[AR]. 2005. Sostek Perancangan Lingkungan Binaan Efektifitas Ruang Publik di Rumah Susun: Kajian Perilaku Penghuni Rusun Case Study: Rusun Industri Dalam. Bandung (ID): Institut Teknologi Bandung.
[BPS] Biro Pusat Statistika. 2014. Indikator Kesejahteraan Rakyat Welfare Indicators. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistika.
Asay SM. 2012. The international family strengths model. World Congress of Families VI. Madrid (U.S.A.): University of Nebraska at Kearney and University Nebraska-Lincoln.
Biswas-Diener R, Vitterso J, Diener E. 2010. The danish effect: beginning to explain well-being in Denmark. Social Indocators Research 97, 229-246. Bonnefoy X. 2007. Inadequate housing and health: an overview. Int. J.
Environment and Pollution. 30(3/4): 411-429.
Dayakisni T, Hudaniah. 2009. Psikologi Sosial. Malang (ID): UMM Press.
Diener E. 2000. Subjective well-being the science of happines and a proposal for a national index. American Psychologist. 55(1): 34-45. doi: 10.1037//0003-066x.55.1.34.
. 2002. Findings on subjective well-being and their implications for empowerement. Presented at the Workshop on “Measuring Empowerement: Cross-Diciplinary Perspectives”. Champaign (USA): University of Psycology.
, Lucas RE, Oishi S. 2012. Subjective well-being the science of happiness and life satisfaction. The Oxford Handbook of Positive Psychology (2 ed.). Britania Raya (UK): Oxford University Press.
Erlinda A. 2016. Hubungan kesesakan dengan tingkat stres pada penghuni Rumah Susun Pekunden Semarang [skripsi]. Semarang (ID): Universitas Negeri Semarang.
Fatwa N. 2014. Kepadatan, kesesakan, privasi dan kesejahteraan subjektif keluarga di pemukiman marjinal kota bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor
Godlaski A J. 2008. Irritability, executive functioning, and the alcohol-aggression relation [thesis]. Amerika Serikat (UK): University of Kentucky.
Ha Y, Lee Y. 2016. Effect of spatial crowding on store loyalty: roles of store size. Universal Journal of Psychology. 4(3): 123-131. doi: 10.13189/ujp.2016.040302.
Headey B, Wooden M. 2004. The effects of wealth and income on subjective well-being and ill-well-being. IZA. 1032.
Helmi AF. 1994. Hidup di kota makin sulit: bagaimana strategi adaptasi dalam situasi kepadatan sosial?. Buletin Psikologi. 2(2): 1-5.
Hurlock E. 1980. A Life-Span, Fifth Edition. USA: Graw-Hill, Inc.
Islamia I. 2012. Tekanan sosial, tekanan psikologis, dan kesejahteraan subjektif keluarga di wilayah perdesaan dan perkotaan [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Jacinto LG, Mendieta IH. 2002. Multiple effects of community and household crowding. Journal of Environmentl Psychology. 22(2): 233-246. doi: 10.1006/jevp.236
29 Latifah A, Suryanto. 2002. Kecenderungan agresi di rumah susun ditinjau dari pengalaman crowding di rumah susun. INSAN Media Psikologi. 1(1): 2310-7945.
Maharani A. 2015. Mengenal Kampung Pulo yang Saat ini Tengah digususr
Pemrov DKI. Bintang. Feed. Tersedia
pada:http://www.bintang.com/lifestyle/read/ 2298266/mengenal-kampung-pulo-yang-saat-ini-tengah-digusur-pemprov dki (diakses tanggal 30 Desember 2015).
Melson GF. 1980. Family and Environment. Burgess Publissing Company. Mineapolis, Minnesita (USA).
Muladsih OR. 2011. pola komunikasi, pengambilan keputusan dan kesejahteraan keluarga jarak jauh pada mahasiswa pascasarjana IPB [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Nashori HF. 2008. Psikologi Sosial Islami. Bandung (ID): Refika Aditama.
Orpinas P, Frankowski R. 2001. The aggression scale: a self-report measure of aggressive behavior for young adolescents. Journal of Early Adolescence. 21(1): 50-67.
Priliawito E, Sadat A. 2015. Warga Kampung Pulo berdesakan tinggak di rumah
susun. Viva News. Tersedia pada:
http://m.news.viva.co.id/news/read/667695-warga-kampung-pulo-berdesakan-tinggal-di-rumah-susun (diakses tanggal 30 Desember 2015). Puspitawati H. 2013. Ekologi Keluarga Konsep dan Lingkungan. Bogor (ID): IPB
Press.
