SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Hasil identifikasi menunjukkan bangunan Masjid Agung Demak memiliki nilai kekokohan 82.15 % yang berarti bangunan dalam kondisi baik. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa komponen bangunan masih berfungsi dengan baik karena ada pemeliharaan rutin. Faktor perusak yang menjadi penyebab kerusakan terbesar bangunan yaitu jamur pelapuk. Hasil identifikasi jenis kayu kolom saka guru yang terletak di sisi barat laut merupakan kayu Jati. Jenis kayu ini diduga juga digunakan untuk komponen struktur bangunan lainnya. Berdasarkan hasil analisis struktur bangunan terhadap gempa menggunakan pemodelan portal menunjukkan struktur mampu dalam merespon gaya gempa. Hal tersebut dikarenakan nilai tegangan aktual (tekan, tarik, geser, dan lentur) yang terjadi pada struktur lebih rendah dari nilai tegangan ijin yang disaratkan untuk struktur yang menggunakan kayu jati.
Saran
Perlu dilakukan perawatan bangunan yang lebih intensif guna menjaga kondisi bangunan bersejarah agar tetap baik. Serta perlu dilakukan analisis struktur pada keseluruhan komponen bangunan masjid untuk memporeleh nilai analisis respon struktur gempa yang lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Anom et al. 1986. Laporan Pemugaran Masjid Agung Demak, Proyek Pemugaran dan Pemeliharaan Masjid Agung Demak Bantuan Presiden 1985-1986. Yogyakarta (ID): KR-Offset
Bahtiar ET, Nugroho N, Arinana, Darwis A. 2012. Pendugaan sisa umur pakai kayu komponen cooling tower di pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) unit II Kamojang. Jurnal Tekhnik Sipil. 19(2): 103-114
23 Beikircher W, Zingerle P, Kraler A, Flach M. 2013. Condition assessment of historic wood structures experience from around the globe. Di dalam: Ross RJ, Wang X, editor. Proceedings: 18th International Nondestructive Testing and Evaluation of Wood Symposium; 24-27 September 2013; Madison, Wisconsin. Madision (US). FPL–GTR–226: 207-215
Bodig J dan Jayne BA. 1982. Mechanics Of Wood and Wood Composite. Malabar, Florida (US): Krieger Publishing Company
Borror DJ, Triplehorn CA, Johnson NF. 1996. Pengenalan Pelajaran Serangga Edisi Keenam. Partosoedjono S, penerjemah. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Press. Terjemahan dari: An Introduction to the Study of Insect Sixth edition
Brito LD dan Junior CC. 2013. Nondestructive assessments of the timber roof structure t e “ ã Fr c sc C urc ” F r p s, r z . Di dalam: Ross RJ, Wang X, editor. Proceedings: 18th International Nondestructive Testing and Evaluation of Wood Symposium; 24-27 September 2013; Madison, Wisconsin. Madison (US). FPL–GTR–226: 245-252
Buck M, Marshall S, Cheung DKB. 2008. Identification atlas of the Vespidae (Hymenoptera Aculeata) of the Northestern Nearctic region. Canadian Journal of Arthropod Identification. 5
Erniwati. 2010. Kajian aspek ekologi lebah sosial (Hymenoptera: Apidae) dan biologi reproduksi tanaman pertanian yang mendukung konsep pengembangan pengelolaan [laporan akhir program insentif penelitian dan perkayasa LIPI]. Bogor (ID): Pusat Penelitian Biologi LIPI
Erniwati dan Kahono S. 2009. Peranan tumbuhan liar dalam konservasi serangga ordo Hymenoptera. Jurnal Teknik Lingkungan. 10(2): 195-203
Hatmadji T, Astuti D, Wardhani S, Widyanti WW, Sudarno, Marsono, Mujihara, Semi. 2011. Kajian Konservasi Masjid Agung Demak 2011. Prambanan (ID): Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah
Houston T. 2011. Cuckoo wasps (family Chrysididae) [information sheet]. Australia (AU). Western Australia Museum
Ismail F A. 2012. Pengaruh penggunaan seismic base isolation system terhadap respon struktur hotel IBIS Padang. Jurnal Rekayasa Sipil. 8(1): 45-60
Karlinasari L. 2007. Analisis kekakuan kayu berdasarkan metode non destruktif metode gelombang ultrasonik dan kekuatan lentur kayu berdasarkan pengujian destruktif [disertasi]. Bogor (ID): Institut pertanian Bogor
