• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adawiyah R. 2008. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Jakarta : Bumi Aksara. [AOAC] Association of Official Analytical Chemist. 1995. Official Methods of

Analysis. Washington DC.

Arpah. 1997. Edible packaging. Paper Metode Penelitian Ilmu Pangan. Bogor : Program Ilmu Pangan Pascasarjana, IPB.

[ASTM] American Society for Testing and Materials. 1983. Annual Book of

ASTM Standard. American Society for Testing and Material. Philadelphia.

Atmadja WS, Kadi A, Sulistijo, Rahmaniar S. 1996. Pengenalam Jenis-Jenis

Rumput Laut Indonesia. Jakarta : Puslitbang Oseanologi LIPI.

Basmal J, Syarifudin, Ma’ruf WF. 2003. Pengaruh konsentrasi larutan potasium hidroksida terhadap mutu kappa karaginan yang diekstraksi dari Eucheuma

cottonii. Jurn. Pen. Perik. Ind. 9 (5) : 95-103.

Basmal J, Suryaningrum ThD, Yenia Y. 2005. Pengaruh konsentrasi dan rasio larutan potasium hidroksida dan rumput laut terhadap mutu karaginan kertas. Jurn. Pen. Perik. Ind. 11 (8) : 29-38.

Campo VL, Kawano DF, Silva DB, Ivone C. 2009. Carragenans : Biological properties, chemical modifications and structural analysis - A review.

Carbohydrate Polymer 77: 167-180. [terhubung berkala]. http://www.elsevier.com/locate/carbpol [29 September 2010].

Cha DS, Jin HC, Manjeet SC, Hyun JP. 2002. Antimicrobial films Based on Na-alginat and k-carragenan. Lebensm,-wiss.u.-Technol 35: 715-719. [terhubung berkala]. http://www.elsevier.com/locate/phytochem [29 September 2010].

Chung CY, Lain JL. 1979. Studies on the decomposition of frozen shrimp II. Deterioration during iced and refrigerated storage. Natural Sciences Council Monthly (7) : 1136-1141.

Cobb BF, Vanderzant C. 1971. Biochemical changes in shrimp inoculated with

Pseudomonas, Bacillus and Coryneform bacterium. J. of Milk Food Tech

(34) : 533-540. [terhubung berkala].

Donhowe E, Fennema O. 1994. Edible films and coatings : characteristic, formation, definition and testing methods. Di dalam : Krochta JM, Elizabeth EA, Myrna ON, editor. Edibel Coatings and Films to Improve

Food Quality. Technomic Publishing Company, Inc. Lancaster :

Pennsylvania. Hlm 1-21.

Doty MS. 1987. Studies of Seven Commercial Seaweeds Resources. FAO Fish. Tech. Paper No. 281 Rome. 123-161.

Fardiaz D. 1989. Hidrokoloid. Bogor : Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, IPB.

Fadiaz S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. Bogor : Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, IPB.

FMC Corp. 1977. Carrageenan. Marine Colloid monograph number one. Marine colloid Division FMC Corporation. New Jersey, USA : Springfield.

Glicksman M. 1983. Food Hydrocolloid. Vol II. Boca Ratton Florida : CRS Press Inc.

Gram L et al. 2002. Food spoilage — interactions between food spoilage bacteria.

Intern J of Food Micro (78) : 79–97. [terhubung berkala].

http://www.elsevier.com/locate/ijfoodmicro [25 Mei 2011].

Honesty. 2003. Perubahan karakteristik mutu dodol rumput laut yang dikemas dalam edible film dari khitosan [skripsi]. Bogor : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB.

Huidobro A, LopeCaballero ME, Mendes R. 2002. Onboard processing of deepwater pink shrimp (Parapenaeus longirostris) with liquid ice : effect on quality. European Food Research and Tech (214) : 469-475. http://www.elsevier.com [25 Mei 2011].

Indriani H, Sumiarsih E. 1997. Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran Rumput

Laut. Jakarta : Penebar Swadaya.

