American Academy of Pediatrics. 2005. Breastfeeding and the use of human milk. Pediatrics. 115(2): 496-506.
Atabik A. 2013. Faktor ibu yang berhubungan dengan praktik pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
BabyCentre Medical Advisory Board. 2012. Nutrition for premature babies. Diakses dari http://www.babycentre.co.uk/a555457/nutrition-for-premature-babies pada 27 agustus 2015.
Badan Kependudukan & Keluarga Berencana Nasional Kemenkes RI. 2013. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012.
Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI. 2007. Pedoman Pengukuran dan Pemeriksaan.
Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013.
Barness L, Curran J. 1999. Nutrisi. Dalam: Behrman RE, Kliegman, RM, Arvin AM, penyunting. Nelson ilmu kesehatan anak. Edisi ke-15 Vol. 1. Editor edisi bahasa indonesia: A. Samik Wahab. Jakarta: EGC. 178-232.
Casper C, Carnielli VP, Hascoet JM, Lapillonne A, Maggio L, et al. 2014. rhBSSL improves growth and LCPUFA absorption in preterm infants fed formula or pasteurized breast milk. Journal of pediatric gastroenterology and nutrition. 59(1): 61–9.
Damanik SM. 2008. Klasifikasi bayi menurut berat lahir rendah dan masa gestasi. Dalam: Kosim MS, Yunanto A, Dewi R, Sarosa GI, Usman A, penyunting. Buku ajar neonatologi. Edisi ke-1. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. 11-30. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2012. Profil kesehatan provinsi lampung
✂ ✄
Dutta S, Singh B, Chessell L, Wilson J, Janes M, McDonald K, et al. 2015. Guidelines for feeding very low birth weight infants.Nutrients. 7: 423–42 Ellard DM, Anderson, DM. 2008. Nutrition. Dalam: Cloherty JP, Eichenwald EC,
Stark AR, penyunting. Manual of neonatal care. Edisi ke-6. Philadelphia: Lippincott Williams & Willkins. 115–36.
Gibertoni D, Corvaglia L, Vandini S, Rucci P, Savini S, et al. 2015. Positive effect of human milk feeding during NICU hospitalization on 24 month neurodevelopment of very low birth weight infants: an italian cohort study. plos one, 10, p.e0116552. Diakses dari http://dx.plos.org/10.1371/journal.pone.0116552 pada 24 agustus 2015. Girsang BM. 2009. Pola perawatan bayi berat lahir rendah (BBLR) oleh ibu di
rumah sakit dan di rumah dan hal-hal yang mempengaruhi: study grounded theory.Tesis. Universitas Indonesia.
Hanum S, Hasanah O, Elita V. 2014. Gambaran morbiditas bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) di ruang Perinatologi RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.JOM PSIK. 1(2): 1-8.
Henderson G, Fahey T, McGuire W. 2005. Calorie and protein-enriched formula versus standard term formula for improving growth and development in preterm or low birth weight infants following hospital discharge. Tayside Institute of Child Health University.
Hidayat AA. 2008. Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
IDAI. 2010. Perawatan metode kanguru meningkatkan pemberian ASI. Diakses dari http://idai.or.id/public-articles/klinik/asi/perawatan-metode-kanguru-pmk-meningkatkan-pemberian-asi.html pada 27 agustus 2015.
IDAI. 2010. Pemberian ASI pada bayi lahir kurang bulan. Diakses dari http://idai.or.id/public-articles/klinik/asi/pemberian-asi-pada-bayi-lahir-kurang-bulan.html pada 27 agustus 2015.
Igo ML, Nadhiroh AM. 2009. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 - 6 bulan di Krembangan Jaya Surabaya.Jurnal Insan Kesehatan. 1(2): 1-10.
Khoiriah F, Angraini DI, Carolina N, Sukohar A. 2015. Hubungan pertambahan berat badan ibu selama hamil dengan berat bayi lahir rendah. Majority. 4(3): 52-7.
Kemenkes RI. 2010. Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial: Pedoman Teknik Pelayanan Kesehatan Dasar.
