• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aldrianto E. 1994. Aktivitas Reproduksi Kepiting Bakau. Majalah Akuania

Techner. Halaman 45 – 48. No 12. Tahun II.

Almada D.P. 2001. Studi tentang Waktu Makan dan Jenis Umpan yang Disukai Kepiting Bakau (Scylla serrata). Skripsi [http://repository.ipb.ac.id/diakses tanggal 10 September 2012]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 47 hlm.

Archdale M.V., Kariyazono L., and Anasco C.P. 2006. The Effect of Two Pot Types on Entrance Rate and Entrance Behaviour of the Invasive Japanese Swimming Crab Charybdis japonica. Fisheries Research. 77: 271-274.

Archdale M.V., Anasco C.P., Kawamura Y., and Tomiki S. 2007. Effect of Two Collapsible Pot Design on Escape Rate and Behaviour of the Invasive Swimming Crab Charybdis japonica and Portunus pelagicus. Fisheries

Research. 85: 202-209.

Arriola F.J. 1940. A Preliminary Study of the Life History of Scylla serrata (Forskal). Philippine Journal of Science. 73: 437 - 456.

Asmara H. 2004. Analisis Beberapa Aspek Reproduksi Kepiting Bakau (Scylla

serrata) di Perairan Segara Anakan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Skripsi [http://repository.ipb.ac.id/diakses tanggal 20 September 2012]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 47 hlm.

Brandt A.V. 1984. Fish Catching Methods of the World. Edisi ketiga. England: Fishing News Books Ltd.

.

Caesario R. 2011. Perbedaan Bobot dan Posisi Umpan terhadap Hasil Tangkapan Rajungan pada Bubu Lipat di Desa Mayangan, Kabupaten Subang. Skripsi [http://repository.ipb.ac.id/diakses tanggal 15 Januari 2012]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 174 hlm.

Chairunnisa, R. 2004. Kelimpahan Kepiting Bakau (Scylla sp.) di Kawasan Hutan Mangrove KPH Batu Ampar, Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat. Skripsi [http://repository.ipb.ac.id/diakses tanggal 25 September 2012]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 69 hlm.

Cholik F and Hanafi A. 2001. A Review of the Status of the Mud Crab (Scylla sp.) Fishery and Culture in Indonesia. Di dalam: C.A. Angella, editor.

Report of the Seminar on the Mud Crab Culture and Trade. 1991 November

5 – 8. Swat Thani, Thailand. India: Bay of Bengal Programme (BOBP). hlm 13.

Effendie M.I. 2002. Biologi Perikanan. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.

Estamphador E.P. 1949. Studies of Scylla (Crustacea: Portunidae) I. Revision of Genus. Philippine Journal Science. 78 (3): 301 – 353.

Guillory V and Prejean P. 1997. Blue Crap Callinectes sapidus Trap Selectivity Studies: Mesh Size. Marine Fisheries Review. 59 (1): 29-31.

Hartnoll R.G. 1969. Mating in Brachyura. Crustaceana. 16 (2): 161-181.

Hartnoll R.G. 1982. The Biology of Crustacea: Embryology, Morphology and Genetics. New York. Academic Press. 2: 111 – 196.

High W.L. 1976. Escape of Dungeness Crabs from Pots. Marine Fisheries

Review. 38 (4): 19-23.

Hill B.J. 1975. Abundance, Breeding and Growth of the Crab Scylla serrata in Two South African Estuaries. Marine Biology. 32: 119 – 126.

Kanna I. 2002. Budidaya Kepiting Bakau Pembenihan dan Pembesaran. Yogyakarta: Kanisius.

Kasry A. 1985. Pengaruh Antibiotik dan Makanan pada Tingkat Salinitas yang Berbeda terhadap Kelulus – Hidupan dan Perkembangan Larva Kepiting

Scylla serrata (Forskal). Disertasi [http://repository.ipb.ac.id/diakses tanggal

17 Februari 2012]. Bogor: Fakultas Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 138 hlm.

Kasry A. 1991. Budidaya Kepiting dan Biologi Ringkas. Jakarta: Bhratara Niaga Media.

Kasry A. 1996. Budidaya Kepiting dan Biologi Ringkas. Jakarta: Bhratara Niaga Media.

Keenan C.P., Davie P.J.F and Mann D.L. 1998. A Revision of the Genus Scylla de Haan, 1983 (Crustacea: Decapoda: Branchyura: Portunidae). The Raffles

Bulletin of Zoology. 46 (1): 217 – 245.

Keenan C.P. 1999. The Fourth Species of Scylla. Di dalam: Keenan C.P and A. Blackshaw, editor. Mud Crab Aquaculture and Biology. 1997 April 21 – 24. Darwin, Australia. Brisbane, Australia: PK Editorial Services. hlm 48.

Komarudin D. 2012. Rancang Bangun Bubu Lipat Untuk Menangkap Kepiting Bakau (Scylla serrata). Tesis [tidak dipublikasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 70 hlm.