Irianto HE, Susianti A, Darmawan M, Syamdidi. 2005. Penggunaan Kappa karaginan sebagai bahan penstabil saus tomat. Jurn Pen. Perik. Ind. 11 (4) : 25-32.

Irsyadi. 2010. RI yakin jadi produsen rumput laut terbesar. [terhubung berkala]. http://www.jasuda.net [29 September 2010].

Istini S, Zatnika A. 1991. Optimasi Proses Semi Refined Carragenan dari Rumput Laut Eucheuma cottonii. Prosiding Temu Karya Ilmiah. Jakarta : 11-12 Maret 1991. Jakarta : Departeman Pertanian.

Jaffres E, Lalanne V, Mace S, Cornet J, Cardinal M, Dousset X, Joffraoud JJ, Serot T. 2011. Sensory characteristics of spoilage and volatile compounds associated with bacteria isolated from cooked and peeled tropical shrimps using SPME–GC–MS analysis. Intern J off Food Micro Article in Press. [terhubung berkala]. http://www.elsevier.com/locate/ijfoodmicro [25 Mei 2011].

[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2009. Kelautan dan Perikanan

dalam Angka 2009. Jakarta : KKP.

Larotonda FDS. 2007. Biodegradable films and coatings obtained from carrageenan from Mastocarpus stellatus and starch from Quercus suber [tesis]. Departement of Chemical Engineering, University of Porto.

Laursen BG, Leisner JJ, Dalgaard P. 2006. Carnobacterium spesies : effect of metabolic activity and interaction with Brochothrix thermospacta on sensory characteristics of modified atmosphere packed shrimp. J of Agri

and Food Chem (54) : 3604-3611. [terhubung berkala]. http://www.elsevier.com/locate/jagrfoodchem [25 Mei 2011].

Mattjik AA, Sumertajaya IM. 2006. Perancangan Percobaan. Bogor : IPB Press. McHugh DJ. 1987. Production and Utilization of Products from Commercial

Seaweeds. Rome : FAO Fisheries Tech. Paper 288.

McHugh DJ. 2003. A Guide the Seaweed Industry. Rome : FAO.

Nasution DA. 2007. Efektivitas Pencucian Eucheuma cottonii dalam Larutan NaOCl, CaO, dan Na2CO3 terhadap Kualitas Rumput Laut Kering dan Karaginan [Skripsi]. Yogyakarta : Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian, UGM.

Niamnuy C, Devahastin S, Soponronnarit S. 2008. Changes in protein compositions and their effects on physical changes of shrimp during boiling in salt solution. Food Chem (108) : 165-175. [terhubung berkala]. http://www.elsevier.com/locate/foodchem [1 Mei 2011].

Rozi FA 2007. Pembuatan Agar-Agar Kertas dari Rumput Laut Gellidium sp [Laporan Seminar 1 Sks]. Yogyakarta : Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian, UGM.

Sastrosupadi A. 2004. Rancangan Percobaan Bidang Pertanian. Yogyakarta: Kanisius.

Sinurat E, Murdinah, Bagus SBU. 2006. Sifat fungsional formula kappa dan iota karaginan dengan gum. Jurn. Pasca Panen dan Biotek. Kelautan dan

Perikanan 1 (1) : 1-8.

[SNI] Standar Nasional Indonesia. SNI 01-2346-2006. Petunjuk Pengujian

Organoleptik dan atau Sensori. Jakarta : Badan Standarisasi Nasional.

[SNI] Standar Nasional Indonesia. SNI 01-3458.1-2006. Udang Kupas Rebus

Beku-Bagian 1 : Spesifikasi. Jakarta : Badan Standarisasi Nasional.

Sriket P, Benjakul S, Visessanguan W, Kongkarn K. 2007. Comparative studies on chemical composition and thermal properties of black tiger shrimp (Penaeus monodon) and white shrimp (Penaeus vannamei) meats. Food

Chem (103) : 1199-1207. [terhubung berkala].

http://www.elsevier.com/locate/foodchem [1 Mei 2011].

Suryaningrum ThD, Murdinah, Mei DE. 2003. Pengaruh perlakuan alkali dan volume larutan pengekstrak terhadap mutu karaginan dari rumput laut

Eucheuma cottonii. Jurn. Pen. Perik. Ind. 9 (5) : 65-103.

