• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adriyani R. 2006. Usaha pengendalian pencemaran lingkungan akibat penggunaan pestisida pertanian. Jurnal Kesehatan Lingkungan. [Internet]. [diunduh 2014 Des 31]; 3(1):95-106. Tersedia pada: http://210.57.222.46/index.php/JKL/art icle/view/739/739.

Altman J, Rovira AD. 1989. Herbicide-pathogen interaction in soil-borne root diseases. Canadian Journal of Plant Pathology. [Internet]. [diunduh 2014 Des 31]; 11(1):166-172. Tersedia pada: http://www.tandfonline.com/na1 01/home/literatum/publisher/tandf/journals/content/tcjp20/1989/tcjp20.v011 .i02/07060668909501133/production/07060668909501133.fp.png_v03. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Produksi perkebunan besar menurut jenis

tanaman [Internet] [diunduh 2013 Des 25]. Tersedia pada: http://www.bps.go.id.

Chakraborty S. 2005. Potential impact of climate change on plant pathogen interaction. Australasian Plant Pathhology [Internet]. [diunduh 2014 Des 04]; 34(1):443-448. Tersedia Pada:http://link.springer.com/article/10.1071/ AP 05084.

Cook RJ, Yarham DJ. 2006. Epidemiology in suistainable systems. Di dalam: Cooke BM, Jones DG, Kaye B, editor.The Epidemiology of PlantDiseases. Berlin (DE): Springer. hlm 309-334.

Duke SO, Cerdeira AL, Matallo MB. 2007. Herbicide effects on plant disease. Pest

Management Science. [Internet]. [diunduh 2014 Des 31]; 18(1):36-40.

Tersedia pada: http://w3.ufsm.br/herb/DFS1024/HERBICIDE%20EFFE CTS%20ON%20PLANT%20DISEASE.pdf.

Garrett KA, Nita M, De Wolf ED, Gomez L, Sparks AH. 2009. Plant pathogens as indicators of climat change. Di dalam: Letcher T, editor. Climate and

Global Change: Observed Impact on Planet Earth. Amsterdam (NE):

Elsevier. hlm 425-437.

Heri.2013. Tanaman kopi di Tanggamus terserang kanker [Internet]. [diunduh 2013 Nov 29]. Tersedia pada: http://lampung.tribunnews.com/2013/03/15/ tanaman-kopi-di-tanggamus-terserang-kanker.

Lopez RY, Pacheco IT, Gonzalez RG, Hernandez MI, Quijano JA, dan Garcia ER. 2012. The effect of climate change on plant diseases. African Journal Of

Biotechnology. [Internet]. 11(10):2417-1428. Tersedia pada:

http://www.academicjournals.org/AJB. DOI:10.5897/AJB10.2442. Panggabean E. 2011. BukuPintar Kopi. Jakarta (ID): Agromedia Pustaka. Pracaya. 2008. Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta (ID): Penebar Swadaya. Rahardjo P. 2012. Kopi. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Saragi SM. 2008. Pengaruh pemberian bahan organik terhadap penakit pada beberapa varietas tanaman jagung (Zea mays L.) di lapangan [skripsi]. Medan (ID): Universitas Sumatera Utara.

Sastrahidayat IR. 1990. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Surabaya (ID): Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.

Siswoputranto PS. 1993. Kopi Internasional dan Indonesia. Yogyakarta (ID): Penerbit Kanisius.

Semangun H. 2006. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Press.

Semangun H. 2000. Penyakit-penyakit Tanaman Perkebunan di Indonesia. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Press.

Spann TM, Schumann AW. 2010. Mineral Nutrition Contributes to Plant Disease and Pest Resistance. EDIS University of Florida Publication

#HS1181[Internet]. [diunduh 2014 Des 31]; 1-4. Tersedia pada:

http://edis.ifas.ufl.edu/pdffiles/HS/HS118100.pdf.

Stern N. 2007. The Economic of Climate Change. Cambridge (UK): Cambridge University Press.

Waller JM, Bigger M, Hillocks RJ. 2007. Coffee Pests, Diseases &

TheirManagement. London (GB): Biddles Ltd.

Wijayanti L. 2013. Efektivitas Program Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) pada Perkebunan Kopi Rakyat di Kabupaten Temanggung Jawa Tengah [Thesis]. Bogor (ID): Institur Pertanian Bogor.

