Akhmar AM, Syarifuddin. 2007. Mengungkap Kearifan Lingkungan Sulawesi Selatan. Makassar (ID): Masagena Pr.
Alfian M. 20013. Potensi Kearifan Lokal Dalam Pembentukan Jati Diri dan Karakter Bangsa. Prosiding the 5th international conference on Indonesian Studies: ‗Ethnicity and Globalization‖. Yogyakarta (ID): p. 424—435.
Alwasilah C, Karim S, Tri K. 2009. Etnopedagogi. Bandung (ID): Kiblat Buku Utama. Arancibia AY, Dominguez ALL, Galaviz JLR, Lomeli DJZ, Zapata GJV, Gil PS. 1999.
Integrating science and management on costal marine protected area in the Southeren Gulf of Mexico. Ocean and Coastal Management. p. 283-317. Arifin HS, Sakamoto K, Chiba K. 1998. Effects of urbanization on the performance of the
home gardens in West Java, Indonesia. Journal of The Japanese Institute of Landscape Architect. 61(4)325-333.
Bimbaun C. 2001. Protecting Cultural Landscapes: planning treatment and management of historic landscape [Internet].[diunduh 2013 Des 4]. Tersedia pada : URL,
http://www.landscapelibrary.com.
Budiaman S, Wibisono S, Soeryoharjo, Ruchiat R. 2000. Folklor Betawi. Jakarta (ID): Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.
Budihardjo E, Sujarto D. l999. Tata Ruang Perkotaan. Bandung (ID): PT. Alumni.
Chaer A. 2012. Folklor Betawi: Kebudayaan dan Kehidupan Orang Betawi. Jakarta (ID): Masup Jakarta.
David FR. 2006. Manajemen Strategis. Sulistio P dan Mahardika H, penerjemah. Jakarta (ID): PT Prenhallindo. Terjemahan dari : Strategic Management.
Faisal S. 2008. Format-Format Penelitian Sosial.Jakarta (ID): Rajawali Pr.
Fajriyah N.2014. Revitalisasi Perkampungan Budaya Betawi di Setu Babakan, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Harun IB, Kartakusuma H, Ruchiat R, dan Soediarso U. l999. Rumah Tradisional Betawi. Jakarta (ID):Dinas Kebudayaan Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Harvey RR dan Buggey S. 1999. Historis Landscape. C.W. Harris and N.T. Dines (eds).
Time Saver Standards for Landscape Architecture. New York (USA): McGrow- Hill Book Commpany.
Ingerson AE. 1999. Changing Approaches to Cultural Landscape [Internet]. [diunduh 2013 Des 4]. Tersedia pada : home.comcast.net/~jay.paul/landscapes.doc Jayadinata JT. l992. Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan dan
Wilayah. Bandung (ID): ITB.
Juniarta HP, Susilo Edi, Primyastanto M. 2013. Kajian profil kearifan lokal masyarakat pesisir Pulau Gili Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Jurnal Economic and Social of Fisheries and Marine. 1 (1):11-25. Kartika Y. 2009. Peran Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam Kelestarikan
dan Mengembangkan Budaya Betawi (2004-2007) [skripsi]. Jakarta (ID): Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Koentjaraningrat. 1984. Masyarakat Pedesaan di Indonesia Masa Kini. Jakarta (ID): LPFE-UI.
Kristyono. 1983. Mengatur Pekarangan Keluarga. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
[LEMTEKFTUI] Lembaga Teknologi Fakultas Teknik Universitas Indonesia dan Dinas Tata Kota DKI Jakarta.2001. Penyempurnaan Master Plan dan Penyusunan
Rencana Teknis Ruang Kawasan Perkampungan Budaya Betawi di Situ Babakan. 1-117.
Malahayani D. 2004. Perencanaan Lanskap Wisata Budaya Perkampungan Betawi di Situ Babakan, Jakarta Selatan [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. McNeely JA, Keeton WS. 1995. The Interaction between Biological and Cultural
Diversity. New York (US): Gustav Fischer Verlag.
