• Tidak ada hasil yang ditemukan

Afiati F. 2009. Pilih-pilih daging asuh.Bio Trends. 4 (1): 19-25.

Al-Utsaimin M. 2003. Tata Cara Qurban Tuntunan Nabi. Munandar A, penerjemah; Sofyan A, Safyra U, editor. Yogyakarta (ID): Media Hidayah. Andriani. 2006. Escherichia coli O157 H:7 sebagai penyebab penyakit zoonosis.

Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis Bogor; 2006. Bogor (ID): Balai Penelitian Veteriner.

20

Aryana S. 2011. Kondisi sanitasi peralatan dan air terhadap peningkatan jumlah total mikroorganisme susu individu-susu kandang-susu tempat pengumpul susu di peternakan kunak Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.

Asih Y. 2011. Pengaruh jenis kemasan dan lama penyimpanan rendang “tumbuak” ayam afkir terhadap kadar protein, kadar lemak dan nilai organoleptik [skripsi]. Padang (ID): Fakultas Peternakan, Universitas Andalas.

Attahmid NFU. 2009. Strategi manajemen mutu proses produksi karkas ayam pedaging di Rumah Potong Ayam (RPA) PT. Sierad Produce, Tbk. Parung, Bogor [tesis]. Bogor (ID): Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. [BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2008. Pengujian mikrobiologi

pangan. Info POM Vol 9:2 [Internet]. [diunduh 2013 Maret 22]. Tersedia pada: http://perpustakaan.pom.go.id/KoleksiLainnya/InfoPOM/0208.pdf. Brands DA. 2006. Deadly Disease and Epidemics: Salmonella. Philadelphia (US):

Chelsea House Pub.

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2009. SNI 01-7388-2009 tentang Batas Maksimum Cemaran Mikrob dan Batas Maksimum Residu dalam Bahan Makanan Asal Hewan. Jakarta (ID): Badan Standardisasi Nasional.

Dewanti. 2003. Bakteri indikator keamanan air minum [Internet]. [diunduh 2013 Maret 22]. Tersedia pada: http://www.kompas.com/kompascetak/0306/29/ iptek/395680.htm.

[DINKES] Dinas Kesehatan. 2002. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.907/MENKES/SK/VII/2002. Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Jakarta (ID): Dinas Kesehatan.

Doyle MP, Beuchat LR, Montville TJ. 2001. Food Microbiology. Washington DC (US): ASM Pr.

Fatimah E. 2008. Kualitas daging sapi yang dipotong menggunakan restraining box: drip loss dan cooking loss [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.

Gorris LGM. 2005. Food safety objective: an integral part of food chain management. J Food Control. 16:801-809.

Grandin T. 2001. Antemortem handling and welfare. Di dalam: Hui YH, editor. Meat Science and Application. New York (US): Marcel Dekker.

Gustiani E. 2009. Pengendalian cemaran mikrob pada bahan pangan asal ternak (daging dan susu) mulai dari peternakan sampai dihidangkan. J Litbang Pertan.28 (3):96-100.

Harsojo, Irawati Z. 2011. Kontaminasi awal dan dekontaminasi bakteri patogen pada jeroan sapi dengan iradiasi gamma. J Iptek Nuklir Ganendra. 14 (2): 95-101.

Hotimah T. 2007. Penerapan higiene dan sanitasi pada proses produksi susu pasteurisasi di PT. Cisarua Mountain Dairy [laporan praktik kerja lapang]. Bogor (ID): Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.

Jenie BSL. 1998. Sanitasi dalam Industri Pangan. Bogor (ID): PAU Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.

Johnson JR. 2002. Evolution of pathogenic Escherichia coli. Di dalam: Donnenberg MS, editor. Virulence Mechanisms of a Versatile Pathogen. Maryland (US): Elsevier.

21 Karmali MA. 2003. The medical significance of shiga toxin-producing Escherichia coli infections. Di dalam: Dana P, Frank E, editor. E. coli Shiga Toxin Methods and Protocols. New Jersey (US): Humana Pr.

Kusuma SAF. 2010. Makalah Escherichia coli [Internet]. [diunduh 2013 Maret 22]. Tersedia pada: http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/09 /pustaka_unpad_Escherichia-coli.pdf.

Kusumawati EL. 2005. Mempelajari aspek sanitasi [laporan praktik kerja lapang]. Bogor (ID): Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.

Lawrie RA, Ledward DA. 2006. Lawrie’s Meat Science. Cambridge (UK): Wood Head Pub.