Toya T, Jotaki R, Kato A. 1986. Specimen Preparation in EPMA and SEM. JEOL Training Center EP Section.

Uju. 2005. Kajian pemurnian dan pengkonsentrasian karaginan dengan membran mikrofiltrasi [tesis]. Bogor : Sekolah Pascasarjana, IPB.

Vaz-Pires P, Seixas P, Mota M, Lapa-Guimaraes J, Pickova J, Lindo A, Silva T. 2008.Sensory, microbiology, physical and chemical properties of cuttlefish (Sepia officinalis) and broadtail shortfin squid (Illex coindetii) stored in ice. LWT-Food Sci and Tech (41) : 1655-1664. . [terhubung berkala]. http://www.elsevier.com/locate/lwt [25 Mei 2011].

Viana AG, Miguel DN, Maria ERD, Alberto SC. 2004. Alkali modification of carrageenans. Part V.The iota-nu hybrid carrageenan from Eucheuma

denticulatum and its cyclization to iota-carrageenan. Carbohydrate

Polymer 58 : 455-460 [terhubung berkala].

http://www.elsevier.com/locate/carbpol [29 September 2010].

Wicaksono B. 1999. Formulasi gel pengharum ruangan dari karaginan [skripsi]. Bogor : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB

Winarno FG. 1990. Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Yunizal. 2004. Teknologi Pengolahan Alginat. Jakarta : Badan Riset Kelautan dan Perikanan.

Lampiran 2 Analisis ragam (ANOVA) dan uji Duncan pada nilai rendemen karaginan

Tabel 1 Analisis ragam (ANOVA) rendemen karaginan Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat bebas Kuadrat Tengah F Nilai p Lama ekstraksi 2379,45 2 1189,73 179,60 1,28E-12 Konsentrasi KOH 260,70 2 130,35 19,68 2,95E-05 Interaksi 446,46 4 111,62 16,85 6,65E-06

Galat 119,24 18 6,62

Total 3205,85 26

Kesimpulan : Lama ekstraksi berbeda nyata (p < 0,05) Konsentrasi KOH berbeda nyata (p < 0,05) Interaksi berbeda nyata (p<0,05)

Tabel 2 Hasil uji lanjut Duncan

Perlakuan N Subset A B C D KOH 1,5% * 3jam 3 12,11 KOH 1,5% * 2jam 3 15,07 KOH 0,5% * 3jam 3 20,00 KOH 1% * 3jam 3 22,52 KOH 0,5% * 2jam 3 23,95 KOH 1% * 2jam 3 29,22 KOH 1% * 1jam 3 33,53 KOH 1,5% * 1jam 3 40,83 KOH 0,5% * 1jam 3 45,64

Subset yang sama menunjukkan bahwa antar perlakuan (interaksi antara kosentrasi KOH dan lama ekstraksi) tidak berbeda nyata

Lampiran 3 Analisis ragam (ANOVA) dan uji Duncan pada nilai viskositas karaginan

Tabel 1 Analisis ragam (ANOVA) viskositas karaginan Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat bebas Kuadrat Tengah F Nilai p Lama ekstraksi 9,60 2 4,80 0,84 0,448385 Konsentrasi KOH 364,85 2 182,42 31,90 1,21E-06 Interaksi 80,22 4 20,06 3,51 0,027663

Galat 102,96 18 5,72

Total 557,63 26

Kesimpulan : Lama ekstraksi tidak berbeda nyata (p > 0,05) Konsentrasi KOH berbeda nyata (p < 0,05) Interaksi berbeda nyata (p<0,05)

Tabel 2 Hasil uji lanjut Duncan

Perlakuan N Subset A B C D KOH 1,5% * 3jam 3 5,17 KOH 1,5% * 1jam 3 5,67 KOH 1% * 1jam 3 6,08 KOH 1,5% * 2jam 3 6,67 KOH 1% *3jam 3 7,25 7,25 KOH 1% * 2jam 3 8,2500 8,25 KOH 0,5% * 2jam 3 10,75 10,75 KOH 0,5% * 3jam 3 13,92 13,92 KOH 0,5% * 1jam 3 18,00