Mardikanto TR, Karlinasari L, Bahtiar ET. 2011. Sifat Mekanis Kayu. Bogor (ID): IPB Press
Matani CD, Manalip H, Windah RS, Dapas SO. 2013. Analisis menara air akibat gempa menggunakan solusi numerik integral duhmel. Jurnal Sipil Statik. 1(4): 298-304
Mandang YI, Damayanti R, Komar TE, Nurjanah S. 2008. Pedoman Identifikasi Kayu ramin dan Kayu Mirip Ramin. Bogor (ID): Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Departemen Kehutanan
Martawijaya et al. 1981. Atlas kayu Indonesia Jilid 1. Bogor (ID): Pusat penelitian dan Pengembangan Kehutanan
Pamungkas R. 2011. Analisis kinerja dinding bata yang diperbaiki dengan plester [skripsi]. Depok (ID). Universitas Indonesia
24
Prasetyo B. 2003. Peranan dinding dan bukaan dinding Masjid Agung Demak terhadap kondisi thermal ruang sholat utama [tesis]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro
Priadi T, Nandika D, Sofyan K, Achmad, Witarto AB. 2010. Biodeteriorasi komponen kayu rumah di beberapa daerah yang berbeda suhu dan kelembaban. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Hutan. 3(1): 26-31
Prihatmaji YP. 2 7. Per u ru tr d s j w “j ” ter d p empa. Dimensi Tekhnik Arsitektur. 35(1): 1-12
Sadio S. 2011. Analisis sesaran batas proporsional dan maksimum sambungan geser ganda batang kayu dengan paku majemuk berpelat sisi baja akibat beban uni-aksial tekan. Jurnal Tekhnik Sipil. 18(2): 127-136
Soenanto. 2004. Sebuah Karya Besar Peninggalan 9 Wali Masjid Agung Demak: Demak (ID). ’ r M j d A u De
Subekti N. 2012. Biodeteriorasi kayu pinus (Pinus merkusii) oleh rayap tanah Macrothermes gilvus Hagen (Blattodea: Termitidae). Bioteknologi. 9 (2): 57-56 Sulaiman. 2005. Keterandalan konstruksi bangunan pendidikan (studi kasus pada
gedung sekolah dasar) [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor
Supit NWA, Sumajow MDJ, Tambato WJ, Dapas SO. 2013. Struktur bangunan beton bertulang bertingkat banyak dengan variasi orientasi sumbu kolom. Jurnal Sipil Statik. 1(11): 696-704
Supranto K dan Sudarto. 2009. Evaluation of performance of asymetrically dual system structurs using pushover and time history analyses. Journal of Civil Engineering. 29(1): 36-45
Suranto Y. 2012. Aspek kualitas kayu dalam konservasi dan pemugaran cagar budaya berbahan kayu. Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur. 6 (1): 87-93
Suranto Y. 2010. Konservasi Cagar Budaya Berbahan Kayu dengan Bahan Tradisional. Jogjakarta (ID). Balai Konservasi Peninggalan Borobudur
Suryadi D. 2005. Kekokohan konstruksi bangunan sekolah dasar negeri (studi kasus: Kec. Cibarusah Kab. Bekasi [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Teknik Universitas Pakuan
Suryanita dan Safrika H. 2007. Respons struktur SDOF akibat beban sinusodial dengan metode integral duhamel. Jurnal Tekhnik Sipil. 7(3): 266-278
Suryanita, Mudjiatko, Safrika H. 2006. Respon struktur sistem derajat kebebasan tunggal akibat beban dinamis dengan pola pembebanan segitiga. Jurnal Sains dan Teknologi. 5(2): 32-37
Undang Undang No 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya
Winarno et al. 2006. Petunjuk Teknis Perawatan Benda Cagar Budaya Bahan Kayu. Jakarta (ID). Direktorat Peninggalan Purbakala, Direktorat Jendral Sejarah dan Purbakala, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
Yurisman. 2003. Analisa perbandingan antara peraturan perencanaan bangunan baja indonesia (PPBI) 1987 dengan konsep load and resstance ractor design (LRFD) untuk desain portal sederhana. Jurnal R and B. 3(2): 19-24
Lampiran 1 Kriteria pembobotan bangunan rumah sederhana
Lingkup Pekerjaan
Hasil Pemeriksaan
Baik Sedang Rusak
Ringan Sedang Parah
A.PEKERJAAN ATAP
1. Kuda-Kuda Bahan bangunan
memenuhi Standar Nasional Indonesia
Kemiringan atap sesuai dengan bahan penutup
Elemen penyusun pekerjaan atap masih berfungsi dengan baik
Adanya pemeliharaan
Kayu sesuai dengan ukuran normal, kelas kuat I dan II, kadar air <30%, dilapisi anti rayap, tidak terdapat cacat, sambungan sesuai dengan pedoman.
