• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA

Ariantiningsih F 2007. Rencana Kerja “Melindungi Hutan Rawa Singkil untuk Masa Depan Anak Cucu Kita”. Yayasan Ekosistem Lestari. Medan. Sumatera Utara.

Badan Pusat Statistik Aceh Singkil 2012. Aceh Singkil dalam Angka 2012. Kerjasama Badan Pusat Statistik dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Singkil.

BLH Aceh Singkil 2005. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Aceh (RPJP Aceh) Tahun 2005-2025 Provinsi Aceh. Aceh Singkil.

_______________ 2011. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Aceh Singkil. Aceh Singkil.

Conservation International Indonesia 2007. Priority sites for conservation in Sumatra: key biodiversity areas. Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Universitas Andalas. Universitas Syiah Kuala & Wildlife Conservation Society. Jakarta. Indonesia.

Dirjen PHKA 2004. Peraturan Perundang-undangan Bidang Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Departemen Kehutanan. Jakarta.

Fahn A 1991. Anatomi tumbuhan. Edisi ke-3. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Franco C 1939. Relation between chromosome number and stomata in Coffea. Bot. Gaz. 100: 817-827.

Henderson MR 1954. Malayan Wild Flowers (Monocotyledons). Published by Malayan Nature Society. Kuala Lumpur.

Heyne K 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid I. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan. Bogor.

Keim AP 2007. 300 tahun Linnaeus: Pandanaceae, Linnaeus dan Koneksi Swedia.Memperingati 300 tahun Carolus Linnaeus. Pusat Penelitian Biologi-LIPI. Bogor. 24 Mei 2007.

Kimball J 2006. Gas Exchange in Plants. www.Jkimball.ultranet.

Leuser Development Programe 1995. Rawa Singkil: Mutiara di Ekosistem Leuser. Yayasan Leuser Internasional.

Lemmens RHMJ and N Buyan Praphatsara 2003. Plant Resources Of South-East Asia No. 12 (3) mefdicinal and Poisonous Plants 3. Prosea Foundation. Bogor. Indonesia.

Metcalfe CR 1960. Anatomy of Monocotyledons I Graminae. Clarendon Press. Oxford.

Norwegia 1994. Keanekaragaman Hayati Indonesia. Jakarta: Penerbit Kantor Menteri Lingkungan dan Konservasi Nasional Untuk Pelestarian Hutan dan Alam Indonesia. Hal: 42.

Pandey BP 1982. Palnt Anatomy. S Chand and Company. New Delhi

Pasaribu N 2010. Freycinetia (Pandanaceae) of Sumatera [disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Pitney Bowes Business Insight 2009. MapInfo Profesional 10. Pitney Bowes Software Inc. New York.

Purwanto Y dan E Munawaroh 2010. Etnobotani Jenis-Jenis Pandanaceae Sebagai Bahan Pangan Di Indonesia. Berk. Penel. Hayati Edisi Khusus: 5A (97-108). Pusat Penelitian Biologi LIPI dan PKT Kebun Raya Bogor. LIPI

Rohlf F 2002. NTSYS (Numerical Taxonomy and Multivariate Analysis System). Version 2.11a. Exeter Software New York. New York.

Rompas Y. Henny L Rampe. Marhaenus J Rumondor 2011. Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa Tumbuhan Suku Orchidaceae. Universitas Sam Ratulangi. Vol. I No.1. Manado.

Rumphius GE 1743. Herbarium Amboinense. Vol. 4. Franciscus Changulon. Amsterdam.

Sahwalita 2007. Inventarisasi Jenis-Jenis Pandan Hutan di Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara. Balai Penelitian Kehutanan Palembang. Vol. IV No. 6: 533-538. Palembang.

Salisbury EJ 1927. On the causes and ecological significance of stomatal frequency with especial reference to the woodland flora. Phil. Trans. R. Soc. 216:1-65

Stone BC 1966. Pandanus Stickm in the Malayan Peninsula, Singapore and lower Thailand Part 2. Nat. J. 19 (5): 291-301. Malay.

