• Tidak ada hasil yang ditemukan

Afen, M. (1995). ‘Lintasan Sejarah Sosial Dayak,Kalimantan Review, no. 12 thn. IV, Juli-September, p. 12

Akbar, S. (2007). Pembelajaran Nilai Kewirausahaan dalam Perspektif Pendidikan Umum. Malang: Universitas Negeri Malang.

Akil, M. (1994). Fenomena Etnisitas di Kalimantan Barat, Dalam: Paulus Florus (Ed), Kebudayaan Dayak: Aktualisasi Dan Transformasi, Jakarta: Grashindo Utama.

Alqadrie, S. I., dkk. (2000). Pertikaian Antara Komunitas Madura Kalbar Dengan Komunitas Dayak Di Kawasan Pedalaman Tahun 1996/1997, Dan Antara Komunitas Madura Sambas Dengan Komunitas Melayu Sambas tahun 1998/1999 Di Kalimantan Barat, Hasil Penelitian Atas Kerjasama YIIS, Jakarta dengan Fisipol Untan, Jakarta YIIS.

--- (2002). Pola Pertikaian Etnis di Kalimantan barat dan Faktor-faktor Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik yang Mempengaruhinya. Pontianak: Program S-2 Ilmu-ilmu Sosial, Universitas Tanjungpura.

--- (2008). Faktor-faktor Penyebab Konflik Etnis, Identitas, dan Kesadaran Etnis serta Indikasi Ke Arah Disintegrasi di Kalimantan Barat. Pontianak: Untan

Asfar, D. A. (1987). Dayak Islam Di Kaliantan Barat, Harmonisasi Adat dan Islam Dalam Sastra Lisan Orang Kanayatn. Pontianak: Stain Press.

Aspin, D. (2003). Clarification of Term Used in Value Discussion. Tersedia: http://www.becal.net/toolkit/npdp/npdp2.htm

Aunurrahman. (2009). Model Kurikulum Pendidikan Nilai Terintegrasi Untuk Pembinaan Dini Kehidupan Harmoni Siswa (Penelitian dan Pengembangan Pada Sekolah Dasar Kota dan Kabipaten Pontianak), Pontianak: Untan. Badan Pusat Statistik. (2011). Kabupaten Ketapang dalam Angka. Ketapang: BPS. Bahari, Y.(2005). Resolusi Konflik Berdasar Pranata Adat Pamabakng dan Pati

Nyawa pada Masyarakat Dayak Kanayatn di Kalimantan Barat (Studi Ethnografik Resolusi Konflik Etnik Dayak-Madura. Disertasi. Bandung: Universitas Padjadjaran).

Bahtiar, W. (2010). Sosiologi Klasik, dari Comte hingga Parsons. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Barth, F.(1988). Kelompok Etnik dan Batasannya, Tatanan Sosial dari Perbedaan Kebudayaan. Jakarta: UI Press.

Bogdan dan Biklen. (1992). Qualitative Research of Education: AnIntroduktion Theory and Methods. Baston: Allyn dan Bacon.

Budimansyah, D dan Suryadi, K. (2008). PKn dan Masyarakat Multikultural. Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Pascasarjana UPI.

Budimansyah, D. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.

---(2011). “Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk Membangun Karakter Bangsa”, dalam Pendidikan Karakter: Nilai Inti Bagi Upaya Pembinaan Karakter Bangsa. Bandung: Widaya Aksara Press.

Bungin, B. (2001). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Press. Chang, W. (2003). “Berkaitan dengan Konflik Etnis-Agama” dalam Konflik Komunal

Di Indonesia Saat Ini. Jakarta: INIS.

Christopher, Daniel L.S. (editor) .(2005). Lebih Tajam Dari Pedang-Refleksi Agama-Agama Tentang Paradoks Kekerasan. Yogyakarta : Kanisius.

Coomans, M. 1987. Manusia Daya, Dahulu, Sekarang dan Masa Depan, Jakarta: Gramedia.

Creswell, J.W.(2007). Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. California: Sage Publications.

--- (1998). Qualitatif Inqury and Research Design. Choosing Five Tradition. USA: Sage Publication.

Damsar. (2010). Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Prenada Media Group. Djahiri, A. K. (1996). Menelusuri Dunia Afektif, Pendidikan Nilai dan Moral.

---(2004). Esensi Pendidikan Nilai Moral Di Era Globalisasi. MakalahPada Hari jadi UPI Tanggal 1 September 2004. Bandung : PPS UPI.

Echols, J.M. & Shadily, H. (2003). An English – Indonesia Dictionary. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Elmubarok, Z. (2009). Membumikan Pendidikan Nilai, Mengumpulkan yang Terserak,Menyambung yang Terputus, dan Menyatukan yang Tercerai. Bandung: Alfabeta.

