• Tidak ada hasil yang ditemukan

Frekuensi penemuan jenis

DAFTAR PUSTAKA

Abdiansyah R. 2011. Studi Keanekaragaman Jenis Amfibi di Kawasan Lindung Sungai Lesan, Kalimantan Timur. [Skripsi] Bogor : Fakultas Kehutanan Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Institut Pertanian Bogor.

Beebee TJC, Griffiths RA. 2005. The Amphibian Decline Crisis : A Watershed for Conservation Biology. Biological Conservation 125 : 271–285.

Bennet D. 1999. Reptils and Amphibians. Expedition Field Techniques Series. London UK: The Expedition Advisory Center, Royal Geographic Society. Brower JE dan JH Zar. 1997. Field and Laboratory Methods for General Ecology.

Iowa: Brown.

Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG. 2004. Biologi. Edisi Kelima – Jilid 3. Jakarta:Erlangga.

Darmawan B. 2008. Keanekaragaman Amfibi di Berbagai Tipe Habitat: Studi Kasus di Eks-HPH PT. Rimba Karya Indah Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. [Skripsi] Bogor : Fakultas Kehutanan Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Institut Pertanian Bogor.

Frost DR, 2012. Amphibian Species of the World: An Online Reference. Version 5.6 (1 October 2012). Electronic database accessible at htpp://research.amnh.org/herpetology/amphibian/index.php.

Grafe TU, Keller A. 2009. A Bornean Amphibian Hotspot: The Lowland Mixed Dipterocarp Rainforest at Ulu Temburong National Park, Brunei Darussalam. Deutsche Gesellschaft fur Herpetologie und Terrarienkunde. 45 (1): 25-38

Heyer WR, Donnelly MA, McDiarmid RW, Hayek LC dan Foster MS. 1994. Measuring and Monitoring Biological Diversity: Standard Methods for Amphibians. Washington: Smithsonian Institution Pr.

[HIMAKOVA IPB] Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Institut Pertanian Bogor. 2006. Laporan Studi Konservasi Lingkungan (SURILI) 2006 : Eksplorasi Keanekaragam Hayati Flora Fauna di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.

Inger RF, Stuebing RB. 1966. The Systematics and Zoogeography of the Amphibia of Borneo. Chicago : Field Museum of Natural History.

Inger RF, Stuebing RB. 2005. A Field Guide to The Frog of Borneo. Sabah : Natural History Publication

Inger RF, Stuebing RB, Lian TF. 1995. New Species and New Record of Anuras of Borneo. Raffles Bulletin of Zoology 43(1): 115-131.

Inger RF, Lian TF, Yambun p. 2001. A New Species of Toad of the Genus Ansonia (anura:Bufonidae) from Borneo. The Raffles Bulletin of Zoology 49(1):35-37.

Iskandar DT, Setyanto DY, Liswanto D. 1998. Keanekaragaman Herpetofauna di Taman Nasional Betung Kerihun, Kalimantan Barat. Prosiding : RPTN Betung Kerihun 2000-2004.

Iskandar DT. 2001. The Amphibians and Reptiles of Malinau Region, Bulungan Research Forest, East Kalimatan: Annonated checklist with notes on ecological preferences of the species and local utilization. CIFOR. Bogor, Indonesia.

[IUCN] Internastional Union for Conservation of Nature and Naturan Resources. 2013. The IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.2. <http://www.iucnredlist.org>. Downloaded on 21 November 2013.

Jeffries MJ. 1997. Biodiversity and Conservation. New York: Routledge.

Krebs CJ. 1978. Ecology The Experimental Analysis of Distribution and Abundance. Ecological Methodology. New York: Harper dan Row Publisher

Kusrini MD. 2003. Predicting the Impact of the Frog Leg Trade in Indonesia: An Ecological View of the Indonesian Frog Leg Trade, Emphasizing Javanese Edible Frog Species. Dalam: MD Kusrini, A Mardiastuti dan T Harvey 2003 Konservasi Amfibi dan Reptil di Indonesia. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB. Hal. 27-44.

Kusrini MD, Endarwin W, UI-Hasanah A, Yazid M. 2007. Metode Pengamatan Herpetofauna di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Sulawesi Selatan. Modul Pelatihan. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Bogor. Tidak dipublikasikan.