Stone BC 1970. Malayan climbing pandans to the genus Freycinetia in Malaya. Nat. J. 23: 64-91. Malay.

_______ 1975. The Pandanaceae of the New Hebrides, with an essay on intraspecific variation in Pandanus tectorius. Kew Bull. 31 (1): 47-70.

_______ 1976. The morphology and systematics of Pandanus today (Pandanaceae). Gard. Bull. Singapore 29: 137-142.

_______ 1982. New Guinea Pandanaceae. First approach to ecology and biogeography. Di dalam: Gressit JL, editor. Biogeography and Ecology of New Guinea. Volume 1. Monographiae Biologicae 42. The Hague: Dr.W. Junk Publ.

St. John H 1960. Revision of the Genus Pandanus Stickman. Part 1. Key to the Sections. Reprinted from Pacific Science.

Sutrian Y 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan. Edisi Revisi. Rineka Cipta. Jakarta

Wahyuningsih I. Elimasni. R Sinaga 2006. Buku ajar “Inovasi Pembelajaran Melalui E-Learning Untuk Meningkatkan Belajar Mahasiswa Pada Matakuliah Fisiologi Tumbuhan”. Hibah Kompetisi Konten Matakuliah E-Learning. Departemen Biologi. FMIPA. Universitas Sumatera Utara.

Wallis TE 1965. Analytical Mycroscopy. Boston. Little Brown and Company.

Wardah dan FM Setyowati 2009. Ethnobotanical study of the Genus Pandanus L.f. in certain areas in Java, Indonesia. Biodiversitas. Vol. X No. 3: 146- 150. Pusat Penelitian Biologi LIPI. Cibinong-Bogor.

Willmer CM 1983. Stomata. Longman Inc. London-New York.

Woelaningsih S 2001. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan II. Fakultas Biologi UGM. Yogyakarta

Yuliana S dan K Lekitoo 2005. Eksplorasi Genus Pandanus (Famili Pandanaceae) Di Pulau GAG Kabupaten Raja Empat. Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Papua dan Maluku. Departemen Kehutanan. Manokwari.

Lampiran B. Faktor Fisik Lingkungan dan Peralatan Faktor Fisik Faktor Fisik Lingkungan

Parameter Suhu Udara (0 Suhu Tanah ( C) 0 Kelembaban Udara (%) C) pH Tanah Intensitas cahaya Habitat Teresterial Ulangan I 30 32  60 6,2 1741 Ulangan II 29 32 50-60 6,1 1666 Ulangan III 31 33  60 6,1 1816 Rata-rata 30 32,33 60 6,1 1741 Habitat Akuatik Ulangan I 27 26  90 6,2 1319 Ulangan II 26 25  90 6,8 1070 Ulangan III 27 24 < 80 5,9 1210 Rata-rata 26,6 25 80 6,3 1199

Peralatan Faktor Fisik

a. Lux meter, b. Hygrometer, c. soil pH, d. Termometer, e. Soil Termometer, f. GPS, g. Altimeter

a

b c d e

f

Lampiran C. Gambar Morfologi Jenis-Jenis dari Marga Pandanus 1. Pandanus atrocarpus

(A) Perawakan besar; (B) (1) Batang, (2) Proproots; (C) Daun

2. Pandanus labyrinthicus

(A) Perawakan sedang; (B) Proproots; (C) (1) Batang, (2) Daun,(3) Cephalia; (D) Perbungaan jantan

3. Pandanus militaris

(A) Perawakan sedang; (B) Daun; (C) Cephalium

4. Pandanus odoratissimus

5. Pandanus tectorius

(A) Perawakan besar (1) Batang, (2) Daun; (B) Proproots; (C) Cephalium

Lampiran D. Gambar Anatomi Jenis-Jenis dari Marga Pandanus 1. Pandanus atrocarpus