Kim D. and Ko K. 1987. Fishing Mechanism of Pots and Their Modification 2. Behaviour of Crab Charybdis japonica to Net Pots. Bulletin of the Korean

Fisheries Society. 20 (4): 348-354.

Kim D. and Ko K. 1990. Fishing Mechanism of Pots and Their Modification 4. An Experiment for Modifying the Pot for Crab Charybdis japonica. Bulletin

of the Korean Fisheries Society. 23 (4): 310-314.

Kordi K.M.G.H. 1997. Budidaya Kepiting dan Ikan Bandeng di Tambak Sistem

Polikultur. Semarang: Dahara Prize.

Lastari L. 2007. Perbandingan Hasil Tangkapan Bubu Lipat, Bubu Bercelah (Escape Gap) dan Tanpa Celah (Non Escape Gap) di Perairan Kronjo. Skripsi [tidak dipublikasi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 67 hlm.

Martasuganda S. 2003. Bubu (Traps). Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Matjik A.A dan Sumertajaya M. 2000. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi

SAS dan Minitab. Jilid I. Edisi Kedua. Bogor: Jurusan Statistika, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. hal 63.

Miller R.J. 1990. Effectiveness of Crab and Lobster Traps. Canadian Journal of

Fisheries and Aquatic Sciences. 47 (6): 1228-1251.

Moosa M.K., Aswandy I dan Kasry A. 1985. Kepiting Bakau Scylla serrata (Forskal) Through the Zoea and Megalopa Stages to the Crabs Stages. Q.

Motoh H. 1977. Biological Synopsis of Alimango, Genus Scylla. SEAFDEC

Aquaculture Departmen. 185 p

.

Nontji A. 1993. Laut Nusantara. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Phelan M., Errity C and Seidel K. 2005. Life of the Mud Crab. Fishnote. No. 11. November 2005.

Phelan M and Grubert M. 2007. The Life Cycle of the Mud Crab. Fishnote. No. 11. March 2007.

Puspito G. 2009. Perangkap Non Ikan. Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Rosmaniar. 2008. Kepadatan dan Distribusi Kepiting Bakau (Scylla spp.) serta Hubungannya dengan Faktor Fisik Kimia di Perairan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang. Tesis [http://repository.ipb.ac.id/diakses tanggal 2 Februari 2012]. Medan: Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara. 63 hlm.

Rusdi. 2010. Pengaruh Bentuk Celah Pelolosan (Escape Gap) pada Bubu Lipat terhadap Hasil Tangkapan Kepiting Bakau (Scylla sp.) di Desa Mayangan, Kabupaten Subang. Skripsi [tidak dipublikasi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 192 hlm.

Sadhori. 1985. Teknologi Penangkapan Ikan. Jakarta: CV Yasaguna

Sainsbury J.C. 1996. Commercial Fishing Methods. Fishing News (Book). London, Tombridge: The White Friars Press Ltd.

Salthaug A. 2002. Do Triggers in Crab Traps Affect the Probability of Entry?.

Fisheries Research. 58: 403-405.

Santoso S. 1999. SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Serosero R.H. 2005. Studi Distribusi dan Habitat Tiga Jenis Kepiting Bakau (S.

serrata, S. paramamosain dan S. olivacea) di Perairan Pantai Desa

Mayangan, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Tesis [tidak dipublikasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 134 hlm.

Serosero R.H. 2008. Tingkat Kematangan Gonad Kepiting Bakau (S. serrata, S.

paramamosain dan S. olivacea) di Perairan Pantai Desa Mayangan,

Kabupaten Subang, Jawa Barat. Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan. 1: 40 – 43.

Siahainenia L. 2008. Bioekologi Kepiting Bakau (Scylla spp.) di Ekosistem Mangrove Kabupaten Subang, Jawa Barat. Disertasi [tidak dipublikasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 246 hlm.

Slack R.J and Smith. 2001. Fishing with Traps and Pots. FAO Training Series. Italy: FAO.

Subani W dan Barus H. R. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di

Indonesia. Edisi Khusus. Jurnal Penelitian Perikanan Laut. Jakarta: Balai

Penelitian Perikanan Laut (BPPL). Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.

Sudirman H dan Mallawa A. 2004. Teknologi Penangkapan Ikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sulistiono S, Watanabe S dan Tsuchida S. 1994. Biology and Fisheries of Crab in Segara Anakan Lagoon, Cilacap, Central Java. NODAI Center for International Program, Tokyo University of Agriculture. 143 hal.

Syafitriyanto I. 2009. Status Perikanan Kepiting Bakau (Scylla serrata) [internet]. http://wacanasainsperikanan.blogspot.com/2009/01/status-perikanan

kepiting-bakau.html. [diunduh 21 Maret 2010].

