Castillo, D.E., Sonali,N., dan Jonette,E.K. 2018. Review : Propionibacterium (Cutibacterium) acnes Bacteriophage Therapy in Acne: Current Evidence and Future Perspectives. Dermatol Ther. USA : Miami.
Davis, W. W dan Stout. 1971. Disc plate methods of microbiological antibiotic assay. Microbiologi. 22 (4): 659-665
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 8.
Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 40, 156
Depkes RI. 2000. Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 5-11
Depkes RI. 2017. Farmakope Herbal Indonesia. Edisi II. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 344-346, 526-530
Ditjen POM. 1985. Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 22,356.
Difco Laboratories. 1977. Difco Manual of Dehydrated Culture Media and Reagents for Microbiology and Clinical Laboratory Procedure. Ninth edition. Detroit Michigan: Difco Laboratories. Halaman 32, 64.
Emelda. 2019. Farmakognosi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Halaman 172-173;
189-190
Fransworth, N.R. 1996. Biologycal and Phytochemical Screening of Plants.
Journal of Pharmaceutical Science. 55(3): 262-264.
Garg, A., Deepika, A., Sanjay, G., dan Anil, K. S. 2002. Spreading of semisolid formulations: an update. Pharmaceutical Technology. Halaman 84-101 Harborne, J.B. 1995. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan. Edisi III. Bandung: ITB Press. Halaman 102.
Herbarium Medanense Universitas Sumatera Utara. 2021. Hasil Identifikasi.
No.5747/MEDA/2021.
Jati, N.K., Agung, T.P., dan Sri, M. 2019. Isolasi, Identifikasi, dan Uji Aktivitas Antibakteri Senyawa Alkaloid pada Daun Pepaya. Jurnal MIPA. Jurusan Kimia. Universitas Negeri Semarang. Semarang. Halaman 2
Jawetz, E., Melnick, J. L., dan Adelberg, E. A. 1996. Mikrobiologi Kedokteran.
Edisi 20. Terjemahan Edi Nugroho & Maulany dari Medical Microbiology.
Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Jawetz, E., Melnick, J. L., dan Adelberg, E. A. 2001. Mikrobiologi Kedokteran.
Edisi 22. Diterjemahkan oleh Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Jakarta: Salemba Medika
Kurnia, R. 2018. Fakta Seputar Pepaya. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer. Halaman 9, 15, dan 16
Lachman, L., dan Lieberman, H. A. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri.
Edisi Kedua. Jakarta : Ui-Press. Halaman 1091-1098.
Lay, B. W. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Halaman 109
Leba, M.A.U. 2017. Buku Ajar : Ekstraksi dan Real Kromatografi. Yogyakarta : Deepublish. Halaman 1-5.
48
Lieberman, H.A. 1997. Pharmaceutical Dosage Form: Disperse Sytems, Vol.1.
New York: Marcell Dekker Inc. Page. 315-319
Kadang, Y. dan Ramayani. 2018. Formulasi Uji Kestabilan Gel Ekstrak Daun Kopasanda (Chromolaena odorata) Dengan Variasi Carbopol 940. Jurnal Farmasi Sandi Karsa. 4(6). 40-43.
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Materia Kosmetika Bahan Alam Indonesia.
Jakarta : Kementrian Kesehatan RI. Halaman 209
Kumarahadi, Y.K., Arifin, M.Z., dkk. 2020. Sistem Pakar Identifikasi Jenis Kulit Wajah Dengan Metode Certainty Factor. Jurnal Tikomsin. Vol 8 (1).
Universitas Amikom Yogyakarta
Mahatriny, N.N., Payani, N.P.S., Oka, I.B.M., dan Astuti, K.W. 2014. Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica papaya L.) Yang Diperoleh Dari Daerah Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. FMIPA. Universitas Udayana. Bali. Halaman 8 dan 9
Martin,A., Swarbick, J., and Cammarata, A. 1993. Farmasi Fisik Dasar-Dasar Farmasi Fisik Dalam Ilmu Farmasetik. Edisi Ketiga. Penerjemah:Yoshita.