Subset yang sama menunjukkan bahwa antar perlakuan (interaksi antara kosentrasi KOH dan lama ekstraksi) tidak berbeda nyata

Lampiran 4 Analisis ragam (ANOVA) ketebalan dan laju transmisi uap air film

Tabel 1 Analisis ragam (ANOVA) ketebalan film Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat bebas Kuadrat Tengah F Nilai p Konsentrasi karaginan 0,002 3 0,0007 0,707 0,59624 Galat 0,004 4 0,001 Total 0,006 7

Kesimpulan : konsentrasi karaginan tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap ketebalan film

Tabel 2 Analisis ragam (ANOVA) laju transmisi uap air film Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat bebas Kuadrat Tengah F Nilai p Konsentrasi karaginan 3,75E-07 3 1,25E-07 0,037037 0,989072 Galat 1,35E-05 4 3,38E-06

Total 1,39E-05 7

Kesimpulan : konsentrasi karaginan tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap laju transmisi uap air film

Lampiran 5 Analisis ragam (ANOVA) dan uji Duncan pada nilai persentase pemanjangan dan kuat tarik film

Tabel 1 Analisis ragam (ANOVA) persentase pemanjangan film Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat bebas Kuadrat Tengah F Nilai p Konsentrasi karaginan 386,14 3 128,71 13,08 0,0155 Galat 39,36 4 9,83 Total 425,50 7

Kesimpulan : konsentrasi karaginan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap persentase pemanjangan film

Tabel 2 Hasil uji lanjut Duncan persentase pemanjangan film

Perlakuan N Subset A B C D Karaginan 0,5% 2 25,95 Karaginan 2% 2 27,1 Karaginan 1% 2 28,32 Karaginan 1,5% 2 43,05

Tabel 3 Analisis ragam (ANOVA) kuat tarik film Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat bebas Kuadrat Tengah F Nilai p Konsentrasi karaginan 22891256 3 7630418,7 31,18 0,0031 Galat 978768,2 4 244692,06 Total 23870024 7

Kesimpulan : konsentrasi karaginan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kuat tarik film

Tabel 4 Hasil uji lanjut Duncan kuat tarik film Perlakuan N Subset A B Karaginan 0,5% 2 1155,58 Karaginan 1% 2 2264,98 Karaginan 2% 2 4228,70 Karaginan 1,5% 2 5516,67

Lampiran 6 Analisis ragam (ANOVA) dan uji Duncan pada nilai TPC

Tabel 1 Analisis ragam (ANOVA) TPC Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat bebas Kuadrat Tengah F Nilai p Aplikasi 25,40 1 25,40 986,07 0,000 Lama penyimpanan 152,87 7 21,84 847,72 0,000 Interaksi 11,55 4 2,89 112,05 0,000 Galat 0,34 13 0,03 Total 190,16 26

Kesimpulan : Aplikasi (coating dan tanpa coating) berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap nilai TPC

Lama penyimpanan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap nilai TPC Interaksi antara faktor aplikasi dan lama penyimpanan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap nilai TPC

Tabel 2 Hasil uji lanjut Duncan

Perlakuan N Subset

A B C D E F G H

coating hari ke-0 2 1,41 kontrol hari ke-0 2 1,41

coating hari ke-3 2 2,6 coating hari ke-6 2 2,87

coating hari ke-9 2 3,76

coating hari ke-12 2 4,23 kontrol hari ke-3 2 4,26

coating hari ke-15 2 5,26

kontrol hari ke-6 2 5,27

kontrol hari ke-9 2 6,26

coating hari ke-18 2 8,23

kontrol hari ke-12 2 8,94

coating hari ke-21 2 9,01

Subset yang sama menunjukkan bahwa antar perlakuan (interaksi antara aplikasi dan lama penyimpanan) tidak berbeda nyata

