Arafah, N. 2002. Pengetahuan Lokal Suku Moronene dalam Sistem Pertanian Di Sulawesi Tenggara [Tesis]. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Ban AWVD, Hawkins HS. 1999. Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta: Kanisius. Berkes F. 1993. Traditional Ecological Knowledge in Perspective in Traditional
Ecological Knowledge Concepts and Cases. Editor Julian T. Inglis. Canada: Canadian Museum of Nature and International Development Research Centre.
Beckford C, Barker D. 2007. The role and value of local knowledge in Jamaican agriculture: adaptation and change in small-scale farming. The Geographical Journal 173(2):118–128.
Berkes F, Turner NJ. 2006. Knowledge, learning and the evolution of conservation practice for social-ecological system resilience. Human Ecology 34:479–494.
Bird BJ. 1989. Entrepreneurial Behavior. Glenview, Illinois: Scott Foresman and Company.
Chun YW, Tak KI. 2009. Songgye, a traditional knowledge system for sustainable forest management in Chosun Dynasty of Korea. Forest Ecology and Management 257(10): 2022–2026.
Davis LS and Jhonson KN. 1987. Forest Management. New York: McGraw-Hill Book Co.
Effendi S. 1989. Metode Penelitian Survai. Editor Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. Jakarta: LP3ES.
Harijati S. 2007. Potensi dan Pengembangan Kompetensi Agribisnis Petani Berlahan Sempit Studi Kasus Petani Sayuran di Kota dan Pinggiran Jakarta dan Bandung [Disertasi]. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Hergenhahn BR, Olson MH. 2010. Theories Of Learning (Teori Belajar). Edisi Ketujuh. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Hinrichs A, Muhtaman DR, Irianto N. 2008. Sertifikasi Hutan Rakyat di Indonesia Jakarta, Indonesia. Deutsche Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit (GTZ) GmbH.
Indriyanto. 2008. Pengantar Budi Daya Hutan. Jakarta: Bumi Aksara.
ITTO. 1992. Criteria for the Measurement of Sustainable Tropical Forest Management. ITTO Policy Development Serie 3. Yokohama, Japan. Jariyah NA, Wahyuningrum N. 2008. Karakteristik hutan rakyat di Jawa. Jurnal
Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan 5(1):43–56.
35 Kustiari T. 2003. Faktor-faktor Penentu Tingkat Kemampuan Petani dalam Mengelola Lahan Marginal: Kasus di Desa Karangmaja, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen, Propinsi Jawa Tengah [Tesis]. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Lastini T, Endang S, I Nengah SJ. 2006. Metode survei kayu rakyat berdasarkan karakteristik sosial ekonomi dan biofisik kawasan: studi kasus di Kabupaten Bogor. Jurnal Manajemen Hutan Tropika 12(1):27–37.
[LEI] Lembaga Ekolabel Indonesia. 2005. Collaboration Agreement between Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI) and the Forest Stewardship Council (FSC).
Lejano RP, Reager JT, Berkes F. 2013. Climate and narrative: Environmental knowledge in everyday life. Environmental Science & Policy 31:61–70. Maryudi A. 2005. Beberapa Kendala bagi Sertifikasi Hutan Rakyat. Jurnal Hutan
Rakyat 7(3):25–39.
Mashur. 2012. Penyuluhan Mendukung Pembangunan Kehutanan di Nusa Tenggara Barat. Nusa Tenggara Barat: Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan Propinsi Nusa Tenggara Barat dan PT. Swadaya Agro Utama.
Mulyoutami E, Rismawan R, Joshi L. 2009. Local knowledge and management of simpukng (forest gardens) among the Dayak people in East Kalimantan, Indonesia. Forest Ecology and Management 257:2054–2061.
Nazir M. 2009. Metode Penelitian. Cetakan ke-7. Bogor: Ghalia Indonesia.
Parotta JA, Agnoletti M. 2007. Preface Traditional forest knowledge: Challenges and opportunities. Forest Ecology and Management 249:1–4.
Parrotta JA, Fui LH, Jinlong L, Ramakrishnan PS, Youn YC. 2009. Traditional forest-related knowledge and sustainable forest management in Asia.
Forest Ecology and Management 257(10):1987–1988.
