_________. (2009) Alquran in word yang telah disesuaikan dengan Alquran dan
terjemahnya, Penerjemah: Tim penerjemah Departemen Agama RI.
Jakarta: PT. Sigma Examedia Arkankema.
Abdullah, Y. (2007). Studi Akhlak dalam Perspektif Alquran. Jakarta: Amzah. Abdurrachman, M. d. (2002). Dinamika Pesantren dan Madrasah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Abdussalam, A. (2012). Model-model Pembelajaran Berbasis Nilai Islami
(Pembelajaran Dalam Perspektif Alquran Al-Karim). Bandung: UPI.
Al-Abrāsyī, M. A. (t.t.). Al-Tarbiyyah Al-Islāmiyyah wa Falāsifatuhā (2 ed.). Beirut: Dār al-Fikr.
Al-Baiḥaqī, A. B. H. (1344 H). Sunan Al-Baiḥaqī. Mesir: Majlis Dāirah Al- Ma’ārif Al-Nazāmiyah.
Al-Bukhari, M. B. [W. 256 H/870 M]. (1987). Şaḥīh Al-Bukhārī (ed. 2, Vol. 1).
Bairut: Dār Ibn Kaṡīr.
Al-Ghazali, A. H. (W. 505 H/1111 M). (2004). Terjemahan Ihya' Ulumuddin (Vol. 4). (I. I. Ba'adillah, Penerj.) Jakarta: PT. Gramedia.
Al-Qasimi, S. J. (2013). Buku Putih Ihya' Ulumuddin Imam Al-Ghazali (3 ed.). (T. D. Falah, Penyunt., & Asmuni, Penerj.) Bekasi: Darul Falah.
Al-Qazwīnī, M. B. (t.t.). "Sunan Ibn Mājjah", Al-Maktabah Al-Syāmilah. Bairut:
Dār Al-Fikr.
Al-Suyūţī, J. (2008, 12 1). Al-Jāmi' Al-Şagīr fī Aḥādīs Al-Basyir Al-Nazīr.
Lubnān: Dār Al-Kutub Al-Ilmiyyah.
Al-Syaibany, O. M.-T. (1979). Falsafah Pendidikan Islam. Jakarta: Bulan Bintang.
Amirin, T. M. (1999). Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
An-Nahlawi, A. (1970). Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat. (Shihabuddin, Penerj.) Jakarta: Gema Insani Press.
Arief, A. (2002). Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. (1). Jakarta: Ciputat Pers.
126
Ahmad Sahmir, 2015
METODE PEMBINAAN AKHLAK MULIA DI PESANTREN “AL-ISHLAH” TAJUG INDRAMAYU JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Arifin, M. (1996). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, S. d. (1995). Metodologi Peneltian Untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UPM AMP YKPN.
Asmaran. (1994). Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Asyafah, A. (2012). Model-model Pembelajaran Berbasis Nilai Islam (Metode
Tadabbur Qurani dalam PAI). Bandung: UPI.
At-Tuwanisi, A. A. (2002). Dirasatun Muqaaranatun fit-Tarbiyatil Islamiyah (terj. H.M. Arifin), Perbandingan Pendidikan Islam. Jakarta: Rineka Cipta.
Basuki, M. M. (2007). Pengantar Pendidikan Islam. Ponorogo: Stain PO Press. Budimansyah, D. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk
Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.
Budimansyah, D. Dkk. (2011). Pendidikan Karakter: Nilai Inti Bagi Upaya
Pembinaan Kepribadian Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.
Bukhari, Z. (1990). Kedudukan Agama dalam Keluarga Masa Depan. Jakarta: Sinar harapan.
Burhanudin, T. (2001). Akhlak Pesantren Pandangan KH. Hasyim Asy’ari. Yogyakarta: Ittaqa Press.
Daradjat, Z. (1971). Membina Nilai-nilai Moral di Indoseia. Jakarta: Bulan Bintang.
Daradjat, Z. (2001). Kesehatan Mental. Jakarta: PT. Gunung Agung. DEPAG. (2002). Pedoman Pondok Pesantren. Jakarta.
Depdiknas. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia (2 ed., Vol. 4). Jakarta: Balai Pustaka.
Dhofier, Z. (2011). Tradisi Pesantren. Jakarta: LP3ES.
Ghazali, B. (2003). Pesantren Berwawasan Lingkungan. Jakarta: CV. Prasasti. Ghuddah, A. F. (2009). 40 Metode Pendidikan dan Pengajaran Rasulullah SAW.
Bandung: Irsyad Baitus Salam.
127
Ahmad Sahmir, 2015
METODE PEMBINAAN AKHLAK MULIA DI PESANTREN “AL-ISHLAH” TAJUG INDRAMAYU JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Haqani, L. (2004). Perusak Pergaulan dan Kepribadian Remaja Muslim. Bandung: Pustaka Ulumuddin.
