Agoes G. 2007. Teknologi Bahan Alam. Bandung (ID) : ITB Pr
Alfarabi M. 2010. Kajian antidiabetogenik ekstrak daun sirih merah (Piper
16
Arishandy DNAT. 2010. Isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid dari daun sirih merah (Piper betle L. var Rubrum) [skripsi]. Malang (ID) : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
[AOAC] The Association of Official Analytical Chemists. 2006. Official Methods of Analysis. Ed ke-18. Washington DC (US): Association of Official Analytical Chemist Publisher.
Batubara I, Darusman LK, Mitsunaga T, Rahminiwati M, Djauhari E. 2010. Potency of indonesia medicinal plants as tyrosinase inhibitor and antioxidant agent. J.Biol.Sci. 10:138-144.
[BPOM RI] Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2004.
Ekstrak Tumbuhan Indonsia Vol.2. Jakarta (ID):BPOM.
Chang TS. 2009. An updated review of tyrosinase inhibitor. J Mol Sci. 10:2440-2475.
Dangles O, Fargeix G, Dufour C. 2000. Antioxidant properties of anthocyanins
and tanninsμ a mechanistic investigation with catechin and the 3’,4’,7 -trihydroxyflavylium ion. Journal Royal Society of Chemistry. 2:1653-1663. [Depkes] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Farmakope Herbal
Indonesia Edisi 1. Jakarta (ID) : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
[Depkes] Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. CetakanPertama. Jakarta : Depkes RI. Hal. 10-11
Fitrie AA. 2004. Histologi dari melanosit.e-USU Repository Universitas Sumatera
Utara 5:16.
Fransiska MA. 2012. Penapisan Inhibitor Tirosinase pada Empat Spesies famili Asteraceae Chrysantemum morifolium R, Gerbera jamesonil A, Dahlia rosea Cav dan Tagetes erecta. 1(1) 36-42
Gheldof N, Wang Xiao-Hong, Engeseth NJ. 2002. Identification and quantification of antioxidant components of honeys from various floral sources. Journal of Agriculturaland Food Chemistry. 50 : 5870-5877
Guenther E. 1987. Minyak Atsiri. Jilid 1. Jakarta (ID) : UI Press Hans, W Heldt. 2005. Plant Biochemistry. Elsevier Inc. California.
Harborne. 1987. Metode Fitokimia. Padmawinata K, penerjemah; Bandung (ID) : Penerbit ITB
Hartanti L, Setiawan HK. 2009. Inhibitory potential of some synthetic cinnamic acid derivatives towards tyrosinase enzyme. Indo J Chem. 9:158-168. Hasanah SNR. 2008. Aktivitas ekstrak etil asetat daun dewandaru (Eugenia
unifloria L.) sebagai agen pengkelat logam Fe dan penangkap
malonaldehida (MDA) [skripsi]. Surakarta (ID) : Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hernani, Rahardjo M. 2005. Tanaman Berkhasiat Antioksidasi. Jakarta (ID) : Penebar Swadaya.
Kang KA, Lee KH, Chae SW, Zhang R, Jung, MS, Lee YK. 2005. Eckol isolated from Ecklonia cava attenuates oxidative stress induced cell damage in lung fibroblast cells. FEBS Lett. 579: 6295-6304.
Kartika Y. 2013. Aktivitas antioksidan campuran ekstrak daun sirih merah dan kulit kayu manis [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor
Katno, Kusumadewi AP, Sutjipto. 2008. Pengaruh waktu pengeringan terhadap kadar tanin daun jati belanda (Guazoma ulmifolia Lamk.). The Journal of
17
Kikuzaki H, Nakatani K. 1993. Antioxidant effect of some ginger constituents. J
Food Sci. 58: 1407-1410.
Kuswardhani DS. 2007. Mempelajari proses pemekatan karotenoid dari minyak sawit kasar dengan metode fraksinasi bertahap [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.
Marlina PWN. 2008. Konsentrasi flavonoid dan lethal concentration 50 (LC50) ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.
Martsolich KA. 2007. Potensi antioksidasi ekstrak air dan ekstrak etanol 70 % daun jati belanda (Guazuma ulmifoliaLamk.) [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
Miyazawa M. 2007. Inhibitory compound of tyrosinase activity from the sprout of
Polygonium hydropiper L.(Benitade). Biology Pharmaceutical Bulletin.
.30: 595-597.