Fatmawati, (2007). Reorientasi Kehidupan sosial antar kelompok Etnik dalam Membangun Keharmonisan Sosial. Studi Etnografi Kelompok etnik Melayau dan Dayak di Kalimantan Barat. Hasil Penelitian tidak diterbitkan. Pontianak:Fisip Untan.

Fisher, S. dkk (2001). Mengelola Konflik, Keterampilan dan Strategi untuk Bertindak. Alih Bahasa Kartika, S. Jakarta: The British Council.

Frankel, J. R. (1976). How To Teach About Values: An Analitical Approach. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Garna, J. K. (1996).Ilmu-Ilmu Sosial, Dasar-Konsep-Posisi. Bandung: Program PascasarjanaUnpad.

--- (2009).Metoda Penelitian Kualitatif. Bandung: The Yudistira Garna Foundation dan Primaco Academika.

Gerungan, W. A. (2010). Psikologi Sosial. Bandung Refika Aditama.

Giyatmo. (2012). Pelaksanaan Internalisasi Nilai Karakter dalam Pembelajaran IPS Di SMP Negeri 2 Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri. Tesis. Solo: Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Hakam, K. A. (2000). Pendidikan Nilai. Bandung: MKDU Press.

Haryaningsih, S. (2009). Efektivitas Komunikasi Empatik dalam Membangun Keharmonisan Hubungan Antar Etnik di Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya (Laporan Penelitian). Pontianak: Lemlit Untan. Hasan, S. H. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.

--- (1996). Pendidikan ilmu Sosial. Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi, Proyek Pendidikan Tenaga Akademik.

Hasanuddin, dkk. (2000). Pontianak 1771-1900: Suatu Tinjauan Sejarah Sosial Ekonomi. Pontianak: Romeo Grafika.

Hendropuspito, D. (1989). Sosiologi Sistematik. Yogjakarta: Kanisius.

Henry, N.B. (1952). The fifty-First Year Book. (General Educaton). USA: University of Chicago.

Hidayah, Z. (1996). Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia. Jakarta: LP3ES.

Horby, A.S., et al. (1995). Oxford Leaner’s Dictionary. London: Oxford University Press.

Idi, A. (2009). Asimilasi Cina dan Melayudi Bangka. Yogyakarta: Tiara Wacana. Johnson, D. P. (1986). Teori Sosiologi Klasik dan Modern. (Di Indonesiakan oleh

Lawang R.M.Z.) Jilid.2, Jakarta: PT Gramedia.

Kalidjernih, F. K. (2010 a). Kamus Studi Kewarganegaraan, Perspektif Sosiologikal dan Politikal. Bandung:Widya Aksara.

_________ (2010 b). Situasionisme: Refleksi untuk Pendidikan Karakter di Indonesia. Bandung: Rizqi Press.

Kiniker, C.R. (1977). You and Values Education. Clumbus. Ohio: Charles E. Merril Publishing Company.

Koentjaraningrat. (1984). Teori-teori Antropologi, Jakarta:UI Press.

La Ode, MD. (1997). Tiga Muka Etnis Cina-Indonesia Fenomena di Kalimantan Barat (Perspektif Ketahanan Nasional). Yogyakarta: BIAGRAF Publishing. Lemore, Mc. S. D. (1983). Racial and Ethnic Relation In America. London: Allyn

and Bacon.

Liliweri, A. (2009). Prasangka dan Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Msyarakat Multikultur. Yogyakarta: LkiS

Lontaan, JU. (1975). Sejarah Hukum Adat dan Adat Istiadat Kalimantan Barat, Jakarta: Bumi Restu.

Maftuh, B. (2008). Pendidikan Resolusi Konflik, Membangun Generasi Muda yang Mampu Mampu Menyelesaikan Konflik Secara Damai. Bandung: Yasindo Multi Aspek.

--- (2009). Bunga RampaiPendidikan Umum dan Pendidikan Nilai.

Bandung : Program Studi Pendidikan Umum/Nilai, Sekolah Pascasarjana, UPI.

Magenda, B. D. (1990). Prisma. 4,51-56. Jakarta.

Marzali, A. (2003). “Perbedaan Etnis dal Konflik: Sebuah Analisis Sosio-Ekonomi

terhadap Kekerasan di Kalimantan”, dalam Konflik Komunal Di Indonesia Saat Ini. Jakarta: INIS.

McMillan J.H., Schumacher S. (2001). Research and Education, Fifth Edition A Coceptual Introduction. United Stated: Addision Wesley Longman, Inc. Mead, G. (1943). Mind, Self, and Society. Chicago: University of Chicago Press. Milles, M.B., dan Huberman, M.A. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta:

Universitas Indonesia (UI-Press).