Lampiran 7 Analisis ragam (ANOVA) TVBN

Tabel 1 Analisis ragam (ANOVA) TVBN Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat bebas Kuadrat Tengah F Nilai p Aplikasi 164,22 1 164,22 2,26 0,157 Lama penyimpanan 193726,26 7 27675,18 380,40 0,000 Interaksi 442,75 4 110,69 1,52 0,253 Galat 945,80 13 72,75 Total 195279,02 26

Kesimpulan : Aplikasi (coating dan tanpa coating) tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap nilai TVBN

Lama penyimpanan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap nilai TVBN

Interaksi antara faktor aplikasi dan lama penyimpanan tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap nilai TVBN

Lampiran 8 Analisis ragam (ANOVA) dan uji Duncan pada nilai pH

Tabel 1 Analisis ragam (ANOVA) pH Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat bebas Kuadrat Tengah F Nilai p Aplikasi 0,56 1 0,56 53,35 0,000 Lama penyimpanan 0,9 7 0,13 12,62 0,000 Interaksi 0,85 4 0,21 20,93 0,000 Galat 0,13 13 0,01 Total 2,43 26

Kesimpulan : Aplikasi (coating dan tanpa coating) berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap nilai pH

Lama penyimpanan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap nilai pH Interaksi antara faktor aplikasi dan lama penyimpanan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap nilai pH

Tabel 2 Hasil uji lanjut Duncan

Perlakuan N Subset

A B C D E F

kontrol hari ke-6 2 6,57

coating hari ke-18 2 6,79 6,79 kontrol hari ke-3 2 6,80 6,80 coating hari ke-15 2 6,81

coating hari ke-12 2 6,96 6,96

kontrol hari ke-9 2 7,07 7,07

coating hari ke-21 2 7,15 7,15 7,15 kontrol hari ke-12 2 7,19 7,19 7,19

coating hari ke-0 2 7,27 7,27 7,27

kontrol hari ke-0 2 7,27 7,27 7,27

coating hari ke-9 2 7,34 7,34

coating hari ke-6 2 7,45

coating hari ke-3 2 7,49

Subset yang sama menunjukkan bahwa antar perlakuan (interaksi antara aplikasi dan lama penyimpanan) tidak berbeda nyata

Lampiran 9 Analisis ragam (ANOVA) kadar protein

Tabel 1 Analisis ragam (ANOVA) Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat bebas Kuadrat Tengah F Nilai p Aplikasi 196,06 1 196,06 17,13 0,001 Lama penyimpanan 1206,37 7 172,34 15,06 0,000 Interaksi 144,78 4 36,2 3,16 0,051 Galat 148,79 13 11,45 Total 1696 26

Kesimpulan : Aplikasi (coating dan tanpa coating) tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap nilai kadar protein

Lama penyimpanan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap nilai kadar protein

Interaksi antara faktor aplikasi dan lama penyimpanan tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap nilai kadar protein

Lampiran 10 Analisis ragam (ANOVA) kadar air

Tabel 1 Analisis ragam (ANOVA) Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat bebas Kuadrat Tengah F Nilai p Aplikasi 34,9 1 34,9 12,91 0,003 Lama penyimpanan 65,02 7 9,29 3,44 0,026 Interaksi 31,15 4 7,79 2,88 0,066 Galat 35,16 13 2,7 Total 166,21 26

Kesimpulan : Aplikasi (coating dan tanpa coating) berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap nilai kadar air

Lama penyimpanan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap nilai kadar air

Interaksi antara faktor aplikasi dan lama penyimpanan tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap nilai kadar air

Lampiran 11 Analisis Krusskal Wallis lapisan coating

Tabel 1 Kruskall Wallis lapisan coating coating

Chi-Square 97,703

df 7

Asymp, Sig, ,000

Kesimpulan : Berdasarkan uji Kruskall Wallis, lama penyimpanan mempengaruhi lapisan coating yang diamati

Tabel 2 Uji lanjut multiple comparison Perlakuan N Subset for alpha = 0,05

A B C D E

Coating hari ke-21 30 6,1333

Coating hari ke-15 30 7,2333

Coating hari ke-18 30 7,3667 7,3667 Coating hari ke-9 30 7,6333 7,6333 Coating hari ke-12 30 7,8000