Bahan baja dilapisi anti korosi atau tidak berkorosi, sesuai pedoman
Bahan bangunan memenuhi Standar Nasional Indonesia
Kemiringan atap sesuai dengan bahan penutup
Elemen penyusun pekerjaan atap masih berfungsi dengan baik
Tidak adanya pemeliharaan
Kayu sesuai dengan ukuran normal, kelas kuat II dan III, kadar air <30%, tidak dilapisi anti rayap, tidak terdapat cacat, sambungan sesuai dengan pedoman.
Bahan baja dilapisi anti korosi atau tidak berkorosi, sesuai pedoman
Kemiringan atap sesuai dengan bahan penutup
Elemen penyusun pekerjaan atap masih berfungsi
Tidak adanya pemeliharaan
Kayu sesuai dengan ukuran normal, kelas kuat III, kadar air >30%, tidak dilapisi anti rayap, terdapat cacat,
sambungan sesuai dengan pedoman.
Bahan baja tidak dilapisi anti korosi atau tidak berkorosi, sesuai pedoman
Kemiringan atap sesuai dengan bahan penutup
Elemen penyusun pekerjaan atap masih berfungsi
Tidak adanya pemeliharaan
Kayu sesuai dengan ukuran normal, kelas kuat IV, kadar air >30%, tidak dilapisi anti rayap, terdapat cacat, sambungan sesuai dengan pedoman.
Kemiringan atap tidak sesuai dengan bahan penutup
Elemen penyusun pekerjaan atap tidak berfungsi
Tidak adanya pemeliharaa
Kayu tidak sesuai dengan ukuran normal, kelas kuat V, kadar air >30%, tidak dilapisi anti rayap, terdapat cacat, sambungan tidak sesuai dengan pedoman.
Kaki kuda-kuda (Split) 6/12
Tiang kuda-kuda (Hanger) 6/12
Balok Penyokong (Skor) 6/12
Balok Bin 6/12
Balok Ikatan Angin 4/6
Balok Gapit 6/12 2. Rangka Atap Balok Nok 6/12 Balok Gording 6/12 Reng 3/5 Usuk/Kaso 5/7 Bubungan Jurai
3. Bagian Pendukung Kuda-Kuda
Lisplank 2/20
Papan Reuter 2/20
4. Penutup Atap Genteng keramik KIA, genteng plentong, tidak bocor, warna masih asli, kuat wala
upun diinjak
Genteng keramik KIA, genteng plentong, sebagian mulai rembes air, berubah warna, kuat walau diinjak
Genteng plentong, asbes gelombang, berubah warna, mulai retak, kerusakan sekitar 40% dari penutup atap
Genteng plentong, asbes gelombang, berubah warna, mulai retak, kerusakan sekitar 60% dari penutup atap
Genteng plentong, asbes gelombang, berubah warna, timbul jamur, retak patah, bocor, kerusakan sekitar 80%
25
Lingkup Pekerjaan
Hasil Pemeriksaan
Baik Sedang Rusak
Ringan Sedang Parah
B. LANGIT-LANGIT
1. Rangka Plafon Kayu kelas kuat II, belum dirusak oleh unsur perusak kayu, dilapisi anti rayap
Kayu kelas kuat II-III, belum dirusak oleh unsur perusak kayu, tidak ada perawatan, tidak dilapisi anti rayap
Kayu kelas kuat III, jenis kayu heterogen, terdapat lubang penggerek, sambungan mulai lepas, sudah mengganggu fungsinya
Jenis kayu heterogen, terdapat rayap, beberapasambungan mulai lepas, sudah mengganggu fungsinya
Tidak terdapat plafon, jenis kayu heterogen, terdapat lubang rayap, sambungan banyak yang lepas, sudah mengganggu fungsinya dan harus diganti
Balok Induk 6/12
Balok Anak 5/7
