[ADB/SCN] Asian Developement Bank/ Standing Commotte on Nutrition. 2001.
What works? A riview of the effivcacy and effectiveness of nutrition intervention. http.//www.unscn.org/en/home/search [26 Juli 2012].
Allen LH & Gillespie SR. 2001. What Works? Efficacy and Effectiveness of Nutrition Interventions. ACC/SCN Nutrition Policy Paper 19 and ADB Nutrition and Development Series No 5. UN ACC/SCN ADB
Almatsier S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Anggraeni D. 2004. Status Anemia Mahasiswa Putri Tingkat Persiapan Bersama (TPB) IPB Tahun 2003/2005 dan Hubungannya dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) [Skripsi]. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat IPB.
Astuti RW. 2002. Status Anemia, Status Gizi dan Prestasi Belajar Siswi SMUN 1 Trenggalek, Jawa Timur [Skripsi]. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat IPB.
Atasasih H. 2001. Status Anemia dan Hubungannya dengan Prestasi Belajar Siswa-Siswi SMUN 30 Jakarta Pusat [Skripsi]. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat IPB.
Arikunto S. 1996. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arisman MB. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Kedokteran FGC.
Atkinson RL. 2000. Pengantar Psikologi. Batam: Interaksara.
Barasi EM. 2009. At a Glance: Ilmu Gizi. Jakarta: Erlangga.
Batra J & Archana S. 2005. Iron Deficiency Anaemia : Effect on Cognitive Development in Children. Indian Journal of Clinical Biochemistry, 20, 119-125.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. Katalog BPS: Konsumsi Kalori dan Protein Penduduk Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik Indonesia.
Bruner A, Alain J, Anne D, James C & Brandt J. 1996. Randomised Study of Cotnitive Effect of Iron Supplementation in Non-Anaemic iron Deficient Adolescent Girls. The Lancet 348, 992-996.
Cangelosi JS. 1995. Principles of Nutrition Assasement. Oxford University Press:
Oxford.
[Depdiknas] Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Depdiknas RI.
[Depkes] Departemen Kesehatan. 2003. Gizi dalam Angka. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat Jakarta.
[Depkes] Departemen Kesehatan. 2004. Kualitas Sumber Daya Manusia Ditentukan Pendidikan dan Kesehatan. www.depkes.go.id [13 Mei 2012].
[Depkes] Departemen Kesehatan. 2005. Pedoman Umum Gizi Seimbang.
Direktur Jendral Bina Kesehatan Masyarakat. www.depkes.go.id [23 November 2012].
[Depkes] Departemen Kesehatan. 2006. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010. www.depkes.go.id [13 Mei 2012].
[Depkes] Departemen Kesehatan. 2008. Riset Kesehatan Dasar.
www.depkes.go.id [13 September 2012].
[Depkes] Departemen Kesehatan. 2010. Riset Kesehatan Dasar.
www.depkes.go.id [13 November 2012].
Du S, Zhai F, Wang Y, & Popkin BM. 1999. Current Methods for Estimating Dietary Iron Bioavabilability Do Not Work in China. America Society for Nutritional Science 130, 193-198.
Grantham S & Cornelius A. 2001. A Review of Studies on The Effect of Iron Deficiency on Cognitve Development in Children. The Journal of Nutrition 131, 649-668.
Hardinsyah. 2004. Manfaat dan Kiat Memilih. Makalah yang disajikan dalam Seminar Nuansa Pangan Gizi Keluarga VI. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Hardinsyah & Martianto D. 1989. Menaksir Kebutuhan Energi dan Protein serta Penilaian Menu Gizi Konsumsi Pangan. Jakarta: Wisari
Harper LJ, BJ. Deaton & JA Driskel. 1985. Pangan GIzi Pertanian (Suhardjo, penerjemaah). Jakarta: UI Press.
Hurlock EB. 1998. Perkembangan Anak Edisi ke-6. Jakarta: Erlangga.
