• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Metode uji cepat untuk skrining genotipe padi gogo cekaman Al pada fase perkecambahan dapat dilakukan dengan menggunakan metode uji di permukaan larutan (UPL) konsentrasi Al 20 ppm dengan parameter yang diamati adalah relatif panjang akar (RPA) pada 10 HST. Genotipe padi gogo yang berpotensi menjadi genotipe toleran cekaman Al pada konsentrasi 20 ppm yaitu genotipe B13642E-TB-71, B14086D-TB-86-2, dan B12480D-MR-7-1-1. Parameter lain yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk skrining pada metode UPL yaitu daya berkecambah, panjang akar pada 7 HST dan 10 HST, serta relatif panjang akar pada 10.

Saran

Genotipe yang berpotensi toleran terhadap cekaman Al perlu dikaji lebih lanjut dalam rangka pelepasan varietas. Uji di permukaan larutan (UPL) perlu dikaji lebih lanjut untuk konsentrasi Al yang lebih rendah. Korelasi antara metode UPL dengan metode UCY pada konsentrasi Al 60 ppm perlu dikaji lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

[BBSDLP] Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. 2012. Lahan sub optimal, potensi, peluang, dan permasalahan pemanfaatannya untuk mendukung program ketahanan pangan. Dalam Kementrian Ristek dan Teknologi. Seminar Lahan Sub-Optimal. Palembang Maret 2012.

Delhaize E. and Ryan P.R. 1995. Aluminum toxicity and tolerance in plants.

Plant. Physiol. 107:315-321.

Gomez K.A., dan Arturo A.G. 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian.

(Terjemahan). E. Syamsudin dan J.S. Baharsjah. UI Press, Jakarta.

Hairmansis A., Supartopo, Yullianida, Sunaryo, Warsono, Sukirman dan Suwarno. 2015. Pemanfaatan plasma nutfah padi (Oryza sativa) untuk

perbaikan sifat padi gogo. Pros. Sem. Nas. Masy. Biodiv. Indon. 1(1): 14-18.

Handayani R. 2005. Analisis ragam gabungan dengan ragam tidak homogeny (studi kasus percobaan multilokasi budidaya jahe di Jawa Barat). Tesis.

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hanum C., Wahyu Q.M., Sudirman Y., Didi S., Komarudin I. dan Asmarlaili S.

2007. Pertumbuhan akar kedelai pada cekaman alumunium, kekeringan dan cekaman ganda alumunium dan kekeringan. Agritrop. 26(1): 13-18.

Hariah K., Cipto S., Sri R.U., Pratiknyo P. dan James M.R. 2001. Diagnosis faktor penghambat pertumbuhan akar sengon (Paraserianthes falcataria L.

Nielsen) pada tanah ultisol di lampung utara. World Agroforestry Centre Publications. 89-98.

[IRRI] International Rice Research Institute. 2014. Standard Evaluation System for Rice. Los Bannos, Philiphines.

[ISTA] International Seed Testing Association. 1985. International rules for seed testing 1985. Seed Science and Technology 13(2):299-513.

Jambormias E., Surjono H.S., Ahmad A.M., Yudiwanti W. dan Desta W. 2013.

Modifikasi rancangan bersekat dan pendugaan parameter genetik pada generasi awal tanaman menyerbuk sendiri. J. Bud. Perta. 9(2):46-53.

Justice O.L. dan Bass L.N. 2002. Prinsip dan Praktek Penyimanan Benih.

RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Lubis E., Rini H., Sunaryo, Ade S. dan Endang S. 2007. Toleransi galur padi gogo terhadap cekaman abiotik. Pros. Apres. Hasil Penelitian Padi: 725-739.

Mattjik A.A. dan Sumertajaya M. 2000. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab Jilid 1. IPB Press, Bogor.

Mariana Z.T. 2013. Kebutuhan kapur pada tanah berstruktur halus dan kasar di lahan kering masam Kalimantan Selatan. Agroscientiac 20(2): 56-60.

Meriga B., Attitalla I.H., Ramgopal M., Ediga A. and Kavikishor P.B. 2010.

Differential tolerance to alumunium toxicity in rice cultivars: involvement of antioxidative enzyme and possible role of alumunium resistant locus.

Acad. J. Plant Sci. 3(2):53-63.

Mugnisjah W.Q. dan Setiawan A. 1990. Pengantar Produksi Benih. Rajawali, Jakarta.

Mulyani A. dan Syarwani M. 2013. Parameteristik dan potensi lahan sub optimal untuk pengembangan pertanian di Indonesia. Dalam Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Sub-optimal Universitas Sriwijaya. Prosiding Intensifikasi Pengelolaan Lahan Sub-optimal dalam Rangka Mendukung Kemandirian Pangan Nasional. Palembang 20-21 September 2013.

Munawar A. 2011. Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. IPB Press, Bogor.

Nurlaela. 2007. Distribusi dan akumulasi alumunium pada akar padi dalam kondisi cekaman alumunium pada larutan hara. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Nurmasyitah, Syafruddin dan Muhammad S. 2013. Pengaruh jenis tanah dan dosis fungi mikoriza arbuskular pada tanaman kedelai terhadap sifat kimia tanah.

