• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arimanto AY. 2008. Analisis Biaya dan Kelayakan Usaha Penggilingan Padi Di Kelompok Tani Suka Tani, Desa Situ Ilir Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor: Program Sarjana Teknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Djamila, Siti. 1983. Masalah Susut Panen, Penggabahan, Pengeringan dan Penggilingan Padi IR 36 [Skripsi]. Program Sarjana Teknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Esmay ML., E. Soemangat, dan A.L. Philips, 1979. Rice Post Production Technology in Tropic. The University Press of Hawaii, Honolulu, Hawaii.

Kasno A. 2009. Cara Cepat Mengetahui Mutu Gabah. Balai Penelitian Tanah. Bogor.

Kobarsih M, Mudjisihono R, Purwadi B, dan Sugiyanto F. 2006. Kajian Penggunaan Rice Milling Unit (RMU) Keliling Terhadap Mutu Beras Yang Dihasilkan. Makalah pada Seminar Nasional Teknik Pertanian, 18 -19 November 2008, Yogyakarta.

Luh BS. 1980. Rice: Production and Utilization. AVI Publishing Company. Inc., Westport, Connecticut.

Nurdiansyah, Nirwan. 2008. Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Pengolahan Padi Bebas Pestisida Kimia (Studi Kasus di Lumbung Tani Sehat Ciburuy, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) [Skripsi]. Program Sarjana Teknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Patiwiri AW. 2006. Teknologi Penggilingan Padi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Pramudya B. dan N. Dewi. 1992. Ekonomi Teknik. JICA DGHE-IPB, Bogor.

Rachmat R dan Suismono. 2007. Teknologi Pengolahan Padi Terpadu dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Bogor. Tsujimoto T. 1987. Farm Mechanization Planning. JICA TIATC, Tsukuba.

- 1 -

ANALISIS BIAYA DAN KELAYAKAN

USAHA PENGGILINGAN PADI DI KELURAHAN SITU GEDE,

KECAMATAN BOGOR BARAT

SKRIPSI

ABDUL HAFIZH INDRAJAYA

F14061953

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

- 7 -

Abdul Hafizh Indrajaya (F14061953). Analisis Biaya dan Kelayakan Usaha Penggilingan Padi di Kelurahan Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat. Di bawah bimbingan Bambang Pramudya. 2011.

RINGKASAN

Pembangunan sektor pertanian menjadi bagian integral dari pembangunan nasional yang telah mendapatkan tempat dan peranan strategis. Sasaran pembangunan sektor pertanian adalah meningkatkan hasil pertanian untuk mendukung industri yang kuat. Tujuan penanganan pascapanen antara lain untuk mengurangi kerusakan hasil panen dengan meningkatkan daya simpan dan daya guna komoditas pertanian, serta meningkatkan nilai tambah dan pendapatan. Salah satu aspek penting penanganan pascapanen padi adalah penggilingan padi. Walaupun sudah banyak usaha penggilingan padi, namun penyebaran dan kelayakannya belum begitu optimal. Keadaan ini memerlukan suatu evaluasi dan analisis untuk menilai tingkat kebutuhan optimumnya sehingga layak untuk beroperasi secara menguntungkan.

Tujuan penelitian adalah untuk membuat analisis biaya dan kelayakan usaha penggilingan padi serta membuat analisis sensitivitas terhadap beberapa kondisi. Penelitian dilakukan selama 3 bulan, yaitu mulai bulan Mei 2010 sampai dengan bulan Juli 2010. Objek yang dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah usaha penggilingan padi milik bapak Kardi di Kelurahan Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat. Di Kelurahan Situ Gede terdapat dua unit pelayanan jasa penggilingan padi. Penggilingan padi milik bapak Kardi adalah penggilingan padi terbesar dan tertua di Kelurahan Situ Gede, sehingga penulis memilih penggilingan tersebut sebagai lokasi pengamatan.

Berdasarkan perhitungan analisis biaya didapat total biaya yang dikeluarkan penggilingan padi tersebut selama setahun sebesar Rp. 37,033,093.194. Biaya pokok tiap kilogram beras yang dihasilkan sebesar Rp. 283.8. Titik impas penggilingan padi diperoleh nilai sebesar 139.19 jam/tahun atau 35,342.784 kg GKG/tahun. Selain itu, berdasarkan analisis sensitivitas didapat nilai net present value (NPV) sebesar Rp. 168,628,529.933, nilai internal rate of return (IRR) sebesar 40.11%, dan nilai gross B/C ratio sebesar 1.50. Bersadarkan hasil tersebut dapat disimpulkan penggilingan padi milik bapak Kardi layak dari segi finansial. Hal ini dikarenakan nilai NPV, IRR, dan gross B/C ratio memenuhi syarat kelayakan finansial, yaitu nilai NPV lebih besar dari nol, nilai IRR lebih besar dari discount rate yang berlaku (14%), dan nilai gross B/C ratio lebih besar dari satu.

Setelah itu dilakukan perhitungan analisis sensitivitas terhadap beberapa kondisi yang mungkin terjadi. Kondisi yang dipilih adalah kenaikan harga bahan bakar solar, kenaikan upah tenaga kerja, dan penurunan jumlah giling tahunan. Setelah dilakukan perhitungan didapat beberapa kondisi yang menyebabkan penggilingan padi menjadi tidak layak untuk dijalankan. Kondisi tersebut antara lain jika terjadi perpaduan penurunan jumlah giling sebesar 30% dengan kenaikan upah tenaga kerja sebesar 40% diikuti kenaikan harga bahan bakar solar sebesar 38.15% atau lebih dan perpaduan penurunan jumlah giling sebesar 30% dengan kenaikan upah tenaga kerja sebesar 50% diikuti kenaikan harga bahan bakar solar sebesar 17.22% atau lebih.

- 8 -

COST ANALYSIS AND FEASIBILITY RICE MILLING BUSINESS IN SITU GEDE VILLAGE, WEST BOGOR DISTRICT

Abdul Hafizh Indrajaya and Bambang Pramudya

Departement of Mechanical and Biosystem Engineering, Faculty of Agricultural Technology, Bogor Agricultural University, IPB Darmaga Campus, PO Box 220, Bogor, West Java, Indonesia.

Phone 085691852078, e-mail :[email protected]

ABSTRACT

One important aspect of post-harvest handling of rice is rice milling. Although many rice milling unit, but deployment and their feasibility has not so optimal.This situation requires an evaluation and needs analysis to assess the optimum level making it feasible to operate profitably. The research objective is to create a cost analysis and feasibility of rice mills and to make sensitivity analysis on several conditions. The study was conducted for 3 months, from May 2010 until July 2010. Using Mr Kardi’s rice milling unit as an objects for the research where located at Situ Gede Village in West Bogor.

Based on the calculation of the cost analysis, obtained total cost rice mill for a year is Rp. 37,033,093.194. Main cost produced per kilogram of rice at Rp.283.8. Breakeven point values obtained for rice mills is 139.19hours / year or 35,342.784 kg of paddy / year. In addition, based on sensitivity analysis, obtained value net present value (NPV) is Rp. 168,628,529.933, the internal rate of return (IRR) is 40.11, and the gross value of B / C ratio is 1.50. Based on that results, we can conclude Kardi’s rice mill unit is feasible to run.

After that, a sensitivity analysis was performed on several conditions that may occur. The selected conditions is rising diesel fuel prices, rising labor wage, and decrease the amount of annual milled. After calculating the sensitivity analysis, obtained some conditions which may cause the rice mill is not feasible to run.

Keywords: rice mill, cost, feasibility, sensitivity

- 2 -

Dokumen terkait