Malkmus R, Manthey U, Vogel G, Hoffmann P, Kosuch J. 2002. Amphibians and Reptiles of Mount Kinabalu (North Borneo). Gantner Verlag, Ruggell. 424 pp.

Mediansyah. 2008. Keanekaragaman Jenis Amfibi (Ordo Anura) di Stasiun Riset Cabang Panti Taman Nasional Gunung Palung Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. [Skripsi] Pontianak : Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura.

Mistar. 2003. Panduan Lapang Amfibi Kawasan Ekosistem Leuser. Bogor : The Gibbon Foundation & PILI-NGO Movement.

Matsui M, Mohamed M, Shimada T, Sudin A. 2007. Resurrection of Staurois parvus from S. tuberilinguis from Borneo (Amphibia, Ranidae). Zoological Sciences, 24, 101–106.

Nichols JD, Boulinier THE, Hines KH, Pollock, Sauer JR. 1998. Estimating Rates of Local Species Extinction, Colonization and Turnover in Animal Communities. Ecological Application 8(4): 1213-1225.

Primack RB, Supriatna J, Indrawan M, Kramadibrata P. 1998. Biologi Konservasi. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Santosa Y. 1995. Teknik Pengukuran Keanekaragaman Satwaliar. Bogor: Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Utama H. 2003. Studi Keanekaragaman Amfibi (Ordo Anura) di Areal PT Intracawood Manufacturing, Kalimantan Timur. [Skripsi] Bogor : Fakultas Kehutanan Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Institut Pertanian Bogor.

Vallan D. 2000. Influence of Forest Fragmentation on Amphibian Diversity in the Nature Reserve of Ambohitantely, highland Madagascar. Biol. Conserv. 96: 31–43.

van Berkel TBT, Rogers LD, Kilburn HJ, Munir M, Mortiboys DM, Goodchild R. 2012. A Premliminary Biodiversity Survey of a Lowland Rainforest in Bukit Batikap Protection Forest, Central Kalimantan, Indonesian Boreno.

Murung Raya Expedition 2010-2011 Scientific Report. Heart of Borneo Project.

Voris HK, Inger RF. 1995. Frog Abundance Along Streams in Bornean Forest. Conservation Biology 9 (3): 679-683.

Zainudin R, Wasly L, Ali H. 2002. An Account of Anuran at Crocker Range National Park, Sabah. ASEAN Review of Biodiversity and Environmental Conservation (ARBEC) July-September:8.

Zug GR, Win H, Thin T, Min TZ, Lhon LZ, Kyaw K. 1998. Herpetofauna of The Chatthin Wildlife Sanctuary, North-Central Myanmar with Preliminary Observations of Their Natural History. Hamadryad. 23(2) : 111-120.

Lampiran 1 Deskripsi jenis amfibi yang ditemukan di Kabupaten Murung Raya Bufonidae

1. Ansonia albomaculata Inger, 1960 Nama Inggris : White-lipped Slender Toad

Kodok bertubuh ramping dan sedikit berbintil. Berwarna sedikit terang di bagian rahang atas di bawah mata dan terkadang hingga bahu. Ukuran tubuh jantan 20-30 mm sedangkan betina 30-35 mm. Kodok jenis ini diketahui terdistribusi luas dan dapat ditemukan pada sungai di hutan yang tidak terganggu dengan ketinggian dibawah 900 mdpl. Jenis ini tersebar di Brunei, Kalimantan serta Malaysia.

2. Ansonia leptopus Günther, 1872 Nama Inggris : Brown Slender Toad

Kodok bertubuh ramping dan berbintil serta berwarna kecoklatan. Jantan memiliki satu baris duri kecil berwarna jingga atau coklat di bawah dagu. Kodok ini biasanya berwarna coklat di bagian belakang dan atas kepala, sedikit gelao di bagian sisi. Ukuran tubuh jantan 30-40 mm, dan betina 45-65 mm. Jenis ini dapat ditemukan pada dataran rendah dengan ketinggian dibawah 600 mdpl di Semenanjung Malaysia dan Kalimantan..

