• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aanisah, N., Sulastri, E., Yusriadi, Friskilla, Syamsidi, A., 2020. Pemanfaatan Ekstrak Buah Kaktus (Oputian elatior Mill.) sebagai Pewarna Alami pada Sediaan Lipstik. JSK, 2(4), 391-398.

Alta, U., Pratiwi, G., Sari, L.Y., 2019. Formulasi Bedak Tabur dari Ekstrak Lengkuas Merah (Alpinia purpurata K. Sehum). Jurnal Aisyiyah Medika, 4(3), 312-326.

Arana, I., 2012. Physical Properties of Foods: Novel Measurement Techniques and Application. CRC Press, Boca Raton, pp. 94-95.

Arifin, A., Sartini, Marianti, 2019. Evaluasi Karakteristik Fisik dan Uji Permeasi pada Formula Patch Aspirin Menggunakan Kombinasi Etilselulosa dengan Polivinilpirolidon. Jurnal Sains dan Kesehatan, 2(1), 40-49.

Arizka, A.A., Daryatmo, J., 2015. Perubahan Kelembaban dan Kadar Air Teh Selama Penyimpanan pada Suhu dan Kemasan yang Berbeda. Jurnal

Aplikasi Teknologi Pangan, 4(4), 124-129.

Artini, P.E.U.D., Astuti, K.W., Warditiani, N.K., 2013. Uji Fitokimia Ekstrak Etil Asetat Rimpang Bangle (Zingiber purpureum Roxb.). Jurnal Farmasi

Udayana, 2(4), 1-7.

Asngad, A., Bagas R, A., Nopitasari, 2018. Kualitas Gel Pembersih Tangan (Handsanitizer) dari Ekstrak Batang Pisang dengan Penambahan Alkohol, Triklosan dan Gliserin yang Berbeda Dosisnya. Bioeksperimen, 4(2), 61-70.

Association of South East Asian Nations (ASEAN), 2017. Annex V ASEAN

Guidelines on Stability Study and Shelf-life of Traditional Medicines,

https://asean.org/wp-content/uploads/2017/09/ASEAN-Guidelines-on-Stability-and-Shelf-Life-TM-V1.0-with-disclaimer.pdf, diakses tanggal 7 Agustus 2020.

Astuti, M.W., Dewi, E.N., Kurniasih, R.A., 2019. Pengaruh Perbedaan Jenis Pelarut dan Suhu Pemanasan Selama Ekstraksi Terhadap Stabilitas Mikrokapsul Fikosianin Dari Spirulina platensis. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan, 1(1), 7-14.

Astuti, N.M.W., Aryani, N.I.P.I., Purwaningsih, N.K.P.A., Dewi, N.K.S.M., Sari, N.M.K., Heltyani,W.E., Wirasuta, I.M.A.G., 2018. Penetapan Kadar Metanol Hasil Destilasi Penguap Vakum Putar Ekstrak Metanol Daun Ubi Ungu Menggunakan Raman Spektrofotometer. Jurnal Farmasi Udayana, 7(1), 13-18.

Azwanida, N. N., Normasarah, N., Afandi, A., 2014. Utilization and Evaluation of Betssalain Pigment from Red Dragon Fruit (Hylocereus Polyrhizus) as a Natural Colorant for Lipstick. Jurnal Teknologi, 69(6), 139-142.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2008. Peraturan Kepala

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor : HK.00.05.42.1018 Tahun 2008 Tentang Bahan Kosmetik. Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2015. Peraturan Kepala

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2015 Tentang Persyaratan Teknis Kosmetika. Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta.

Baki, G., Alexander, K. S., 2015. Introduction to Cosmetics Formulations and Technology. John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey, pp. 399. Bindharawati, N., Darsono, F.L., Wijaya, S., 2015. Formulasi Sediaan Pemerah Pipi

dari Ekstrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.) sebagai Pewarna dalam Bentuk Compact Powder. Journal of Pharmaceutical

Science and Pharmacy Practice, 2(2), 33-36.

D'Allaird, M., 2012. Milady Standard Makeup 1st Edition. Cengage Learning, South-Western, USA, pp. 136-137.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 2014. Farmakope Indonesia, jilid V. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 2020. Farmakope

Indonesia, jilid VI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Duber-smith, D.C., 2011. The Natural Personal Care Market in Formulating,

Packaging, and Marketing of Natural Cosmetic Products. John Wiley & Sons, Inc., US, pp. 3-5.