(A) Adaxial, (B) Abaxial, (1) Porus, (2) Sel penutup, (3) Sel Penjaga, (4) Sel epidermis

(Perbesaran 100x) 2. Pandanus labyrinthicus

(A) Adaxial, (B) Abaxial, (1) Porus, (2) Sel penutup, (3) Sel penjaga, (4) Sel epidermis,

(5) Papilla (Perbesaran 100x) 3. Pandanus militaris

(A)Adaxial, (B) Abaxial, (1) Porus, (2) Sel penutup, (3) Sel penjaga, (4) Sel epidermis, (5) Papilla (Perbesaran 100x)

4. Pandanus odoratissimus

A) Adaxial, (B) Abaxial, (1) Porus, (2) Sel penutup, (3) Sel penjaga, (4) Sel epidermis,

(5) Papilla (Perbesaran 100x) 5. Pandanus tectorius

(A) Adaxial, (B) Abaxial, (1) Porus, (2) Sel penutup, (3) Sel penjaga, (4) Sel epidermis,

Lampiran E. Matrik Data Karakter Morfologi dan Anatomi Pandanus di Kawasan Rawa Aceh Singkil NO JENIS KARAKTER 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 P. atrocarpus 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 2 P. labyrinthicus 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 3 P. militaris 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 4 P. odoratissimus 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 5 P. tectorius 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1

Lampiran F. Titik Ordinat Keberadaan Marga Pandanus di Kawasan Rawa Aceh Singkil

No Spesies Lokasi Altitude

(mdpl) Latitude Longitude 1 P. atrocarpus Ujung pasir perbatasan 29 02°39'42,2" 097°66'89,8" Ujung pasir perbatasan 16 02°39'42,7" 097°66'90,3" 2 P. labyrinthicus Suak merah 9 02°37'51,2" 097°68'66,9" Kuala cangkul 5 02°38'05,4" 097°68'10,2"

Ujung pasir pesisir 6 02°39'32,7" 097°66'81,3" Ujung pasir

perbatasan

15 02°39'53,7" 097°67'32,1"

Camp. Prengek 10 02°40'01,6" 097°68'90,9"

I Tarik 10 02°40'11,1" 097°69'34,7"

Simpang suak bugak 6 02°41'15,6" 097°68'94,0"

Padang Malaka 3 02°38'02,2" 097°70'05,5"

Lae Trap 6 02°35'36,1" 097°78'74,8"

Ujung pasir pesisir 16 02°39'34,6" 097°66'81,0" Ujung pasir

perbatasan

16 02°39'42,7" 097°66'90,3" Ujung pasir pesisir 14 02°39'37,8" 097°66'83,0" Ujung pasir pesisir 12 02°37'58,3" 097°68'58,2" Ujung pasir pesisir 15 02°36'43,1" 097°69'74,4"

3 P. militaris

Ujung pasir pesisir 6 02°39'23,3" 097°67'10,7"

Alue bubu 2 02°41'05,5" 097°69'06,4" Padang Malaka 3 02°38'21,3" 097°81'31,4" Ujung pasir perbatasan 15 02°39'44,5" 097°66'91,4" 4 P. odoratissimus Suak merah 11 02°36'93,0" 097°69'04,5" Pasar Tengah 3 02°34'75,8" 097°70'96,6" Kuala baru 21 02°34'16,6" 097°71'48,9" Kuala baru 19 02°34'14,0" 097°71'48,1" Kuala baru 18 02°34'13,1" 097°71'51,9" Pasar Tengah 16 02°34'76,9" 097°70'92,6" 5 P. tectorius Kuala baru 15 02°34'12,3" 097°71'35,7" Kuala baru 15 02°34'10,9" 097°71'41,0" Kuala baru 18 02°34'04,7" 097°71'44,8"

Pantai Tulak bala 24 02°33'96,5" 097°71'49,6" Pantai Tulak bala 21 02°33'92,1" 097°71'52,9" Pantai Tulak bala 4 02°34'22,4" 097°71'34,7"

Dokumen terkait