_______. 2001. White Paper on Spatial Planning and Land Use Management. Ministry of Agriculture and Land Affairs
Adisasmita, R. 2008. Pengembangan Wilayah: Konsep dan Teori. Yogyakarta: Graha Ilmu
Akil S, _____. Pengembangan Wilayah Dan Penataan Ruang di Indonesia: Tinjauan Teoritis Dan Praktis. Direktur Jenderal Penataan Ruang
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah.
http://geografi.ums.ac.id/ebook/perenc_kota/sumber/PaperUNHAS-KAPET.pdf
Albrechts L. 2010. In Pursuit of New Approaches to Strategic Spatial Planning. A European Perspective. International Planning Studies. Pages 293-310 Bourne, M.C., 1982, Food Texture and Viscosity, Academic Press Inc., New
York
Budiharsono S, 2013. Perkembangan Dan Pengertian Ekonomi Wilayah, Ruang Dan Wilayah Dan Teori Lokasi. Program Magister Ilmu Administrasi. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi. Lembaga Administrasi Negara (STIA-LAN)
Buhalis, D., 1998, Strategic use of information technologies in the tourism industry, Tourism Management, Vol.19(5), pp.409-421.
Chapin, F. Stuart Jr. 1997. Urban Land Use Planning, Chicago: Third Edition University of Illinois Press.
Chapin, F. Suart. Jr, and Kaiser, Edward J, 1979. Urban Land Use Planning.3rd, Urbana, University Of Illois Press.
Cullingworth, J. B., & Nadin, V. (2006). Town and country planning in the UK. London: Routledge, Taylor & Francis Group.
Cooper, et. al. 2005. Tourism Principle and Practice, 3nd ed. Prentice Hall, New York.
Darin-Drabkin, H. 1985. Land Policy and Urban Growth. Oxford: Pergamon Press
Davidson, R., and Maitland, R., 1997. Tourism Destination, Hodder and Stoughton, London. Pearce, Douglas, 1989, Tourism Development, Longman Group, New York
Djojodipuro, Marsudi. 1992. Teori Lokasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Egan, Edmund A.(1993). Theories of Labor and Industrial Location. Berkeley
Planning Journal, 8(1). ucb_crp_bpj_13088.:
http://escholarship.org/uc/item/0r257599
European Conference of Ministers Respons. 1983. European regional/spatial planning charter. Torremolinos charter adopted on 20 May 1983 at Torremolinos (Spain). Published 1983 by Council of Europe in Strasbourg England. diakses melalui http://escholarship.org/uc/item/0r257599# Friedrich CJ, 1929. Alfred Weber's Theory of The Location of Industries.
Northeastern University Library, Boston, Massachusetts. The university of Chicago Press. Chicago, Illinois. Diakses melalui http://www.economia.unam.mx/cedrus/descargas/Libro%20de
%20Weber.pdf
Hadi, Ridha. 2010. “Dasar-dasar Teori Von Thünen,” dalam blogspot. http://ridha-planologi.blogspot.com. Diunduh Jumat, 7 September 2012. Hall, Michael, C., 2000. Tourism Planning: Policies, Processes and
Relationship, Pearson Education. Ltd., UK. p. 10
Hoyt, H. 1939: The structure and growth of residential neighborhoods in American cities. Washington, DC: Federal Housing Administration
Inskeep, Edward, 1991. Tourism Planning: An Integrated and Sustainable Tourism Development Approach, Van Norstrand Reinhold, New York, USA.
Jayadinata, T. Johara (1999). Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan dan Wilayah. Institut Teknologi Bandung.
Jones MT, Williams RH. 2001. The European Dimension of British Planning. Spon Press. 11 New Fetter Lane. London. Imprint of taylor & Francis Group
Lean, W., & Goodall, B. (1966). Aspects of land economics. Bath: Pitman Press
Lichfield, N. (1980). An International Perspective on Land. Built Environment
(1978-), 6(4), 259-262. Retrieved from
Lloyd P., Dicken P. 1977: Location in space: a theoretical approach second edition. London: Harper and Row
Leiper, N, 1995. Tourism Management, Collingwood, Victoria: RMIT
Lutfi, Muhammad, 2016. Kajian Terhadap Teori Tata Ruang Kota. Pendidikan ilmu pengetahuan sosial. Fakultas ilmu sosial. Universitas Negeri Semarang. http://bintangmimpisenjaku.blogspot.co.id/2016/10/kajian-teori-tata-ruang-kota.html
Marangkup H P R, Ulin M E S, 2006. Identifikasi Pola Pengembangan Daerah Pinggiran Dan Pola Jaringan Jalan Kota Semarang. Jurusan Teknik Sipil. Fakultas Teknik. Universitas Diponegoro Semarang
Murphy, P.E. 1985. Tourism A Community Approach. London and New York: Longman
Pierce, J. T. (1981), CONVERSION OF RURAL LAND TO URBAN: A CANADIAN PROFILE. The Professional Geographer, 33: 163–173. doi:10.1111/j.0033-0124.1981.00163.x
Richardson, H. W. (1979). Spatial Interaction Theory and Planning Models. by Anders Karlqvist; Lars Lundqvist; FolkeSnickars; Jörgen W. Weibull. Book Review. Journal of Economic Literature, Vol. 17, No. 2 (Jun., 1979), pp. 603-605.