Husaini YK, Widodo Y, Triwinarto A, & Salimar. 2000. Perubahan Pola Konsumsi Pangan Keluarga pada Sebelum dan Sewaktu Krisis Ekonomi. Penelitian Gizi dan Makanan 23, 8-17.
Judarwanto W. 2004. Mengatasi Kesulitan Makan Anak. Jakarta: Puspaswara.
Kartasapoetra G & Marsetyo H. 2005. Ilmu Gizi: Kolerasi Gizi, Kesehatan dan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.
Khomsan A. 2002. Studi evaluasi PMT-AS terhadap kesehatan dan status gizi anak. Media Gizi dan Keluarga. XXIV 1, 103-107.
Kusharto CM & Yayah N. 2006. Penilaian Konsumsi Pangan [Diktat]. Bogor:
Departemen Gizi Masyarakat IPB
Kongkachuichai, Napatthalung, & R. Charoensiri. 2002. Heme and Nonheme Iron Content of Animal Product Commonly Consumed in Thailand. Institute of Nutrition : Mahidol University, Phutthamonthon Thailand.
Latunde D & Neale. 1986. Availability of iron from foods. Journal of Food Technology. 21, 255-268.
MacPhail P. 2000. Iron In: Essentials of Human Nutrition (eds. Mann, and Truswell, S). New York: Oxford University Press.
Madanijah S. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Baliwati YF, Khomsan A, Dwiriani CM, editor. Jakarta: Penebar Swadaya.
Mahan LK & Escott-Stump S. 2008. Krause’s Food, Nutrition and Diet Therapy 12th edition. Philadelphia: Saunders.
Mc Cann J & Bruce NA. 2007. An Overview of Evidence for a Causal Relation Between Iron Deficieny During Development and Deficits in Cognitive or Behavioral Function. Am J Clin Nutr 85, 931-945.
Monsen ER et al. 1987. Estimation of Available Dietary Iron. Am J Clin Nutr 1987, 211-225.
Muchtadi D, Palupi NS, & Astawan M. 1992. Metoda kimia biokimia dan biologi dalam evaluasi nilai gizi pangan olahan. Bogor: Pusat Antar Universitas Pangan Dan Gizi IPB
Moehji S. 2002. Ilmu Gizi: Penanggulangan Gizi Buruk. Jakarta: Papas Sinar Sinanti.
Murray LE & John LB. 2007. Iron Treatment Normalizes Cognitive Functioning in Young Women. Am J Clin Nutr, 85, 778-787.
Panuju P. 1999. Psikologi Remaja. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Pardede N. 2002. Masa Remaja dalam Buku Ajar Tumbuh Kembang Anak edisi ke-1. Jakarta: Sagung Seto.
Permaesih D & Herman S. 2005. Faktor-faktor yang mempengaruhi anemia pada remaja. Buletin Penelitian Kesehatan, 33(4), 162-171.
Pollit E. 2002. A Development View of The Undernourished Child: Background and Purpose of The Study in Pangalengan Indonesia. European J Clin Nutr, 54, S2-S10.
Ricket J. 1996. Adolescent Nutrition Assessment and Management. Chapman &
Hall. Texas: University of Texas.
Riyadi H. 2001. Metode Penilaian Status Gizi secara Antropometri. Bogor:
Departemen Gizi Masyarakat IPB
Riyadi H. 2006. Materi Pokok Gizi dan Kesehatan Keluarga. Jakarta: Universitas Terbuka
Rofes SR & Whitney E. 2008. Understanding Nutrition 11th Ed. Belmont USA:
Thomson Higer education Learning Inc.
Roosita K, Uripi V & Nasoetion A. 2006. Pengembangan Modul E-Learning Fisiologi Manusia. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia IPB.
Sanjur D. 1982. Social and Cultural Perspectives in Nutrition. Engleworld Cliff: N.
J. Prentice hall.
Samsudin S. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Pustaka Setia.
