• Tidak ada hasil yang ditemukan

Agustini NT, Ta’alidin Z, & Purnama D. 2016. Struktur Komunitas Mangrove di Desa Kahyapu Pulau Enggano. Jurnal Enggano, 1(1): 19-31.

Akbar N, Baksir A, dan Tahir I. 2015. Struktur Komunitas Ekosistem Mangrove di Kawasan Pesisir Sidangoli Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. DEPIK Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan, 4(3).

Arief, A. 2003. Hutan mangrove fungsi dan manfaatnya. Penerbit Kanisius.

Ario R, Subardjo P, Handoyo G. 2016. Analisis Kerusakan Mangrove di Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove (PRPM), Kota Pekalongan. Jurnal Kelautan Tropis, 18(2): 64 – 69.

Atmoko T dan Kade Sidiyasa. 2007. Hutan Mangrove dan Perananya Dalam Melindungi Ekosistem Pantai. Prosiding Seminar Pemanfatan HHBK dan Koservasi Biodiversitas Menuju Hutan Lestari. Balikpapan.

Azizah PN. 2017. Analisis Vegetasi di Kawasan Sekitar Mata Air Ngembel, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul. Jurnal Riset Daerah, 16(1):

2685-2702.

Dekky RL, Wardoyo ERP. 2016. Inventarisasi Jenis-Jenis Mangrove yang Ditemukan di Kawasan Tanjung Bila Kecamatan Pemangkat Kabupaten

Sambas. Jurnal Protobiont, 5(3): 54-58.

Ding Hou. 1958. Rhizophoraceae. Flora Melasiana I. Vol. 5 (4): 429-493.

Fadli F, Khairijon K, & Sofiyanti N. 2015. Analisis Vegetasi Avicennia sp. dan Karakteristik Sedimen di Kawasan Mangrove Desa Sungai Rawa Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak, Riau. JOM FMIPA 2(1): 25-27.

Gunawan W, Basuni S, Indrawan A, Prasetyo LB, & Soedjito, H. 2011. Analisis Komposisi Dan Struktur Vegetasi Terhadap Upaya Restorasi Kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Jurnal Pengelolaan

Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and menyimpan karbon di Kubu Raya, Kalimantan Barat. Jurnal Analisis Kebijakan, 13(1): 1-12.

Hilmi E, Siregar AS, dan Febryanni L. 2015. Struktur Komunitas, Zonasi dan Keanekaragaman Hayati Vegetasi Mangrove di Segara Anakan Cilacap. Omni-akuatika, 11(2): 20-32.

Laremba S. 2014. Sebaran dan Kerapatan Mangrove di Teluk Kota Kendari Sulawesi Tenggara. [Skripsi]. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Latifah, S. 2005. Analisis Vegetasi Hutan Alam. Jurnal Universitas Sumatera Utara. Sumatera Utara.

Martiningsih NGAGE, Suryana I M., dan Sutiadipraja, N. 2015. Analisa Vegetasi Hutan Mangrove di Taman Hutan Raya (Tahura) Bali. Jurnal Agrimeta, 5(9).

Masserschmidt, J.W., 1995. Managing to kill: Masculinities and thr space shuttle Challenger explosion. Masculinities. 3 (4), pp. 1-22

Mughofar A, Masykuri M, dan Setyono P. 2018. Zonasi dan Komposisi Vegetasi Hutan Mangrove Pantai Cengkrong Desa Karanggandu Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management), 8(1): 77-85.

Nontji, A. 2002. Laut nusantara. Djambatan. Jakarta

Noor, Y. R., M. Khazali dan I. N. N. Sijryadipura. 1999. Panduan pengenalan mangrove di Indonesia. Bogor. PKA/WI-IP: 220.

Nora S, Rauf A, dan Elfiati D. 2015. Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Lahan Sawah di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli. Jurnal Pertanian Tropik, 2(3, Dec): 348-347.

Nugroho SH dan Abdul B. 2014. Sebaran Sedimen Berdasarkan Analisis Ukuran Butir di Teluk Weda, Maluku Utara. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 6(1): 229-240

Onrizal dan Cecep K. 2008. Studi Ekologi Hutan Mangrove di Pantai Timur Sumatera Utara. BIODIVERSITAS, 9(1): 25-29.

Poedjirahajoe E, Marsono D, & Wardhani FK. 2017. Penggunaan Principal Component Analysis Dalam Distribusi Spasial Vegetasi Mangrove di Pantai Utara Pemalang. Jurnal Ilmu Kehutanan, 11(1), 29-42.

Puryono, S. 2018. Pelestarian Hutan Mangrove dan Peran Serta Masyarakat Pesisir.

Puspayanti N M, Andi TT, Samsurizal M dan Suleman. 2013. Jenis-Jenis Tumbuhan Mangrove di Desa Lebo Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi Moutong dan Pengembangannya sebagai Media Pembelajaran. e-Jipbiol Vol. 1 : 1-9. ISSN : 2338-1795

Samsumarlin S, Rachman, I., dan Toknok, B. 2015. Studi Zonasi Vegetasi Mangrove Muara di Desa Umbele Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah. Jurnal Warta Rimba, 3(2).

Setiawan, H. 2015. Akumulasi dan Distribusi Logam Berat pada Vegetasi Mangrove di Pesisir Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu Kehutanan, 7(1), 12- 24.

Sunarni, S., Maturbongs, M. R., Arifin, T., & Rahmania, R. 2019. Zonasi Dan Struktur Komunitas Mangrove di Pesisir Kabupaten Merauke. Jurnal Kelautan Nasional, 14(3), 165-178.