Coating hari ke-6 30 8,3000

Coating hari ke-3 30 8,4333 8,4333

Coating hari ke-0 30 8,8333

Subset yang sama menunjukkan bahwa antar perlakuan (interaksi antara aplikasi dan lama penyimpanan) tidak berbeda nyata

Lampiran 12 Analisis Krusskal Wallis pengeringan

Tabel 1 Kruskall Wallis pengeringan Pengeringan Chi-Square 217,052

df 12

Asymp, Sig, ,000

Kesimpulan : Berdasarkan uji Kruskall Wallis, interaksi antara aplikasi (tanpa

coating dan coating) dengan lama penyimpanan mempengaruhi

nilai pengeringan yang diamati

Tabel 2 Uji lanjut multiple comparison Perlakuan N Subset for alpha = 0,05

A B C D E F

Kontrol hari ke-12 30 5,5000 Kontrol hari ke-9 30 6,0000

Coating hari ke-21 30 6,7667 Coating hari ke-15 30 7,0333

Coating hari ke-18 30 7,2333 7,2333 Kontrol hari ke-6 30 7,2333 7,2333

Coating hari ke-9 30 7,7667 7,7667 Coating hari ke-12 30 7,8000 7,8000

Coating hari ke-6 30 8,2333 8,2333

Kontrol hari ke-3 30 8,5333 8,5333

Coating hari ke-3 30 8,8333

Kontrol hari ke-0 30 8,9333

Coating hari ke-0 30 8,9667

Subset yang sama menunjukkan bahwa antar perlakuan (interaksi antara aplikasi dan lama penyimpanan) tidak berbeda nyata

Lampiran 13 Analisis Krusskal Wallis perubahan warna

Tabel 1 Kruskall Wallis perubahan warna Diskolorasi

Chi-Square 259,883

df 12

Asymp, Sig, ,000

Kesimpulan : Berdasarkan uji Kruskall Wallis, interaksi antara aplikasi (tanpa

coating dan coating) dengan lama penyimpanan mempengaruhi

nilai perubahan warna yang diamati

Tabel 2 Uji lanjut multiple comparison

Perlakuan N Subset for alpha = 0,05

A B C D E F

Kontrol hari ke-12 30 5,4000 Coating hari ke-21 30 5,4333

Coating hari ke-18 30 6,3667 Coating hari ke-15 30 6,5333

Kontrol hari ke-9 30 7,0000 Kontrol hari ke-6 30 7,1333 Coating hari ke-12 30 7,2000 Coating hari ke-9 30 7,2667

Coating hari ke-6 30 7,8667

Kontrol hari ke-3 30 8,0333 8,0333

Coating hari ke-3 30 8,4667

Coating hari ke-0 30 9,0000

Kontrol hari ke-0 30 9,0000

Subset yang sama menunjukkan bahwa antar perlakuan (interaksi antara aplikasi dan lama penyimpanan) tidak berbeda nyata

Lampiran 14 Analisis Krusskal Wallis kenampakan

Tabel 1 Kruskall Wallis kenampakan Kenampakan Chi-Square 162,170

df 12

Asymp, Sig, ,000

Kesimpulan : Berdasarkan uji Kruskall Wallis, interaksi antara aplikasi (tanpa

coating dan coating) dengan lama penyimpanan mempengaruhi

nilai kenampakan yang diamati

Tabel 2 Uji lanjut multiple comparison Perlakuan N Subset for alpha = 0,05

A B C D E F G

Kontrol hari ke-12 30 5,6000 Coating hari ke-21 30 5,6667

Coating hari ke-15 30 6,0667 6,0667

Coating hari ke-18 30 6,2667 6,2667

Kontrol hari ke-9 30 6,4000 6,4000 6,4000 Coating hari ke-12 30 6,4667 6,4667 6,4667

Kontrol hari ke-6 30 6,6000 6,6000 6,6000 6,6000 Kontrol hari ke-3 30 6,8000 6,8000 6,8000 Coating hari ke-9 30 6,9333 6,9333