Jakarta: UI Press. Halaman 1124
Mitsui, T. 1997. New Cosmetic Science. Amsterdam: Elsevier Science B.V. Page 28-32
Nurwulan, A. dan Taufani I.P. 2017. Optimasi Basis Gel Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L) Berbasis Kombinasi Hpmc Dan Karbopol Sebagai Anti Jerawat Menggunakan Aplikasi Faktorial Desain. Skripsi.
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah.
Yogyakarta. Halaman 10-16.
Osbone, D. W. dan Amann, A. H. 1990. Tropical Drug Delivery Formulation Semisolid Products. Volume 92. New York: Marcel Dekker Inc’. Halaman 381-388.
Ortez, J. 2005. Disk Diffusion Testing in Manual of Antimicrobial Susceptibility testing. Marie B. Coyle (Coord. Ed). American society for Microbiology.
Pelczar, M.J., dan Chan. E.C.S. (Hadioetomo, R.S., Imas, T., Tjitrosomo, S.S., Angka S.L). 2008. Dasar- Dasar Mikrobiologi. 1. Jakarta : UI-Press.
Halaman 189-192.
Rawlins, E. A. (2003). Bentley’s Textbook of Pharmaceutics. Edisi XVIII.London:
Bailierre Tindall. Halaman 22, 355
Robinson, T. 1995. Kandungan Bahan Organik Tinggi. Bandung : ITB
Roudhatini. 2013. Uji Efektivitas Sediaan Gel Anti Jerawat Minyak Atsiri Daun Jeruk Sambal (X Citrofortunella Microcarpa (Bunge) Wijnands) Terhadap Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Skripsi.
Fakultas Kedokteran. Universitas Tanjungpura. Pontianak. Halaman 3-13.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Quinn, M.E. 2006. Handbook of Pharmaceutical excipient 5th ed. London. The Pharmaceutical Press. Page 134-135.
Sampelan, M.G., Damayanti, P., dan Rina, M.K. 2017. Hubungan Timbulnya Acne Vulgaris Dengan Tingkat Kecemasan Pada Remaja Di SMPN 1 Likupang Timur. E-journal Keperawatan. Volume 5 (1). Universitas Sam Ratulangi. Halaman 1-2.
Supomo, Sapri, dan Astri, N.K. 2016. Formulasi Gel Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangosta L) dengan Basis Carbopol. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina. 1(1), 50-60.
49
Susanto, R.C., dan Made, G. 2013. Penyakit Kulit dan Kelamin. Yogyakarta : Nuha Medika. Halaman 1-11.
Syarifah, R. S., Dina, M., dan Amila, G. 2015 .Formulasi Sediaan Masker Gel Peel-Off Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) sebagai Antijerawat dan Uji Aktivitasnya terhadap Bakteri Propionibacterium Acnes.
Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba. Unisba:Fakultas MIPA
Tranggono, R.I., dan Latifah, F. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Halaman 1, 11-32, 167.
Waluyo, L. 2010. Buku Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Umum. Malang: UMM.
Wasitaatmadja, S.M. 1997. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Penerbit UI- Press, Halaman 59-60.
World Health Organization. 1992. Quality Control Methods For Medicinal Plant Material. Switherland: WHO. Halaman 19-25.