Murray, Robert K, Granner DK, Mayes, PA, Rodwell VW. 2003. Biokimia Harper Edisi 25. Alih Bahasa Andry Hartono. Jakarta : EGC
Ngaisah S. 2010. Identifikasi dan uji aktifitas antibakteri minyak atsiri daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) asal magelang [skripsi]. Surakarta (ID) : Universitas Sebelas Maret
Nugroho BW, Dadang, Prijono D. 2000. Pengembangan dan Pengembangan Insektisida Alami. Bogor (ID) : Pusat Kajian Pengendalian Hama Terpadu IPB.
Pranakusumanagara. 1998. Rahasia dibalik sirih merah dan ritual kecantikan mojang parahiangan [internet]. [diunduh 2014 Juni 10]. Tersedia pada : http://www.mojangjajaka. files.wordpress.com
Raharjo S. 2004. Oksidasi Lemak Pada Makanan : Implikasinya Pada Mutu Makanan dan Kesehatan [skripsi]. Yogyakarta (ID) : Universitas Gadjah Mada press.
Rudyanto M, Hartanti L. 2008. Sintesis beberapa turunan asam sinamat: pengaruh gugus yang terikat pada cincin aromatik terhadap kereaktifan benzaldehida. Indo. J. Chem. 8 (2): 226230
Safithri M, Fahma F. 2005. Potensi rebusan daun sirih merah (Piper crocatum) sebagai senyawa antihiperglikemia pada tikus putih galur Sprague Dawley. Laporan penelitian. Bogor: LPPM IPB
Safithri M et al. 2012. Analisis Proksimat dan toksisitas akut ekstrak daun sirih merah yang berpotensi sebagai antidiabetes. J. Gizi dan Pangan. 7(1) 43-48.
Safithri M. 2012. Kajian mekanisme antihiperglikemik campuran ekstrak daun sirih merah dan kulit kayu manis yang berpotensi sebagai minuman fungsional [disertasi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.
Salim A. 2006. Potensi rebusan daun sirih merah (Piper crocatum) sebagai senyawa antihiperglikemia pada tikus galur sparague-dawley. [skripsi]. Bogor (ID) : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
Satria E. 2005. Potensi antioksidan dari daging buah muda dan daging buah tua mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.). [skripsi]. Bogor (ID) : Program Studi Biokimia FMIPA IPB.
18
Sufriadi A. 2006. Manfaat daun kayu manis (Cinnamomum burmanni) terhadap khasiat antioksidasi mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) selama penyimpanan. [skripsi]. Bogor (ID) : Program Studi Biokimia FMIPA IPB.
Suharmiati, Maryani. 2003. Daun dewa dan sambung nyawa. Jakarta : Agromedia Pustaka
Supriyanti FMT. 2012. Studi inhibisi metanol kulit batang Artocarpus sp dalam mencegah hiperpigmentasi kulit. Jurnal Pendidikian KimiaFPMIPA UPI Syamsuni HA. 2006. Ilmu Resep. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Hal166-171
Thiele JJ, Ekanayake-Mudiyanselage S. 2007. Vitamin E in human skin: Organ-specific physilology and considerations for its use in dermatology. Mol
Aspects Med. 28: 646-667
Winarno FG. 1997. Kimia Pangan dan gizi. PT. Gramedia : Jakarta. Winarno FG. 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Jakarta: Gramedia
Wu JS, Ng LT, Huang YM, Lin DL, Wang SS, Huang S. 2005. Antioxidant activities of Physalis peruviana. Biol. Pharm. Bull. 28(6) : 963-966. Zin MZ, Hamid AA, Osman A. 2002. Antioxidative activity of extracts from
mengkudu (Morinda citrifoliaL.) root, fruit, and leaf. Food Chemistry. 78:227-231.
