Kadar Oksigen Terlarut (DO)
DAFTAR PUSTAKA
Ameriana M. 2008. Perilaku Petani Sayuran dalam Menggunakan Pestisida Kimia. Jurnal Hort. 18(1):95-106
Anggraeni, 2008. Pengendalian Penyakit Karat Tumor (Gall Rust) pada
Sengon (Paraserianthes falcataria) di RPH Pandantoyo, BKPH Pare, KPH Kediri. Makalah Workshop Penanggulangan Serangan Karat Puru pada
Tanaman Sengon.Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan.
Arta, Hosanna Sri. 2010. Analisis Usahatani Kopi di Kecamatan Simpang Empat
Kabupaten Karo. Karo
Asdak, Chay. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gajah. Mada University Press, Yogyakarta.
Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar. Potensi Bambu Sebagai Tanaman
Konservasi Daerah Aliran Sungai. 18 Juli 2011.
http://balittri.litbang.pertanian.go.id/index.php/berita/berita-lain/77-potensi-bambu-sebagai-tanaman-konservasi-daerah-aliran-sungai.
Balai Penelitian Tanaman Kelapa. “Konsep Polymotu : Konservasi Kelapa di
Kepulauan Seribu”. 13 Desember 2010. balitka.litbag.pertanian.go.id./?p=5.
Center for Watershed Protection and US Forestry Service.Watershed Forestry
Research Guide. 2008 www.forestsforwatersheds.org/ reduce-stormwater/
diakses pada tanggal 11 Desember 2016
Dendang, B. 2009. Keragaman Kupu-kupu di Resort Selabintana Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango Jawa Barat. Jurnal Penelitian Alam dan Konservasi
Alam. 6 (1): 25-30.
Dimuskes, R and M. Vandeveer. 2001. Farm Risk Management : Risk in Agriculture Edwin, dkk. 2009. Analisis Kelayakan Ekonomi, Keberlanjutan Usahatani Dan
Faktor-Faktor Penentu Adopsi Benih Jagung Transgenik Di Indonesia. Jurnal
Agroekonomi, vol 27 No. 1 : 23-44. Fakultas pertanian IPB. Bogor
Effendi, H. 2000. Telaahan Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya Dan
Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan
Perairan. Cetakan Kelima. Yogjakarta : Kanisius.
Fardiaz, Srikandi.1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Firmansyah, Anang. 2011. Peraturan Tentang Pupuk, Klasifikasi Pupuk Alternatif dan
Peranan Pupuk Organik dalam Peningkatan Produksi Pertanian. BPTP
Hairiah, K, Mustofa Agung Sardjono, Sambas Sabarnurdin, 2003. Pengantar
Agroforestri. World Agroforesty Centre (ICRAF) Southeast Asia Regional Office
Hidayat, Deden. 2012. Studi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat di Kawasan
IUPHHK PT. Sari Bumi Kusuma Camp Tontang Kabupaten Sintang. Pontianak.
Vol 8.61-68 pp
Imiliyana et al. 2013. Estimasi Stok Karbon pada Tegakan Pohon Rhizophora stylosa
diPantai Camplong, Sampang-Madura. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Indrajaya, Wuri, Handayani. 2008. Potensi Hutan Pinus merkusii Jungh.et de Vriese
Sebagai Pengendali Tanah Longsor di Jawa (Potency of Merkus Pine (Pinus merkusii Jungh. et de Vriese) Forest as Landslide Control in Java)*). Balai
Penelitian Kehutanan Ciamis.
Irvan, Arif. 2007. Pengaruh Pemberian Pupuk SP-36, KCL, Kiserit dan Kotoran Sapi
Terhadap Jumlah Mikroorganisme pada Andisol Tongkoh Kabupaten Karo.
(Skripsi).Departemen Ilmu Tanah USU Medan
Jackson, L., Bawa, K., Pascual, U. and Perrings, C. 2005. Agro-Biodiversity.A new
science agenda for biodiversity in support of sustainable agroecosystems.40 p.
Junaidi R.2012. Pengaruh faktor abiotik biotik pada pertumbuhan tanaman. Fakultas Pertanian. Universitas Riau. Pekanbaru
Kurniawan S, Prayogo C, Widianto, Zulkarnain MT, Lestari ND, Aini FK, Hairiah K. 2010. Estimasi Karbon Tersimpan di Lahan-lahan Pertanian di DAS Konto, Jawa
Timur: RACSA (Rapid Carbon Stock Appraisal).Working paper 120 World Agroforestri Centre (ICRAF) Southeast Asia Program.
Latief, Abdul; Toto Himawan, Sri Karindah, Gatot Mudjiono. 2011. Bahan Ajar
Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Malang.