Tiku M. 2004. Pengaruh Jenis Umpan dan Waktu Pengoperasian Bubu Lipat terhadap Hasil Tangkapan Kepiting Bakau (Scylla serrata) di Kecamatan Kubu, Kabupaten Pontianak. Tesis [http://repository.ipb.ac.id/diakses tanggal 15 Januari 2012]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 73 hlm.

Tuhuteru A. 2004. Studi Pertumbuhan dan Beberapa Aspek Reproduksi Kepiting Bakau Scylla serrata dan S. tranquebarica di Perairan Ujung Pangkah, Gresik, Jawa Timur. Skripsi [http://repository.ipb.ac.id/diakses tanggal 15 Januari 2012]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 84 hlm.

Tupan I.C., Uneputty P.A dan Mamesah J.A.B. 2005. Hubungan Kepadatan Kepiting Bakau (Scylla spp.) dengan Karakteristik Habitat pada Hutan Mangrove Perairan Pantai Desa Passo, Ambon. Ichthyos. 4 (2): 81 – 86.

Wibyosatoto B. 1994. Studi tentang Pengaruh Perbedaan Konstruksi Mulut Bubu (Funnel) pada Bubu Lipat terhadap Hasil Tangkapan di Perairan Bengkulu. Skripsi [tidak dipublikasi]. Bogor: Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor. 67 hlm.

Wicaksono Y. 2006. Aplikasi Excel dalam Menganalisis Data. Seri Solusi Bisnis Berbasis Teknologi Informasi. Jakarta: PT Alex Media Komputindo.

Yulianto T. 2011. Respons Kepiting Bakau (Scylla serrata Forskal 1775) terhadap Tingkat Kebusukan Umpan Keong Emas (Pomacea canaliculata Lamarck 1822). Tesis [http://repository.ipb.ac.id/diakses tanggal 10 September 2012]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 93 hlm.

Lampiran 1 Data ukuran kepiting bakau percobaan

Kode Panjang (cm) Lebar (cm) Tebal (cm) Berat (gram) Jenis kelamin

1 6,93 9,80 3,80 160,37 B 2 6,60 9,60 3,76 140,10 B 3 6,50 9,55 3,80 157,41 J 4 7,15 10,03 4,00 169,87 B 5 7,15 9,76 3,94 172,03 B 6 7,00 9,70 3,80 153,08 B 7 7,07 10,1 3,98 164,57 J 8 6,94 9,74 3,74 164,83 B 9 7,02 9,72 3,79 145,34 J 10 6,22 8,80 3,44 148,14 J 11 6,20 8,56 3,50 116,38 B 12 6,05 8,53 3,15 101,02 B 13 6,05 8,53 3,22 103,70 B 14 6,38 8,83 3,50 129,60 B 15 6,34 8,90 3,36 137,99 J 16 6,20 8,60 3,57 145,42 J 17 5,63 7,82 3,12 87,11 B 18 5,46 7,81 3,05 82,26 B 19 5,50 7,61 3,07 77,34 B 20 5,29 7,25 3,05 76,94 B 21 5,20 7,26 2,73 74,23 B 22 5,42 7,42 2,97 82,67 J 23 4,97 6,77 2,69 58,42 J 24 5,14 6,65 2,88 62,26 B 25 5,21 6,95 2,89 70,09 B 26 5,06 6,86 2,80 67,08 B 27 5,22 6,81 2,86 71,89 B 28 4,49 6,28 2,46 50,71 J 29 4,83 6,48 2,65 59,34 J 30 4,48 5,77 2,46 40,90 B 31 6,70 9,45 4,00 137,78 B 32 6,22 9,05 3,55 138,83 J 33 6,14 9,00 3,50 130,08 B 34 6,74 9,15 3,54 140,42 B 35 6,30 9,10 3,58 128,30 J 36 6,08 8,33 3,28 107,01 B 37 5,22 7,20 2,94 75,72 B 38 4,95 7,03 2,84 64,59 J 39 5,36 7,04 2,97 80,17 B 40 4,64 6,42 2,68 53,38 J

Lampiran 2 Output perhitungan uji Kolmogorov – Smirnov 2 sampel Two-sample Kolmogorov-Smirnov test

Frequencies Jenis_Bubu N Jumlah_HT Bubu M 20 Bubu N 20 Total 40 Test Statisticsa Jumlah_HT

Most Extreme Differences Absolute .900

Positive .000

Negative -.900

Kolmogorov-Smirnov Z 2.846

Asymp. Sig. (2-tailed)

.000 a. Grouping Variable: Jenis_Bubu

Lampiran 3 Alat dan bahan penelitian

a) Video kamera b) Timbangan

c) Refraktometer

d) Jangka sorong

Lampiran 3 Lanjutan

f) Kepiting bakau g) Udang sebagai umpan

h) Air laut i) Akuarium

Lampiran 4 Proses pengukuran tubuh kepiting bakau

a) Lebar karapas b) Panjang karapas

Lampiran 5 Penampakan trigger pada bubu lipat modifikasi

a) Tampak dalam b) Tampak luar

Dokumen terkait