Dwiwulandari, F.Y., Darsono, F.L., Wijaya, S., 2018. Formulasi Sediaan Eyeshadow Ekstrak Air Buah Syzygium cumini dalam Bentuk Compact Powder. J Pharm Sci & Pract, 5(1), 1-5.

Ellora, D., 2018, Pernah Coba Makeup Berbentuk Kertas? Lihat 3 Produk Berikut,

Yuk! Dijamin Muat di Tas Paling Kecil Sekalipun,

https://journal.sociolla.com/beauty/makeup-berbentuk-kertas/, diakses tanggal 13 April 2020.

Federal Food, Drug, and Cosmetic Act, 2020. United States Government, https://legcounsel.house.gov/Comps/Federal%20Food,%20Drug,%20An d%20Cosmetic%20Act.pdf, diakses tanggal 13 April 2020.

Fonseca-Santos, B., Corrêa, M. A., Chorilli, M., 2015. Sustainability, natural and organic cosmetics: consumer, products, efficacy, toxicological and regulatory considerations. Brazilian Journal of Pharmaceutical Sciences, 51(1), 17–26.

Fuime, M.M., et al., 2014. Safety Assessment of Citric Acid, Inorganic Citrate Salts, and Alkyl Citrate Esters as Used in Cosmetics. International Journal

28

Ghosh, C., Singh, V., Grandy, J., Pawliszyn, J., 2020. Development and Validation of a Headspace Needle-trap Method for Rapid Quantitative Estimation of Butylated Hydroxytoluene from Cosmetics by Hand-portable GC-MS.

RSC Advance, 10(11), 6671-6677.

Hendarto, D., 2019. Khasiat Ampuh Buah Naga dan Delima. Laksana, Yogyakarta, pp. 35-39.

Indrayati, F., Utami, R., Nurhartadi, E., Pengaruh Penambahan Minyak Atsiri Kunyit Putih (Kaempferia rotunda) pada Edible Coating Terhadap Stabilitas Warna dan pH Fillet Ikan Patin yang Disimpan pada Suhu Beku.

Jurnal Teknosains Pangan, 2(4), 25-31

Isnawati, A.P., Retnaningsih, A., 2018. Perbandingan Teknik Ekstraksi Maserasi dengan Infusa Pada Pengujian Aktivitas Daya Hambat Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) Terhadap Escherichia coli. Jurnal Farmasi Malahayati, 1(1), 19-24.

Krisanto, D., 2014. Berkebun Buah Naga. Penebar Swadaya, Jakarta Timur, pp. 12-21.

Mohiuddin, A.K., 2019. An extensive review of face powders: Functional uses and formulations. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical

Science, 1(1), 1-12.

Naderi, N., Ghazali, H.M., Hussin, A.S.M., Amid, M., Manap, M.Y.A., 2012. Characterization and Quantification of Dragon Fruit (Hylocereus

polyrhizus) Betacyanin Pigments Extracted by Two Proccedures. Pertanika Journal of Tropical Agricultural Science, 35(1), 33-40.

Nizori, A., Sihombing, N., Surhain, 2020. Karakteristik Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) dengan Penambahan Berbagai Konsentrasi Asam Sitrat sebagai Pewarna Alami Makanan. Jurnal

Teknologi Industri Pertanian, 30(2), 228-233.

Nurliyana, R., Syed, Z.I., Mustapha, S.K., Aisyah, M.R., Kamarul, R.K., 2010. Antioxidant study of pulps and peels of dragon fruits: a comparative study.

International Food Research Journal, 17, 367-375.

Pujilestari, T., 2015. Review: Sumber dan Pemanfaatan Zat Warna untuk Keperluan Industri. Dinamika Kerajinan dan Batik, 32(2), 93-106.

Rahim, F., Wardi, E.S., Anggraini, I., 2017. Formulasi Bedak Tabur Ekstrak Rimpang Rumput Teki (Cyperus rotundus L.) sebagai Antiseptik. Jurnal

IPTEKS Terapan, 12(1), 1-8.