Hasbullāh, A. (1383 H/1964 M). Uşūl Al-Tasyrī' Al-Islāmī. (3). Mesir: Dār al- Ma'ārif .
Helmy, M. (1973). Dakwah Dalam Alam Pembangunan. Semarang: CV. Toha Putra.
Hidayah, C. (2012). Tantangan pesantren salaf. Akses internet .
Huberman, M. a. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta : Universitas Indonesia. 'Isā, M. b. (t.t.). Sunan al-Tirmīżī .Bairut: Dār al-Ihyā’.
Kohlberg, L. (1995). Tahap-Tahap Perkembangan Moral (terj. John de Santo & Agus Cremers. Yogyakarta: Kanisius.
Komariah, K. S. (2011). Model Pendidikan Nilai Moral Bagi Para Remaja dalam Perspektif Islam. Journal Pendidikan Agama Islam-Ta'lim, 9, 46.
Mahmud, A. A. (2004). At-Tarbiyyah Al-Khulqiyya, (Akhlak Mulia). Terj. Abdul Hayie Al-Katani. Jakarta: Gema Insani.
Majid, A. (2013). Pendidikan Berbasis Ketuhanan. Bandung: CV. Maulana Media Grafika.
Ma'lūf, L. (1978). Al-Munjid fī Al-Lugah. Beirut: Al-Maktabah Al-Katulikiyah.
Mangunhardjana. (1986). Pembinaan: Arti dan Metodenya. Yogyakarta: Kanisius. Mastuhu. (1994). Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren. Jakarta: INIS.
Masud A, dkk. (2011). Paradigma Pendidikan Islam. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo.
Miskawaih. (1994). Menuju Kesempurnaan Akhlak. (Terj. Helmi Hidayat). Bandung: Mizan.
Miskawaih. (1999). Menuju Kesempurnaan Akhlak. (Terj. Helmi Hidayat). Bandung: Mizan.
Moleong, L. J. (2003). Metodologi Peneltian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muhammad, A. (1981). Pedoman Pendidikan dan Pengajaran. Surabaya: Usaha Nasional.
128
Ahmad Sahmir, 2015
METODE PEMBINAAN AKHLAK MULIA DI PESANTREN “AL-ISHLAH” TAJUG INDRAMAYU JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Mulyasa, E. (2012). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara. Munawwir, A. W. (1997). Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap.
Suarabaya: Pustaka Proressif.
Nasirudin. (2008). Historisitas & Normativitas Tasawuf. Semarang: Akfi Media. Nasution, S. (1996). Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.
Nata, A. (2000). Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Nata, A. (2003). Akhlak Tasawuf. Jakarta: Raja Grafindo persada.
Nata, A. (2013). Akhlak Tasawwuf dan Karakter Mulia. Jakarta: Raja Grafindo persada.
Nurdin, M. (1995). Moral dan Kognisi Islam. Jakarta: CV. Rajawali.
Poerwadarminta, W.J.S. (2007). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai pustaka. Rahmat, M. (2010). Pendidikan Insān Kāmil Berbasis Sufisme Syaththariah.
Bandung: ADVISI press.
Rahmat, M. (2012). Filsafat Akhlak (mengkaji ontologi akhlak mulia dengan
epistimologi qurani). Bandung: VALUE press bekerja sama dengan
Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam FPIPS. Bandung: UPI. Rahmat, J. (2009). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Rosdakarya. Ramayulis. (2010). Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia. Ramayulis. (2011). Sejarah Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia. Ridho, S. M. (2003). Manajemen Pondok Pesantren. Jakarta: Diva Pustaka.
Rizal, A. S. (t.t.). Landasan Filsafat Pendidikan Islam (suatu pengantar). Bandung: MKDU-FPIPS UPI.
Rosyadi, K. (2004). Pendidikan Profetik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Salim, P. S. (1991). Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. (1). Jakarta: Modern English Press.
Satori, D. & Komariah, A. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Shadily, J. M. (1995). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
129
Ahmad Sahmir, 2015
METODE PEMBINAAN AKHLAK MULIA DI PESANTREN “AL-ISHLAH” TAJUG INDRAMAYU JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Soeharto, I. (1999). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Sugiono, (2013). Metode Penenlitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Suharto, B. (2011). Dari Pesantren Untuk Umat. Surabaya: Imtiyas.
Suryabrata, S. (1998). Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Syahidin. (2009). Menelusuri Metode Pendidikan dalam Alquran. Bandung:
Alfabeta.
Syihabuddin. (2012). Model-model Pembelajaran Berbasis Nilai Islami (Struktur
Ilmu Pendidikan Islam). Bandung: UPI
Thalib, M. (1996). Pedoman Mendidik Anak Menjadi Shalih. Bandung: Irsyad Baitus Salam.
Tohirin. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan
Konseling. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Uhbiyati, N. (1998). Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Ulwan, A. N. (1981). Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam. (Jilid 1). Semarang: CV. Asy Syifa.
