Kadar Natrium
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2004. PRINSIP DASAR ILMU GIZI. Cetakan Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 230, 268.
Anonim. 2015. Asing Kuasai Bisnis Air Minum Dalam Kemasan di Indonesia.
[online]. https://finance.detik.com/industri/d-2801934/asing-kuasai-bisnis-air-minum-dalam-kemasan-di-indonesia. [diakses: 13 Juni 2019].
Arifin, Z. 2008. BEBERAPA UNSUR MINERAL ESENSIAL MIKRO DALAM SISTEM BIOLOGI DAN METODE ANALISISNYA. Jurnal Litbang Pertanian,. 27(3): 99-100. AMBON. MAJALAH BIAM. 11(2): 76-82.
Ermer, J., dan McB.Miller, J.H. 2005. Method Validation in Pharmaceutical Analysis. Weinheim: Wiley-Vch Verlagg GmbH & Co. Page 171.
Faridayanti, W. 2017. ANALISIS KADAR LOGAM BESI (Fe) PADA AIR
MINUM DALAM KEMASAN MENGGUNAKAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM. TUGAS AKHIR.
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KIMIA. DEPARTEMEN KIMIA.
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. MEDAN.
Gandjar, I.G. dan Rohman, A. 2017. Kimia Farmasi Analisis. Cetakan Keenambelas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman 298, 305-312.
Harmita. 2004. PETUNJUK PELAKSANAAN VALIDASI METODE DAN CARA PERHITUNGANNYA. Review Artikel. Majalah Ilmu Kefarmasian. 1(3) : 117-131.
Harris, D.C. 2010. QUANTITATIVE CHEMICAL ANALYSIS. Eighth Edition.
New York: W.H Freeman and Company. Page 481.
Kacaribu, K. 2008. KANDUNGAN KADAR SENG (Zn) DAN BESI (Fe) DALAM AIR MINUM DARI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AIR PEGUNUNGAN SIBOLANGIT DI KOTA MEDAN. TESIS. SEKOLAH PASCASARJANA. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. MEDAN.
Khaira, K. 2014. ANALISA KADAR TEMBAGA (Cu) DAN SENG (Zn) DALAM AIR MINUM ISI ULANG KEMASAN GALON DI KECAMATAN LIMA KAUM KABUPATEN TANAH DATAR. Jurnal Sainstek. 6(2): 116-117.
Mairizki, F. 2017. ANALISIS KUALITAS AIR MINUM ISI ULANG DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS ISLAM RIAU. Jurnal Katalisator.
2(1): 14.
Mahmud, M.H. 2007. Terapi Air Keampuhan Air dalam Mengatasi Aneka Penyakit Berdasarkan Wahyu & Sains. Cetakan Pertama. Jakarta: Qultum Media. Halaman 19-20.
Masfria., Maulidar, N.P., dan Haro, G. 2018. PENETAPAN KADAR KALIUM, KALSIUM, NATRIUM DAN MAGNESIUM DALAM BUNGA NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lam.) JANTAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM. Majalah Farmasi. 15(2):
Nasution, S. 2011. PENETAPAN KADAR SENG (Zn) PADA AIR RESERVOIR PDAM TIRTANADI INSTALASI PENGOLAHAN AIR DELI TUA SECARA SPEKTROFOTOMETRI. TUGAS AKHIR. PROGRAM DIPLOMA III ANALIS FARMASI DAN MAKANAN. FAKULTAS FARMASI. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. MEDAN.
Nonci, F.Y., Tahir, K.A., dan Elmagboul, A.H. 2018. ANALISIS KANDUNGAN MINERAL NATRIUM, KALIUM dan KALSIUM DALAM AIR ZAMZAM KEMASAN yang BEREDAR di KOTA MAKASSAR. JF FIK UINAM. 6(1): 33.
Nuraini., Iqbal., dan Sabhan. 2015. ANALISIS LOGAM BERAT DALAM AIR
MINUM ISI ULANG (AMIU) DENGAN MENGGUNAKAN
SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA). Gravitasi. 14(1): 37-43.
Pakpahan, H.M.C. 2018. PENETAPAN KADAR NITRAT DAN NITRIT DALAM AIR MINUM KEMASAN MINERAL DAN DEMINERAL SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK. SKRIPSI.
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI. FAKULTAS FARMASI.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. MEDAN.