Rahmawati, R., Suci, P.R., Ikhda, C., 2019. Formulation of Hylocereus Polyrhizus Caulis Extract as Blush On. Proceedings of International Conference on

Biology and Applied Science, 1(1), 8-11.

Ramadani, F.R., Saisa, Ceriana, R., Andayani, T., 2018. Pemanfaatan Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) sebagai Pewarna Alami Kosmetik

Pemerah Pipi (Blush On). Journal of Healthcare Technology and

Medicine, 4(2), 165-175.

Ramli, N.S., Ismail, P., Rahmat, A., 2014. Influence of Conventional and Ultrasonic-Assisted Extraction on Phenolic Contents, Betacyanin Contents, and Antioxidant Capacity of Red Dragon Fruit (Hylocereus

polyrhizus). The Scientific World Journal, 2014, 1-7.

Rebecca, O.P.S., Boyce, A.N., Chandran, S., 2010. Pigment identification and antioxidant properties of red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus). African

Journal of Biotechnology, 9(10), 1450-1454.

Reksoatmodjo, T.N., 2009. Statistika Untuk Psikologi dan Pendidikan. PT. Refika Aditama, Bandung, pp. 2-3.

Rengku, P.M., Ridhay, A., Prismawiryanti, 2017. Ekstraksi dan Uji Stabilitas Betasianin dalam Ekstrak Buah Kaktus (Opuntia elatior Mill.).

KOVALEN, 3(2), 142-149.

Reshmi, S.K., Aravindhan, K.M., Devi, P.S., 2012. The Effect of Light, Temperature, pH, on Stability of Betacyanin Pigments in Basella alba Fruit. Asian J Pharm Clin Res, 5(4), 107-110.

Roberts, M.F., Strack, D., Wink, M., 2010. Biosynthesis of Alkaloids and Betalains.

Annual Plant Reviews, 40, 20–91.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., Quinn, M.E., 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th edition. Pharmaceutical Press, London, pp. 75-76.

Sahin, S., Sumnu, S.G., 2006. Physical Properties of Foods. Springer Science & Business Media, USA, pp.162-165; 169.

Santos, U., Setyaningsih, W., Ningrum, A., Ardhi, A., Sudarmanto, 2020. Analisis Pangan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, pp. 86-87.

Sari, Y., 2018. Pengaruh Pemanasan Terhadap Kestabilan Pigmen Betalain dari Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus). Jurnal Pendidikan Kimia, 2(1), 37-42.

Sinko, P.J., 2011. Martin’s Physical Pharmacy and Pharmaceutical Science, 6th

edition. Lippincott Williams and Wilkins, Philadelphia, pp. 450-452. Sivamani, R.K., Jagdeo, J.R., Elsner, P., Maibach, H.I., 2016. Cosmeceuticals and

Active Cosmetics Third Edition. Taylor & Francis Group, Boca Raton, pp. 193-194; 238.

Spiegel, M.R., Stephens, L.J., 2007. Schaum’s Outline: Teori dan Soal-soal Statistik Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga, Jakarta, pp.150-152

Suhaera, Sammulia, S.F., Islamiah, H., 2019. Analisis Kadar Vitamin C Pada Buah Naga Merah (Hylocereus lemairei (Hook.) Britton & Rose) dan Buah Naga Putih (Hylocereus undatus (Haw.) Britton & Rose) Di Kepulauan Riau Menggunakan Spektrofotometri Ultraviolet. Pharmaceutical Journal

30

Suhilman, F.S.P., 2018. Formulasi Sediaan Lipstik Ekstrak Kental Umbi Bit Merah (Beta vulgaris) dalam Bentuk Likuid. Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya, Indonesia.

Sukmasih, A.D., Mufrod, Aisiyah S., 2014. Formulasi Patch Bukal Mukoadhesif Isosorbid Dinitrate dengan Variasi Konsentrasi PVP-K29 dan CMC-Na.

Jurnal Farmasi Indonesia, 11(1), 81-89.

Tranggono, R.I., Latifah, F., 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, pp. 1-7; 93-96;163-166.

Tritanti, A., Pranita, I., 2015. Limbah Kulit Pisang sebagai Alternatif Pengganti Warna Sintesis Pada Bedak Tabur. Jurnal Pendidikan Teknonolgi dan

Kejuruan, 22(3), 339-349.