Penggantung 5/7
2.Plafon
Bahan eternity, asbes, kayu lapis, masih utuh, dilapisi cat, tidak berubah warna oleh jamur
Bahan eternity, asbes, kayu lapis, masih utuh, tidak dicat/dipelihara, tidak berubah warna oleh jamur
Bahan eternity, asbes, kayu lapis, mulai rusak/bolong, warna berubah, kotor, jamur
Bahan eternity, asbes, kayu lapis, banyak yang
rusak/bolong, warna berubah, kotor, jamur
Tidak berfungsi sama sekali
C. RANGKA DINDING
1. Sloof Kolom bata adukan 1:3
Kolom beton bertulang coran tebal >15 cm
Tidak retak/turun
Kolom bata adukan 1:3
Kolom beton bertulang coran tebal >15 cm
Mulai retak
Kolom bata bukan adukan 1:3
Kolom beton bertulang coran tebal >15 cm
Retak atau turun
Kolom bata bukan adukan 1:3
Kolom beton bertulang coran tebal <15 cm
Retak atau turun
Kolom bata bukan adukan 1:3
Kolom beton bertulang coran tebal <15 cm
Retak atau turun
Longgar dan menggangu fungsinya 2. Kolom 3. Kolom Praktis 4. Balok atas/ring beton/ring balk D. DINDING
Bata merah pres mesin atau batako
Adukan perekat 1:3
Tebal selimut 2.5 cm
Tinggi > 300 cm
Terdapat trasram
Cat belum terkelupas
Bata merah pres mesin atau batako Adukan perekat 1:3 Tebal selimut 2.5 cm Fungsinya mulai berkurang Cat terkelupas
Bata merah atau batako
Adukan perekat 1:3
Selimut terkelupas
Trasram tidak sehingga terjadi damp
Bila diketok bunyi
Batako, mulai ada yang bolong, retak dan pecah
Cat tidak ada
Selimut coran terkelupas
Dinding mulai bergetar bila ada yang mengenainya
Batako, mulai ada yang bolong, retak dan pecah
Cat tidak ada
Selimut coran terkelupas
Dinding mulai bergetar bila ada yang mengenainya
Tidak bisa diperbaiki, perlu diganti
26
Lingkup Pekerjaan
Hasil Pemeriksaan
Baik Sedang Rusak
Ringan Sedang Parah
E. KUSEN/DAUN
1. Pintu Kayu solid/ kayu lapis kelas kuat I dan II
Sesuai dengan ukuran standar
Kayu lapis kelas kuat II dan III
Sesuai dengan ukuran standar
Terdapat lobang penggerek
Kayu lapis kelas kuat III
Pintu mulai rusak dan tidak bisa ditutupi
Kusen mulai diserang oleh rayap
Terdapat lobang penggerek
Kayu lapis kelas kuat III
Pintu rusak dan tidak bisa ditutupi
Kusen mulai diserang oleh rayap
Terdapat lobang penggerek
Kusen/daun jendela dan pintu tidak berfungsi sama sekali dan harus diganti
2. Jendela
F. LANTAI Bahan keramik granit /marmer, adukan/perekat sesuai dengan bahan, tidak rusak
Bahan kerami, ubin PC, adukan/perekat sesuai dengan bahan, tidak rusak, tidak dipelihara
Bahan keramik, ubin PC, adukan sesuai dengan bahan, mulai rusak, tidak dipelihara
Memakai bahan keramik, ubin PC, adukan tidak sesuai, beberapa bagian rusak, terlepas, bergelembung, tidak dipelihara
Tidak berfungsi
G. PONDASI Pondasi menerus, diatas tanah keras, bahan dari batu kali 1:1:2, kedalaman 80-130 cm, lebar > 25 cm
Pondasi menerus, diatas tanah keras, bahan dari batu kali 1:1:2, lebarnya tidak mencukupi
