• Tidak ada hasil yang ditemukan

Agron, J Indonesia 2011. Rekomendasi Pemupukan Kalium Untuk Tanaman Nenas Berdasarkan Status Hara Tanah. Departemen Agronomi dan Hortikultura, hal 56-61. Jurusan Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Haluoleo. Bogor.

Arayana, M. 2007. Prospek Pengembangan Tanaman Nenas (ananas comossus L.

Merr) Berbasis Potensi Lahan dan Kelayakan Finansial. Penelitian Studi Kasus di Kabupaten Subang, Hal 1-81. IPB Bogor.

Badan Pusat Statistik. 2012. Statistik Tanaman Nenas dikecamatan Panggur, Kab.

Lampung Tengah. Provinsi Lampung.

BPS Labuhanbatu Utara. 2015. Statistik Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara BPS dan BPPD Kabupaten Labuhanbatu Utara. NA IX-X.

Djaenudin, D., Marwan, H., Subagjo, H., dan A. Hidayat. 2011. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Fao, 1977. A Framework For Land Evaluation, FOA Soil Bull. Soil Resources Management And Conservation Service Land And Water Development Division. FAO Soil Bulletin No. 52. FAO-UNO, Rome.

Fauzi, Y., B. Susiolo., dan Z. M. Mayasari. 2009. Analisis Kesesuaian LahanWilayah Pesisir Kota Bengkulu Melalui Perancangan Model Spasial DanSistem Informasi Geografis (Sig).Forum Geografi, Vol. 23, No.

2,Desember 2009: 101 – 111.

Hardjowigeno, S dan Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tataguna Lahan. UGM Press, Yogyakarta.

Herawati, T., 2010.Analisis Spasial Tingkat Bahaya Erosi di Wilayah DAS Cisadane Kabupaten Bogor.J. Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 7(4):

413-424.

Hikmatullah, Suparto, Chendy Tafakresnanto, Sukarman, Suratman dan K.Nugroho. 2014. Petunjuk Teknis Survei Dan Pemetaan Tanah TingkatSemi Detail Skala 1:50.000. Edisi Pertama. Balai Besar Penelitian danPengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Penelitian danPengembangan Pertanian. Bogor.

Kartasapoetra, G., A.G. Kartasapoetra dan M.M, Sutedjo. 1987. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Edisi Kedua. PT. Bina Aksara. Jakarta.

Kuswantoro, D.P., Idin, S.R dan Darsono, P. 2012. Penggunaan Pola Agroforestri Pada Budidaya Nenas di Desa Tambakmekar Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang. Seminar Nasional Agroforestri III, 29 Mei 2012. Hal 448-452. Balai Penelitian Teknologi Agroforestri. Subang.

Lisdiana dan Soemadi,W. 1997. Budidaya Nenas Pengolahan dan Pemasaran.

Aneka Ilmu. Semarang.

Mega, I.M., Dibia, I.N., Adi, I.G.P.R., dan T.B. Kusmiyarti., 2010.KlasifikasiTanah dan Kesesuaian Lahan. Universitas Udayana.

Denpasar.

Mubekti, 2012.Evaluasi Karakterisasi Dan Kesesuaian Lahan Untuk KomoditasUnggulan Perkebunan : Studi Kasus Kabupaten Kampar.

Peneliti diPusat TISDA – Kedeputian Bidang TPSA – BPPT.J. Tek. Ling.

Vol 13.No 1. Hal 37-46.

Mukhlis, 2014. Analisis Tanah Tanaman. Edisi Kedua. USU Press, Medan.

Mukhlis., Sarifuddin., dan H, Hanum., 2011. Kimia Tanah Teori dan Aplikasi.

USU Press, Medan.

Rayes, L. M. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Andi, Yogyakarta.

Ritung, S., Wahyunto., Agus, F., Dan H, Hidayat., 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan Dengan Contoh Peta Arahan Kab. Aceh Barat. Balai Penelitian Tanah Dan World Agroforestry Centre. Bogor.

Safuan, L.O., Roedhy, P., Anas, D.S dan Subir. 2011. Penyusunan Rekomendasi Pemupukan N, P dan K pada Tanaman Nenas (Ananas comossus L. Merr) Disertasi Sekolah Pasca Sarjana Fakultas Pertanian Bogor, hal 1-168. IPB Bogor.

Siswanto, 2006. Evaluasi Sumber Daya Lahan. UPN Press. Surabaya.

Tan , K , H , 1998. Dasar-dasar Ilmu Tanah , Terjemahan Didiek Hadjar Goenadi.

Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Verheij, E. W. M dan R. E. Coronel. 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara II;

Buah- buahan yang Dapat Dimakan. Pt Gramedia Pustaka Utama dan Prosea Indonesia & European Commission. Jakarta.

Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah Dasar Kesehatan dan Kualitas Tanah. Gava Media, Yogyakarta.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Nenas (Ananas comosus L. Merr).

Persyaratan penggunaan Sumber : Djaenudin, et al. (2011).

Lampiran 2. Jenis usaha perbaikan karakterisik lahan aktual (saat ini) untuk menjadi potensial menurut tingkat pengelolaannya.

Karakteristik Lahan Jenis Usaha Perbaikan Tingkat Pengelolaan 1. Rezim radiasi

Lama penyinaran Tidak dapat dilakukan perbaikan - 2. Rezim suhu

Suhu rerata tahunan Tidak dapat dilakukan perbaikan - Suhu rerata bulan

terdingin/terpanas

Tidak dapat dilakukan perbaikan - 3. Rezim kelembaban

udara

Kelembaban nisbi Tidak dapat dilakukan perbaikan - 4. Ketersediaan air

Bulan kering Sistem irigasi/pengairan Sedang, tinggi Curah hujan Sistem irigasi/pengairan Sedang, tinggi 5. Media perakaran

Drainase Perbaikan sistem drainase Sedang, tinggi Tekstur Tidak dapat dilakukan perbaikan -

Kedalaman efektif Umumnya tidak dapat dilakukan perbaikan kecuali pada lapisan padas, lunak, dan tipis dengan membongkaran

Tinggi

6. Retensi hara

KTK Pengapuran atau penambahan

bahan organik

Sedang, tinggi

pH Pengapuran

7. Ketersediaan hara Pengapuran

N-total Pemupukan Sedang, tinggi

P2O5-tersedia Pemupukan K2O dapat ditukar Pemupukan 8. Bahaya banjir

Periode frekuensi Pembuatan tanggul penahan banjir serta pembuatan drainase

Tinggi 9. Kegaraman

Salinitas Reklamasi Sedang, tinggi

10. Toksisitas

Kejenuhan aluminium Pengapuran Sedang, tinggi

Lapisan pirit Pengaturan sistem tata air tanah, tinggi permukaan air tanah harus di atas lapisan bahan sulfidik

Sedang, tinggi

11. Terrain/potensi mekanisasi

Tidak dapat dilakukan perbaikan - 12. Bahaya erosi Usaha pengurangan laju erosi,

pembuatan teras, penanaman tanaman penutup tanah

Sedang, tinggi

Lampiran 3. Hasil Laboratorium Analisis Tanah.

Sumber: Sertifikat Hasil Analisis Tanah di Laboratorium PT. Socfin Indonesia (2017).

Lampiran 4. Data Iklim: Curah Hujan Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara pada 10 Tahun Terakhir (mm/tahun).

Ket: x = alat rusak.

Sumber: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (2017).

N

Rataan Rerata Curah Hujan Tahun 2007-2016 1,543.3

Lampiran 5. Data Iklim: Kelembaban Udara Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara pada 10 Tahun Terakhir (%).

Ket: x = alat rusak.

Sumber: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (2017).

Lampiran 6. Data Iklim: Suhu Udara Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara pada 10 Tahun Terakhir (⁰C).

Ket: x = alat rusak.

Sumber: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (2017).

TAHUN BULAN

Lampiran 7. Rekapitulasi Kesesuaian Untuk Tanaman Tanaman Nenas (Ananas

Lampiran 8. Data Tekstur Tanah.

No.

SPL

Kelas Tektur USDA Pengelompokan Kelas Tekstur untuk Evalusi Kesesuain Lahan

1 Liat Halus (h)

2 Lempung Berliat Agak Halus (ah)

3 Lempung Berliat Agak Halus (ah)

4 Lempung Berpasir Agak Kasar (ak)

5 Lempung Liat Berpasir Agak Halus (ah)

Lampiran 9. Data Tingkat Bahaya Erosi Berdasarkan Pengamatan Lapangan (Deskriptif).

Lampiran 10. Peta Administrasi Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Lampiran 11. Peta Jenis Tanah Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Lampiran 12. Peta Ketinggian Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Lampiran 13. Peta Kemiringan Lereng Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Lampiran 14. Satuan Peta Lahan Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Lampiran 15. Peta Pengambilan Sampel Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Lampiran 16. Lampiran Foto Sampel Tanah dan Pengambilan Sampel Lapangan

Contoh sampel tanah SPL 1

Contoh sampel tanah SPL 2

Contoh sampel tanah SPL 3

Contoh sampel tanah SPL 4

Contoh sampel tanah SPL 5

Dokumen terkait