Lukman DW. 2009. Penghitungan jumlah mikroorganisme dengan hitungan cawan. Di dalam: Lukman DW, Purnawarman T, editor. Penuntun Praktikum Higiene Pangan Asal Hewan. Bogor (ID): Kesmavet FKH IPB. Manning SD. 2010. Escherichia Coli Infections. Philadelphia (US): Chelsea

House Pub.

Nesbakken T. 2009. Food safety in global market - Do we need to worry ?. Small Ruminant Res.86: 63-66.

Pemerintah Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Jakarta (ID): Sekretariat Negara.

Pitona T. 2004. Program monitoring dan survey cemaran mikrob pada komoditi ternak di wilayah kerja BPPV Regional VII Maros. Pertemuan Koordinasi Pemberantasan Penyakit Hewan Menular dan Laboratorium Kesehatan Hewan se Wilayah Kerja Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Regional VII Maros; 2004. Palu (ID): Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner.

Purwanti U. 2006. Hubungan antara sanitasi tempat pemotongan hewan qurban dengan cemaran mikrob pada daging kambing di Kotamadya Jakarta Timur [tesis]. Bogor (ID): Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Rahayu ID. 2006. Tindakan-tindakan Pencegahan Penyakit. Malang (ID): Universitas Muhammadiyah Malang Pr.

Rasyidi HA, Kurdi A. 2007. Tuntunan Ringkas Ibadah Qurban. Tabalong (ID): Lembaga Pengembangan Da’wah Tertulis.

Susiwi S. 2009. Regulasi Pangan. Di dalam: Susiwi S, editor. Dokumentasi SSOP. Bandung (ID): Universitas Pendidikan Indonesia.

Soeparno. 1992. Ilmu dan Teknologi Daging. Ed ke-1. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada Univ Pr.

Soeparno. 1998. Ilmu dan Teknologi Daging. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada Univ Pr.

Utama IMS. 2001. Good Manufacturing Practices. Bali (ID): Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Pemerintah Propinsi Bali.

22

LAMPIRAN

KUESIONER PEMERIKSAAN TATA LAKSANA

PEMOTONGAN HEWAN KURBAN IDUL ADHA 1434 H/2013 M Lokasi

Alamat Kelurahan Kecamatan

Wilayah 1. Jakarta Pusat 5. Jakarta Selatan

9. Kota Depok 2. Jakarta Utara 6. Jakarta Barat

3. Kabupaten Kepulauan Seribu

7. Kota Bogor 4. Jakarta Timur 8. Kabupaten

Bogor Nama

pemeriksa

1. No HP :

2. No HP :

1. Tempat pemotongan hewan kurban : a. halaman masjid

b. halaman kantor

c. halaman sekolah, madrasah/pesantren d. halaman rumah

e. lapangan umum

f. lain-lain, sebutkan :………….. 2. Lantai/ alas tempat penyembelihan :

a. semen b. rumput c. tanah

d. ubin/keramik

e. lain-lain, sebutkan :…………..

3. Apakah lokasi penyembelihan diberi pembatas dan tertutup bagi yang tidak berkepentingan?

a. ya b. Tidak

4. Apakah tersedia tempat penampungan khusus untuk hewan kurban? (apabila jawaban “tidak”, langsung ke no 10)

a. ya b. Tidak

5. Bila tersedia, apakah tempat penampungan terpisah cukup jauh dan tidak terlihat dari tempat penyembelihan?

23 6. Fasilitas yang tersedia di tempat penampungan (jawaban dapat lebih dari 1)

a. air

b. pakan ternak (rumput)

c. lain-lain, sebutkan : ……… 7. Sumber air :

a. PAM

b. sumur bor/sumur gali c. sungai

d. lain-lain, sebutkan:...

8. Ketersediaan air selama penampungan dan proses penyembelihan : a. cukup b. tidak cukup

9. Bagaimana tempat penampungan hewan kurban yang ada? a. dilengkapi dengan tenda

b. ditempatkan pada kandang khusus c. ditambatkan di bawah pohon

d. ditambatkan pada patok di tempat terbuka e. lain-lain, sebutkan :…………

10. Berapa lama hewan berada di tempat penampungan? a. 1-2 hari

b. 3-6 hari c. 1-2 minggu d >2minggu

HEWAN KURBAN

11. Jumlah hewan kurban

No Jenis hewan kurban Jumlah (ekor)

Jantan Betina Total 1 Sapi

2 Kerbau 3 Kambing 4 Domba

12. Asal hewan kurban: a. Jabotabek b. Jawa Barat c. Jawa Tengah d. Jawa Timur

e. lain-lain, sebutkan………..