Vargas, F.D., Jimenez, A.R., Lopez, O.P., 2000. Natural Pigments: Carotenoids, Anthocyanins, and Betalains – Characteristics, Biosynthesis, Processing, and Stability. Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 40(3), 173-289.

Warisno, Dahana, K., 2010. Buku Pintar Bertanam Buah Naga di Kebun, Pekarangan, dan Dalam Pot. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, pp. 13-16. Wong, Y.M., Siow, L.F., 2015. Effects of heat, pH, antioxidant, agitation and light

on betacyanin stability using red-fleshed dragon fruit (Hylocereus

polyrhizus) juice and concentrate as models. J Food Sci Technol, 52(5),

3086–3092.

Woo, K.K., Ngou, F.H., Ngo, L.S., Soong, W.K., Tang, P.Y., 2011. Stabiliy of Betalain Pigment from Red Dragon Fruit (Hylocereus polyrhizus).

American Journal of Food Technology, 6(2), 140-148.

Yenie, E., Elystia, S., Kalvin, A., Irfhan, M., 2013. Pembuatan Pestisida Organik Menggunakan Metod Ekstraksi dari Sampah Daun Pepaya dan Umbi Bawang Putih. Jurnal Teknik Lingkungan UNAND, 10 (1), 46-59.

Yulianti, H., Hastuti, R., Widodo, D.S., 2008. Ekstraksi dan Uji Kestabilan Pigmen Betasianin dalam Kulit Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) Serta Aplikasinya Sebagai Pewarna Tekstil. Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi, 11(3), 84-89.

Yustiantara, P.S., Yadnya-Putra, A.A.G.R., Febriana-Putra, A.F., Febriyana, A.A.P., 2018. Pengaruh Etanol, Etil Asetat dan Ekstrak Etanol Terpurifikasi Terhadap Hasil Evaluasi Sifat Fisik Sediaan Patch Mukoadhesif Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.). Jurnal Kimia, 12(1), 43-49.

Zulkifli, Runtuwene, M.R.J., Abidjulu, J., 2018. Analisis Kandungan Fitokimia dan Uji Toksisitas dari Hasil Partisi Daun Liwas dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test. Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT, 7(3), 230-239.

31 LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil determinasi buah naga merah

32

34

36

Lampiran 6. Hasil ekstraksi buah naga merah

Bobot daging buah :

- Daging buah naga 1: 263.75 gram - Daging buah naga 2: 325.40 gram - Daging buah naga 3: 231.65 gram

Bobot ekstrak pekat daging buah naga merah (H. polyrhizus): 81.618 gram Rendemen = 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑛𝑡𝑎𝑙

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑑𝑎𝑔𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛× 100%

= 81.618

38

Lampiran 7. Hasil uji kualitatif betasianin Sebelum penambahan NaOH Setelah penambahan NaOH Keterangan Positif (+) Positif (+) Positif (+)

Lampiran 8. Hasil formulasi sediaan

40

F2

Lampiran 9. Pengukuran dan hasil pengukuran intensitas warna

Kontrol

42

F1

44

Lampiran 10. Pengamatan dispersi warna

Kontrol

F1

F2

F3

Lampiran 11. Pengukuran dan hasil data keseragaman bobot sediaan

Keterangan:

- Kontrol = Produk blush paper di pasaran - F1 = Formula 1 (ekstrak buah naga 20%) - F2 = Formula 2 (ekstrak buah naga 25%) - F3 = Formula 3 (ekstrak buah naga 30%) - R1 = Replikasi 1

- R2 = Replikasi 2 - R3 = Replikasi 3

48

Lampiran 12. Pengukuran pH sediaan

Lampiran 13. Pengukuran dan hasil data uji ketebalan sediaan

No. Kontrol (mm) F1R1 (mm) F2R1 (mm) F3R1 (mm) F1R2 (mm) F2R2 (mm) F3R2 (mm) F1R3 (mm) F2R3 (mm) F3R3 (mm) 1 0.12 0.16 0.14 0.14 0.13 0.15 0.12 0.12 0.14 0.13 2 0.13 0.13 0.17 0.14 0.14 0.14 0.12 0.13 0.12 0.11 3 0.09 0.15 0.14 0.15 0.15 0.14 0.12 0.13 0.12 0.12 4 0.11 0.15 0.17 0.15 0.16 0.15 0.14 0.12 0.12 0.13 5 0.1 0.14 0.16 0.14 0.12 0.15 0.14 0.12 0.14 0.11 6 0.11 0.13 0.13 0.16 0.15 0.14 0.13 0.12 0.14 0.12 7 0.1 0.13 0.16 0.15 0.15 0.15 0.13 0.14 0.12 0.13 8 0.1 0.17 0.16 0.13 0.14 0.12 0.12 0.13 0.14 0.13 9 0.12 0.13 0.14 0.16 0.15 0.16 0.12 0.15 0.12 0.14