Coating hari ke-6 30 7,2000 7,2000

Coating hari ke-3 30 7,7333

Coating hari ke-0 30 8,5333

Kontrol hari ke-0 30 8,6667

Subset yang sama menunjukkan bahwa antar perlakuan (interaksi antara aplikasi dan lama penyimpanan) tidak berbeda nyata

Lampiran 15 Analisis Krusskal Wallis bau

Tabel 1 Kruskall Wallis bau Bau Chi-Square 184,268

df 12

Asymp, Sig, ,000

Kesimpulan : Berdasarkan uji Kruskall Wallis, interaksi antara aplikasi (tanpa

coating dan coating) dengan lama penyimpanan mempengaruhi

nilai bau yang diamati

Tabel 2 Uji lanjut multiple comparison Perlakuan N Subset for alpha = 0,05

A B C D E F

Coating hari ke-21 30 4,3333 Kontrol hari ke-12 30 4,3333

Coating hari ke-18 30 5,4000

Coating hari ke-15 30 5,7333 5,7333

Kontrol hari ke-9 30 5,8667 5,8667 5,8667

Kontrol hari ke-6 30 6,2000 6,2000 6,2000 Coating hari ke-12 30 6,3333 6,3333 6,3333 Coating hari ke-9 30 6,4667 6,4667

Kontrol hari ke-3 30 6,7333

Coating hari ke-3 30 7,6000

Coating hari ke-6 30 7,6000

Coating hari ke-0 30 7,9333

Kontrol hari ke-0 30 8,0000

Subset yang sama menunjukkan bahwa antar perlakuan (interaksi antara aplikasi dan lama penyimpanan) tidak berbeda nyata

Lampiran 16 Analisis Krusskal Wallis rasa

Tabel 1 Kruskall Wallis rasa Rasa Chi-Square 171,898

df 7

Asymp, Sig, ,000

Kesimpulan : Berdasarkan uji Kruskall Wallis, interaksi antara aplikasi (tanpa

coating dan coating) dengan lama penyimpanan mempengaruhi

nilai rasa yang diamati

Tabel 2 Uji lanjut multiple comparison Perlakuan N Subset for alpha = 0,05

A B C D E

Coating hari ke-12 30 4,3333

Coating hari ke-9 30 5,2000 Kontrol hari ke-3 30 5,6000 Kontrol hari ke-6 30 5,6000

Coating hari ke-6 30 6,4000

Coating hari ke-3 30 8,2000

Coating hari ke-0 30 8,8000

Kontrol hari ke-0 30 8,8667

Subset yang sama menunjukkan bahwa antar perlakuan (interaksi antara aplikasi dan lama penyimpanan) tidak berbeda nyata

Lampiran 17 Analisis Krusskal Wallis tekstur

Tabel 1 Kruskall Wallis tekstur Tekstur Chi-Square 169,686

df 12

Asymp, Sig, ,000

Kesimpulan : Berdasarkan uji Kruskall Wallis, interaksi antara aplikasi (tanpa

coating dan coating) dengan lama penyimpanan mempengaruhi

nilai tekstur yang diamati

Tabel 2 Uji lanjut multiple comparison

Perlakuan N Subset for alpha = 0,05

A B C D E F

Coating hari ke-21 30 5,4000

Kontrol hari ke-12 30 6,0000 6,0000 Coating hari ke-15 30 6,4000 Coating hari ke-18 30 6,4667

Coating hari ke-12 30 7,2000

Kontrol hari ke-9 30 7,5333 7,5333

Kontrol hari ke-6 30 7,6667 7,6667 7,6667 Coating hari ke-9 30 7,8000 7,8000 7,8000

Kontrol hari ke-3 30 8,1333 8,1333 8,1333

Coating hari ke-6 30 8,2667 8,2667

Coating hari ke-3 30 8,6000

Kontrol hari ke-0 30 8,6667

Coating hari ke-0 30 8,8000

Subset yang sama menunjukkan bahwa antar perlakuan (interaksi antara aplikasi dan lama penyimpanan) tidak berbeda nyata,

Dokumen terkait