• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

DAFTAR PUSTAKA

Bapedal. 1997. Panduan Pelatihan Produksi Bersih Untuk Industri dan Jasa. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Jakarta.

Goutara, B. 1985. Dasar Pengolahan Karet. Agro Industri Press. Jurusan teknologi Industri Pertanian, FATETA. IPB, Bogor.

Indrasti N.S dan Fauzi AM. 2009. Produksi Bersih. Departemen Teknologi Industri Pertanian: Fateta IPB :Bogor.

Jenie, B. S. L. dan Rahayu, W. P. 1993. Rancangan Limbah Industri Pangan. Kanisius, Yogyakarta.

Kementrian Lingkungan Hidup. 2000. Produksi Bersih. Jakarta.

Lens, P. dan Pol, L. H. 2000. Environmental Technology to Treat Sulfur Pollution. IWA Publishing, London.

Manullang, S. 2006. Kajian Potensi Penerapan Produksi Bersih pada Industri Crumb Rubber. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana Indonesia.

Marimin dan Maghfiroh N. 2010. Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Rantai Pasok. Bogor: IPB Press.

Metcalf dan Eddy, 1996. Wastewater Engineering : Treatment Disposal Reuse. Singapore : McGraw-Hill Book Co.

Nazaruddin. dan F.B. Paimin. 2004. Karet : Budi Daya dan Pengolahan, Strategi Pemasaran. Penebar Swadaya, Jakarta.

Purwati. 2005. Rancang Bangun Model Biofilter Pendegradasian Limbah Bau. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Romadoni, A. 2011. Sistem Insentif untuk Mendorong Inovasi Berdampak Pada Kegiatan

Ekonomi Nasional. Terhubung berkala

http://lpik.itb.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=138&Itemid=81. [18 Juli 2012].

Setyamidjaja, D. 2011. Karet Budidaya dan Pengolahan. Kanisius, Yogyakarta.

Silvakumaran, S., Y. F. Kheong, J. Hasan, and Wan A. Rahman. 2000. Carbon Sequestration in Rubber : implication and economic model to fund continued cultifation. Proc. Indonesian Rubb. Conf. And IRRDB Symposium, Bogor, Indonesia, 12-14 September 2000, 79-102. Sudibyo, A. 1996. Penerepan Teknologi Bersih Pada Industri Karet. Lokakarya Tentang Karet

Alam Sebagai Produk Unggulan Ekspor Yang Bersahabat Dengan Lingkungan. Bandar Lampung, 4 Oktober 1996.

Suseno, R dan Suwari. 1989. Pedoman Teknis Pengolahan Karet Sheet yang Diasap. Bogor. Balai Penelitian Perkebunan Bogor.

Suwardin, D. 1989. Teknik Pengendalian Limbah Pabrik Karet. Jurnal. Lateks Wadah Informasi dan Komunikasi Perkebun Karet, 4(2) : 28-34.

Tim BPTK Bogor Pusat Penelitian Karet. 2001. Teknologi Pengendalian Dampak Lingkungan Industri Karet Remah. Bogor.

United Nations Enviroment Programme (UNEP). 2001. What is Cleaner Production dalam Cleaner Production Homepage. http:/www.unepie.org. [10 Juni 2012].

UNEP dan ISWA. 2002. Training Resource Pack for Hazardous Waste Management in Developing Economies. UNEP Divisi teknologi, industri dan ekonomi. Paris ISBN :90-807- 2235-2.

USAID. 1997. Panduan Pengintegrasian Produksi Bersih ke dalam Penyusunan Program Kegiatan Pembangunan Depperindag. Jakarta

Utomo, T. 2006. Rancang Bangun Proses Produksi Karet Remah Berbasis Produksi Bersih. Disertasi. Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bogor.