10 0.12 0.13 0.14 0.15 0.14 0.15 0.14 0.12 0.14 0.14 11 0.11 0.15 0.15 0.14 0.13 0.14 0.13 0.14 0.11 0.13 12 0.13 0.15 0.17 0.14 0.15 0.16 0.13 0.12 0.15 0.14 13 0.1 0.13 0.14 0.15 0.15 0.15 0.14 0.13 0.12 0.11 14 0.1 0.17 0.14 0.16 0.14 0.15 0.12 0.13 0.12 0.12 15 0.11 0.13 0.15 0.15 0.16 0.15 0.14 0.14 0.13 0.13 16 0.12 0.15 0.15 0.14 0.14 0.15 0.13 0.13 0.12 0.11 17 0.09 0.15 0.17 0.13 0.16 0.15 0.14 0.14 0.15 0.13 18 0.12 0.15 0.15 0.14 0.15 0.14 0.14 0.13 0.13 0.13 19 0.09 0.17 0.17 0.15 0.15 0.16 0.15 0.13 0.11 0.11 20 0.1 0.16 0.16 0.16 0.13 0.14 0.15 0.13 0.13 0.12 rata-rata (mm) 0.1085 0.1465 0.153 0.1465 0.1445 0.147 0.1325 0.13 0.1285 0.1245 Keterangan :

- Kontrol = Produk blush paper di pasaran - F1 = Formula 1 (ekstrak buah naga 20%) - F2 = Formula 2 (ekstrak buah naga 25%) - F3 = Formula 3 (ekstrak buah naga 30%) - R1 = Replikasi 1

- R2 = Replikasi 2 - R3 = Replikasi 3

50

52

Kontrol

F1R1 F1R2 F1R3

F3R1 F3R2 F3R3

n = 300

k = 1 + (3,322log300) = 9.228 ≈ 9 • Blush paper dipasaran (kontrol)

I = (𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟−𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙)

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 (𝑘)

I =(8.866−0.746)

9 = 0.902

Kelas (k) Rentang (µm) Nilai tengah / d

(µm) Frekuensi (n) n x d 1 0.746 - 1.648 1.197 90 107.73 2 1.649 - 2.551 2.1 101 212.1 3 2.552 - 3.454 3.003 51 153.153 4 3.455 - 4.357 3.906 24 93.744 5 4.358 - 5.26 4.809 11 52.899 6 5.261 - 6.163 5.712 7 39.984 7 6.164 - 7.066 6.615 7 46.305 8 7.067 - 7.969 7.518 6 45.108 9 7.97 - 8.872 8.421 3 25.263 Jumlah (∑) 300 776.286 Diameter rata-rata = (∑ 𝑛 ×𝑑) 𝑛 = 776.286 300 = 2.588 µm • Formula 20% Replikasi I I =(7.812−0.937) 9 = 0.764

Kelas (k) Rentang (µm) Nilai tengah / d (µm) Frekuensi (n) n x d 1 0.937 - 1.701 1.319 93 122.667 2 1.702 - 2.466 2.084 87 181.308 3 2.467 - 3.231 2.849 47 133.903 4 3.232 - 3.996 3.614 22 79.508

54 5 3.997 - 4.761 4.379 16 70.064 6 4.762 - 5.526 5.144 17 87.448 7 5.527 - 6.291 5.909 8 47.272 8 6.292 - 7.056 6.674 3 20.022 9 7.057 - 7.821 7.439 7 52.073 Jumlah (∑) 300 794.265 Diameter rata-rata = (∑ 𝑛 ×𝑑) 𝑛 = 794.265 300 = 2.648 µm • Formula 20% Replikasi II I = (7.130−0.708) 9 = 0.714