Supriharyono. 2002. Pelestarian dan pengelolaan sumber daya alam di wilayah pesisir. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Soerianegara, Indrawan. 2005. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor: Laboratorium Ekologi Hutan Fakultas Kehutanan-IPB. Bogor.

Tanjung, R. H., Kabelen, A., dan Antoh, A. 2015. Analisis Vegetasi Mangrove di Pulau Liki, Distrik Sarmi Kota Kabupaten Sarmi. JURNAL BIOLOGI PAPUA, 7(1): 22-28.

Umami H. 2016. Kajian Ekologi Mangrove di Desa Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Wiyantoa DB, dan Faiqoh E. 2015. Analisis vegetasi dan struktur komunitas Mangrove Di Teluk Benoa, Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 1(1): 1-7.

Yuningsih E, Herni EIS, Febby EFK, dan Saroyo. 2013. Keanekaragaman Vegetasi Mangrove di Pantai Tanamon Sulawesi Utara. Universitas Sam Ratulangi. Manado.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Penelitian

Tabel 1. KR, FR, dan DR Tingkat pohon Bebas Hambatan

Jenis K KR (%) F FR (%) D DR (%)

Tabel 2. KR, FR, dan DR Tingkat pohon dengan Hambatan

Jenis K KR (%) F FR (%) D DR (%)

Tabel 3. KR dan FR Pancang Bebas Hambatan

Jenis K KR (%) F FR (%)

Avicennia alba 0,58 12,50 1,00 10,71

Avicennia marina 1,50 32,14 2,00 21,43

Bruguiera gymnorrhiza 0,50 10,71 1,33 14,29

Bruguiera parviflora 0,25 5,36 0,67 7,14

Rhizophora apiculata 0,75 16,07 2,00 21,43

Rhizophora mucronata 0,67 14,29 1,67 17,86

Sonneratia alba 0,42 8,93 0,67 7,14

Tabel 4. KR dan FR Pancang Dengan Hambatan

Jenis K KR (%) F FR (%)

Avicennia alba 1,08 28,26 1,67 20,00

Avicennia marina 0,58 15,22 1,00 12,00

Bruguiera gymnorrhiza 0,92 23,91 1,67 20,00

Bruguiera parviflora 0,42 10,87 1,00 12,00

Rhizophora apiculata 0,33 8,70 1,33 16,00

Rhizophora mucronata 0,33 8,70 1,33 16,00

Sonneratia alba 0,17 4,35 0,33 4,00

Tabel. 5 KR dan FR Semai Bebas Hambatan

Jenis K KR (%) F FR (%)

Avicennia alba 0,58 21,21 1,00 17,65

Avicennia marina 0,83 30,30 1,00 17,65

Bruguiera gymnorrhiza 0,008 3,03 0,33 5,88

Bruguiera parviflora 0,25 9,09 0,67 11,76

Rhizophora apiculata 0,42 15,15 1,00 17,65

Rhizophora mucronata 0,17 6,06 0,67 11,76

Sonneratia alba 0,42 15,15 1,00 17,65

Tabel. 5 KR dan FR Semai Bebas Hambatan

Jenis K KR (%) F FR (%)

Avicennia alba 0,25 12,00 1,00 21,43

Avicennia marina 0,50 24,00 1,00 21,43

Bruguiera gymnorrhiza 0,42 20,00 0,67 14,29

Bruguiera parviflora 0,17 8,00 0,33 7,14

Rhizophora apiculata 0,42 20,00 1,00 21,43

Rhizophora mucronata 0,08 4,00 0,33 7,14

Sonneratia alba 0,25 12,00 0,33 7,14

Lampiran 2. Tabel Keanegaraman Hayati

1.1 Tabel Keanekaragaman Hayati Pada Tingkat Pohon

Jenis Bebas Hambatan Hambatan

Pi ln Pi Pi^ Pi ln Pi Pi^

Avicennia alba -0,356 0,077 -0,364 0,098

Avicennia marina -0,259 0,015 -0,263 0,016 Bruguiera gymnorrhiza -0,313 0,034 -0,294 0,026

Bruguiera parviflora -0,172 0,004 -0,247 0,013

Rhizophora apiculata -0,237 0,011 -0,244 0,012

Rhizophora mucronata -0,305 0,031 -0,203 0,006

Sonneratia alba -0,185 0,005 -0,220 0,009

1.2 Tabel Keanekaragam Hayati Pada Tingkat Pancang

Jenis Bebas Hambatan Hambatan

Pi ln Pi Pi^ Pi ln Pi Pi^

Avicennia alba -0,260 0,016 -0,357 0,080

Avicennia marina -0,365 0,103 -0,287 0,023

Bruguiera gymnorrhiza -0,239 0,011 -0,342 0,057 Bruguiera parviflora -0,157 0,003 -0,241 0,012 Rhizophora apiculata -0,294 0,026 -0,212 0,008 Rhizophora mucronata -0,278 0,020 -0,212 0,008

Sonneratia alba -0,216 0,008 -0,136 0,002

1.3 Tabel Keanekaragaman Hayati Pada Tingkat Semai

Jenis Bebas Hambatan Hambatan

Pi ln Pi Pi^ Pi ln Pi Pi^

Avicennia alba -0,329 0,045 -0,254 0,014

Avicennia marina -0,362 0,092 -0,343 0,058

Bruguiera gymnorrhiza -0,106 0,001 -0,322 0,040 Bruguiera parviflora -0,218 0,008 -0,202 0,006 Rhizophora apiculata -0,286 0,023 -0,322 0,040 Rhizophora mucronata -0,170 0,004 -0,129 0,002

Sonneratia alba -0,286 0,023 -0,254 0,014

Lampiran 3. Gambar Kondisi Penelitian

Dokumen terkait