Pondasi menerus, di atas tanah keras, bahan dari batu kali, mulai turun, retak, lebar tidak mencukupi
Pondasi menerus, di atas tanah keras, bahan dari batu kali, mulai turun, retak,adukan tidak sesuai, lebar tidak mencukupi
Tidak berfungsi lagi
H. DRAINASE 1. Alat Penerima Air Buangan
Ada dan masih berfungsi Tidak ada perawatan Mulai rusak pada beberapa bagian
Mulai rusak pada beberapa bagian, masih bisa diperbaiki
Tidak berfungsi Kamar Mandi WC Talang Air Hujan 2. Saluran Pembuangan
Tidak bocor dan dirawat Tidak ada perawatan Pipa pembuangan bocor Bocor dan masih bisa diperbaiki
Tidak berfungsi
27
Lingkup Pekerjaan
Hasil Pemeriksaan
Baik Sedang Rusak
Ringan Sedang Parah
3. Tempat Pembuangan Tersedia luas dan bersih
Tersedia masih berfungsi
Tersedia dan memenuhi ukuran standar
Kotor tidak dibersihkan Tidak mengalir Kecil Tidak terdapat
Sungai
Peresapan Buatan
Septic tank
4. Jalan Aspal/coran semen Aspal mulai rusak Bukan aspal Becek Tidak ada
I. UTILITAS
1. Penerangan Tersedia listrik/ aman darn penerangan alami
Tersedia listrik, tidak ada perawatan dan penerangan alami
Tersedia listrik tapi tidak berfungsi dan penerangan alami kurang
Tidak tersedia listrik, caha matahari kurang
Gelap
2. Air Tersedia/mencukupi dan memenuhi standar
Air sumur kurang bersih Kotor Tidak ada Tidak ada
3. Pengatur Udara/ Suhu Ventilasi tersedia cukup unutk sirkulasi udara
Ventilasi tersedia cukup untuk sirkulasi udara tapi tidak ada perawatan
Pada bagian tertentu mulai rusak
4. Telekomunikasi Tersedia dan berfungsi baik Tersedia tapi tidak dirawat Tidak ada tapi tersedia link Tidak ada dan tidak tersedia link
Tidak ada, tidak tersedia link , dan tidak dapat dipasang
29 Lampiran 2 Hasil penilaian kondisi bangunan Masjid Agung Demak
No Lingkup Pekerjaan Material Bobot kepentingan (%) Nilai (Sn) Bk x Sn A. PEKERJAAN ATAP 27 1 Kuda-Kuda 9
─ Kaki kuda-kuda (Split) 6/12 kayu 1.5 4 6
─ Balok penggantung (Hanger) 6/12 kayu 1.5 4 6
─ Balok Penyokong (Skor) 6/12 kayu 1.5 5 7.5
─ Balok Bin 6/12 kayu 1.5 4 6
─ Balok Ikatan Angin 4/6 kayu 1.5 4 6
─ Balok Gapit 6/12 kayu 1.5 5 7.5
2 Rangka Atap 10
─ Balok Nok 6/12 kayu 1 4 4
─ Balok Gording 6/12 kayu 2 4 8
─ Reng 3/5 kayu 2 3 6
─ Usuk/Kaso 5/7 kayu 2 3 6
─ Bubungan kayu 1.5 3 4.5
─ Jurai kayu 1.5 4 6
3 Bagian Pendukung Kuda-Kuda 1
─ Lisplank 2/20 kayu 0.5 4 2
─ Papan Reuter 2/20 kayu 0.5 4 2
4 Penutup Atap kayu 7 3 21
B LANGIT-LANGIT 10
1 Rangka Plafon 6
─ Balok Induk 6/12 kayu 2 5 10
─ Balok Anak 5/7 kayu 2 5 10
─ Penggantung 5/7 kayu 2 0 0
2 Plafon kayu 4 5 20
C RANGKA DINDING 19
─ Sloof beton 5 3 15
─ Kolom kayu 5 3 15
─ Kolom Praktis kayu 4 4 16
─ Ring Balk kayu 5 5 25
D DINDING kayu , bata 9 4 36
E KUSEN/DAUN 6 ─ Pintu kayu 3 5 15 ─ Jendela kayu 3 4 12 F LANTAI marmer 4 4 16 G PONDASI beton 21 5 105 H DRAINASE 3
1 Alat Penerima Air Buangan 0.75
─ Kamar Mandi 0.25 3 0.75
─ WC 0.25 3 0.75
─ Talang air hujan 0.25 2 0.5
