• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

Dalam dokumen mekanisasi padi sawah (Halaman 35-39)

Ahmad, D.R. dan Haryono. 2007. Peluang Usaha Jasa penanaman Padi Secara Mekanis Dengan Dukungan I ndustri Persemaian. Apresiasi Hasi Penelitian Padi.

Badan Litbang Pertanian. 2005. Kumpulan Teknologi Unggulan pendukung PRI MA TANI . Badan Litbang Pertanian. Jakarta. 75 p.

Balai Besar Mekanisasi Pertanian. 2013. Mesin Tanam I ndo Jarwo Transplanter. http: / / mekanisasi.litbang.deptan.go.id/ ind/ index.php?view= artice.

Balasubramaniam V., Rajendran, R., Ravi, V dan Las, I . 2006. I ntegrated Crop Management (I CM): Field Evaluation and Lesson Learn. I n Rice I ndustry, Culture, and Environment. I CCR, I CFORD, I AARD. Jakarta.

BPS Provinsi Bengkulu. 2013. Provinsi Bengkulu dalam Angka. Bappeda dan BPS Provinsi Bengkulu. Bengkulu 402 p.

Dajan, A. 1986. Pengantar Metode Statistika Jilid I I . LP3ES. Jakarta.

Damardjati, J.S. 2006. Learning from I ndonesian Experiences in Achieve Rice Self Sufficientcy. I n Rice I ndustry, Culture, and Environment. I CCR, I CFORD, I AARD. Jakarta.

Ditjen Tanaman Pangan. 2013. Pedoman Teknis : Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi dan Jagung Tahun 2013. Dirjen Tanaman Pangan. 134Hal.

Drakel, Arman. 2008. Analisis Usahatani Terhadap Masyarakat Kehutanan di Dusun Gumi Desa Akelamo Kota Tidore Kepulauan.Jurnal I lmiah Agribisnis dan Perikanan Volume I Oktober 2008.

Fagi A.M. 2006. Penelitian Padi Menuju Revolusi Hijau Lestari. Balai Penelitian Padi, sukamandi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Litbang Pertanian, Jakarta. 68 Hal.

Kustiyanto. 2001. Kriteria seleksi untuk sifat toleran cekaman lingkungan biotik dan abiotik. Makalah Penelitian dan Koordinasi pemuliaan Partisipatif (Shuttle Breeding) dan Uji Multilokasi. Sukamandi.

Mayasari, Rika, dkk. 2012. Dampak Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Masyarakat Tentang Malaria di Desa Sukajadi Kabupaten OKU.Jurnal Pembangunan Manusia Volume 6 No.3 Tahun 2012.

Puslitbangtan, 2009. Petunjuk Pelaksanaan Pendampingan SL-PTT. Kerjasama Puslitbangtan, BBP2TP, BPTP Jawa Barat dan BPTP Bali. 20 p.

Rentha, T. 2007. I dentifikasi Perilaku, Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi Sawah I rigasi Teknis Sebelum dan Sesudah Kenaikan Harga Pupuk di Desa Bedilan Kecamatan Belitang OKU Timur (Skripsi S1). Universitas Sriwijaya.Palembang.

Rubiyo, Suprapto, dan Aan Drajat. 2005. Evluasi beberapa galur harapan padi sawah di Bali. Buletin Plasma Nutfah. Vol 11. No 1: 6-10.

Sembiring, H. dan Abdulrahman, H. 2008. Filosofi dan Dinamika Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah. BB Penelitian Padi sawah. Sukamandi. Simatupang, P., 2001. Anatomi Masalah Produksi Beras Nasional dan Upaya

Mengatasinya. Prosiding Perspektif Pembangunan Pertanian dan Kehutanan Tahun 2001 Ke Depan. Buku I . Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Balitbangtan. Hal. 119-146.

Sudarta, W. 2005. Pengetahuan dan Sikap Petani Terhadap Pengendalian Hama Tanaman Terpadu (Online). http: / / ejournal .unud. ac.id/ abstrak / (6)% 20soca-sudarta-pks% 20pht(2).pdf diakses 30 Desember 2009.

Suhendra, T., 2013. Prospek Pengembangan Mesin Tanam Pindah Bibit (rice transplanter) dalam Rangka Mengatasi Klangkaan Tenaga Kerja Tanam Bibit Padi. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Angibisnis (SEPA) Fakutas Pertanian UNS. Surakarta (inpress).

Suhendrata, T., dan E. Kushartanti. 2013. Pengaruh Penggunaan Mesin Tanam Pindah Bibit Padi (Transplanter) Terhadap Produktivitas dan Pendaptanan Petani di Desa Tangkil Kecamatan/ Kabupaten Sragen. Prosiding Seminar Nasional Akselarasi Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Menuju Kemandirian Pangan dan Energi. Fakultas Pertanian UNS. (inpress).

Swastika, D. K. S., 2004. Beberapa Teknis Analisis dalam Penelitian dan Pengkajian Tknologi Pertanian. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Vol 7, No. 1. BBP2TP Bogor.

