5 KESIMPULAN DAN SARAN
6 DAFTAR PUSTAKA
Adawyah R. 2008. Pengolahan dan Pengawetan ikan. Jakarta : PT Bumi Aksara Anggadiredja J, Achmad Z, Heri P. 2008. Rumput Laut. Jakarta : Penebar
Swadaya.
Anonima. 2007. Limbah rumput laut bahan baku pupuk organik. www. rumputlaut.org [19 November 2008].
Anonim. 2010. Environmentally Friendly Fertilizer from Seaweed. 2010. Artikel dalam Koran Jakarta, January 18, 2010. http://www.oseanografi.lipi.go.id/
en/component/content/article/21-berita-koran/779-pupuk-ramah-lingkungan-dari- rumput-laut.html.
Arrifin. 1998. Pemanfaatan kalium untuk meningkatkan daya tahan tanaman kacang hijau terhadap kekeringan. Jurnal Agrista 22: 58-62.
Astawan. 2010. Kandungan Gizi Ikan Lele. http://abon lele.
blogspot.com/2010/06/ kandungan-gizi-ikan-lele.html. [26 April 2011]. Balai Penelitian Tanah. 2005. Petunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah, Tanaman,
Air, dan Pupuk. Bogor : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.
Bawolye J. 2006. Bahan organik dan Pupuk Kandang. Sumber : IRRI Rice Knowledge Bank (masukan dari V. Balasubramanian dan M.Bell).
http://www.pustaka-deptan.go.id/publikasi/wr276057.pdf. [30Agustus 2008].
Budiono. 2008. Produksi rumput laut naik 10%. www.okezone.com [11 Februari 2009].
Castro P, Michael H. 2003. Marine Biology. 4th ed. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Ferazuma H. 2010. Substitusi Tepung Kepala Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus sp) untuk Meningkaatkan Kandungan Kalsium Crackers. [skripsi]. Deperteman gizi mmasyarakat. IPB. 2010
Grubben, G.J.H, Sukprakarn S. 1994. Lactuca sativa L., p. 186-190. In : J. S Siemonsma and K. Piluek (Eds). Plant Resources pf South-East Asia Vegetables. Prosea Foundation.
Hardjowigen S. 1987. Ilmu Tanah. Jakarta: PT Mediyatama Sarana Perkasa. Harvey F. 2009. Produksi Bioetanol dari Limbah Karegenan. [skripsi] Bogor.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Insitut Pertanian Bogor
Kim GS, Myung KS, Kim YJ, Oh KK, Kim JS, Ryu HJ, Kim KH. 2007. Methode of Producing Biofuel Using Sea Algae. Seoul: World Intelectual Property OrganizationOura E. 1983. Reaction roduct of Yeast Fermentation. Dalam H. Dellweg (ed). Biotechnology Volume III. New York: Academic Press.
[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2010. Pupuk Ramah Lingkungan dari Rumput Laut. Artikel dalam Koran Jakarta. www.oseanografi.lipi.go.id/en/component/content/article/21beritakoran/77 9-pupuk-ramah-lingkungan-dari-rumput-laut.html. [18 January 2010]. [KLH] Kementerian Lingkungan Hidup. 2010. Laporan Hasil Penilaian Program
Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta : Kementerian Lingkungan Hidup.
Lingga P. 1998. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penebar Swadaya
Mandela. 2010. Pengaruh Pupuk Limbah Agar-Agar terhadap Pertumbuhan Semai Mahoni (Swietenia macrophylla, King) di Media Tailing tambang emas PT Antam UBPE Pongkor). [skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Insitut Pertanian Bogor
Marshner. 1997. Mineral Nutrition of Higher Plants. Second Edition. New York:
Acedmic Press.
Musnamar EI. 2003. Pupuk organik: Cair dan Padat, Pembuatan, Aplikasi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Purwanti A. 2009. Pengaruh Aplikasi Bahan Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sayuran dalam Nethouse. [skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Pusat Penelitian Tanah. 1983. Standar Sifat Kimia Tanah. Bogor : Pusat Penelitian Tanah
Rosulva I. 2008. Pembuatan Bakso dari rumput laut Gellidiumsp.dengan Khitosan sebagai absorben. [skripsi]. Bogor : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Rubatzaky VE, Yamaguchi M. 1997. Sayuran Dunia I Prinsip Produksi dan Gizi. ITB, Bandung. 313 hal. Edisi Kedua.
Samekto R. 2006. Pupuk Kompos. Klaten: PT Intan Sejati.