50 Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Pepaya
51 Lampiran 2. Surat Ethical Clearence
52
Lampiran 3. Contoh surat pernyataan sukarelawan
53 Lampiran 4. Gambar tanaman pepaya
(A) Tanaman pepaya (B) Daun pepaya
(C) Simplisia daun pepaya (D) Serbuk simplisia daun pepaya
(E) Ekstrak etanol daun pepaya
54 Lampiran 5. Gambar mikroskopik daun pepaya
a b
c
Keterangan :
a. Hablur Kalsium Oksalat b. Stomata parasitik c. Jaringan pengakut
55 Lampiran 6. Alat dan Bahan
(a) Alat-alat gelas (b) pH meter
(c ) Lumpang dan alu (d) viskometer NDJ-8S
(e) Jangka Sorong (f) Wardah Acne Treatment Spot
Care
56
(j) Inkubator Bakteri (i) LAC (Laminar Air Flow)
(g) Autoklaf
(k) Rotary evaporator
(h) Oven
57
Lampiran 7. Bagan pembuatan simplisia daun pepaya
Daun pepaya
Disortir
Dicuci dan ditiriskan Ditimbang berat basah Dikeringkan
Simplisia
Serbuk simplisia
Dihaluskan
Skrining Fitokimia
Senyawa golongan :
Alkaloid
Glikosida
Flavonoid
Tanin
Steroid/Triterpenoid
Saponin
58
Lampiran 8. Bagan pembuatan ekstrak etanol daun pepaya 500g serbuk simplisia
Dimasukkan ke dalam bejana tertutup Ditambahkan dengan etanol 96%
Dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya
Disaring
Maserat Ampas
Dimaserasi kembali dengan etanol 96
Maserat Ampas
Ekstrak Kental
Dipekatkan dengan rotary evaporator Diuapkan di atas waterbath
59
Lampiran 9. Bagan pembuatan gel Antibakteri ekstrak etanol daun pepaya
Campuran I: demi sedikit sampai 100 ml Basis gel
60
Lampiran 10. Gambar Gel Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pepaya
Sediaan Gel Antibakteri pada Awal Pembuatan
Sediaan Gel Antibakteri pada penyimpanan 12 minggu F0 (Blanko) F1 (2,5%) F2 (5%) F3 (7,5%)
F0 (Blanko) F1 (2,5%)
F2 (5%) F3 (7,5%)
61
Lampiran 11. Gambar uji homogenitas pada sediaan gel
Keterangan:
F0 : Gel tanpa ekstrak etanol daun pepaya (blanko) F1 : Gel ekstrak etanol daun pepaya 2,5%
F2 : Gel ekstrak etanol daun pepaya 5%
F3 : Gel ekstrak etanol daun pepaya 7,5%
F0 F1 F2 F3
62
Lampiran 12. Hasil Uji Iritasi Terhadap Kulit Sukarelawan
Saat Pemakaian Setelah Pemakaian
63
Lampiran 13. Gambar hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun pepaya dan sediaan gel ekstrak etanol daun pepaya
Keterangan:
B = Blanko
F0 = Blanko (dasar gel tanpa ekstrak etanol daun pepaya) F1 = Konsentrasi ekstrak etanol daun pepaya 2,5%
F2 = Konsentrasi ekstrak etanol daun pepaya 5%
F3 = Konsentrasi ekstrak etanol daun pepaya 7,5%
K (+) = Kontrol Positsif (Sediaan di pasaran) K(-) = Kontrol Negatif (DMSO)
64
Lampiran 14. Perhitungan rendemen ekstrak dan rendemen simplisia daun pepaya
Rendemen dari ekstrak dihitung dengan rumus :
%Rendemen =
=
= 12,394%
Rendemen dari simplisia dihitung dengan rumus :
%Rendemen =
=
=23,33%
65
Lampiran 15. Perhitungan Hasil Karakterisasi Simplisia Daun Pepaya 1. Perhitungan penetapan kadar air
Kadar air =
2. Perhitungan penetapan kadar sari yang larut dalam air Kadar sari larut dalam air =
66
3. Perhitungan penetapan kadar sari yang larut dalam etanol Kadar sari larut dalam etanol =
4. Perhitungan penetapan kadar abu total simplisia daun pepaya
% Kadar abu total =
67
5. Perhitungan penetapan kadar abu tidak larut asam
% Kadar abu tidak larut asam =
No Berat Sampel Berat abu (g) Kadar abu (%)
1 2,03 0,01 0,852%
2 2,03 0,02 1,009%
3 2,01 0,01 0,512%
Kadar abu tidak larut asam 1 =
= 0,852%
Kadar abu tidak larut asam 2 =
= 1,009%
Kadar abu tidak larut asam 3 =
= 0,512%
Kadar abu tidak larut asam rata-rata =
= 0,791%