handle berlangsungnya acara. Meskipun begitu, seluruh panduan, standar, dan lain-lain ditetapkan oleh ATB.

Proposal disusun tiga bulan sebelum acara, setelah melalui diskusi dan perbaikan, dua bulan sebelumnya sudah disetujui oleh pihak direksi. Anggaran selalu naik setiap tahunnya menyesuaikan dengan pasaran biaya operasional, biasanya selalu di atas angka 100 juta rupiah. Bentuk acara pun bisa berubah-ubah menyesuaikan dengan survei serta masukan yang ada dari berbagai pihak/stakeholders. Pada 2016 lalu ATB menggandeng BatamPos sebagai media partner sekaligus co-organizer dari ATB Festival Hijau. Diadakannya festival ini dengan pertimbangan bahwa penanaman pohon sebelumnya sudah ke fasilitas umum dan sekolah yang skalanya lebih kecil, maka diadakanlah penanaman pohon di daerah resapan air bersama masyarakat luas yang skalanya besar.

Dalam operasional perusahaan sehari-hari, yang biasa berurusan dengan media tentu petugas Media Relation Officer (MRO). Penanaman pohon ke sekolah-sekolah dan fasilitas umum juga diliput oleh media dengan tanggung jawab MRO. Namun ketika ada event khusus skala besar seperti kemarin, Ketua Pelaksana Event langsung turun tangan bersama MRO mengundang berbagai media. Dari sini dapat kita lihat bahwa sebenarnya masalah teknis dalam penyelenggaraan acara-acara penanaman pohon ini fleksibel dan tidak terlalu mengikat.

LAMPIRAN 3: LANJUTAN

Responden : Suyati; Warga Perumahan Delta Villa

Subyek : Implementasi Program Penanaman Pohon ATB Waktu : 26 Desember 2016 Pukul 14.50 WIB

Tempat : Fasilitas Umum Kolam Renang Delta Villa

Posting berita-berita mengenai CSR di website ATB menyebutkan ada sekitar delapan lokasi yang pernah ditanami pohon, namun dalam beberapa kali kesempatan wawancara antara peneliti dengan perusahaan, tidak didapati informasi di mana lokasi tepat penanaman atau narasumber kunci yang bisa dihubungi/diwawancarai mengenai penanaman pohon tersebut. Peneliti berinisiatif untuk mencari sendiri narasumber dengan mendatangi semua lokasi tersebut, semua orang yang berhasil peneliti jumpai di lokasi mengaku tidak

Dalam dokumen ANALISIS KOMUNIKASI DAN PERSEPSI MASYARA (Halaman 168-192)

Dokumen terkait