Pei S, Zhang G, Huai H. 2009. Application of traditional knowledge in forest management: ethnobotanical indicators of sustainable forest use. Forest Ecology and Management 257:2017–2021.
Purnomo H. 2000. Integrasi pengetahuan tradisional dengan pengetahuan ilmiah untuk pengelolaan hutan lestari. Jurnal Manajemen Hutan Tropika 6(2):1−14.
Ramakrishnan PS. 2007. Traditional forest knowledge and sustainable forestry: A north-east India perspective. Forest Ecology and Management 249:91–99. Rametsteiner E, Simula M. 2003. Forest certification-an instrument to promote
sustainable forest management. Journal of Environmental Management
67:87–98.
Rogers EM. 1983. Diffusion of Innovations Third Edition. New York: The Free Press.
Rusdiana O, Yahya F, Cecep K, Yayat H. 2000. Respon pertumbuhan akar tanaman sengon (paraserianthes falcataria) terhadap kepadatan dan kandungan air tanah podsolik merah kuning. Jurnal Manajemen Hutan Tropika 6(2):43–53.
Siagian SP. 2006. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Siregar M, Malian AH, Supadi, dan Murtiningsih A. 2000. Studi Kesempatan
36
Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.
Soemanto WS. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Snelder DJ, Masipiquen MD, Snoo GR de. 2008. Risk assessment of pesticide usage by smallholder farmers in the Cagayan Valley (Philippines). Crop Protection 27:747–762.
Sudjana N. 1991. Teori-teori Belajar Untuk Pengajaran. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sudjana SHD. 2000. Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production.
Suharjito D. 2011. Tradisi dan perubahan budi daya pohon di desa rambahan kuansing dan desa ranggang tanah laut. Jurnal Manajemen Hutan Tropika
17(3):95–102.
Sun PM, Youn CY. 2012. Traditional knowledge of Korean native beekeeping and sustainable forest management. Forest Policy and Economics 15:37– 45.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan.
Vakkari P, Pennanen M, & Serola S. 2003. Changes of search terms and tactics while writing a research proposal: A longitudinal research. Information
Processing & Management 39(3):445–463. Varma VK, Ferguson I, and Wild I. 2000. Decision support system for the
sustainable forest management. Forest Ecology and Management 128:49– 55.
Winkel WS. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.
Wolfslehner B, Vacik H, and Lexer MJ. 2005. Application of the analytic network process in multi-criteria analysis of sustainable forest management. Forest Ecology and Management 207:157–170.
Yuan J, Liu J. 2009. Fengshui forest management by the Buyi ethnic minority in China. Forest Ecology and Management 257(10):2002–2009.
Yumi. 2011. Model Pengembangan Pembelajaran Petani Dalam Pengelolaan Hutan Rakyat Lestari (Kasus di Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah) [Disertasi]. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
37
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Desa Kungkai, Jambi pada tanggal 15 Januari 1989 sebagai anak keempat dari empat bersaudara pasangan Drs. Abu Bakar dan Zaimah. Pendidikan dasar ditempuh penulis di SDN 140 Kungkai II, Bangko selesai pada tahun 2000, sedangkan pendidikan menengah pertama ditempuh penulis di SMP Negeri 2 Bangko selesai tahun 2003, dan pendidikan menengah atas ditempuh penulis di SMA Negeri 1 Bangko dan selesai pada tahun 2006.
Pada tahun 2006 penulis lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Ujian Seleksi Masuk IPB. Tahun kedua pendidikan, penulis memilih mayor Manajemen Hutan, Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan. Pada tahun 2011 penulis menamatkan pendidikan Strata 1 di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan kuliah Strata 2 di Program Studi Ilmu Pengelolaan Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Saat melaksanakan studi strata 2, penulis pernah mendapatkan beasiswa insidental dari Dinas Pendidikan Propinsi Jambi.
Untuk memperoleh gelar Magister Sains (M.Si) Program Studi Ilmu Pengelolaan Hutan Institut Pertanian Bogor, penulis menyelesaikan tesis dengan judul Pengetahuan dan Perubahan Pengetahuan Petani Hutan Rakyat dalam Mencapai Pengelolaan Hutan Lestari di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Didik Suharjito, MS dan Dr. Ir. Prijanto Pamoengkas, MSc.F.Trop.