Kelas (k) Rentang (µm) Nilai tengah / d (µm) Frekuensi (n) n x d 1 0.708 - 1.422 1.065 85 90.525 2 1.423 - 2.137 1.78 82 145.96 3 2.138 - 2.852 2.495 42 104.79 4 2.853 - 3.567 3.21 32 102.72 5 3.568 - 4.282 3.925 23 90.275 6 4.283 - 4.997 4.64 14 64.96 7 4.998 - 5.712 5.355 10 53.55 8 5.713 - 6.427 6.07 8 48.56 9 6.428 - 7.142 6.785 4 27.14 Jumlah (∑) 300 728.48 Diameter rata-rata = (∑ 𝑛 ×𝑑) 𝑛 = 728.48 300 = 2.428 µm • Formula 20% Replikasi III

I = (7.075−0.746)

9 = 0.703

Kelas (k) Rentang (µm) Nilai tengah / d (µm) Frekuensi (n) n x d 1 0.746 - 1.449 1.0975 82 89.995 2 1.45 - 2.153 1.8015 71 127.907 3 2.154 - 2.857 2.5055 58 145.319 4 2.858 - 3.561 3.2095 31 99.4945 5 3.562 - 4.265 3.9135 25 97.8375 6 4.266 - 4.969 4.6175 14 64.645 7 4.97 - 5.673 5.3215 8 42.572 8 5.674 - 6.377 6.0255 7 42.1785

9 6.378 - 7.081 6.7295 4 26.918 Jumlah (∑) 300 736.866 Diameter rata-rata = (∑ 𝑛 ×𝑑) 𝑛 = 736.866 300 = 2.456 µm • Formula 25% Replikasi I I = (7.5−0.703) 9 = 0.755

Kelas (k) Rentang (µm) Nilai tengah / d (µm) Frekuensi (n) n x d 1 0.703 - 1.458 1.0805 55 59.4275 2 1.459 - 2.214 1.8365 85 156.103 3 2.215 - 2.97 2.5925 74 191.845 4 2.971 - 3.726 3.3485 50 167.425 5 3.727 - 4.482 4.1045 11 45.1495 6 4.483 - 5.238 4.8605 14 68.047 7 5.239 - 5.994 5.6165 7 39.3155 8 5.995 - 6.75 6.3725 2 12.745 9 6.751 - 7.506 7.1285 2 14.257 Jumlah (∑) 300 754.314 Diameter rata-rata = (∑ 𝑛 ×𝑑) 𝑛 = 754.314 300 = 2.514 µm • Formula 25% Replikasi II I = (8.255−0.746) 9 = 0.834

Kelas (k) Rentang (µm) Nilai tengah / d (µm) Frekuensi (n) n x d 1 0.746 - 1.58 1.163 94 109.322 2 1.581 - 2.415 1.998 87 173.826 3 2.416 - 3.25 2.833 39 110.487 4 3.251 - 4.085 3.668 38 139.384 5 4.086 - 4.92 4.503 14 63.042 6 4.921 - 5.755 5.338 9 48.042 7 5.756 - 6.59 6.173 5 30.865 8 6.591 - 7.425 7.008 9 63.072 9 7.426 - 8.26 7.843 5 39.215 Jumlah (∑) 300 777.255 Diameter rata-rata = (∑ 𝑛 ×𝑑) 𝑛 = 777.255 300 = 2.591 µm • Formula 25% Replikasi III

56

I = (8.032−0.708)

9 = 0.814

Kelas (k) Rentang (µm) Nilai tengah / d (µm) Frekuensi (n) n x d 1 0.708 - 1.522 1.115 77 85.855 2 1.523 - 2.337 1.93 86 165.98 3 2.338 - 3.152 2.745 56 153.72 4 3.153 - 3.967 3.56 30 106.8 5 3.968 - 4.782 4.375 23 100.625 6 4.783 - 5.597 5.19 11 57.09 7 5.598 - 6.412 6.005 9 54.045 8 6.413 - 7.227 6.82 4 27.28 9 7.228 - 8.042 7.635 4 30.54 Jumlah (∑) 300 781.935 Diameter rata-rata = (∑ 𝑛 ×𝑑) 𝑛 = 781.935 300 = 2.606 µm • Formula 30% Replikasi I I = (8.672−0.708) 9 = 0.885