Rohimah E. 2009. Kajian kesejahteraan keluarga: keragaan pemenuhan kebutuhan pangan dan perumahan pada keluarga nelayan di daerah rawan bencana [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Snaith RP, Taylor CM. 1985. Irritability: definition, assessment and assosiated factors. British Journal of Psychiatry. 147: 127-136.
, Constantopoulos AA, Jardine MY, McGuffin P. 1978. A clinical scale for the self-assessment of irritability. Brit.J.Psychial. 132: 64-71.
Sunarti E. 2001. Ketahanan keluarga: perumusan ukuran dan pengaruhnya terhadap kualitas kehamilan [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
. 2006. Indikator Keluarga Sejahtera: Sejarah Pengembangan, Evaluasi, dan Keberlanjutannya. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. ISBN 978-602-8665-05-6.
. 2007. Ekologi Keluarga. Di dalam: Adiwibowo S, editor. Ekologi Manusia. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. hlm 101-118.
, Pratiwi RN, Muflikhati I. 2011. Kelentingan keluarga, dukungan sosial, dan kesejahteraan subjektif keluarga nelayan juragan dan buruh di daerah rawan bencana. Jur. Ilm. Kel. & Kons. 4(1): 1-10.
. 2013. Ketahanan Keluarga. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
. 2013. Work stability, economic presure, and family welfare. Community, Work and Family Conference. University of Sydney, NSW, Australia. Trompetter H, Scholte R, Westerhof G. 2011. Resident-to-resident relational
agression and subjective well-being in assisted living facilities. Aging Ment Health. 15(1):59-67. doi: 10.1080/13607863.2010.501059.
30
Yudha PT, Christine. 2005. Hubungan kesesakan dan konsep diri dengan intensi perilaku agresi: studi pada remaja di pemukiman kumuh Kelurahan Angke Jakarta Barat. Jurnal Psikologi. 3(1): 24-43.
Wardani RS, Prabowo H. 2006. Hubungan antara kesesakan dengan stres kerja pada karyawan dan karyawati pengguna jasa kereta api [skripsi]. Jakarta (ID): Universitas Gunadarma.
Prabowo H. 1998. Seri Diktat Kuliah Arsitektur, Psikologi dan Masyarakat. Jakarta (ID): Universitas Gunadharma.
32
Lampiran 1 Kuesioner kesesakan dan sebaran jawaban responden
Keterangan: [1]= sangat tidak setuju (STS); [2]= tidak setuju (TS); [3]= setuju(); [4]= sangat setuju (SS)
Lampiran 2 Kuesioner iritabilitas dan sebaran jawaban responden
Kode Butir Pernyataan Frekuensi jawaban*
TP JR SR SS
IBD1 Saya adalah orang yang murung 44 72 38 3
IBD2 Nafsu makan saya tidak baik 35 79 31 12
IBD3 Saya melampiaskan kemarahan dengan berteriak atau membentak orang lain
60 27 60 10 IBD4 Saya memikirkan hal-hal di masa lalu yang membuat
saya tertekan
53 39 42 23 IBD5 Saya terbangun di malam hari karena tidur tidak nyenyak 37 37 60 23
IBA1 Saya merasa tegang dan banyak beban pikiran 17 67 54 19
IBA2 Saya adalah orang yang mudah panic 36 20 64 37
IBA3 Saya khawatir ada kejadian buruk yang menimpa saya 16 23 90 28 IBA4 Ketika merasa tidak nyaman, saya langsung
mulas/pusing
38 16 73 30 IBA5 Saya merasa khawatir ketika keluar rumah/bepergian
sendirian
64 28 48 17 IBI1 Saya mengumpat diri sendiri ketika saya membuat
kesalahan
60 38 46 12 IBI2 Saya berpikir untuk menyakiti diri sendiri ketika
memiliki masalah
138 8 9 2
Kode Pernyataan Frekuensi jawaban*
1 2 3 4
Kesesakan ruang
KSR1 Saya merasa rumah kurang luas 7 44 70 36
KSR2 Saya merasa sesak ketika berada di dalam rumah 4 73 57 23
KSR3 Saya sulit beraktifitas di dalam rumah 4 107 33 13
KSR4 Saya merasa bahwa pintu yang dibuka tidak membuat ruangan terasa lebih luas
2 69 73 13