Moechtar MS, Sarwadana SM, Semarajaya CGA. 2012. Identifikasi pola permukiman tradisional Kampung Budaya Betawi Setu Babakan, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Kota Administrasi Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta. E-Jurnal Agroekoteknolog Tropika. 2(2):135-143.
Mynors C. 1984. Urban Conservation and Historic Building. London (UK): The Architectural Pr.
Penny PH dan Ginting M. 1984. Pekarangan, Petani dan Kemiskinan. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Press.
Phillips A. 1998. The Nature of Cultural Landscapes: A Nature Conservation
Perpective.Landscape Research. 23(1):21-38. doi:
10.1080/01426399808706523.
Putra PT, Muakhor EJ, Desyana RD. 2014. An Eco-culture of Kuin River, Banjarmasin. Prosiding 3rd International Confrence: Managing The Social Capital and Infrastructire in Promoting The Heritage Site. Semarang (ID): p.83-86.
Rambe KB. 2006. Identifikasi Pola Pekarangan pada Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan, Jakarta Selatan [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Rangkuti F. 2006. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta (ID): PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Ruchiat R. 2012. Asal-Usul Nama Tempat Di Jakarta. Jakarta (ID) : Masup Jakarta
Sadikin A. 1967. Gita Jaya: Catatan H. Ali Sadikin 1966-1967. Jakarta (ID): Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Saidi R. 1994. Masyarakat Betawi; Asal-usul dan Peranannya dalam Integrasi Nasional. Jakarta (ID): Yayasan Festival Istiqlal.
Sari R. 1999. Rumah Betawi-Sebuah Kasus Arsitektur Rumah dan Kepribadian Kolektif.
Jakarta (ID): Kilas.
Shahab A. 2001. Robinhood Betawi: Kisah Betawi Tempo Doeloe. Jakarta (ID): Penerbit Republika.
Soemarwoto O. 1975. Sistem Pekarangan : Suatu Pandangan Ekologi Terhadap Pendekatan Terintegrasi Pencegahan dan Pemulihan Tanah Kritis. Jakarta (ID): Seminar Pencegahan dan Pemulihan Tanah Kritis.
Soemarwoto O. 1997. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta (ID): Djambatan.
Soetomo M. 1992. Mengelola Pekarangan Sejahtera. Bandung (ID): Sinar Baru.
Solemanto. 2009. KH. A Fadloli El Muhir Jejak Langkah Sang Kiai : Mengawal Republik dari Tanah Betawi. Flashbook. Jakarta.
Suhartini. 2009. Kajian Kearifan Lokal Masyarakat Dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta (ID) : p.206-218.
Syafwandi. 1999. Permukiman Pendidikan Dalam Pembinaan Kebudayaan Nasional di Wilayah Kelurahan Jagakarsa. Jakarta (ID): Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Syahadat, RM, Arifin NHS, Arifin HS. 2014. Hisitorical Landscape Quality Asesment on Priority Area of Baubau Heritage City, Southeast Sulawesi. Prosiding the 3rd
Internatioal conference managing Social Capital and Infrastructure in promoting the Heritage Site, Semarang (ID): p.77—82.
Syamira S. 2014. Pelestarian Pekarangan Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta Selatan [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Tishler WH. 1982. Historical landscapes: an international preservation perspective.
Landscape Planning. 9(2):91 – 103.
Wahono F. 2005. Pangan, Kearifan Lokal dan Keanekaragaman Hayati. Yogyakarta (ID): Cindelaras Pustaka Rakyat.
Wardiningsih S. 2005. Rencana Pengelolaan Lanskap Perkampungan Budaya Betawi di Setu Babakan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
____________.2014. Lanskap Budaya Wisata Budaya Betawi (Studi Kasus Kota Tua Jakarta Kota). Jurnal Arsitektur NALARs.13(2):117-122.