2 Saluran Pembuangan 0.75 5 3.75 3 Tempat Pembuangan 0.75 ─ Sungai 0.25 4 1 ─ Peresapan Buatan 0.25 5 1.25 ─ Septic tank 0.25 5 1.25 4 Jalan 0.75 5 3.75 I UTILITAS 1 1 Penerangan 0.25 5 1.25 2 Air 0.25 5 1.25
3 Pengatur Udara/ Suhu 0.25 3 0.75
4 Telekomunikasi 0.25 4 1
Total 100 410.75
30
Lampiran 3 Hasil pengukuran kadar air komponen bangunan Masjid Agung Demak
Bagian Komponen n Kadar Air
Loteng tingkat I Reng 4 10.77
Kaso 4 12.23
Gording 4 11.83
Tiang penyangga 4 12.35
Rerata 11.79
SD ±0.79
Loteng tingkat II Tiang soko guru 4 17.68
Dinding 4 15.04
Skoor penyokong kuda-kuda 12 12.78
Tiang penyokong kuda-kuda 12 12.82
Balok penghubug 4 19.42
Balok bin (kuda-kuda) 4 11.50
Rerata 14.87
SD ±2.57
Loteng tingkat III Tiang penyangga 4 16.22
Dinding 4 16.15
Kress 4 17.15
Kaso 3 24.24
Reng 3 12.54
Tiang Soko guru 4 17.07
Rerata 17.23
31 Lampiran 4 Contoh perhitungan nilai tegangan maksimum kolom akibat gaya
dalam
1. Cek tegangan tekan aktual kolom 4 K1 portal B-B
P = 3292 kgf (gaya aksial tekan berdasarkan analisis menggunakan software berbasis elemen hingga)
d = 65 cm l = 268 cm
Berat jenis (BJ) = 0.67 Beban tetap + gempa, = 5/4 Konstruksi terlindungi, = 1
Tegangan ijin kolom = � tk //r = 110 kg/cm2
Panjang tekuk kolom tumpuan jepit-jepit = ltk = 1/2 . L
= 1/2 .268 = 134 cm Karena dalam pemodelan penampang kolom berbentuk lingkaran maka, I min = d4 64 = 3. 4 x 654 64 = 875796.29 cm 4 i min =√ = √ = 16.25 cm � = =
= 8.25 maka berdasarkan daftar III PKK1 1961 dengan interpolasi
linear diperoleh � = 1.06
Tegangan tekan aktual = � tk = P. A
=
= 1.05 kg/cm2 < 110 kg/cm2....…….O
2. Cek tegangan tarik aktual kolom 8 K1 portal B-B
P = 2228 kgf (gaya aksial tarik berdasarkan analisis menggunakan software berbasis elemen hingga)
d = 65 cm
Faktor perlemahan = 20 % (sambungan baut) Berat jenis (BJ) = 0.67
Beban tetap + gempa, = 5/4 Konstruksi terlindungi, = 1
Tegangan ijin kolom =� tk //r = 110 kg/cm2 Fnt = (1-0.2) x ( ¼ x 3.14 x 65) = 2653.3 Tegangan tarik aktual = � tk = P
F t
=
= 0.84 kg/cm
2
32
3. Cek tegangan geser kolom 8 K1 portal A-A
V = 2565 kgf (gaya geser berdasarkan analisis menggunakan software berbasis elemen hingga)
d = 65 cm
Berat jenis (BJ) = 0.67 Beban tetap + gempa, = 5/4 Konstruksi terlindungi, = 1
Tegangan ijin geser kolom 8 K1 = � tk //r = 15 kg/cm2 Luas penampang geser = A = ¼ x � x d2
= ¼ x 3.14 x 652 = 3316.63 Tegangan aktual geser = //r =
A =
= 0.77 kg/cm
2
< 15 kg/cm2….O
4. Cek tegangan lentur aktual kolom 8 K1 portal A-A
M = 18210 kg.m (momen lentur berdasarkan analisis menggunakan software berbasis elemen hingga)
d = 0.65 m
Faktor perlemahan = 20 % (sambungan baut) Berat jenis (BJ) = 0.67
Beban tetap + gempa, = 5/4 Konstruksi terlindungi, = 1
Tegangan ijin geser kolom 8 K1 =�lt = 130 kg/cm2 Tahanan momen lingkaran = W =
=
= 0.027 m 3
Tegangan lentur aktual = � lt = M c.
=