KSR5 Walaupun saya mengatur letak perabotan rumah, tetapi tidak membuat ruangan terasa lebih luas
2 64 83 8
KSR6 Saya lebih emosional ketika berada di dalam rumah 9 75 49 24
KSR7 Keadaan rumah membuat saya mudah stress 9 74 52 22
KSS1 Suasana hati saya tidak menentu saat berada di dalam rumah
6 77 55 19
KSS2 Saya cenderung menjadi orang yang enggan berinteraksi dengan orang lain/tetangga lain
13 101 41 2
KSS3 Saya tidur untuk menghindari sumpek 15 75 58 9
KSS4 Kondisi rumah membuat pekerjaan rumah menjadi kurang optimal
9 111 31 6
KSS5 Saya merasa orang di dalam rumah terlalu banyak 14 107 26 10 KSS6 Saya merasa terganggu saat tetangga berkunjung ke
rumah karena terasa lebih padat
41 94 20 2
KSS7 Saya merasa anggota keluarga cenderung lebih agresif
33
Lampiran 2 (lanjutani)
No Butir Pernyataan Jawaban
TP JR SR SS
IBI3 Akhir-akhir ini saya merasa kesal/tidak nyaman terhadap diri saya
89 34 31 3
IBO1 Saya berontak terhadap perilaku orang lain yang merugikan saya
23 87 22 25
IBO2 Saya merasa kehilangan kontrol diri 90 44 19 4
IBO3 Saya berpikir untuk menyakiti orang lain yang saya benci 143 9 9 0
IBO4 Saya syok ketika ada orang membentak saya 59 27 27 44
Keterangan: [1]= tidak pernah; [2]= pernah; [3]= sering; [4]= sangat sering
Lampiran 3 Kuesioner agresivitas dan sebaran jawaban responden
Kode Item Pernyataan Frekuensi jawaban*
TP JR SR SS
Physical and Verbal Aggressive
AGA1 Saya cenderung mengeluarkan kata-kata yang membuat tetangga saya marah
135 17 5 0
AGA2 Saya akan membalas perbuatan buruk dari seseorang atau tetangga yang melakukan perbuatan buruk terhadap saya
145 8 3 1
AGA3 Saya mendukung anggota keluarga untuk marah dengan anggota keluarga lain
142 14 1 0
AGA4 Saya mendukung tetangga untuk marah dengan tetangga yang lain
150 6 1 0
AGA5 Saya membiarkan anggota keluarga ketika melakukan pertengkaran di dalam rumah
131 18 6 2
AGA6 Saya mendukung anggota keluarga ketika melakukan pertengkaran di dalam rumah
144 11 1 1
AGA7 Saya melempar barang-barang yang ada di sekitar saya ketika marah
131 13 13 0
AGA8 Saya membanting pintu ketika marah dengan anggota keluarga
128 16 13 0
AGA9 Saya memanggil anggota keluarga dengan penggilan yang kurang baik
93 35 28 1
AGA10 Saya mengancam akan memukul/mencubit jika anak melakukan kesalahan/nakal
73 38 41 5
AGA11 Saya memukul/mencubit anak saya ketika sedang marah
76 41 36 4
Anger
AGB1 Saya mudah marah dengan anggota keluarga yang ada di rumah
53 65 34 5
AGB2 Saya marah setiap hari 66 74 9 8
Keterangan: [1]= tidak pernah (TP); [2]= jarang (JR); [3]= sering (SR); [4]= sangat sering (SS)
34
Lampiran 4 Kuesioner kesejahteraan subjektif keluarga dan sebaran jawaban responden
Kode Pernyataan Frekuensi jawaban*
STP TP P SP
Fisik-ekonomi
KSKA1 Makanan yang dikonsumsi selama ini 0 9 141 7
KSKA2 Pakaian yang dimiliki dan digunakan 2 11 137 7
KSKA3 Kondisi rumah yang ditempati 7 45 103 2
KSKA4 Kemampuan membiayai kesehatan 1 15 133 8
KSKA5 Kemampuan membiayai pendidikan anak 3 26 119 9
KSKA6 Pendapatan yang diperoleh selama ini 8 46 102 1
KSKA7 Aset atau harta lain yang dimiliki 7 93 56 1
KSKA8 Keadan tabungan yang dimiliki 9 112 35 1
Sosial
KSKB1 Partisipasi dalam kegiatan di masyarakat atau lingkungan tempat tinggal
1 57 91 8
KSKB2 Hubungan dengan tetangga 2 23 127 5
KSKB3 Hubungan antar anggota keluarga 0 8 109 40
KSKB4 Hubungan dengan keluarga besar 1 12 115 29
KSKB5 Bantuan yang diberikan kepada orang lain (uang, barang, waktu, pikiran, atau emosi)
1 23 121 12
Psikologis