Lampiran 1 Tabel hasil analisis chi square Variabel Jenis Kelamin Asal Orang Tua
Pekerjaan Etnis RW Status Lama Domisili Luas Pekarangan 0.319 0.638 0.598 0.512 0.781 0.638 0.467 Je n is P ek ar anga n Kebun Buah 0.523 0.626 0.532 0.926 0.338 0.626 0.118 Kebun Campuran Terpisah 0.794 0.894 0.599 0.248 0.846 0.894 0.523 Ruang Terbuka 0.690 0.680 0.734 0.343 0.719 0.068 0.143 Pembibitan 0.523 0.626 0.532 0.926 0.684 0.626 0.118 lainnya 0.300 0.314 0.377 0.722 0.856 0.314 0.818 Lama Menanam 0.538 0.730 0.300 0.223 0.752 0.730 0.208 Tingkat Kepentingan Pertanian 0.012* 0.196 0.329 0.019* 0.549 0.196 0.129 In fo rm a si T e k n ik P e rt a n a n ia n Orang Tua 0.804 0.900 0.723 0.314 0.174 0.900 0.919 Penyuluh 0.109 0.414 0.054 0.807 0.653 0.414 0.009* Majalah 0.144 0.156 0.027* 0.009* 0.705 0.156 0.051 Sendiri 0.338 0.626 0.365 0.364 0.034* 0.626 0.696 Lainnya 0.232 0.156 0.227 0.888 0.794 0.156 0.464 D a sa r P e m il ih a n Fungsi 0.232 0.543 0.725 0.343 0.067 0.543 0.464 Adat 1 1 1 1 1 1 0.156 Estetika 0.563 0.263 0.431 0.157 0.692 0.256 0.544 Lainnya 0.207 0.783 0.596 0.677 0.024* 0.783 0.292 H as il P eka ra ng an Dijual 1 0.197 0.426 0.585 0.613 0.197 0.171 Diolah 0.338 0.626 0.544 0.926 0.599 0.626 0.171 Konsumsi 0.127 0.713 0.476 0.354 0.922 0.713 0.961 Dibagikan 0.506 0.002* 0.157 0 0.160 0.002* 0.277 Lainnya 0.842 0.361 0.396 0.765 0.946 0.361 0.855
Perubahan Luas Lahan 0.593 0.414 0.499 0.807 0.241 0.414 0.743
Perubahaan Penggunaan Lahan 0.348 0.474 0.793 0.848 0.814 0.474 0.301 Lahan Pertanian 0.398 1 0.137 0.284 0.768 1 0.464 Jumlah Petani 0.005* 0.543 0.215 0.999 0.581 0.543 0.732 Perubahan Teknologi 0.523 0.626 0.408 0.392 0.567 0.626 0.919 Perubahan Budaya 0.563 0.900 0.859 0.314 0.537 0.900 0.464 Sikap Perubahan 0.894 0.543 0.821 0.888 0.794 0.543 0.033* Tingkat Kepentingan Lahan 0.115 0.096 0.299 0.391 0.357 0.096 0.264 Keberadaan Tanaman 0.995 0.203 0.661 0.138 0.660 0.203 0.222 S um be r A ir Situ 0.815 0.474 0.073 0.848 0.650 0.474 0.464 Sungai 0.426 0.543 0.346 0.765 0.615 0.543 0.510 Sumur 0.243 0.381 0.524 0.871 0.022* 0.381 0.340 PAM 0.506 0.735 0.157 0.964 0.670 0.755 0.301 Hujan 0.398 1 0.130 0.284 0.730 1 0.151 Daur Ulang 0.543 0.144 0.507 0.2148 0.493 0.144 0.855 Organik 0.426 0.543 0.836 0.765 0.028* 0.543 0.880
Lampiran 3 Jenis tanaman di pekarangan Betawi Setu Babakan
Nama
Lokal Nama Latin
Pekarangan
Lokasi Sempit Sedang Besar Sangat
Besar
Aglaonema Aglaonema commutatum - Depan Alpukat Persea americana - - Samping Anthurium Anthurium adraeanum - - Depan
Bacang Mangifera foetida - - Depan, Belakang Belimbing Averhoa carambola L - - - Samping Bengkuang Pachyrhizus erosus - - - Samping Bunga