13. Umur rata-rata hewan kurban kambing/domba: a. <1 tahun b. 1-1,5 tahun c. 2-2,5 tahun d. 2,5-3 tahun e. >3 tahun

24

14. Keadaan hewan kurban kambing/ domba : a. kurus b. Sedang c. gemuk 15. Umur rata-rata hewan kurban sapi/kerbau:

a. <1,5 tahun b. 1,5-2 tahun c. 2-3 tahun d. >3 tahun 16. Keadaan hewan kurban sapi/kerbau :

a. kurus b. sedang c. gemuk

PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN KURBAN

17. Jumlah petugas penyembelih hewan ……….. orang

18. Apakah ketajaman pisau selalu dijaga oleh petugas penyembelih? a. ya b. tidak

19. Tempat pembuangan darah :

a. lubang khusus yang digali kemudian ditutup kembali b. selokan, parit/sungai

c. langsung di atas tanah

d. lain-lain, sebutkan :……….. 20. Tempat pembuangan isi perut dan usus :

a. lubang khusus yang digali kemudian ditutup kembali b. selokan,parit/sungai

c. tempat pembuangan sampah d. lain –lain, sebutkan :………. 21. Pengerjaan karkas setelah dipotong

a. digantung

b. tidak digantung, langsung di atas tanah tanpa alas c. tidak digantung, di atas alas

d. lain-lain, sebutkan:...

22. Apakah juru sembelih pernah mengikuti pelatihan tentang proses penyembelihan hewan yang baik?

a. ya b. tidak

PEMOTONGAN DAGING/KARKAS

23. Perbandingan jumlah petugas pemotong daging dengan jumlah hewan kurban: a. cukup

b. tidak cukup/tidak memadai c. terlalu banyak

25 24. Pelaksanaan pemotongan daging

a. dilakukan di meja khusus b. di atas tanah beralas plastik c. di atas tanah beralas daun

d. lain-lain, sebutkan : ……….

25. Apakah dilakukan pemisahan daging dan tulang (deboning)? a. ya b. tidak

26. Pengetahuan petugas pemotong daging tentang pemotongan daging dan deboning : a. baik b. cukup c. kurang d. sangat kurang e. sangat baik

27. Apakah ketajaman pisau selalu diperhatikan? a. ya b. tidak

28. Apakah petugas pemotong daging memperhatikan keberhasilan pemotongan karkas (serius/ tidak asal-asalan)?

a. ya b. tidak

29. Apakah jeroan yang telah dibersihkan ditangani ditempat yang sama dengan tempat pemotongan daging (dicampur)?

a. ya b. tidak

30. Bagaimana pengemasan daging dan jerohan yang siap dibagikan? a. dilakukan dalam satu kemasan

b. dilakukan dalam kemasan terpisah

PEMERIKSAAN ANTEMORTEM DAN POSTMOTEM

31. Kelainan yang Ditemukan pada Pemeriksaan Antemortem

Kelainan antemortem Jumlah yang menunjukkan kelainan Keterangan Sapi Kerbau Kambing Domba

Kepala (mata, hidung, telinga, tanduk) Penyakit kulit

Pincang/ patah tulang Kebersihan lubang kumlah

Alat kelamin Anus

26

32. Pemeriksaan Posmortem

(Harap menuliskan kelainan yang ditemukan) Jenis

hewan

Jumlah yang menunjukkan kelainan Keterangan Kepala Paru Jantung Hati Usus Karkas

Sapi Kerbau Kambing Domba Mengetahui Petugas di tempat pemeriksaan Nama : No.telp/ HP :

27

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 11 April 1991 sebagai anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Reza Gunawan dan Ibu Aneng Widaningsih. Penulis menempuh pendidikan formal yang dimulai dari TK Al-Fithrah Bandung dan lulus pada tahun 1997, kemudian melanjutkan pendidikan di SDN Griba 23 Bandung hingga lulus tahun 2003, yang kemudian melanjutkan pendidikan di SMPN 17 Bandung hingga lulus tahun 2006. Pendidikan SMA penulis diselesaikan di SMAN 2 Bandung dan lulus pada tahun 2009, kemudian melanjutkan ke IPB pada tahun yang sama melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Jurusan yang dipilih penulis adalah Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif dalam beberapa organisasi, yaitu Himpunan Minat Profesi Hewan Kesayangan dan Satwa Akuatik Eksotik (HIMPRO HKSA) dalam divisi hewan kecil dan Komunitas Seni Steril.

Dokumen terkait