19
20
Lampiran 1 Tahapan umum penelitian
Lampiran 2 Ekstraksi daun sirih merah
Lampiran 3 Pengujian fitokimia
Lampiran 4 Penentuan waktu inkubasi maksimum asam linoleat Daun sirih merah
Ekstraksi daun sirih merah dengan etanol 70% dan n-heksan
Analisis Fitokimia Analisis aktivitas antioksidan metode
TBA
Analisis inhibitor tirosinase
30 gram daun sirih merah ditambahkan etanol 70% untuk ekstraksi etanol dan n-heksan untuk
ekstrak n-heksan sebanyak 300 mL
Dimaserasi 24 jam suhu ruang
Rotavapor 50°C
6 mL asam linoleat dalam etanol 99,8% 6 mL buffer fosfat
3 mL akuades
Campuran dipipet kedalam botol gelap, diinkubasi 40ºC Ekstrak etanol 70% dan n-heksan
Alkaloid Flavonoid Tanin Saponin Steroid dan triterpenoid
21
Lampiran 5 Analisis aktivitas antioksidan dari metode TBA
2 mL buffer fosfat 0,1 M pH 7 20 mL asam linoleat 50 mM Diinkubasi 8 hari
2 mL TCA 20%
2 mL TBA 1% dalam asam asetat 50%
Diinkubasi 100ºC selama 10 Menit, didinginkan
1 mL diambil setiap 24 jam, ditambahkan 2 mL TCA 20% dan 2 mL TBA 1% dalam asam asetat 50%
Sampel diinkubasi 100°C selama 10 menit kemudian didinginkan
Disentrifus 3000 rpm selama 15 menit
Diukur serapannya pada panjang gelombang 532 nm
1 mL ekstrak etanol dan n-heksan daun sirih merah (25 ppm, 50 ppm, 75 ppm, 100 ppm, 200 ppm), vitamin E 200 ppm dan akuades
Diinkubasi 40ºC
Masing-masing diambil 1 mL
Larutan
Disentrifus 3000 rpm selama 15 menit, diukur panjang gelombang 532
22
Lampiran 6 Kadar air simplisia daun sirih merah
Ulangan BobotCawan Kosong (g) Bobot Sampel (g) Bobot Cawan + Sampel akhir (g) Kadar Air (%) Rerata Kadar Air (%) 1 35.96 2.00 37.80 8.0 2 33.28 2.00 33.13 7.5 7.75 ± 0.35 %Bobot kering (BK) = x 100% = x 100% = 92% % Kadar air = 100 - %BK = 100 - 92% = 8%
Lampiran 7 Rendemen simplisia daun sirih merah
Jenis sampel Bobot basah (g) Bobot kering (g) %Bobot basah/bobot kering
Daun sirih merah 873.03 187.41 21.47
% rendemen simplisia = Bobot kering (g) x 100 % Bobot basah (g)
= 187.41 x 100% = 21.47 % 873.03
Lampiran 8 Rendemen simplisia ekstrak etanol 70% dan n-heksan sirih merah
Ekstrak ulangan Bobot
sampel (g)
Bobot terkoreksi
(g)
Bobot ekstrak (g) %Rendemen ekstrak
Etanol 1 30 27.675 4.80 17.344
Etanol 2 30 27.675 5.06 18.284
n-heksan 1 30 27.675 2.29 8.275
n-heksan 2 30 27.675 0.41 1.482
Bobot terkoreksi = (bobot sampel) – (bobot sampel x kadar air) = 30 – (30 x 7.75%)
= 30 – 2.325 = 27.675 gram % rendemen = Bobot ekstrak (g) x 100 %
Bobot terkoreksi (g) = 4.80 x 100% = 17.344 % 27.675
Lampiran 9 Grafik hubungan antara konsentrasi inhibitor ekstrak etanol 70% dan ekstrak n-heksana terhadap persen inhibisi
y = 0.022x + 13.593 R² = 0.9104 -50 0 50 100 0 1000 2000 3000 4000 % i n h ib isi Konsentrasi (ppm) inhibisi Inhibisi Linear (inhibisi) Linear (Inhibisi)
23
Lampiran 10 Fitokimia ekstrak etanol 70% dan n-heksana sirih merah Golongan
senyawa
Hasil ekstrak Keterangan Gambar
Etanol n-heksana 70%
Etanol n-heksana 70%
Flavonoid + - endapan hijau
Alkaloid + - Meyer : putih Dragendroff : merah