Muhaimin, Y. (1991). Masalah-masalah Konflik Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mulyana. (1999). Cakrawala Pendidikan Umum. Bandung: IMA-PU PPS IKIP

Bandung

Mulyana,R. (2004).Mengartikulasikan Pendidikan Nilai.Bandung: Alfabeta.

Munir, R. (2004). “Migrasi”, dalam Dasar-Dasar Demografi. Jakarta: Fakuktas Ekonomi UI.

Nasikun. (2011). Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Nasution, S. (1992). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Noor, A.S. (2005). Merajut Harmonisasi Mengatasi Konflik. Pontianak: Pusat

Penelitian Masalah Sosial Untan.

Parson, T. (1992). Essays in Sociological Theory. New York: Light and Life Publisher.

Pelly. (1994). Hubungan Antar Kelompok Etnik, Beberapa Kerangka Teoritis Dalam Kasus Kota Medan dalam Interaksi Antar Suku Bangsa dalam Masyarakat Majemuk. Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumen Sejarah Nasional Depdikbud.

Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006, Nomor 8 Tahun 2006. Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadah. Jakarta.

Perdana, F. (2008). Integrasi Sosial Muslim-Tionghoa (Studi atas Partisipasi PITI DIY dalam Gerakan Pembauran). Yogyakarta: PITI DIY dan Mystico.

Phenix, P. H. (1964). Realms of Meaning. New York: Mc Graw-Hill Book Company. Pranadji, T. (2004). Perspektif Pengembangan Nilai-Nilai Sosial-Budaya Bangsa.

Jurnal AKP. 2, (4), 324-339.

Pruitt, D. G. dan Rubin J. Z. (2011). Teori Konflik Sosial. Penterjemah: Heli P. Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Purwana,H. S. (2003). Konflik Antar Komunitas Etnis di Sambas 1999. Suatu Tinjauan Sosial Budaya. Pontianak: Romeo Grafika.

Purwasito, A. (2003). Komunikasi Multikultural. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Ranjabar, J. (2006). Sistem Sosial Budaya Indonesia. Jakarta: PT Ghalia Indonesia. Raven, J. (1977). Education, Values, and Society: The Objektives of Educational and

The Nature and Development of Competence. London: HK Lewis & Co. Ltd. Ritzer, G dan Goodman, D.J. (2008). Teori Sosiologi Modern, Edisi Ke-6. Alih

Bahasa Alimandan. Jakarta: Kencana.

Rokeah, M. (1973). The Nature of Human Values. New York: The Free Press. Rosyidi, S. (1996).Pengantar Teori Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Rustiadi, dkk. (2011). Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Saad, M. M. (2003). Sejarah Konflik Antar Suku Di Kabupaten Sambas. Pontianak: Kalimantan Persada Press.

Salim, A. (2001). Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yoyakarta: PT Tiara Wacana Yogya.

Santosa, S. (2009). Dinamika Kerlompok. Jakarta: Bumi Aksara

Saroni, M. (2012). Kurikulum Dakwah Islam Berbasis Multikultural Bagi Para Da’i

Pada Masyarakat Multietnis Di Kecamatan Lambukibang Kabupaten Tulang Bawang Barat Lampung. Disertasi. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati. Sauri, S. (2006). Membangun Komunikasi dalam Keluarga (Kajian Nilai Religi,

Sosial, dan Edukatif). Bandung: PT Genesindo.

Scott, J. (1971). Internalization of Norms: A Sociological Theory of Moral Commitment. Englewood Cliff, N.J. : Paentice-Hall.

Setiawan, D. (2011). Integrasi Dalam Proses Pembentukan Identitas Bangsa Untuk Menumbuhkan Budaya Kewarganegaraan (Kajian Terhadap Tokoh Etnis Tionghoa di Kota Medan). Disertasi. Bandung: Prodi Pendidikan IPS UPI. Setyorini, D. Dkk (2008). Internalisasi Nilai Kejujuran, Objektivitas dan Tanggung

Jawab Profesional pada Mata Kuliah Pengauditan II untuk Menumbuhkan Perilaku Etis Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta dengan Menggunakan Pendekatan Prob em-Based Learning. Yogyakarta: UNY.

Sevilla, C. G. dkk. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press.

Singgih, U. (2009). “Orang Madura dan Orang Melayu: Analisis terhadap Interaksi Sosial Antaretnik di Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat”. Jurnal

Kajian.14,(4), 663-686.

Simatupang, M. (2002). Budaya Indonesia yang Supraetnis. Jakarta: Papas Sinar Sinanti.

Slamet. (2010). Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara.

Soekanto, S. (2006). Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Subkhan, I. (2007). Hiruk Pikuk Wacana Pluralisme di Yogya. Yogyakarta: Kanisius.