Lee, C.D., S.B. Wang, and C.L. Kuo. 1978. Bhentich and fish as biological indicator of water quality with references of water pollution in developing countries. Bangkok.
Ludwig, J.A. and J.F. Reynolds. 1988. Statistical Ecology a Primer on Methods and computing, John Willey & Sons. New York. p. 85102.
Maisyaroh, Wiwin. 2010. Struktur Komunitas Tumbuhan Penutup Tanah di Taman
Hutan Raya R.Soerjo Cangar,Malang.Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari.
Jember. Vol 1.N0 1.1-9 pp
Manse, P dan Klaveren R, V. 2007. Air dan Sifat dari Air. Republik Of Indonesia PDAM Pontianak. Pontianak.
Mayadewi, Ari. 2007. Pengaruh Jenis Pupuk Kandang dan Jarak Tanam Terhadap
Pertumbuhan Gulma Hasil Jagung Manis .Agritrop, 26 (4) : 153-159 ISN : 0215
8620
Muhammad, Syafii, Murnia, Erlida, Ariani. 2014. Aplikasi Kompos Serasah Jagung
Dengan Bahan pengkaya Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea Mays saccharata Sturt). Agrothecnologi Department,
Agriculture Faculty.University Of Riau.Riau. Nontji, A. 2005. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta.
Noordwijk, Meine van dan Kurniatun Hairiah. 2006. Intensifikasi Pertanian,
Biodiversitas Tanah Dan Fungsi Agro-Ekosistem. Agrivita Volume 28 No 3.
Universitas Brawijaya, Fakultas Pertanian, Jurusan Tanah. Malang
Nuryanti, Sri dan Dewa K.S. Swastika. 2011. Peran Kelompok Tani dalam Penerapan
Teknologi Pertanian. Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol.29 No.2: 115-128
Odum, E.P. 1971. Fundamentals of Ecology. W.B. Saunders Company, Philadelphia, London, Toronto, 574 pp
Odum, E.P. 1998. Fundamentals of Ecology. Third edition. W.B. Saunders Company, Philadelphia, London, Toronto, 574 pp
Prasetyo, A. 2003. Model Usaha Rumput Gajah Sebagai Pakan Sapi Perah di
Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Lokakarya Nasional Tanaman
Pakan Ternak. Semarang.
Saitama, Akbar dkk. 2016. Komposisi Vegetasi Gulma Pada Tanaman Tebu Keprasan
Lahan Kering di Dataran Rendah dan Tinggi. Jurnal Produksi Tanaman. Jurusan
Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. 4 (5) : 406-415 Salmin.2000.Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) sebagai
Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan. LIPI. Jakarta.
Salmin. 2005. Oksigen Terlarut (DO) Dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) Sebagai Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan. Oseana, Volume XXX, Nomor 3, 2005 : 21 - 26.
Sanusi, H. 2004. Karekteristi Kimia Dan Kesuburan Perairan Teluk Pelabuhan Ratu Pada Musim Barat Dan Timur. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan Dan Perikanan
Indonesia. Jilid II, No. 2. Departemen Sumber Daya Perairan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan IPB Bogor.
Saputra, dkk. 2016. Panduan Fieldtrip Pertanian Berlanjut. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Sari, Reny Puspita.2011. Analisis Nilai Tambah dan Kelayakan Usaha Agroindustri
Chip Ubi Kayu Sebagai Bahan Baku Pembuatan MOCAF (Modified Cassava Flour) di Kabupaten Trenggalek. Malang.
Sasmito, Cahyo. 2013. Pengembangan Desa Wisata Berbasis Pemberdayaan
Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya. Malang.
Semangun,H., 1993. Penyakit-Penyakit Tanaman Panganh di Indonesia. Universitas
Gadjah Mada Press, Yogyakarta.
Sinar Tani. 2006. Tanaman Kopi Bisa Menahan Lahan dan Air Seperti Hutan. Edisi 5-11 April 2006.
Suwandi. Dan Dr. Ir. Rina Laksmi Hendrati, MP. 2014. Perbanyakan Vegetatif dan
Penanaman Waru (Hibiscus tiliaceus). IPP Press Kampus IPB Taman Kencana,
Kota Bogor-Indonesia.
Tate III, R.L. 1987. Soil Organic Matter. Biological &Ecological Effect.John Wiley &Sons.Inc. New York. Xii + 291p
Untung, 2006. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Gajah Mada University Press. Yoyakarta
Wardhana, W.A. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta : Andi Offset. Wardoyo, S.T.H., 1981, Kriteria Kualitas Air untuk Keperluan Pertanian dan
Perikanan, Makalah Training AMDAL, Kerjasama PPLH-UNDEP-PUSDL¬PSL,
LAMPIRAN