☎8
Kliegman RM. 1999. Janin dan Bayi Neonatus. Dalam: Behrman RE, Kliegman, RM, Arvin AM, penyunting. Nelson Ilmu Kesehatan Anak. Edisi ke-15 Vol. 1. Editor edisi bahasa indonesia: A. Samik Wahab. Jakarta: EGC. 558–76. Mahardika A. 2014. Tingkat kepatuhan pelaksanaan Pp No. 33 Tahun 2012
tentang pemberian air susu ibu eksklusif terhadap penggunaan susu formula bayi.Skripsi. Universitas Dipenogoro.
Manuaba IBG, Manuaba IAC, Manuaba IBGF. 2007. Pengantar kuliah obstetri. Jakarta: EGC.
Meadow SR, Newell SJ. 2005. Lecture notes: pediatrika. Edisi ke-7. Jakarta: Erlangga.
Najahah I. 2014. Faktor risiko panjang lahir bayi pendek di ruang bersalin RSUD Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat.Media bina ilmiah. 8(1): 16-23. Nasar SS. 2004. Tata laksana nutrisi pada bayi berat lahir rendah. Sari pediatri.
5(4): 165–70.
Notoatmodjo S. 2012.Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
O’Connor D, Jacobs J, Hall R, Adamkin D, Auestad N, Castillo M, et al. 2003. Growth and development of premature infants fed predominantly human milk, predominantly premature infant formula, or a combination of human milk and premature formula. Journal of pediatric gastroenterology and nutrition. 37: 437 46.
Proverawati A, Rahmawati E. 2010. Kapita selekta ASI dan menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika.
Purwanti SP. 2004.Konsep penerapan ASI eksklusif. Jakarta: EGC.
Putra IWGAE. 2012. Pengaruh perawatan metode kanguru terhadap pencapaian berat normal pada bayi berat lahir rendah di kabupaten temanggung tahun 2011.Tesis. Universitas Indonesia.
Reeves A, Johnson MC, Vasquez MM, Maheshwari A, Blanco CL. 2013.
TGF-β2, a protective intestinal cytokine, is abundant in maternal human milk and human-derived fortifiers but not in donor human milk. Breastfeeding medicine: the official journal of the academy of breastfeeding medicine. 8(6): 496-502.
Rukmini NKP, Hendarto A, Rohsiswatmo R, Putra ST. 2008. Pertumbuhan bayi
berat lahir rendah yang memperoleh susu “post discharge formula” modifikasi dibandingkan dengan susu “post discharge formula” komersial.
✆ ✝
Rukmono P. 2013.Neonatologi praktis. Bandar Lampung: AURA.
Santoso O, Aditya W, Retnoningrum D. 2009. Hubungan kebersihan mulut dan gingivitis ibu hamil terhadap kejadian bayi berat badan lahir rendah kurang bulan di RSUP Dr. Kariadi Semarang dan jejaringnya. Media Medika Indonesia. 43(6): 288–94.
Schanler RJ, Shulman RJ, Lau C. 1999. Feeding strategies for premature infants: beneficial outcomes of feeding fortified human milk versus preterm formula. Pediatrics. 103(6): 1150 7.
Silangit AD. 2013. Pengaruh faktor demografi dan perawatan antenatal pada ibu terhadap kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di Kelurahan Lau Cih Kecamatan Medan Tuntungan 2012.Tesis. Universitas Sumatera Utara. Sistiarani C. 2008. Faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang berisiko
terhadap kejadian BBLR (Studi pada ibu yang periksa hamil ke tenaga kesehatan dan melahirkan Di RSUD Banyumas Minat) tahun 2008. Tesis. Universitas Diponegoro.
Soetjiningsih. 1995.Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC.
Suradi R. 2001. Spesifitas biologis air susu ibu.Sari pediatri. 3(3): 125 9.
Surasmi A, Handayani S, Kusuma HN. 2003. Perawatan bayi risiko tinggi. Jakarta: EGC.
Susanti R, Hasanah O, Utami GT. 2014. Perbandingan kenaikan berat badan BBLR yang diberi asi dan susu formula pada dua minggu pertama perawatan.JOMPSIK. 1(1): 1-7.
Syafrudin, Hamidah. 2009.Kebidanan komunitas. Jakarta: EGC.
WHO. 2011.Guidelines on optimal feeding of low birth-weight infants in low-and middle-income countries. Switzerland: WHO Press.
Yusrin WK. 2012. Pengukuran antropometri pengganti untuk mendeteksi kasus BBLR di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya tahun 2011. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.