Kelas (k) Rentang (µm) Nilai tengah / d (µm) Frekuensi (n) n x d 1 0.708 - 1.593 1.1505 96 110.448 2 1.594 - 2.479 2.0365 96 195.504 3 2.48 - 3.365 2.9225 49 143.203 4 3.366 - 4.251 3.8085 25 95.2125 5 4.252 - 5.137 4.6945 14 65.723 6 5.138 - 6.023 5.5805 6 33.483 7 6.024 - 6.909 6.4665 5 32.3325 8 6.91 - 7.795 7.3525 6 44.115 9 7.796 - 8.681 8.2385 3 24.7155 Jumlah (∑) 300 744.736 Diameter rata-rata = (∑ 𝑛 ×𝑑) 𝑛 = 744.736 300 = 2.482 µm • Formula 30% Replikasi II I = (8.05−0.708) 9 = 0.816

Kelas (k) Rentang (µm) Nilai tengah / d (µm)

Frekuensi

1 0.708 - 1.524 1.116 90 100.44 2 1.525 - 2.341 1.933 86 166.238 3 2.342 - 3.158 2.75 54 148.5 4 3.159 - 3.975 3.567 31 110.577 5 3.976 - 4.792 4.384 15 65.76 6 4.793 - 5.609 5.201 7 36.407 7 5.61 - 6.426 6.018 8 48.144 8 6.427 - 7.243 6.835 1 6.835 9 7.244 - 8.06 7.652 8 61.216 Jumlah (∑) 300 744.117 Diameter rata-rata = (∑ 𝑛 ×𝑑) 𝑛 = 744.117 300 = 2.48 µm • Formula 30% Replikasi III

I = (7.595−0.746)

9 = 0.761

Kelas (k) Rentang (µm) Nilai tengah / d (µm) Frekuensi (n) n x d 1 0.746 - 1.507 1.1265 76 85.614 2 1.508 - 2.269 1.8885 98 185.073 3 2.27 - 3.031 2.6505 55 145.778 4 3.032 - 3.793 3.4125 26 88.725 5 3.794 - 4.555 4.1745 18 75.141 6 4.556 - 5.317 4.9365 13 64.1745 7 5.318 - 6.079 5.6985 4 22.794 8 6.08 - 6.841 6.4605 6 38.763 9 6.842 - 7.603 7.2225 4 28.89 Jumlah (∑) 300 734.952 Diameter rata-rata = (∑ 𝑛 ×𝑑) 𝑛 = 734.952 300 = 2.45 µm • Rangkuman diameter rata-rata sediaan blush paper

Formula R1 R2 R3 Rata-rata ± SD

F1 2.648 µm 2.428 µm 2.456 µm 2.511 ± 0.120 F2 2.514 µm 2.591 µm 2.606 µm 2.570 ± 0.049 F3 2.482 µm 2.48 µm 2.45 µm 2.471 ± 0.018

58

Lampiran 16. Subjective assessment

- Hasil kuesioner Formula 1

Pernyataan Ya Ragu-ragu Tidak Penampakan blush paper

menarik 15 14 1

Menyukai warna dari blush

paper ini 14 11 5

Persentasi :

• Penampakan blush paper menarik : o Ya = 15 30 × 100% = 50% o Ragu-ragu = 14 30 × 100% = 46.67% o Tidak = 1 30 × 100% = 3.33% • Menyukai warna dari blush paper ini

o Ya = 14 30 × 100% = 46.67% o Ragu-ragu = 11 30 × 100% = 36.66% o Tidak = 5 30 × 100% = 16.66% Formula 2

Pernyataan Ya Ragu-ragu Tidak Penampakan blush paper

menarik 24 6 -

Menyukai warna dari

blush paper ini 24 5 1

Presentasi

• Penampakan blush paper menarik : o Ya = 24

30 × 100% = 80% o Ragu-ragu = 6

30 × 100% = 20% o Tidak = 0

• Menyukai warna dari blush paper ini o Ya = 24 30 × 100% = 80% o Ragu-ragu = 5 30 × 100% = 16.66% o Tidak =1 30 × 100% = 3.33% Formula 3