Palar, H. 1994. PENCEMARAN & TOKSIKOLOGI LOGAM BERAT. Cetakan Pertama. Jakarta: PT RINEKA CIPTA. Halaman 30-33.
Pasaribu, J.H. 2013. ANALISIS MINERAL KALSIUM, KALIUM, DAN MAGNESIUM PADA BEBERAPA JENIS AIR MINUM ISI ULANG DI KOTA MEDAN. SKRIPSI. PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI. FAKULTAS FARMASI. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. MEDAN.
Permenkes RI. 2010. PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. PERATURAN
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
492/MENKES/PER/IV/2010.
Pratama, W.P. 2019. Fakta Dibalik Ekspo-Impor Air Minum Di Indonesia.
[online]. https://infografik.bisnis.com/read/20190301/547/895168/fakta-dibalik-ekspor-impor-air-minum-di-indonesia. [diakses: 13 Juni 2019].
Prihatiningsih, W.K. 2009. PENETAPAN KADAR TEMBAGA (Cu) PADA SAMPEL AIR DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI DI LABORATORIUM PDAM TIRTANADI MEDAN. TUGAS AKHIR.
PROGRAM DIPLOMA III ANALIS FARMASI. FAKULTAS FARMASI. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. MEDAN.
Rahman, A., dan Hartono, B. 2004. PENYARINGAN AIR TANAH DENGAN ZEOLIT ALAMI UNTUK MENURUNKAN KADAR BESI DAN MANGAN. MAKARA KESEHATAN,. 8(1): 2.
Sampulawa, I., dan Tumanan, D. 2016. ANALISIS KUALITAS AIR MINUM ISI ULANG YANG DIJUAL DI KECAMATAN TELUK AMBON. ARIKA.
10(1): 42-50.
Silalahi, J. 2014. Dampak Negatif Air Minum Reverse Osmosis (RO) terhadap Kesehatan. J Indon Med Assoc,. 64(5): 215-216.
Slamet, J.S. 2009. KESEHATAN LINGKUNGAN. Cetakan Kedelapan.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Halaman 108.
SNI. 2015. Air Mineral. SNI 3553:2015. Badan Standardisasi Nasional. Halaman 1-2.
SNI. 2015. Cara uji air minum dalam kemasan. SNI 3554:2015. Badan
Sudjana. 2002. METODA STATISTIKA. Edisi Keenam. Bandung: Penerbit Tarsito Bandung. Halaman 95.
Sugiyono. 2017. METODE PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF DAN R&D. Cetakan Keduapuluh. Bandung: Penerbit Alfabeta Bandung.
Halaman 82.
Supriyantini, E., dan Endrawati, H. 2015. Kandungan Logam Berat Besi (Fe) Pada Air, Sedimen, dan Kerang Hijau Di Perairan Tanjung Emas Semarang. Jurnal Kelautan Tropis. 18(1): 39.
WHO. 1997. Guidlines for drinking-water quality. Volume 3. Geneva: World Health Organization. Page : 67-68.
WHO. 2003. Sodium in Drinking-water. Geneva: World Health Organization.
Page: 1-2.
WHO. 2003. Zinc in Drinking-water. Geneva: World Health Organization. Page:
1-3.
WHO. 2003. Copper in Drinking-water. Geneva: World Health Organization.
Page: 1-3.
Lampiran 1. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 2. Gambar Sampel AMDK
Gambar 1. A.Amoz., B.Ron88., C.2Tang., D.HDO
A B
C D
Lampiran 2. (lanjutan)
Gambar 2. E.Purelife., F.Aminsam., G.Evian E
G
F
Lampiran 3. Alat-alat Yang Digunakan dalam Penelitian
Gambar 3. Spektrofotometer Serapan Atom Shimadzu AA-7000
Gambar 4. Autosampler (Shimadzu ASC-7000)
Lampiran 3. (lanjutan)
Gambar 5. Lampu Katoda
Gambar 6. pH Meter (Mettler Toledo)
Lampiran 4. Bagan Alir Pengukuran pH AMDK
Elektroda pada pH meter
Dibaca nilai pH di layar dan dicatat
Nilai pH (6,0-8,5)
Dikalibrasi dengan larutan buffer pH 4,00; pH 7,00 dan pH 9,00
Dicuci dengan aquadest Dikeringkan
Dicelupkan elektroda ke dalam sampel AMDK
Lampiran 5. Bagan Alir Pembuatan Larutan Sampel dan Analisa Kuantitatif
Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 mL Ditambahkan 5 mL HNO3 (p)
Dipanaskan hingga volume berkurang 5-10 mL Didinginkan
Dimasukkan dalam labu tentukur 100 mL
Ditepatkan dengan aquabides asam hingga garis tanda
Disaring dengan kertas saring Whatman no.42, dan ± 10 mL larutan pertama dibuang untuk menjenuhkan kertas saring.