Wiryadiputra S. 2013. Residu Pestisida pada Biji Kakao Indonesia dan Produk Variannya, serta Upaya Penanggulangan [Internet]. [diunduh pada 2014 Des 31]; 1(1):40-62. Tersedia pada: http://iccri.net/download/Review/Volume% 201%20No.%201/4.%20skd%20rev-rhl-final.pdf

Yahmadi Mudrig. 2007. Rangkaian Perkembangan dan Permasalahan Budidaya dan Pengolahan kopi di Indonesia. Surabaya (ID). Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI).

Lampiran 1 Hasil analisis tabulasi silang antara teknik budidaya kopi dengan keparahan penyakit kanker batang menggunakan program statistika SPSS 16.0

Umur tanaman * Keparahan

Crosstabulation Keparahan Total ≤30% >30% Umur Tanaman 20 tahun 8 7 15 30 tahun 3 13 16 Total 11 20 31 Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 4.045a 1 .044 Continuity Correctionb 2.675 1 .102 Likelihood Ratio 4.154 1 .042

Fisher's Exact Test .066 .050

Linear-by-Linear

Association 3.914 1 .048

N of Valid Casesb 31

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,32. b. Computed only for a 2x2 table

Penggunaan herbisida * Keparahan

Crosstabulation Keparahan Total ≤30 >30 Penggunaan herbisida Ya 9 18 28 Tidak 2 2 4 Total 11 20 31 18

Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square .423a 1 .516 Continuity Correctionb .008 1 .928 Likelihood Ratio .407 1 .523

Fisher's Exact Test .601 .447

Linear-by-Linear

Association .409 1 .522

N of Valid Casesb 31

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,42. b. Computed only for a 2x2 table

Frekuensi penggunaan herbisida * keparahan

Crosstabulation Keparahan Total ≤30 >30 Frekuensi penggunaan herbisida 0-1 kali 3 4 7 2 kali 2 13 15 ≥3 kali 6 3 9 Total 11 20 31 Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 7.204a 2 .027 Likelihood Ratio 7.526 2 .023 Linear-by-Linear Association 1.397 1 .237 N of Valid Cases 31

a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,48.

Penggunaan pupuk organik * keparahan Crosstabulation Keparahan Total ≤30 >30 Penggunaan pupuk organik Ya 8 14 22 Tidak 3 6 9 Total 11 20 31 Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square .026a 1 .873 Continuity Correctionb .000 1 1.000 Likelihood Ratio .026 1 .872

Fisher's Exact Test 1.000 .606

Linear-by-Linear

Association .025 1 .875

N of Valid Casesb 31

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,19. b. Computed only for a 2x2 table

Penyiangan gulma * keparahan

Crosstabulation Keparahan Total ≤30 >30 Penyiangan gulma 0-1 kali 2 5 7 2-3 kali 8 12 20 >4 kali 1 3 4 Total 11 20 31 Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square .516a 2 .772

Likelihood Ratio .529 2 .767

Linear-by-Linear

Association .002 1 .968

N of Valid Cases 31

a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,42. 20

Keadaan gulma * keparahan Crosstabulation Keparahan Total ≤30 >30 Keadaan gulma Rendah 4 3 7 Sedang 5 11 16 Tinggi 2 6 8 Total 11 20 31 Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 1.944a 2 .378

Likelihood Ratio 1.891 2 .388

Linear-by-Linear

Association 1.566 1 .211

N of Valid Cases 31

a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,48. 21

Lampiran 2 Kuisioner terstruktur tentang teknik budidaya kopi

Kabupaten/Kota : ……… Pewawancara : ……….. Kecamatan : ……… Tanggal wawancara : ………. Desa : ……… Tempat wawancara : Kebun/Rumah Kampung: ………. Waktu wawancara : pk. …. s/d …… Karakteristik Petani 1. Nama : ………. 2. Umur : ………. tahun 3. Pendidikan tertinggi : ……….. [ ] Tidak sekolah [ ] SD [ ] SMP [ ] SMU [ ] Perguruan Tinggi 4. Pekerjaan utama : ……… 5. Pengalaman berusahatani kopi:

[ ] 5-10 tahun [ ] 10 tahun 6. Luas kebun kopi yang diusahakan:

[ ] < 2.5 ha [ ] 2.5 – 5 ha [ ] 5 – 10 ha [ ] > 10 ha 7. Status kepemilikan lahan:

[ ] pemilik dan penggarap [ ] penyewa

[ ] penggarap

[ ] lainnya ………. Budidaya Kopi

8. Varietas kopi yang ditanam: ………. 9. Asal benih:

[ ] membuat benih sendiri

[ ] membeli di toko pertanian/kios [ ] membeli dari petani lain

[ ] lainnya ……… 10. Umur tanaman saat ini:

[ ] 5 tahun [ ] 5 – 10 tahun [ ] 10 – 15 tahun [ ] 15 – 20 tahun [ ] > 20 tahun 11. Populasi tanaman perluasan lahan?