3. Ansonia longidigita Inger, 1960

Nama Inggris : Long-fingered Slender Toad

Kodok bertubuh ramping dan berbintil yang ujungnya tajam dengan ujung kreatin. Jari kaki belakang setengah berselaput. Ukuran tubuh jantan 35-50 mm dan betina 45-70 mm. Kodok jenis ini biasa ditemukan di anak sungai dan sungai yang jernih. Jenis ini tersebar di Brunei, Kalimantan serta Malaysia.

4. Ansonia minuta Inger, 1960 Nama Inggris : Dwarf Slender Toad

Kodok jantan berukuran di 20-23 mm, dan betina 23-28 mm. Jari terluar pada kaki depan melebar. Jari kaki belakang sepenuhnya berselaput. Jenis ini biasa ditemukan pada sungai di dataran rendah dengan ketinggian dibawah 700 mdpl. Jenis ini merupakan endemik Kalimantan dan tersebar di Brunei, Kalimantan serta Malaysia.

Lampiran 1 Deskripsi jenis amfibi yang ditemukan di Kabupaten Murung Raya (lanjutan)

5. Ansonia spinulifer Mocquad, 1890 Nama Inggris : Spiny Slender Toad

Kodok bertubuh ramping dengan moncong yang menyempit di bagian mulut. Ujung jari membulat dengan jaribelakang tidak berselaput. Seluruh permukaan tubuh bagian atas ditutupi oleh kutil berduri berukuran besar. Ukuran tubuh jantan 30-40 mm dan betina 40-45 mm. Kodok ini biasa terlihat bertengger di belukar dan tumbuhan bawah sepanjang sungai berarus deras, jernih dan berbatu. Tersebar di Kalimantan.

6. Pedostibes hosii Boulenger, 1892 Nama Inggris : Brown Tree Toad

Kodok puru pohon berbadan tegap dengan tulang menonjol dari mata menyambung sampai kelenjar paratoid, tympanum jelas, kaki belakang panjang. Kaki depan berselaput tipis pada bagian dasar. Ukuran tubuh jantan 53-78 mm dan betina 89-105 mm. Kodok jenis ini hidup di atas pohon sekitar dua sampai lima belas meter dari permukaan tanah. Biasa hidup dalam hutan primer dengan ketinggian di bawah 600 mdpl. Jenis ini tersebar di Sumatera, Kalimantan, Thailand, dan Semenanjung Malaysia.

7. Pedostibes rugosus Inger, 1958 Nama Inggris : Marbeled Tree Toad

Kodok berukuran sedang dengan kulit berkerut dan paratoid berentuk lonjong. Tympanum terlihat jelas. Seluruh jari kaki belakang berselaput penuh kecuali pada jari ke empat. Berwarna hijau dengan bintik coklat atau coklat kemerahan. Ukuran tubuh jntan 74-77 mm dan betina 80-95 mm. Spesies ini hanya dapat ditemukan pada hutan primer berbukit dengan ketinggian 150-1050 mdpl di sekitr sungai berarus deras dan berbatu. Diketahui tersebar di Malaysia dan Kalimantan.

8. Phrynoidis aspera Gravenhorst, 1829 Nama Inggris : River Toad

Kodok berukuran besar, tekstur kulit berbintik. Alur supraorbital dihubungkan dengan kelenjar paratoid oleh alur supratimpanik.

Lampiran 1 Deskripsi jenis amfibi yang ditemukan di Kabupaten Murung Raya (lanjutan)

Berwarna coklat tua hingga kehitaman. Jari kaki berselaput renang penuh hingga ujung, kecuali pada jari ke empat. Ukuran tubuh jantan 70-100 mm, dan betina 95-140 mm. Umum ditemukan di sungai dan anak sungai serta hutan sampai ketinggian 1.400 mdpl. Kodok jenis ini tersebar di Thailand, Myanmar, Indonesia (Sumatera, Kalimanta, Jawa dan Sulawesi).