Sampel 100 mL
Sampel + HNO3
100 mL larutan
Larutan Sampel
Lampiran 6. Bagan Alir Penyiapan Larutan Penetapan Kadar 1. Penetapan Kadar Besi pada AMDK
Dimasukkan ke dalam tabung vial Diletakkan ke dalam alat autosampler
Diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 248,3 nm
2. Penetapan Kadar Kadmium pada AMDK
Dimasukkan ke dalam tabung vial Diletakkan ke dalam alat autosampler
Diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 228,8 nm
Larutan Sampel
Hasil berupa konsentrasi dan absorbansi besi
Larutan Sampel
Hasil berupa konsentrasi dan
absorbansi kadmium
Lampiran 6. (lanjutan)
3. Penetapan Kadar Natrium pada AMDK
Dipipet 2 mL dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL
Ditambahkan 2 mL larutan CsCl
Dicukupkan dengan aquabides asam hingga garis tanda
Dimasukkan ke dalam tabung vial Diletakkan ke dalam alat autosampler Diukur absorbansinya dengan menggunakan spktrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 589,0 nm
4. Penetapan Kadar Seng pada AMDK
Dimasukkan ke dalam tabung vial Diletakkan ke dalam alat autosampler
Diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 213,9 nm
Lampiran 6. (lanjutan)
5. Penetapan Kadar Tembaga pada AMDK
Dimasukkan ke dalam tabung vial Diletakkan ke dalam alat autosampler
Diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 324,8 nm
Larutan Sampel
Hasil berupa konsentrasi dan absorbansi tembaga
Lampiran 7. Data Pengukuran pH AMDK
Keterangan : AM: air amoz, R8: air ron88, 2T: air 2Tang, HO: air HDO, PL: air purelife, AS: air aminsam, EV: air evian.
Lampiran 8. Data Kalibrasi Besi dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).
No Konsentrasi (µg/mL)
Lampiran 8. (Lanjutan)
∑
∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
√[ ][ ]
√
0,9997 r =
r =
r =
r =
r =
Lampiran 9. Data Kalibrasi Kadmium dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).
No Konsentrasi (ng/mL) Absorbansi
1 0,0000 0,00000
Maka, persamaan garis regresinya adalah: Y = 0,000142X + 0,000002
Lampiran 9. (Lanjutan)
∑
∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
√[ ][ ]
√
0,9993 r =
r =
r =
r =
r =
Lampiran 10. Data Kalibrasi Natrium dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).
No Konsentrasi (µg/mL) Absorbansi
1 0,0000 0,0000
Maka, persamaan garis regresinya adalah: Y = 0, 30002X – 0, 00577
Lampiran 10. (Lanjutan)
∑
∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
√[ ][ ]
√
0,9995 r =
r =
r =
r =
r =
Lampiran 11. Data Kalibrasi Seng dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).
No Konsentrasi (µg/mL) Absorbansi
1 0,0000 0,0000
Lampiran 11. (Lanjutan)
∑
∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
√[ ][ ]
√
0,9994 r =
r =
r =
r =
r =
Lampiran 12. Data Kalibrasi Tembaga dengan Spektrofotometer Serapan Atom, Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).
No Konsentrasi (µg/mL) Absorbansi
1 0,0000 -0,0004
Maka, persamaan garis regresinya adalah: Y = 0,0623 X + 0,0019
Lampiran 12. (Lanjutan)
∑
∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
√[ ][ ]
√
0,9990 r =
r =
r =
r =
r =
Lampiran 13. Hasil Analisis Kadar Logam dalam AMDK 1. Hasil Analisis Kadar Besi
Sampel
Sampel AMDK No
Volume Sampel (mL)
Absorbansi (Y)
Konsentrasi (µg/mL)
Kadar dalam Sampel
(mg/L)
EV
1 100 0,0030 0,1191 0,1191
2 100 0,0029 0,1155 0,1155
3 100 0,0030 0,1191 0,1191
4 100 0,0033 0,1299 0,1299
5 100 0,0034 0,1335 0,1335
6 100 0,0029 0,1155 0,1155
Keterangan : AM: air amoz, R8: air ron88, 2T: air 2Tang, HO: air HDO, PL: air purelife, AS: air aminsam, EV: air evian.