12. Pola tanam: 22

[ ] monokultur

[ ] tumpang sari dengan tanaman ……… [ ] lainnya ………

13. Sejarah lahan sebelumnya ……

15. Apakah Bapak menggunakan pupuk kandang?

[ ] ya, jenis pupuk kandang ... dosis ...kg/ha. [ ] tidak

16. Apakah Bapak menggunakan pupuk buatan?

[ ] ya, jenis pupuk buatan yang digunakan

a. Urea dosis ... kg/ha, diberikan pada umur ... b. KCl dosis ... kg/ha, diberikan pada umur ... c. Lainnya ...

[ ] tidak

17. Apakah Bapak melakukan penyiangan gulma?

[ ] ya, berapa kali ...pada umur tanaman ... [ ] tidak

18. Apakah Bapak menggunakan herbisida?

[ ] ya, berapa kali ...Jenis apa ... [ ] tidak

19. Apakah Bapak melakukan pemangkasan?

[ ] ya, berapa kali ...pada umur tanaman ... [ ] tidak

20 Penilaian keadaan gulma 1 = tidak ada 2 = medium 3 = menutup rapat 21. Kejadian penyakit (perkebun) DI = n/N x 100%

DI = Kejadian penyakit (Disease Incidence) n = Jumlah tanaman yang terserang

N = Jumlah seluruh tanaman contoh yang diamati 22. Keparahan penyakit

DS = ∑ (ni . vi)/N.V x 100%

DS = Keparahan Penyakit( Disease Severity)

ni = Jumlah bagian tanaman terserang pada kategori ke-I vi = kategori kerusakan ke-I

N = Jumlah tanaman yang diamati V = Nilai kategori serangan tertinggi Nilai kategori kerusakan

0 tidak ada serangan

1 bercak kecil < 1 cm 2 memanjang > 1 cm – 5 cm 3 30 % - 1 lingkar batang 4 > 30 % - 1 lingkar batang

Hama dan Penyakit Tanaman Kopi

19. Hama apa saja yang sering menyerang tanaman kopi? [ ] Penggerek buah kopi Hypothenemus hampei [ ] Penggerek ranting Xyloborus coffeae

[ ] Kutu tempurung Coccus viridis [ ] Kutu kebul Planococcus citri 20. Bagaimana Bapak mengendalikan hama tersebut?

[ ] disemprot menggunakan insektisida ...

[ ] lainnya ……….

21. Penyakit apa yang sering menyerang tanaman kopi? [ ] ...

[ ] ...

[ ] ...

[ ] ...

22. Bagaimana Bapak mengendalikan penyakit tersebut? [ ] disemprot menggunakan ...

[ ] lainnya ……….

23. Berapa kali Bapak melakukan penyemprotan pestisida dalam satu tahun? [ ] 1 kali [ ] 2 kali [ ] 3 kali [ ] lainnya ...

24. Dari mana Bapak mendapat informasi mengenai jenis pestisida yang digunakan pada kopi? [ ] dari petugas pertanian [ ] kios pertanian [ ] petani lain [ ] mencoba sendiri [ ] lainnya ………..

25. Pada saat Bapak memutuskan untuk menyemprot, apa yang menjadi dasar pertimbangan? [ ] banyak bibit mati [ ] tampak ada gejala serangan hama/penyakit pada daun [ ] serangan hama/penyakit meningkat [ ] petani sekitarnya menyemprot [ ] sudah waktunya menyemprot (berjadwal) 26. Pada saat menyemprot apakah Bapak mencampur lebih dari satu jenis pestisida? [ ] ya [ ] tidak 27. Bila ya, apa alasan Bapak mencampur pestisida tersebut? [ ] menghemat waktu [ ] menghemat tenaga [ ] agar dapat membunuh hama/penyakit sekaligus [ ] lainnya...

28. Dalam mencampur pestisida, Bapak menggunakan berapa jenis pestisida? [ ] 2 jenis

[ ] 3 jenis [ ] 4 jenis 24

Dokumen terkait