J. Agrista 17(3): 103-110.

Prasetiyono J., Tasliah, Hajrial A. dan Sugiono M. 2003. Identifikasi marka mikrosatelit yang terpaut dengan sifat toleransi terhadap keracunan

alumunium pada padi persilangan Dupa x ITA 131. J. Biotek. Perta. 8(2):

35-45.

Purnamaningsih R. dan Ika M. 2008. Pengujian nomor-nomor harapan padi tahan Al dan pH rendah hasil seleksi in vitro dengan kultur hara. J. AgroBiogen 4(1): 18-23.

Roslim D.I., Miftahudin, Utut S., Hajrial A. dan Alex H. 2008. Parameter root re-growth sebagai parameter toleransi alumunium pada tanaman padi. J. Natur Indon. 13(1): 82-88.

Rout G., Samantary S. and Das P. 2001. Alumunium toxicity in plants: a review.

Agronomie 21(1):3-21.

Sadjad S., Murniati E. dan Ilyas S. 1999. Parameter Pengujian Vigor Benih.

Grasindo, Jakarta.

Santika A. 2011. Teknik pengujian galur padi gogo terhadap keracunan alumunium di rumah kaca. Bul. Tek. Perta. 16(2): 43-47.

Saragih S.H.Y., Eva S.B. dan Mbue K.B. 2013. Parameter vegetatif dan generatif beberapa varietas padi sensitif alumunium. J. Agroekotek. 1(4): 1374-1383.

Subroto H.G. 2002. Evaluasi lanjutan enam genotipe padi gogo asal Kalimantan Timur terhadap cekaman alumunium. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Bogor.

Suwarno F.C. dan Hapsari I. 2008. Studi alternatif substrat kertas untuk pengujian viabilitas benih dengan metode uji UKDdp. Bul. Agron. 36(1):84-91.

Swasti E. dan Rozen N. 2007. Akumulasi dan sekresi asam organik pada padi gogo toleran dan peka alumunium serta perannya dalam mobilisasi P. hal.

312-319. Dalam Agrohort (Eds). Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian. Bogor 1-2 Agustus 2007.

Syahriani. 2014. Perbaikan kualitas lahan kering melalui pertanian terpadu rambutan, jagung dan gamal di kabupaten Gowa. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Tamas L., Simonovicova M., Huttova J. and Mistrik I. 2004. Aluminum stimulated hydrogen peroxide production of germinating barley seeds. Env.

and Exp. Bot. 51:281-288.

Trustinah, Kasno A. dan Wijanarko A. 2009. Toleransi genotipe kacang tanah terhadap lahan masam. Penel. Perta. Tan. Pangan 28(3):183-191.

Turati, Miftahudin dan Hanarida I. 2010. Penapisan galur-galur padi toleran cekaman alumunium pada populasi RIL F7 hasil persilangan antara padi varietas IR64 dan Hawara Bunar. hal. 1-11. Dalam Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (Eds). Prosiding Seminar Nasional Sains III

“Sains sebagai Landasan Inovasi Teknologi dalam Pertanian dan Industri”.

Bogor 13 November 2010.

Wirnas D., Amris M., Didy S. dan Hajrial A. 2002. Evaluasi ketenggangan galur padi gogo terhadap cekaman alumunium dan efisiensi penggunaan hara kalium. Bul. Agron. 30(2):39-44.

Yoshida S., Forno D.A, Cook J.H., dan Gomez K.A. 1976. Routine procedure for growing rice plants in culture. hal. 61-66. Dalam International Rice Research institute (Eds). Laboratory Manual for Physiological Studies of Rice. International Rice Research institute, Los Banos.

Zhang H., Tan Z.Q., Hu L.Y., Wang S.H., Luo J.P. and Jones R.L. 2010.

Hydrogen sulfide alleviates aluminum toxicity in germinating wheat seedlings. J. Integ. Plant Bio. 52(6):556-567.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Komposisi unsur hara makro dan unsur hara mikro dalam larutan hara Yoshida

Bahan Kimia Keperluan dalam 1 liter

(gram) Unsur Makro

N NH4NO3 91,4

P NaH2PO4.2H2O 40,3

K K2SO4 71,4

Ca CaCl2 88,6

Mg MgSO4.7H2O atau diganti dengan MgCl2.6H2O

324 267,5 Unsur Mikro

Mn MnCl.4H2O 1,5

Mo (NH4)6Mo7.4H2O 0,07

B H3Bo3 0,934

Zn ZnSO4.7H2O 0,035

Cu CuSO4.5H2O 0,031

Fe FeCl3.6H2O 7,7

Citric Acid 11,9

Bahan Kimia Pendukung

H2SO4 Untuk melarutkan unsur mikro 50 ml

HCl 1N Menurunkan pH larutan NaOH 1N Menaikkan pH larutan

Buffer pH 4 Untuk kalibrasi alat pH meter Sumber: Yoshida (1976)

Dokumen terkait