Tambunan, A.H. dan E. N. Sembiring. 2007. Kajian Kebijakan Alat dan Mesin Pertanian. Jurnal Kteknikan Pertanian. Vol.21 (4).

Astuti, U.P. A. dan B. Honorita. 2013. Peranan Metode Penyuluhan (Temu Lapang) Terhadap Peningkatan Pengetahuan Penyuluh Pendamping P2KP Dalam Teknologi Pemanfaatan Lahan Pekarangan Terpadu Di Provinsi Bengkulu. Prosiding Temu Teknis Jabatan Non Peneliti Lingkup Litbang Pertanian, Agustus 2013. Hal 350-359.

Unadi, A. dan Suparlan, 2011. Dukungsn Teknologi Pertanian Untuk I ndustrialisasi Agribisnis Perdesaan. Makalah Seminar Nasional Penyuluhan Pertanian pada Kegiatan Soropadan Agro Expo Tanggal 2 Juli 2011. Balai besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian.

ANALI SI S RI SI KO

Analisis risiko diperlukan untuk mengetahui berbagai risiko yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan pengkajian. Dengan mengenal risiko, penyebab, dan dampaknya maka akan dapat disusun strategi ataupun cara penanganan resiko baik secara antisipatif maupun responsif

Tabel 8. Daftar risiko dan dampak pengkajian penggunaan paket teknologi mekanisasi padi pada lahan sawah irigasi di Provinsi Bengkulu pada tahun 2015

No Risiko Penyebab Dampak

1.. Kinerja teknis dari paket teknologi mekanisasi padi pada lahan sawah irigasi tidak optimal (lambat dan kualitas kerja kurang baik)

- Kurangnya keterampilan dan pengetahuan operator alat/ mesin mekanisasi dan pembantunya dalam mengendalikan mesin

- Pemilihan lokasi/ lahan tidak sesuai dengan persyaratan teknis mesin.

- Persepsi pengguna (stakeholdersdan petani) terhadap alat/ mesin negatif. - Paket teknologi

mekanisasi padi pada lahan sawah irigasi tidak berpeluang

dikembangkan dan diadopsi secara luas 2 Mesin rusak dan

suku cadang belum tersedia secara lokal

- Keteledoran dalam pemeliharaan. - Terjadinya kecelakaan/accident saat operasional di lapangan

- Belum ada teknisi yang mampu mereparasi kerusakan mesin dan penggantian onderdil

- Pengkajian tidak dapat dilakukan sesuai dengan perencanaan

- Data tidak akurat dan kurang valid

3 Lahan yang tersedia tidak sesuai dengan spesifikasi

alat/ mesin

- Air irigasi/ drainase sulit dikendalikan

- Tekstur tanah bergambut atau berpasir

- Solum tanah/ lumpur yang dalam

- Banyak bibit yang tertanam dengan tidak sempurna (kerja alat/ mesin tanam)

- Penyiangan kurang efektif

- Panen lambat - Losses tinggi

Tabel 9. Daftar penanganan risiko pengkajian penggunaan paket teknologi mekanisasi padi pada lahan sawah irigasi di Provinsi Bengkulu pada tahun 2015

No. Risiko Penyebab Penanganan

1. Kinerja teknis dari paket teknologi mekanisasi padi pada lahan sawah irigasi tidak optimal (lambat dan kualitas kerja kurang baik)

- Kurangnya keterampilan dan pengetahuan operator alat/ mesin dan pembantunya dalam mengendalikan mesin

- Pemilihan lokasi/ lahan tidak sesuai dengan persyaratan teknis mesin.

- Mendatangkan Narasumber/ pelatih dari BB Mektan atau mengirim teknisi untuk belajar hingga terampil dan mumpuni baik sebagai operator maupun mekanik. - Pemilihan

lokasi/ lahan yang tepat (pengolahan tanah sempurna, kedalaman lapisan keras (hardpan)/ kedalaman kaki (foot sinkage) maksimal 250 mm) - Diperlukan pelatihan intensif terhadap petani kooperator dalam mengoperasikan alat dan mesin 2. Mesin rusak dan suku

cadang belum tersedia secara lokal

- Keteledoran dalam pemeliharaan. - Terjadinya kecelakaan/ accident saat operasional di lapangan

- Belum ada teknisi yang mampu mereparasi kerusakan mesin dan penggantian onderdil - Menunjuk teknisi khusus yang bertanggung jawab, mumpuni dan mampu menangani kerusakan mesin tanam. - Menyediakan

(stock) suku cadang tertentu sebagai antisipasi jika ada kerusakan

3. Lahan yang tersedia tidak sesuai dengan spesifikasi mesin

- Air irigasi/ drainase sulit dikendalikan - Tekstur tanah bergambut atau berpasir - Perekayasaan mesin sesuai dengan kondisi lahan.

Dalam dokumen mekanisasi padi sawah (Halaman 35-39)

Dokumen terkait