Setiadi H. 2009. KONSEP PUSAT – PINGGIRAN: SEBUAH TINJAUAN TEORITIS. Working Paper on Regional Development Studies. Departemen Geografi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia Setiyanto A, Irawan B, 2015. Pembangunan Pertanian Berbasis Ekoregion.
Indonesian Agency For Agricultural Research And Development (Iaard)
Press. diakses melalui
http://www.litbang.pertanian.go.id/buku/ekoregion/
Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi. Penerbit Baduose. Media. Jakarta
Soegino, 1987, Dampak Perubahan Bentuk Lahan Pertanian menjadi Lahan Non Pertanian terhadap Kegiatan Sosial Ekonomi Masyarakat di Wilayah Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo, Skripsi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Soepono, P. 1999. “Teori Lokasi: Representasi Landasan Mikro Bagi Teori Pembangunan Daerah”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 14 No.4, 4-24.
Sugandhy, A. (1989). Keanekaragaman Permukiman Golongan Berpenghasilan Rendah di Kota Dati II Malang. JIIS No. 1, PAU-IS-UC dan PT Gramedia Utama. Jakarta.
Sujarto, Djoko. 1985. Beberapa Pengertian Tentang Perencanaan Fisik. Bhratara Karya Aksara. Jakarta
Surasetja R. I., 2007. Fungsi, Ruang, Bentuk Dan Ekspresi Dalam Arsitektur. Program Studi Arsitektur. Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur. FPTK. UPI Suryani Yosi. 2015. Teori Lokasi Dalam Penentuan Pembangunan Lokasi Pasar
Tradisional (Telaah Studi Literatur). Politeknik Negeri Padang. Kampus Unand Limau Manis. SNEMA. Padang. Indonesia.
Swarbrooke, John, 1996. Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Swaarbrooke, John, 1991. Attraction Management. Prentice Hall. London Tarigan, Robinson, 2006. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi (Edisi Revisi).
Bumi Aksara. Jakarta.
Tarigan, Robinson,2006. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Taylor, P. J., Hoyler, M., & Verbruggen, R. (2010). External urban relational process: introducing central flow theory to complement central place theory. Urban studies, 47(13), 2803-2818.
Ullman, E. L. (1980). Geography as Spatial Interaction. Seattle: University of Washington Press.
Undang Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1 Angka 2, 3, 5
Wahyuningsih, Menik. 2012. “Pola dan Faktor Penentu Nilai Lahan Perkotaan
di Kota Surakarta,” dalam eprintsundip.
http://eprints.undip.ac.id/4088/1/Naskah_TA.pdf. Diunduh Jumat, 7 September 2012.
Yeates Maurice, 1980. North America Urban Pattern (Scripta series in geography). Hodder & Stoughton Educational. English
Yunus H S. 2000. Struktur Tata Ruang Kota. Pustaka Belajar. Yogyakarta. Yunus H S. 2003. Klasifikasi Kota. Pustaka Belajar. Yogyakarta
Yunus, Hadi Sabari. 2010. Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Yusuf W. A. 1997. Pranata Pembangunan. Bandung: Universitas Parahyanga. hlm. 6
http://aswar-fitrah.blogspot.co.id/2013_05_01_archive.html
http://escholarship.org/uc/item/1k3927t6
http://fenix.tecnico.ulisboa.pt/downloadFile/1126518382175106/Economics %20of%20agglomeration.pdf
http://latahzanovi.blogspot.co.id/2013/06/teori-lokasi.html
http://people.hofstra.edu/geotrans/eng/ch7en/conc7en/coreperiphery.html http://sites.maxwell.syr.edu/clag/yearbook1972/gauthier.pdf
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Hipotesis Christaller...9
Gambar 2. Kronologi terjadinya area pelayanan hexagonal...9
Gambar 3. Model Zone Konsentris Burges...11
Gambar 4. Bentuk kota yang menggunakan teori konsentris, sumber Lutfi, 2016 11 Gambar 5. Bentuk kota dengan Teori sektoral, sumber Lutfi, 2016...13
Gambar 6. Struktur kota menurut teori inti ganda (sumber: Lutfi, 2016)...15
Gambar 7. Struktur kota menurut teori inti ganda...15
Gambar 8. Gambar model von Thünen...19
Gambar 9. Interaksi Pariwisata...31 Gambar 10.Keseimbangan Penawaran dan Permintaan Dalam Sistem Pariwisata,
32
Gambar 11.Komponen Pengembangan Pariwisata Sumber: Inskeep (1991) p.