Saputra DR. 2008. Aplikasi Bioteknologi Pemanfaatan Limbah Rumput Laut.
Jakarta: Kanisius.
Sarief S. 1985. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Bagian Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Pajajaran. Bandung. 220 hal.
Siemonsma JS, Pileuk K. 1994. Plant Resources of South-East Asia and Vegetales 8. PROSEA Foundation. Bogor.
Soepardi G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. 591 hal.
Sutanto R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Yogyakarta : Kanisius
Sumarsono S. 2008. Peningkatan Bahan Organik Tanah untuk Perbaikan Penampilan dan Produksi Hijauan Rumput Kolonjono pada Tanah Cekaman Salinitas dan Kemasaman. Fakultas Peternakan. Universitas Diponegoro.
Suwandi A. 2006. Pengaruh Penggunaan Kompos Kambing sebagai Tambahan Larutan Anorganik dalam Sistem Hidroponik Rakit Apung pada Budidaya Selada (Lactuca sativa L.). [Skripsi]. Fakultas Pertanian. Universitas Djuanda. Bogor.
Suwandi. 2009. Menakar Kebutuhan Hara Tanaman dalam Pengembangan Inovasi Budi Daya Sayuran Berkelanjutan. Pengembangan Inovasi Pertanian 2(2), 2009: 131-147. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian DKI Jakarta.
Tirta IG. 2006. Pengaruh Beberapa Jenis Media Tanam dan Pupuk Daun terhadap Pertumbuhan Vegetatif Anggrek Jamrud (Dendrobium macrophyllum A. Rich). [skripsi]. Jurusan Biologi. FMIPA. Univesitas Negeri Surakarta. Surakarta.
Tisdale, SL, Nelson WL. 1975. Soil Fertility and Fertilizer. 3rd ed. Mac Millan Publ. Co. Inc. New York. 694 p.
Tisdale, SL, Nelson WL, Beaton JD, Havlin JL. 1999. Soil Fertility and Fertilizers. 6th edition. Prentice-Hall, Inc. Upper Saddle River, New Jersey. 499 p.
Wijayani A, Muljanto D, Soenoeadji. 1998. Pemberian nitrogen pada berbagai macam media tumbuh hidroponik : pengaruhnya terhadap kuantitas dan kualitas buah paprika (Capsicum annuum var. Grossum). Ilmu Pertanian 6 (2) : 8-13
Lampiran 2. Kriteria Peringkat PROPER
Lampiran 3. Model rancangan penelitian utama
Rancangan percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 taraf perlakuan, yaitu :
Waktu aplikasi/ pengamatan dilakukan pada 0 HST, 7 HST, 14 HST, 21 HST, 28 HST dan 35 HST.
Jenis Tanaman : Pakcoy dan selada
Pengamatan :
1. Tinggi tanaman
2. Jumlah daun per tanaman 3. Lebar Daun Model Aplikasi - - - P1 : Limbah Agar 10% P2 : Limbah Agar 15% P3 : Limbah Agar 20% K1 : Kompos 10% K2 : Kompos 15% K3 : Kompos 20% T0 : Tanah 100% Tanaman1 1 Tanaman 1 Tanaman 1 Tanaman 1 Tanaman 1 Tanaman 1 Tanaman 1 Tanaman 1 Tanaman 1 Tanaman 1 Tanaman 1 Tanaman 1 Tanaman 1 Tanaman 1 Tanaman 1 Tanaman 1 Tanaman 1 Tanaman 1 Tanaman 1 Tanaman 1 Tanaman 1 Tanaman 1 Tanaman 1 Tanaman
--->Ulangan --->
P
erl
ak
u
an
Lampiran 5. Kriteria penilaian hasil analisis tanah (Balai Penelitian Tanah 2005). Parameter tanah Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
C (%) 1 1-2 2-3 3-5 >5 N (%) <0,1 0,1-0,2 0,21-0,5 0,51-0,75 >0,75 C/N <5 5-10 11-15 16-25 >25 P2O5 HCl 25% (mg 100g-1) <15 15-20 21-40 41-60 >60 P2O5 Bray (ppm P) <4 5-7 8-10 11-15 >15 P2O5 Olsen (ppm P) <5 5-10 11-15 16-20 >20 K2O HCl 25% (mg 100 g-1) <10 10-20 21-40 41-60 >60 KTK/CEC (me 100 g tanah-1) <5 5-16 17-24 25-40 >40 Susunan kation Ca (me 100 g tanah-1) <2 2-5 6-10 11-20 >20 Mg (me 100 g tanah-1) <0,3 0,4-1 1,1-2,0 2,1-8,0 >8 K (me 100 g tanah-1) <0,1 0,1-0,3 0,4-0,5 0,6-1,0 >1 Na (me 100 g tanah-1) <0,1 0,1-0,3 0,4-0,7 0,8-1,0 >1 Kejenuhan Basa (%) <20 20-40 41-60 61-80 >80 Kejenuhan Alumunium (%) <5 5-10 1-20 20-40 >40 Cadangan mineral (%) <5 5-10 11-20 20-40 >40 Salinitas/DHL (dS m-1) <1 1-2 2-3 3-4 >4