Sediaoetama AD. 2000. Ilmu Gizi Untuk Maha siswi dan Profesi Jilid I. Jakarta:
Dian Rakyat.
Setiawan B. 1994. Teknik Pengkajian Situasi Pangan dan Gizi [Makalah].
Pelatihan Perencanaan Pangan dan Gizi. Bogor: Biro Perencanaan Departemen Pertanian Kayuambon Lembang.
Siswanto B. 1987. Manajemen Tenaga Kerja Ancaman dalam Pendayagunaan dan Pengembangan Unsur Tenaga Kerja. Jakarta: Airlangga.
Soemantri AG, Pollitt E & Insun K. 1985. Iron Deficiency Anemia and Educational Achievement. Am J Clin Nutr, 42, 1221-1228.
Soewondo S, Husaini M & Pollitt E. 1989. Effect of Iron Deficiency on Attention and Learning Processes in School Children: Bandung, Indonesia. Am J Clin Nutr, 50, 667-74.
Sudjana N. 1999. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Suhardjo. 1989. Sosio Budaya Gizi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi: IPB.
Suherman I. 2004. Status Anemia Mahasiswa Putra Tingkat Persiapan Bersama (TPB) IPB tahun 2002/2003 dan Hubungannya dengan Indeks Prestasi Kumulatif [Skripsi]. Bogor : Departemen Gizi Masyarakat IPB.
Supariasa IDN, Bakri B & Fajar I. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Suparno AS. 2001. Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pendidikan Nasional.
Suryadi A. 1998. Membuat siswi Aktif Belajar. Bandun: Bina Cipta.
Syafiq A et al. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyarakat UI. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
UNICEF. 1998. Preventing Iron Deficiency in Woman and Children: Background and consensus on key technical issues and resources for advocacy, planning and implementing National Program. Canada: International Nutritional Foundation.
Walpole RE. 1993. Pengantar Statistika edisi ke-3. Jakarta: Gramedia Pustaka.
[WHO] World Health Organization. 2010. Growth reference 5-19 years.
http://www.who.int/growthref/who2007_bmi_for_age/en/index.html. [3 Mei 2009].
[WNPG] Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi. 2004. Ketahanan Pangan dan Gizi di Era Otonomi Daerah dan Globalisasi, Penulis Faisal Kasryno.
Jakarta: LIPI.
[WNPG]_________________________________. 2004. Angka Kecukupan Mineral: Besi, Iodium, Seng, Mangan, Selenium, Penulis Djoko Kartono &
M. Soekarti. Jakarta: LIPI.
Winarno F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Wirakusumah ES. 2001. Menu Sehat untuk Anak. Jakarta: Puspa Swara.
Yanatori I, Mitsuaki T, Yasuhiro K, Yumiko Y, et al. 2010. Heme and Non-Heme Iron Transports Non-Polarized and Polarized Cells. BMC Cell Biology 2010, 11:39
Yuliawati. 1997. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Umum yang Mondok dan Tidak Mondok (Studi Kasus di SMU Regina Pacis Bogor, Jawa Barat) [Skripsi]. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat IPB
LAMPIRAN
Hasil Uji Statistik
Lampiran 1 Hubungan antara bioavailabilitas dengan status besi
bioavalabilitas status anemia
bioavalabilitas Pearson Correlation 1 -.057
Sig. (2-tailed) .628
n 74 74
status anemia Pearson Correlation -.057 1
Sig. (2-tailed) .628
n 74 74
Lampiran 2 Hubungan antara status besi dengan prestasi belajar
status anemia
prestasi rata-rata
prestasi kejuruan
status anemia Pearson Correlation 1 .004 -.029
Sig. (2-tailed) .976 .807
n 74 74 74
prestasi rata-rata Pearson Correlation .004 1 .518**
Sig. (2-tailed) .976 .000
n 74 74 74
prestasi kejuruan Pearson Correlation -.029 .518** 1
Sig. (2-tailed) .807 .000
n 74 74 74
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).