KSKC1 Perasaan aman dari gangguan kejahatan seperti penodongan, perampokan, pemerasan, pencuarian dan kriminalitas lainnya
1 42 111 3
KSKC2 Pelaksanaan ibadah sehari-hari 1 61 90 5
KSKC3 Kondisi mental keluarga 0 35 118 4
KSKC4 Pelaksanaan fungsi dan peran sebagai istri 0 32 113 12
KSKC5 Pelaksanaan fungsi dan peran sebagai ibu 0 33 113 11
KSKC6 Pelaksanaan fungsi dan peran sebagai anggota masyarakat
0 36 114 7
KSKC7 Pelaksanaan fungsi dan peran suami 4 18 124 11
Keterangan: [1]= sangat tidak puas (STP); [2]= tidak puas (TP); [3]= puas (P); [4]= sangat puas (SP)
Lampiran 5 Nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata dan standar deviasi total skor kesesakan, iritabilitas, agresivitas dan kesejahteraan subjektif
Variabel Min ± Max Rata-rata ± Standar deviasi
Kesesakan (14 item) 0 ± 23 6.81 ± 4.78
Iritabilitas (17 item) 5 ± 35 18.97 ± 6.64
Agresivitas (13 item) 0 ± 22 5.22 ± 4.44
35
Lampiran 6 Histogram hasil uji normalitas variabel penelitian
Lampiran 7 Koefisien regresi model pengaruh kesesakan, iritabilitas dan agresivitas terhadap kesejahteraan subjektif (lanjutan)
Variabel Koef. tidak terstandarisasi Koef. Terstandarisasi Sig
Konstanta regresi 47.918 .000 Iritabilitas -0.143 -0.173 0.059 Agresivitas -0.125 -0.132 0.129 F 4.122 Sig 0.008 Adjusted R2 0.057
36
Lampiran 8 Koefisien regresi model pengaruh karakteristik keluarga, karakteristik lingkungan fisik, kesesakan, iritabilitas dan agresivitas terhadap kesejahteraan subjektif
Variabel Koef. tidak terstandarisasi Koef. terstandarisasi Sig
Konstanta regresi 28.267 0.040
Usia istri 0.467 0.485 .023*
Usia suami -0.271 -0.303 0.169
Lama pendidikan istri -0.440 -0.126 0.280
Lama pendidikan suami 0.653 0.177 0.116
Pendapatan per kapita -9.810E-009 0.000 0.996
Jumlah penghuni 1.009 0.166 0.340
Luas per kapita 0.896 0.222 0.197
Lama menetap -0.144 -0.016 0.862 Urutan lantai 0.076 0.029 0.750 Kesesakan -0.005 -0.008 0.940 Iritabilitas -0.182 -0.219 .042* Agresivitas -0.012 -0.013 0.900 F 1.572 Sig 0.108 Adjusted R2 0.049
Lampiran 9 Koefisien regresi model pengaruh komponen kesesakan, komponen iritabilitas dan komponen agresivitas terhadap kesejahteraan subjektif
Variabel Koef. tidak terstandarisasi Koef. Terstandarisasi Sig
Konstanta regresi 48.279 .000 Kesesakan ruang 0.064 0.139 0.158 Kesesakan sosial -0.143 -0.195 0.051 Depression -0.161 -0.253 .008** Anxiety 0.015 0.030 0.740 Inward Irritability -0.033 -0.062 0.487 Outward Irritability -0.009 -0.013 0.885
Physical and verbal -0.163 -0.158 0.093
Anger 0.032 0.074 0.488
F 3.166
Sig 0.002
37
Lampiran 10 Koefisien regresi model pengaruh karakteristik keluarga, karakteristik lingkungan fisik, komponen kesesakan, komponen iritabilitas dan komponen agresivitas terhadap kesejahteraan subjektif
Variabel Koef. tidak terstandarisasi Koef. terstandarisasi Sig
Konstanta regresi 21.852 0.104
Usia istri 0.465 0.483 .028*
Usia suami -0.243 -0.270 0.227
Lama pendidikan istri -0.421 -0.121 0.296
Lama pendidikan suami 0.874 0.237 0.041*
Pendapatan per kapita -7.329E-007 -0.036 0.724
Jumlah penghuni 1.732 0.284 0.109
Luas per kapita 1.480 0.367 0.038*
Lama menetap -0.499 -0.054 0.546 Urutan lantai -0.017 -0.006 0.944 Kesesakan ruang 0.083 0.184 0.100 Kesesakan social -0.165 -0.228 0.049* Depression -0.182 -0.291 .007** Anxiety 0.017 0.032 0.743 Inward Irritability -0.004 -0.008 0.940 Outward Irritability -0.039 -0.054 0.596
Physical and verbal -0.058 -0.058 0.599
Anger 0.028 0.064 0.608
F 1.810
Sig 0.034
38