Persentase natrium dapat tukar/ESP (%)
<2 2-3 5-10 10-15 >15
Sangat masam Masam Agak masam Netral Agak alkalis Alkalis pH H2O <4,5 4,5-5,5 5,5-6,5 6,6-7,5 7,6-8,5 >8,5
Unsur mikro DTPA* Defisiensi Marginal Cukup
Zn (ppm) 0,5 0,5-1,0 1,0
Fe (ppm) 2,5 2,5-4,5 4,5
Mn (ppm) 1,0 - 1,0
Lampiran 6. Hasil analisis sidik ragam tinggi pakcoy 6a. 0 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig,
Antar Kelompok 3,591 6 ,598 2,055 0,130
Dalam Kelompok 3,787 13 ,291
Total 7,378 19
6b. 7 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig.
Antar Kelompok 26,085 6 4,348 5,309 0,006**
Dalam Kelompok 10,645 13 ,819
Total 36,730 19
Keterangan : ** berpengaruh nyata pada taraf 99%
6c. 14 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig,
Antar Kelompok 58,125 6 9,687 4,589 0,010*
Dalam Kelompok 27,445 13 2,111
Total 85,570 19
Keterangan : * berpengaruh nyata pada taraf 95%
6d. 21 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig,
Antar Kelompok 94,558 6 15,760 7,144 0,002**
Dalam Kelompok 28,680 13 2,206
Total 123,238 19
Keterangan : ** berpengaruh nyata pada taraf 99%
6e. 28 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig,
Antar Kelompok 80,891 6 13,482 5,777 0,004**
Dalam Kelompok 30,338 13 2,334
Total 111,230 19
Keterangan : ** berpengaruh nyata pada taraf 99%
6f. 35 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig,
Antar Kelompok 69,812 6 11,635 7,555 0,001**
Dalam Kelompok 20,020 13 1,540
Total 89,832 19
Lampiran 7. Hasil analisis sidik ragam jumlah daun pakcoy 7a. 0 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig,
Antar Kelompok 1,083 6 ,181 0,880 0,536
Dalam Kelompok 2,667 13 ,205
Total 3,750 19
7b. 7 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig.
Antar Kelompok 5,083 6 ,847 4,130 0,015*
Dalam Kelompok 2,667 13 ,205
Total 7,750 19
Keterangan : * berpengaruh nyata pada taraf 95%
7c. 14 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig,
Antar Kelompok 2,550 6 ,425 1,381 0,293
Dalam Kelompok 4,000 13 ,308
Total 6,550 19
7d. 21 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig, Antar Kelompok 13,533 6 2,256 4,398 0,012*
Dalam Kelompok 6,667 13 ,513
Total 20,200 19
Keterangan : * berpengaruh nyata pada taraf 95%
7e. 28 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig, Antar Kelompok 19,533 6 3,256 4,883 0,008**
Dalam Kelompok 8,667 13 ,667
Total 28,200 19
Keterangan : ** berpengaruh nyata pada taraf 99%
7f. 35 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig, Antar Kelompok 26,050 6 4,342 6,640 0,002**
Dalam Kelompok 8,500 13 ,654
Total 34,550 19
Lampiran 8. Hasil analisis sidik ragam lebar daun pakcoy 8a. 28 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig. Antar Kelompok 20,250 6 3,375 5,078 0,007**
Dalam Kelompok 8,640 13 ,665
Total 28,890 19
Keterangan : ** berpengaruh nyata pada taraf 99%
8b. 35 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig. Antar Kelompok 21,228 6 3,538 5,250 0,006**
Dalam Kelompok 8,760 13 ,674
Total 29,988 19
Keterangan : ** berpengaruh nyata pada taraf 99%
Lampiran 9. Hasil analisis sidik ragam bobot pakcoy 9a. Bobot total
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig. Antar Kelompok 62.454 6 10.409 24.380 0.000**
Dalam Kelompok 5.123 12 0.427
Total 67.577 18
Keterangan : ** berpengaruh nyata pada taraf 99%
9b. Bobot tajuk
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig. Antar Kelompok 48.889 6 8.148 13.711 0.000**
Dalam Kelompok 7.132 12 0.594
Total 56.021 18
Keterangan : **berpengaruh nyata pada taraf 99%
9c. Bobot akar
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig.