Umary, B. (1995). Materi Akhlak. Solo: Ramadhani.
Kartadinata, S. Dkk. (2012). UPI Rumah Kita, Model Pembinaan Karakter
Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Wahyuanto, & Suyitno T. (1987). Pentingnya Pembinaan Moral Generasi Muda
dalam Pembangunan Bangsa. Jakarta: Bulan Bintang.
Ya'kub, H. (1991). Etika Islam “Pembinaan Akhlaqulkarimah” (suatu pengantar)
(3 ed.). Bandung: Diponegoro.
Zakaria, A. A. H. (1979). “Mu'jam Al-Maqayis Al-Lugah”, Al-Maktabah Al- Syamilah. Dar Al-Fi.
1 Ahmad Sahmir, 2015
METODE PEMBINAAN AKHLAK MULIA DI PESANTREN “AL-ISHLAH” TAJUG INDRAMAYU JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
DATA HASIL WAWANCARA KEPADA KEPALA BAGIAN PENGASUHAN SANTRI DI PESANTREN “AL-ISHLAH” TAJUG
(WBPS1)
NAMA : SUHENDAR
JABATAN : KEPALA BAGIAN PENGASUHAN SANTRI HARI/TGL. : RABU/04-08-2014
WAKTU : JAM 09.00 WIB TEMPAT : DEPAN MASJID
KODE BARIS HASIL WAWANCARA
MAM MAM MMPA MAM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Menurut saya dengan diasramakan mereka itu bisa terhindar dari lingkungan yang tidak baik
Pembentukan lingkungan yang baik dan mendukung kepada pembentukan akhlak mulia. Ya lingkungan pergaulannya. Banyak memberikan materi agama dalam pendidikannya.
Sekarang harus dengan kelunakan. Jadi kalau ada masalah dengan dengan anak tersebut kita panggil saja orang tuanya dan membuat kesepakatan dengan mereka dengan membuat kesepakatan di atas matrai. Jika anak dengan kenakalan yang lebih maka kita akan kembalikan kepada orang tua. Kita tidak memperlakukan anak dengan kejam seperti dulu. Tapi kita bekerjasama dengan orang tuanya. Kalau dulu ditangani langsung supaya tidak menular, tapi sekarang dengan dipanggil orang tuanya supaya tidak melanggar.
Ya itu untuk selalu memberikan peringatan kepada santri secara kontinyu agar timbul kesadaran bagi santri. Untuk petugas yang memberikan itu dan juga untuk khutbah dan lain-lainnya ditentukan orangnya tapi di antara para ustadz di sini. Masalah bahannya juga disesuaikan dengan musim ketika itu, umpamanya puasa ya masalah puasa, ada juga masalah kurban, zakat, shalat, dan lainnya.
Tujuannya agar setiap kegiatan yang berhubungan dengan peribadatan tetap terpantau dengan baik. Kemudian kegiatan yang berhubungan dengan islam dan hari-hari besar islam, biasanya kegiatan yang lain seperti 17 agustus diperingati sedangkan untuk hari besar islam terlupakan. Ini awal terpikirnya diadakan bagian ini. Sedangkan tugas- tugasnya yaitu untuk menertibkan kegiatan peribadatan itu. Seperti mengatur jadwal khutbah, imam, kegiatan anak-anak.
Ya seperti akhlak rasulullah. Intinya ya dapat menjadi anak yang shaleh dan shalehah, begitu. Di antaranya seperti penghormatan kepada guru, orang tua, orang yang lebih tua.
2 Ahmad Sahmir, 2015
METODE PEMBINAAN AKHLAK MULIA DI PESANTREN “AL-ISHLAH” TAJUG INDRAMAYU JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
MAM 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 diterapkan di sini.
Ya kita di sini dengan sistem paksaan dulu kepada anak. Anak memang merasa terpaksa pada awalnya sehingga kelihatan mereka agak malas tetapi lama-kelamaan sudah terbiasa dengan disiplin yang kita terapkan dan akhirnya mereka mudah melakukannya serta terbiasa. Nah, kadang- kadang sebulan sekali juga kita putarkan kaset pideo dan mereka sambil refresing nonton bersama-sama tentang cara pelaksanaan ibadah yang benar. Jadi, kita tidak hanya dengan ceramah saja. Selain itu, di kelas juga sudah ada mata pelajaran fiqih yang membahas tentang kegiatan ibadah itu, maka ini hanya untuk memperkaya saja sifatnya dan supaya anak lebih mantap dalam melakukan kegiatan ibadah.
Kadang anak dengan latar belakang yang berbeda. Mereka selalu membawa pengaruh sesuai dengan latar belakang lingkungan kehidupan mereka. Latar belakang yang keras tentu masih terbawa sampai ke pesantren tapi ya masih bisa ditangani di pesantren ini karena tidak banyak juga yang seperti itu