Yulianti, D., Winarno, K., dan Mudyantini, W. 2005. Pemanfaatan Limbah Cair Pabrik Karet PTPN IX Kebun Batu Jamus Karanganyar Hasil Fitoremidiasi dengan Azolla microphylla Kaulf untuk Pertumbuhan Tanaman Padi (Oryza sativa Linn). Jurnal Biosmart. 7 (2): 125- 130.

KAJIAN PELUANG IMPLEMENTASI PRODUKSI BERSIH

DI INDUSTRI PENGOLAHAN KARET

(Studi Kasus di PT CONDONG GARUT)

SKRIPSI

PRAMITA UMI HAPSARI

F 34080134

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

STUDY ON CLEANER PRODUCTION IMPLEMENTATION IN RUBBER PROCESSING INDUSTRY

A CASE STUDY IN PT CONDONG GARUT

Pramita Umi Hapsari dan Anas Miftah Fauzi

Departemen of Agroindustry, Faculty of Agricultural Technology, Bogor Agricultural University, IPB Darmaga Campus, PO Box 220, Bogor, West Java, Indonesia.

Phone/ fax: 62 251862 5088, 62 251862 1974

ABSTRACT

Rubber processing industry uses the resources of large amounts of water. This causes the rubber industry has to deal with various types of wastes in the form of liquid and solid wastes and the generation of waste gas of pungent odor. Environmental problems, as a result of these activities can be minimized by applying cleaner production. Cleaner production aims to increase the efficient use of raw materials, minimize waste and the risk of direct contamination at the source. The cleaner production alternatives which are potential to be applied are good housekeeping, collects rubber particles in rubber trap, use of coagulant antibacteria, and giving incentive for industry that apply cleaner production. The total investment of these option is Rp 660.000,- with payback period (PBP) of 0,28 bulan. The use Liqiud Smoke may reduce the RSS processing cost around 17,6%, and avoid carbon dioxide pollution. The results of AHP suggests that the environment is the most important factor in the implementation of cleaner production and the most important actor is the industry. Strategy to implement good housekeeping is the most important strategies that are generated from the AHP. This result indicates the similarity of field data analysis and expert survey that good housekeeping is the most important proper strategy for implementing cleaner production at PT Condong Garut.

Pramita Umi Hapsari. F34080134. Kajian Peluang Implementasi Produksi Bersih Di Industri Pengolahan Karet (Studi Kasus di PT Condong Garut). Di bawah Bimbingan Anas Miftah Fauzi. 2012

RINGKASAN

Pembangunan di Indonesia harus didasarkan pada konsep pembangunan berkelanjutan dan perlindungan lingkungan. Pembangunan yang merusak lingkungan bukanlah pembangunan, melainkan bencana yang tertunda. Industri pengolahan karet alam termasuk salah satu sektor agroindustri potensial bagi Indonesia, mengingat peranannya yang cukup penting sebagai penghasil devisi subsektor perkebunan. Banyak manfaat dari penggunaan karet, salah satunya adalah untuk bahan baku pembuatan ban. Industri pengolahan karet menggunakan sumber daya berupa air dalam jumlah besar, hal ini menyebabkan industri karet harus menangani berbagai jenis limbah dalam bentuk limbah cair dan padat serta timbulnya limbah gas berupa bau busuk menyengat. Permasalahan lingkungan sebagai dampak dari kegiatan ini dapat ditangani dengan menerapkan produksi bersih. Produksi bersih bertujuan meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku dan meminimalisir limbah pencemaran dan resiko langsung pada sumbernya.

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis peluang implementasi penerapan produksi bersih di industri pengolahan karet dilihat dari berbagai aspek seperti aspek teknis, lingkungan, dan ekonomi serta mendapatkan alternatif strategi. Metodologi yang digunakan adalah mengidentifikasi proses produksi, mengidentifikasi munculnya limbah dan menganalisis penerapan produksi bersih.