Antar Kelompok 1.558 6 0.260 2.976 0.051
Dalam Kelompok 1.047 12 0.087
Total 2.604 18
Lampiran 10. Hasil analisis sidik ragam tinggi selada 10a. 0 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig, Antar Kelompok 1,840 6 ,307 1,819 0,172 Dalam Kelompok 2,192 13 ,169
10b. 7 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig,
Antar Kelompok 6,211 6 1,035 0,759 0,614
Dalam Kelompok 17,738 13 1,364
Total 23,950 19
10c. 14 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig,
Antar Kelompok 10,996 6 1,833 0,652 0,689
Dalam Kelompok 36,553 13 2,812
Total 47,550 19
10d. 21 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig,
Antar Kelompok 22,394 6 3,732 1,784 0,179
Dalam Kelompok 27,198 13 2,092
Total 49,592 19
10e. 28 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig,
Antar Kelompok 37,479 6 6,246 1,929 0,151
Dalam Kelompok 42,087 13 3,237
Total 79,566 19
10f. 35 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig,
Antar Kelompok 90,274 6 15,046 5,900 0,004**
Dalam Kelompok 33,152 13 2,550
Total 123,426 19
Keterangan : ** berpengaruh nyata pada taraf 99%
Lampiran 11. Hasil analisis sidik ragam jumlah daun selada 11a. 0 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig,
Antar Kelompok 4,167 6 ,694 2,355 0,092
Dalam Kelompok 3,833 13 ,295
11b. 7 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig,
Antar Kelompok 2,700 6 ,450 ,688 0,663
Dalam Kelompok 8,500 13 ,654
Total 11,200 19
11c. 14 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig.
Antar Kelompok 3,617 6 ,603 0,840 0,561
Dalam Kelompok 9,333 13 ,718
Total 12,950 19
11d. 21 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig,
Antar Kelompok 10,000 6 1,667 3,611 0,025*
Dalam Kelompok 6,000 13 ,462
Total 16,000 19
Keterangan : * berpengaruh nyata pada taraf 95%
11e. 28 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig,
Antar Kelompok 13,000 6 2,167 2,347 0,093
Dalam Kelompok 12,000 13 ,923
Total 25,000 19
11f. 35 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig,
Antar Kelompok 21,467 6 3,578 0,943 0,498
Dalam Kelompok 49,333 13 3,795
Lampiran 12. Hasil analisis sidik ragam lebar daun selada 12a. 21 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig,
Antar Kelompok 19,890 6 3,315 2,602 0,070
Dalam Kelompok 16,560 13 1,274
Total 36,450 19
12b. 28 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig,
Antar Kelompok 27,038 6 4,506 4,316 0,013*
Dalam Kelompok 13,572 13 1,044
Total 40,610 19
Keterangan : * berpengaruh nyata pada taraf 95%
12c. 35 HST
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig,
Antar Kelompok 35,664 6 5,944 5,776 0,004**
Dalam Kelompok 13,378 13 1,029
Total 49,042 19
Keterangan : ** berpengaruh nyata pada taraf 99%
Lampiran 13. Hasil analisis sidik ragam bobot selada 13a. Bobot total
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig. Antar Kelompok 61.205 6 10.201 12.317 0.000**
Dalam Kelompok 10.767 13 0.828
Total 71.972 19
Keterangan : ** berpengaruh nyata pada taraf 99%
13b. Bobot tajuk
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig. Antar Kelompok 48.098 6 8.016 11.853 0.000**
Dalam Kelompok 8.792 13 0.676
Total 56.890 19
Keterangan : ** berpengaruh nyata pada taraf 99%
13c. Bobot akar
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Kuadrat Rataan F-Hitung Sig. Antar Kelompok 1.707 6 0.285 7.136 0.002**
Dalam Kelompok 0.518 13 0.040
Total 2.226 19
Lampiran 14 . Diagram bobot total, bobot tajuk dan bobot akar tanaman pakcoy pada saat panen (21 HST)
Lampiran 15. Diagram bobot total, bobot tajuk dan bobot akar tanaman selada pada saat panen (21 HST)