9. Phrynoidis juxtaspera Inger, 1964 Nama Inggris : Giant River Toad

Deskripsi : Kodok berukuran besar, berbadan lebar, kepala tumpul, tidak ada tulang tengkorak pada kepala, tympanum jelas, kelenjar paratoid memanjang dari mata belakang, biasanya dua sampai empat kali panjang lebar kelenjar paratoid. Ukuran tubuh jantan 90-120 mm dan betina 125-215 mm. Kodok jenis ini menempati berbagai macam habitan hutan sekunder dan hutan primer sampai dengan ketinggian 1.600 mdpl. Tersebar di Sumatera dan Kalimantan.

Megophrydae

10.Leptobrachium abbotti Cochran, 1926 Nama Inggris : Lowland Litter Frog

Katak serasah ini berasosiasi dengan serasah dan jarang ditemukan. Berwarna coklat gelap dengan corak berwarna gelap atau lebih terang. Kaki belakang hampir tidak berselaput. Ukuran tubuh jantan 43-75 mm dan betina 60-95 mm. Biasa ditemukan di sepanjang sungai saat berkembangbiak dengan ketinggian dibawah 1000 mdpl. Diketahui tersebar di Kalimantan

11.Leptobrachium nigrops Berry & Hendrickson, 1963 Nama Inggris : Black-eyed Litter Frog

Katak yang berukuran lebih kecil dan kepala lebih sempit dibandingkan dengan jenis lain. Jari kaki belakang hampir tidak berselaput, jari kaki depan berbentuk sabit di bagian ujung. Pola warna hitam. Ukuran tubuh jantan 35-40 mm dan betina 37-50 mm. Biasa ditemukan di daerah datar dan hutan berbukit dan daerah rawa, di Sarawak dan Semenanjung Malaysia.

Lampiran 1 Deskripsi jenis amfibi yang ditemukan di Kabupaten Murung Raya (lanjutan)

12.Leptolalax dringi Dubois 1987

Nama Inggris : Dring’s Slender Litter Frog

Kulit berwarna coklat gelap dengan bintik gelap di permukaan atas tubuh dan kepala. Selaput hanya di bagian pangkal jari kaki. Ukuran tubuh jantan 30-35 mm dan betina 37-48 mm. Jenis ini hidup di hutan primer dan sekunder tua berbukit dengan ketinggian 200-1800 mdpl. Jenis ini dapat ditemmukan di Kalimantan.

13.Leptolalax hamidi Matsui, 2006

Nama Inggris : White-Bellied Slender Litter Frog

Jenis ini hampir mirip dengan Leptolalax pictus. Jari kaki belakang berselaput di bagian pangkal. Kulit berwarna coklat gelap di bagian belakang dan sisi tubuh. Terdapat bercak gelap di bagian belakang dan kepala. Ukuran tubuh jantan 29-31 mm dan betina 37-41 mm. Jenis ini hidup di perbukitan hutan primer dan sekunder tua dengan ketinggian 100-250 mdpl. Dapat ditemukan di Kalimantan san Malaysia.

14.Megophrys nasuta Schlegel, 1858 Nama Inggris : Bornean Horned Frog

Katak berukuran sedang hingga besar. Bagian atas mata tertutup oleh perpanjangan dermal mata dan moncong hingga berbentuk seperti tanduk. Tekstur kulit halus dan berwarna merah kecokatan seperti serasah. Ukuran tubuh jantan 70-105 mm dn betina 89-130 mm. Hidup di lantai hutan dataran rendah dan submontana dengan ketinggian 75-1.300 mdpl. Tersebar di Thailand, Semenanjung Malaysia ,Pulau Tioman, Singapura, dan Indonesia (Sumatera, pulau Bintan, Kalimantan, dan pulau Natuna).

Dicroglossidae

15.Limnonectes blythi Boulenger, 1920 Nama Inggris : Blyth’s Frog

Katak berukuran besar, moncong menyudut tajam, kaki belakang berselaput renang penuh sampai piringan sendi.

Lampiran 1 Deskripsi jenis amfibi yang ditemukan di Kabupaten Murung Raya (lanjutan)

Tekstur kulit halus dengan warna kulit merah kecoklatan, biasanya terdapat garis hitam dari lubang hidung sampai mata. Terdapat garis memotong antar mata serta tanda berbentuk huruf W di bahu. Ukuran tubuh jantan 90-175 mm dan betina 85-125 mm. Jenis ini dapat ditemukan pada hutan primer sampai sekunder, di sungai sedang sampai anak sungai. Tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Semenanjung Malaysia.