Ribbed Smoked Sheet (RSS) merupakan lembaran karet yang diolah dengan cara khusus dan dikeringkan dengan cara pengasapan. Proses pengolahan RSS di PT Condong Garut meliputi penerimaan di pabrik, pengenceran lateks, pengumpalan, penggilingan, dan pengasapan. Sedangkan Estate brown crepe merupakan jenis crepe yang dibuat dari bahan lump, scrap pohon, potongan- potongan sisa dari RSS atau slab basah. Proses pengolahan estate brown crepe meliputi penerimaan bahan baku, pencucian, sortasi bahan baku, pencacahan. pembentukan, finishing, dan pengeringan. Limbah yang dihasilkan berupa limbah cair, limbah padat berupa lump busa, lump basah dan kotoran serta bau busuk menyengat.

Alternatif penerapan produksi bersih yang dikaji baik melalui lapangan dari aspek teknis, lingkungan, dan ekonomi maupun secara kualitatif dari pendapat pakar, menghasilkan suatu strategi utama yang baik untuk diterapkan di PT Condong Garut. Strategi produksi bersih dan pengelolaan lingkungan yang dapat diterapkan di PT Condong Garut terdiri dari penerapan good housekeeping dengan cara pemantauan pemakaian air dan pembuatan bak penampung bokar. mengumpulkan partikel yang terapung dalam rubber trap, penggunaan bahan penggumpal yang anti bakteri serta pemberian insentif kepada pelaku industri yang menerapkan produksi bersih. Apabila strategi tersebut dillaksanakan membutuhkan biaya investasi sebesar Rp 660.000,- dengan pay back period selama 0,28 bulan dan penggunaan koagulan anti bakteria akan menghemat biaya produksi RSS sebanyak 17,6% dibandingkan dengan menggunkana asam format dan dapat mengurangi polusi CO2 .

Hasil analisis AHP memperlihatkan bahwa lingkungan merupakan faktor terpenting dalam penerapan produksi bersih di pengolahan karet, diikuti oleh teknis dan ekonomi. Sementara aktor yang yang terpenting dalam pelaksanaan strategi produksi bersih adalah pelaku industri karena pelaku industri sebagai pelaksana komitmen, kepemilikan modal, dan yang mengaplikasikan strategi yang ditawarkan. Secara keseluruhan analisis AHP menghasilkan strategi good housekeeping sebagai pilihan terbaik untuk penerapan produksi bersih, selanjutnya diikuti oleh pemanfaatan partikel karet pada kolam rubber trap, penggantian bahan koagulan anti bakteria, dan pemberian insentif bagi

pelaku industri yang menerapkan produksi bersih. Hasil dari kajian di lapangan sesuai dengan analisis kualitatif dengan AHP yang berdasarkan dengan pendapat pakar.

KAJIAN PELUANG IMPLEMENTASI PRODUKSI BERSIH

DI INDUSTRI PENGOLAHAN KARET

(STUDI KASUS DI PT CONDONG GARUT)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada departemen Teknologi Industri Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh Pramita Umi Hapsari

F 34080134

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2012

Judul Skripsi : Kajian Peluang Implementasi Produksi Bersih Di Industri Pengolahan Karet (Studi Kasus di PT Condong Garut)

Nama : Pramita Umi Hapsari

NIM : F34080134

Menyetujui,

Pembimbing Skripsi

(Prof. Dr. Ir. Anas Miftah Fauzi, M.Eng) NIP. 19600419 198503 1 002

Mengetahui : Ketua Departemen,

(Prof. Dr. Ir. Nastiti Siswi Indrasti) NIP 19621009 198903 2001

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi dengan judul Kajian Peluang Implementasi Produksi Bersih di Industri Pengolahan Karet (Studi Kasus di PT Condong Garut) adalah hasil karya saya sendiri di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Anas Miftah Fauzi, M.Eng serta belum pernah diajukan dalam bentuk apapun pada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Juli 2012 Yang membuat pernyataan

Pramita Umi Hapsari F 34080134

© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2012 Hak cipta dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari

Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, Fotokopi, mikrofilm, dan sebagainya

Dokumen terkait