Wagner : coklat
Saponin + + Gelembung
Tanin + - Hijau kehitaman
Steroid dan + + Endapan hijau Triterpenoid
Ket : (+) mengandung senyawa; (-) tidak mengandung senyawa
Lampiran 11 Hasil absorban kurva standar 1,1,3,3-tetrametoksipropana (TMP)
[TMP] (µM) A1 A2 Rerata ± SD 0 0 0 0 0.5 0.05 0.044 0.05 ± 0.000 1 0.098 0.083 0.09 ± 0.000 2 0.196 0.177 0.19 ± 0.012 4 0.369 0.343 0.36 ± 0.000 5 0.457 0.394 0.43 ± 0.008 6 0.522 0.498 0.51 ± 0.001 8 0.722 0.673 0.70 ± 0.002
24
Lampiran 12 Kurva standar 1,1,3,3-tetrametoksipropana (TMP)
Lampiran 13 Absorban inkubasi kadar MDA (µM) terhadap waktu ( = 532 nm)
Hari A1 A2 A3 [MDA]1 [MDA]2 [MDA]3 Rerata ± SD
0 0.130 0.133 0.122 -3.758 -3.667 -4.000 -3.808 ± 0.172 1 0.220 0.226 0.210 -1.030 -0.848 -1,333 -1.070 ± 0.245 2 0.307 0.309 0.323 1.606 1,667 2.091 1.788 ± 0.264 3 0.405 0.411 0.418 4.576 4.758 4.970 4.768 ± 0.197 4 0.569 0.573 0.577 9.545 9.667 9.788 9.667 ± 0.122 5 0.625 0.633 0.620 11.242 11.485 11.091 11.273 ± 0.199 6 0.844 0.853 0.839 17.879 18.152 17.727 17.919 ± 0.215 7 0.510 0.515 0.521 7.758 7.909 8.091 7.919 ± 0.167 8 0.430 0.444 0.410 5.333 5.758 4.727 5.273 ± 0.518 9 0.305 0.311 0.310 1.545 1.727 1.697 1.656 ± 0.098 (Yayuk 2013)
Kadar MDA hari ke-0 (A1) y = 0.254 + 0.033x 0.130 = 0.254 + 0.033x
x = -3.758
Lampiran 14 Aktivitas antioksidasi ekstrak etanol 70% dan ekstrak n-heksana daun sirih merah metode TBA ( = 532 nm)
Ekstrak Konsentrasi (ppm) [%Inhibisi]1 [%inhibisi]2 Daya hambat (%)
K (-) 0.000 0.000 0.00 ± 0.00c Vit E (200) 18.62 27.85 36.42 ± 5.01ab 25 10.80 29.11 19.95 ± 12.95bc Etanol 70% 50 37.61 13.55 25.58 ± 13.55b 100 40.92 34.72 37.82 ± 4.38ab 200 45.52 58.73 52.13 ± 9.34a K (-) 0.000 0.000 0.00 ± 0.00c Vit E (200) 32.950 27.832 36.42 ± 5.01a n-heksana 25 20.901 32.247 26.65 ± 8.09ab 50 2.391 51.447 30.86 ± 10.65ab 100 18.739 16.015 17.47 ± 1.95b 200 43.941 36.265 40.13 ± 5.34a Daya hambat (%) K(+) = x 100% = x 100% = 27.832% y = 0.086x + 0.0065 R² = 0.9988 0 0.2 0.4 0.6 0.8 0 5 10 A b sor b an si (532 n m ) Konsentrasi 1,1,3,3 tetrametoksipropana (µM) absorbansi Linear (absorbansi)
25
Lampiran 15 Analisis perhitungan IC50 difenolase ekstrak etanol 70% dan ekstrak n-heksana daun sirih merah
Ekstrak Konsentrasi A1 A2 Rata-rata % Inhibisi IC50
Absorbansi (ppm) Etanol 70% K (-) 0.873 0.912 0.892 - Asam kojat (200) 0.074 0.072 0.073 91.816%a 20 0.830 0.857 0.843 5.493%g 200 0.776 0.781 0.778 12.780%f 800 0.487 0.492 0.489 45.179%e 1655 1600 0.406 0.432 0.419 53.027%d 2400 0.260 0.285 0.272 69.507%c 3200 0.208 0.213 0.210 76.457%b n-Heksana K (-) 0.873 0.912 0.892 - Asam kojat (200) 0.074 0.072 0.073 91.816 %a 20 0.923 0.937 0.930 - 4.260 %g 200 0.856 0.906 0.881 1.233 %f 800 0.813 0.860 0.836 6.278 %e 3090.5 1600 0.692 0.761 0.726 18.609%d 2400 0.531 0.540 0.535 40.022%c 3200 0.412 0.404 0.408 54.260%b Persamaan Garis y = 0.022 x + 13.59, R2 = 0.910 (ekstrak etanol) y = 0.018 x – 5.630, R2 = 0.918 (ekstrak n-heksana) % Inhibisi = × 100 % = × 100 % = 91.816%
26
27