16.Limnonectes finchi Inger, 1966 Nama Inggris : Rough Guardian Frog

Katak kecil dengan ukuran tubuh yang cukup panjang. Jari kaki belakang sebagian berselaput. Tympanum terlihat jelas. Pada bagian punggung terdapat bentuk V terbalik. Berwarna coklat hingga coklat gelap, dengan pola yang lebih gelap. Ukuran tubuh jantan 32-39 mm dan betina 39-45 mm. Biasa ditemukan pada lantai hutan primer dan sekunder tua. Tersebar di Kalimantan.

17.Limnonectes ibanorum Inger, 1964 Nama Inggris : Rough-backed River Frog

Katak berukuran besar dan panjang dengan ujung moncong yang meruncing. Jari kaki belakang membulat dan sepenuhnya berselaput. Tympanum terlihat jelas. Permukaan tubuh berwarna coklat keabuan hingga coklat kehitaman. Ukuran tubuh jantan 80-130 mm dan betina 80-101 mm. Jenis ini ditemukan disepanjang sungai berarus deras dan berbatu yang dekat dengan hutan primer dan sekunder tua. Tersebar di Kalimantan. 18.Limnonectes ingeri Kiew, 1938

Nama Inggris : Greater Swamp Frog

Katak berukuran besar dengan kulit yang halus. Berwarna coklat kemerahan dengan bintik berwarna kehitaman. Sngat mirip dengan L. leporina kecuali pada bagian atas dan sisi moncong lebih membulat dan tidak memiliki garis hitam diantara mata dan hidung. Tympanum terlihat jelas. Jari kaki belakang sepenuhnya berselaput. Ukuran tubuh jantan 75-132 mm dan betina 70-127 mm. Dapat ditemukan pada hutan primer dan hutan yang terganggu serta dimungkinkan pada hutan tanaman. Sering pula ditemukan pada habitat rawa dan sungai berlumpur. Katak ini tersebar di Kalimantan.

Lampiran 1 Deskripsi jenis amfibi yang ditemukan di Kabupaten Murung Raya (lanjutan)

19.Limnonectes kuhlii Tschudi, 1838 Nama Inggris : Kuhl's Creek Frog

Katak berukuran besar dan gemuk, kepala lebar dengan pelipis berotot. Kaki berotot dan pendek, jari berselaput hingga ke ujung jari. Lipatan supratimpanik sangat jelas, tekstur kulit berkerut dan berbintil. Bagian dorsum berwarna kehitaman. Ukuran tubuh jantan 44-74 mm dan betina 51-67 mm. Hidup di perairan yang tenang atau berarus tidak deras. Tersebar di Utara Cina sampai Semenanjung Malaysia dan Indonesia (Jawa dan Sumatera).

20.Limnonectes laticeps Boulenger, 1882 Nama Inggris : Corrugated Frog

Katak berukuran kecil hingga sedang. Mirip dengan L. kuhlii kecuali pada bagian kaki belakang tidak seluruhnya berselaput dan bagian kaki halus. Kulit keriput dengan tanda berwarna hitam. Ukuran tubuh jantan 28-35 mm dan beetina 32-40 mm. Dapat ditemukan pada habitat akuatik di hutan primer. Tersebar di Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatra dan Kalimantan.

21.Limnonectes leporina Anderson, 1923 Nama Inggris : Giant River Frog

Katak berukuran sedang sampai besar. Timapanum sangat jelas terlihat dan berwarna hitam. Jari kaki hampir seluruhnya berselaput penuh. Katak ini merupakan jenis yang sangat umum dan diketahui sebagai katak yang dimakan oleh masyarakat sekitar. N Ukuran tubuh jantan 90-175 mm dan betina 85-125 mm. Hidup di anak sungai hutan primer di Semenanjung Malaysia dan Indonesia (Sumatera, Kalimantan, dan Natuna Besar).