Sudagung, H. S. (2001). Mengurai Pertikaian Etnis(Migrasi Swakarsa Etnis Madura Ke Kalimantan Barat). Jakarta: Institut Studi Arus Informasi (ISAI).

Sumaatmadja, N. (2005). Pendidikan Pemanusiaan Manusia Manusiawi. Bandung: Alfabeta.

---(2003). Manusia dalam Konteks Sosial, Budaya, dan Lingkungan Hidup. Bandung: Alfabeta.

---(1981). Konsep dan Eksistensi Pendidikan Umum. Bandung: PPS IKIP. Sumantri, E. (2009). Pendidikan Umum. Bandung: Prodi PU SPS UPI.

--- (2011), “Pendidikan Budaya dan Karakter Suatu Keniscayaan bagi Kesatuan dan Persatuan Bangsa”, dalam Pendidikan Karakter: Nilai Inti Bagi Upaya Pembinaan Karakter Bangsa. Bandung: Widaya Aksara Press.

Sunatra. (2011). “Internalisasi Karakter Bangsa Perkokoh Kepribadian dan Identitas

Nasional”, dalam Pendidikan Karakter: Nilai Inti Bagi Upaya Pembinaan Karakter Bangsa. Bandung: Widaya Aksara Press.

Susan, N (2009). Sosiologi Konflik, Isu-isu Konflik Kontemporer. Jakarta: Kecanan. Susanto, A. S. (1998). Masyarakat Indonesia Memasuki Abad ke Dua Puluh Satu,

Jakarta:Dirjen Dikti Depdiknas.

Syahidin. (2004). Kajian Pedagogis Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat. ISBD di Perguruan Tinggi. Bandung: Kopertis Wilayah IV Jabar.

Sztompka, P. (2007). Sosiologi Perubahan Sosial. Alih bahasa oleh Alimandan. Jakarta. Prenada Media.

Tafsir, A. (2010). Filsafat Pendidikan Islami. Bandung: Rosdakarya.

Taneko, S. B. (1984). Struktur dan Proses Sosial: Suatu Pengantar Sosiologi Pembangunan. Jakarta: Rajawali.

Tilaar, H.A.R. (2002). Perubahan Sosial dan Pendidikan: Pengantar Pedagogik Transformatif untuk Indonesia. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia bekerjasama dengan Center for Education and Community Development Studies.

--- (2004). Multikulturalisme, Tantangan-tantangan Global Masa Depan dalam Transformasi Pendidikan Nasional. Jakarta: Grasindo.

--- (2007) Meengindonesiakan Etnisitas dan Identitas Bangsa Indonesia, Tinjauan dari Perspektif Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Tim Penyusun. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Tohardi, A., dkk, (2003). Upaya Mencegah Priksi Sosial Antar Etnik Di Kelurahan Sungai Bangkong Pontianak. Suatu Tinjauan Manajemen Konflik. Pontianak, Hasil Penelitian kerjasama Dikti dengan Fisipol Untan.

Undang-Undang R.I. No.20. (2003). Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. (2004). Bandung: Pustaka

Setia.

Unesco-Aprieve (2000). Belajar untuk Hidup Bersama dalam Damai dan Harmoni, Pendidikan Nilai untuk Perdamaioan, Hak Azasi Manusia, Demokrasi dan Pembangunan Berkelanjutanuntuk Kawasan Asia Fasifik. Kantor Prinsipal Unesco untuk Kawasan Asia Fasifik, Bangkok dan UPI.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indoensia (UPI).

Vygotsky, L.(1978). Mind in Society. President and Fellows of Harvard College. Vredenbregt, J. (1980). Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat. Jakarta:

Gramedia.

Weiner, M. (1982). “Integrasi Politik dan Pembangunan Politik”, Yahya Muhaimin dan Colin MacAndrews (Ed.), Masalah-Masalah Pembangunan Politik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Winaputra, U, S. dan Saripudin, S. (2011). “Pembangunan Karakter dan Nilai-nilai

Demokrasi (Konsep, Kebijakan dan Kerangka Programatik)”, dalam

Pendidikan Karakter: Nilai Inti Bagi Upaya Pembinaan Karakter Bangsa. Bandung: Widaya Aksara Press.

Wiyata, A. L. (2002). Carok Konflik Kekerasan dan Harga Diri Orang Madura. Yoyakarta: LKIS.

Yamin, M., Aulia, V. (2011). Meretras Pendidikan Toleransi,Pluralisme dan Multikulturalisme sebuah Keniscayaan Peradaban. Malang: Madani Media. Yanse. (2000). Pembangunan Masyarakat. Semarang: Persada Press.

Yin, R.K. (2003). Case Study Research: Design and Methods. USA: Sage Publiation Inc.

Dokumen terkait