Pernyataan Ya Ragu-ragu Tidak Penampakan blush paper

60

Menyukai warna dari blush

paper ini 21 6 3

Presentasi

• Penampakan blush paper menarik : o Ya = 22 30× 100% = 73.33% o Ragu-ragu = 7 30× 100% = 23.33% o Tidak = 1 30× 100% = 3.33% • Menyukai warna dari blush paper ini

o Ya = 21 30× 100% = 70% o Ragu-ragu = 6 30× 100% = 20% o Tidak = 3 30× 100% = 10%

Lampiran 17. Hasil uji stabilitas sediaan - Foto uji organoleptik selama penyimpanan

Formula 1

Pengamatan

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

Replikasi 1

Replikasi 2

62 Replikasi 3 Formula 2 Pengamatan

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

Replikasi 1

Replikasi 2

Replikasi 3

64

Formula 3

Pengamatan

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

66

- Data pH sediaan selama penyimpanan

Formula 1 Pengamatan

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Replikasi 1 6.4 7 7.1 7.1 Replikasi 2 6.3 6.9 7 7.1 Replikasi 3 6.4 6.8 7.1 7.2 Rata-rata 6.37 6.90 7.07 7.13

Formula 2 Pengamatan

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Replikasi 1 6.4 6.8 7 7.1 Replikasi 2 6.2 6.8 6.9 7.1

Replikasi 3 6.3 6.7 7 7

Rata-rata 6.30 6.77 6.97 7.07

Formula 3 Pengamatan

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Replikasi 1 6.2 6.9 7 7.1 Replikasi 2 6.2 6.7 6.9 7.1 Replikasi 3 6.1 6.6 6.9 6.9 Rata-rata 6.17 6.73 6.93 7.03

Lampiran 18. Analisis data

• Analisis hasil data pengukuran intensitas warna - Uji Normalitas Shapiro-Wilk

- Uji homogenitas varian

- Analisis One way ANOVA

Significancy ANOVA menunjukkan angka 0.001 (p <0,05) maka terdapat

perbedaan bermakna antara kelompok, untuk mengetahui kelompok mana yang berbeda dilanjutkan dengan analisis post-hoc

68

Secara statistik terdapat perbedaan bermakna intensitas warna antara formula 20%, formula 25%, dan formula 30% karena nilai signifikansi antara tiap formula p <0.05.

• Analisis hasil data nilai pH sediaan - Uji Normalitas Shapiro-Wilk

Nilai p untuk ketiga data kelompok data adalah 0.000 (p < 0,05) maka distribusi ketiga kelompok data tidak normal. Oleh karena itu analisis dilanjutkan menggunakan Non-parametrik (Kruskal-Wallis)

- uji Kruskal-Wallis

Nilai signifikansi menunjukkan angka 0.033 (p < 0.05) maka terdapat perbedaan bermakna antara kelompok, untuk mengetahui kelompok mana yang berbeda dilanjutkan dengan analisis post-hoc Mann-Whitney.

70

Secara statistik tidak terdapat perbedaan bermakna antara formula 25% dan formula 30% karena p = 0.099 (p > 0.05). Namun terdapat perbedaan bermakna antara formula 20% dan formula 25% juga antara formula 20% dan formula 30% karena p = 0.043 (p<0.05).

• Analisis hasil data kandungan lembab sediaan - Uji Normalitas Shapiro-Wilk

- Uji homogenitas varian

Nilai signifikansi ANOVA menunjukkan angka 0.003 (p <0,05) maka terdapat perbedaan bermakna antara kelompok, untuk mengetahui kelompok mana yang berbeda dilanjutkan dengan analisis post-hoc

- Analisis post-hoc

Secara statistik tidak ada perbedaan bermakna antara formula 20% dengan formula 25% karena nilai signifikansinya adalah 0.202 (p > 0.05). Terdapat perbedaan bermakna antara formula 30% dengan formula 20% dan formula 25% karena nilai signifikansi antara tiap formula p <0.05.

• Analisis hasil data distribusi ukuran partikel - Uji Normalitas Shapiro-Wilk

72

- Analisis One way ANOVA

Secara statistik tidak ada perbedaan bermakna antara ketiga kelompok formula hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi yaitu 0.334 (p > 0.05).

73

Dokumen terkait