22.Limnonectes palavanensis Boulenger, 1894 Nama Inggris : Smooth Guardian Frog

Katak berukuran kecil dengan timapanum sangat jelas terlihat. Jari kaki setengahnya berselaput. Kulit sepenuhnya halus kecuali pada bagian tanda V terbalik di punggung. Berwarna kemerahan hingga kecoklatan. Ukuran tubuh jantan 25-30 mm dan betina 35-40 mm. Ditemukan di lantai hutan primer hingga ketinggian 1.300 mdpl. Tersebar di Kalimantan.

Lampiran 1 Deskripsi jenis amfibi yang ditemukan di Kabupaten Murung Raya (lanjutan)

23.Limnonectes paramacrodon Inger, 1966 Nama Inggris : Lesser Swamp Frog

Katak pendek berukuran sedang dengan kaki panjang dan berotot. Ujung moncong meruncing, tympanum terlihat jelas. Seluruh jari kaki belakang berselaput keuali jari keempat. Ukuran tubuh jantan 60-75 mm dan betina 55-66 mm. Jenis ini ditemukan di pinggiran sungai bersubstrat tanah liat di hutan primer dan rawa gambut. Tersebar di Kalimantan, Semenanjung Malaysia dan Singapura. Ranidae

24.Hylarana chalconota Schlegel, 1837 Nama Inggris : White Lipped Frog

Timpanum coklat dan terlihat dengan jelas. Jari kaki berselaput penuh kecuali jari ke empat. Bibir berwarna putih, Kulit abu-abu kehijauan hingga coklat kekuningan. Ukuran tubuh Jantan 33-44mm dan betina 46-59 mm. Hidup di hutan primer sampai pemukiman di Indonesia (Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi) dan Semenanjung Malaysia.

25.Hylarana picturata Boulenger, 1920 Nama Inggris : Spotted Stream

Kulit berwarna hitam dengan bercak kuning dan garis kuning putus-putus dari moncong sampai kloaka. Tympanum terlihat jelas. Jari kaki belakang lebih dari setengahnya berselaput. Ukuran tubuh jantan 33-47 mm dan betina 49-68 mm. Hidup di sepanjang sungai hutan primer dan sekunder dengan ketinggian hampir 750 mdpl. Tersebar di Semenanjung Malaysia dan Sumatera dan Kalimantan.

26.Hylarana raniceps Peters, 1871 Nama Inggris : Peter’s Malaysian Frog

Ukuran tubuh jantan 30 mm dan betina 38 mm. Dapat ditemukan di sungai di hutan primer yang berbatu sampai ketinggian 1.000 mdpl. Tersebar di Semenanjung Malaysia, Kalimantan, Sumatera, pulau Andaman, dan Thailand.

Lampiran 1 Deskripsi jenis amfibi yang ditemukan di Kabupaten Murung Raya (lanjutan)

27.Hylarana signata Gunther, 1858 Nama Inggris : Stripped Stream Frog

Katak berukuran kecil hingga sedang. Kulit berwarna hitam dengan bercak kuning. Terdapat garis kuning yang menyambung dari moncong ke mata sampai kloaka. Tympanum terlihat jelas. Ukuran tubuh jantan 33-47 mm dan betina 49-68 mm. Hidup di sepanjang sungai hutan primer dan sekunder di Semenanjung Malaysia dan Indonesia (Sumatera dan Kalimantan).

28.Merystogenys phaeomerus Inger &Grilis, 1983 Nama Inggris : Brown Torrent Frog

Katak berukuran sedang dan panjang, kaki ramping dan kepala berbentuk segitiga. Seluruh jari berselaput kecuali jari kaki ke empat terdapat satu sendi yang tidak berselaput. Berwarna coklat muda dan coklat tua dengan bintik-bintik gelap kecil. Jantan memiliki tympanum yang besar dan jelas daripada betina. Ukuran tubuh jantan 34-43 mm dan betina 57-72 mm. Hidup di hutan dataran rendah berbukit, hutan primer dan sekunder tua. Katak dewasa biasa ditemukan di sungai berukuran sedang, berbatu dan jernih. Tersebar di Kalimantan.