telang Clitoria ternatea - - depan Buni Antidesma bunius - - - Samping Cempaka Magnolia champaca - - - Depan Cempedak Artocarpus champeden - - Belakang Daun kelor Moringa oleifera - - Belakang Daun
mangkokan Polyscias scutellaria - Depan, Samping Delima Punica granatum - - Samping Duku Lansium domesticum - - - Belakang Durian Durio zibethinus - - Depan, Belakang Gandaria Bouea macrophylla - - - Belakang Ganyong Canna edulis - - Depan Gohok Syziguium polycepahalum - - Belakang Hanjuang Cordyline sp - - Depan Jahe Zingiber oficinale - Depan Jamblang Euginia cumimi merr. - - Belakang Jambu biji Psidium guajava - - - Depan Jengkol Pithecolobium jiringa - - Belakang Jeruk bali Citrus grandis - - Samping Kacang
Panjang Vigna unguliculata - - Depan, Samping Kapulaga Amomum compactum - Belakang Kayu
Manis Cinnamomum burmanii - - - Belakang Kayu
Secang Caesalpinia sappan - - Belakang Kecapi Sandoricum loetjape - - - Belakang Kedondong Spondias dulcis - - Samping,
Belakang Keladi hias Caladium sp - - Depan Kelapa Cocos nucifera - - Samping,
Belakang Kenanga Cananga odorata - - Depan
Krendang Carrisa carrandas - - Samping, Depan Kimpul Xanthosoma sagitifolium - - - Samping Kumis
Kunyit Curcuma longa - Samping, Belakang Lengkuas Alpina Galangga - - Belakang Lidah
mertua Sansivieria sp. - - Belakang, Samping Jeruk limau Citrus amblycarpa - - Samping Lobi-lobi Flacourtia inermis - - Samping,
Belakang Mangga
kweni Mangifera odorata - - Depan, Belakang Manggis Garcinia mangostana - - Samping,
Belakang
Mawar Rosa L - - Depan
Melati Jasminum Sambac - - Depan Melinjo Gnetum gnemon - - Samping,
Belakang Nam nam Cynometra cauliflora - - Samping,
Belakang Nangka Anthocarpus heterophillus - - Samping,
Belakang Pala Myristica fragrans - - - Belakang Palem
botol Mascarena lagenicaulis - - Depan, Samping Palem ekor
tupai Wodyetia bifurcate - - - Depan
Pandan Pandanus amarylifolius - - Depan, Belakang Papaya Carica papaya - - Samping Pete Parkia speciosa - - - Belakang Pisang Musa sp Samping, Depan Puring Codiaeum variegatum - - Depan, Samping Rambutan Nephelium lappaceum - Samping, Depan Rukem Falcourtia rukam - - - Belakang Saga Abrus precatorius - - Depan
Sambiloto Androganthis paniculata - - Depan, Samping Sambang
darah Excoecaria cochinicinensis - - - Depan
Sawo kecik Manikara kauki - - Samping, Depan Sedap
Malam Polianthes tuberosa - - Depan Sereh Cimbopogon nardu - - Samping Sikas Cycas rumphii - - Depan Singkong Manihot Esculenta - - Belakang Sirih Piper betle - - Depan, Belakang Sirsak Annona muricata - - Samping,
Belakang Tanjung Mimusops elengi - - Samping, Depan Temu ireng Curcuma longa - - Depan