29.Odorrana hosii Boulnger, 1891 Nama Inggris : Poisonous Rock Frog

Katak berukuran sedang sampai besar, berbadan ramping. Terdapat lekuk sirkum marginal, jari kaki belakang berselaput hingga ke daasarnya, tekstur kulit halus, lipatan dorsolateral jelas, kulit memiliki kelenjar racun yang berbau busuk. Ukuran tubuh jantan 45-68 mm dan betina 86-100 mm. Biasa ditemukan di sungai hutan primer dan sekunder sampai dengan ketinggian 1.400 mdpl. Jenis ini tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Malaysia, Thailand dan Philipina.

30.Staurois natator Gunther, 1858 Nama Inggris : Black-spotted Rock Frog

Katak berukuran kecil dengan moncong runcing, tubuh ramping, kaki belakang ramping dan panjang. Kulit bagian atas berwarna hijau zaitun dengan bintil halus yang berukuran sama. Permukaan atas jari kaki belakang nomor tiga dan selaput

Lampiran 1 Deskripsi jenis amfibi yang ditemukan di Kabupaten Murung Raya (lanjutan)

diantaranya berwarna kebiruan. Ukuran tubuh jantan 29-37 mm dan betina 44-55 mm. Jenis ini hidup di hutan primer berbukit, disepanjang sungai berbatu dan tersebar di Kalimantan dan Philipina.

31.Staurois sp. Nama Inggris : -

Katak jenis ini sangat mirip dengan

Staurois tuberilingus. Berwarna hijau terang hingga kecoklatan dengan bintik merah bata di bagian atas tubuh dan coklat muda di bagian sisi tubuh, selaput di kaki belakang tidak sepenuhnya berselaput dan kaki depan tidak berselaput. Panjang moncong mendekati ukuran diameter mata, dengan ujung meruncing.

Rhacophoridae

32.Nyctixalus pictus Peters, 1871 Nama Inggris : Cinnamon frog

Katak pohon berukuran kecil, moncong runcing. Piringan sendi kaki depan dan belakang lebar namun berukuran lebih kecil dari tympanum. Warna tubuh kemerahan dengan bintik putih di seluruh badan. Ukuran tubuh jantan 30-33 mm dan betina 31-34 mm. Biasa ditemukan hidup di hutan primer dan sekunder dengan tutupan vegetasi yang rapat hingga ketinggian 1.650 mdpl. Tersebar di Filipina, Semenanjung Malaysia, Singapura, dan Indonesia (Sumatera, dan Kalimantan).

33.Polypedates colletti Boulenger, 1890 Nama Inggris : Collet's Tree Frog

Katak pohon berukuran sedang sampai besar. Moncong runcing, tympanum besar dan supratimpanik jelas. Warna kulit terang dengan motif jam pasir di bagian dorsal. Ukuran tubuh jantan 44-52 mm dan betina 59-77 mm. Hidup di hutan primer dan sekunder dataran rendah Thailand, Semenanjung Malaysia ,Pulau Tioman, Singapura, dan Indonesia (Sumatera, pulau Bintan, Kalimantan, dan pulau Natuna).

Lampiran 1 Deskripsi jenis amfibi yang ditemukan di Kabupaten Murung Raya (lanjutan)

34.Polypedates macrotis Boulenger, 1891 Nama Inggris : Dark-eared Tree Frog

Katak pohon berukuran sedang sampai besar. Warna kulit coklat dan terdapat garis coklat gelap yang menutupi timpanum sampai ke sisi tubuh. Ukuran tubuh jantan 45-57 mm dan betina 66-85 mm. Hidup di hutan primer dan sekunder di Semenanjung Malaysia dan Indonesia (Sumatera dan Kalimantan).

35.Rhacophorus gadingensis Daas & Haas, 2005 Nama Inggris : -

Katak berukuran kecil hingga sedang. Berwarna coklat dengan pola berwarna kecoklatan hingga kehijauan. Ukuran tubuh mencapai 30 mm. Jenis ini hanya ditemukan di Kalimantan, pada vegetasi yang terletak di pinggir sungai.

36.Rhacophorus pardalis Gunther, 1858 Nama Inggris : Harlequin Tree Frog

Dokumen terkait