Lampiran 13. (Lanjutan) 2. Hasil Analisis Kadar Natrium
Sampel
Sampel AMDK No
Volume Sampel (mL)
Absorbansi (Y)
Konsentrasi (µg/mL)
Kadar dalam Sampel
(mg/L)
EV
1 100 0,4941 1,6661 41,65
2 100 0,4940 1,6657 41,64
3 100 0,4939 1,6654 41,64
4 100 0,4937 1,6647 41,62
5 100 0,4938 1,6651 41,63
6 100 0,4942 1,6664 41,66
Keterangan : AM: air amoz, R8: air ron88, 2T: air 2Tang, HO: air HDO, PL: air purelife, AS: air aminsam, EV: air evian.
Lampiran 14. Contoh Perhitungan Kadar Besi, Natrium, Seng dan Tembaga pada AMDK
1. Contoh Perhitungan Kadar Besi Volume larutan sampel = 100 mL Absorbansi (Y) = 0,0074
Persamaan garis regresi: Y = 0,0278X – 0,00031 X =
= 0,2776 µg/mL Konsentrasi Besi = 0,2776 µg/mL
Kadar (µg/mL) =
2. Contoh Perhitungan Kadar Natrium Volume larutan sampel = 100 mL Absorbansi (Y) = 0,3381
Persamaan garis regresi: Y = 0,30002X - 0,00577 X =
= 1,1461 µg/mL Konsentrasi Natrium = 1,1461 µg/mL
Kadar (µg/mL) =
Lampiran 15. Data Hasil Perhitungan Statistik Kadar Besi dan Natrium A. Hasil Perhitungan Statistik Kadar Besi
1. AMDK AM
Lampiran 15. (Lanjutan)
Lampiran 15. (Lanjutan)
B. Hasil Perhitungan Statistik Kadar Natrium 1. AMDK AM
No Kadar (mg/L) (Xi- X) (Xi-X)2 T Hitung
1 28,654 0,01111 0,000123439 0,98176139
2 28,687 0,04444 0,001975026 3,92704555
3 28,637 -0,00556 0,000030859 0,49088070
4 28,604 -0,03889 0,001512130 3,43616490
5 28,646 0,00277 0,000007714 0,24544035
6 28,629 -0,01389 0,000192874 1,22720170
Σ 171,85 0,003842044
1 33,82 -0,708280 0,501664442 -4,9573007
2 34,63 0,099993 0,009998572 0,69985421
3 34,62 0,091660 0,008401578 0,64153303
4 34,73 0,199986 0,039994286 1,39970842
5 34,72 0,191653 0,036730864 1,34138724
6 34,65 0,124991 0,015622768 0,87481777
Σ 207,17 0,612412509
X 34,52
SD 0,349975002
Kadar : 34,52 ± 0,576093 mg/L
Lampiran 15. (Lanjutan) 3. AMDK 2T
No Kadar (mg/L) (Xi- X) (Xi-X)2 T Hitung
1 35,62 0,002778 0,000007714 0,25993762
2 35,60 -0,01389 0,000192874 -1,29968810
3 35,65 0,036109 0,001303826 3,37918909
4 35,61 -0,00556 0,000030859 -0,51987520
5 35,58 -0,03889 0,00151213 -3,63912670
6 35,64 0,019443 0,000378032 1,81956336
Σ 213,70 0,003425437
1 21,23 -0,047220 0,002229620 -3,17881980
2 21,24 -0,038890 0,001512130 -2,61785160
3 21,29 0,011110 0,000123439 0,74795759
4 21,32 0,044441 0,001975026 2,99183037
5 21,30 0,027776 0,000771495 1,86989398
6 21,28 0,002778 0,000007714 0,18698940
Σ 127,65 0,006619425
1 34,04 -0,011110 0,000123439 -1,51185790
2 34,06 0,013888 0,000192874 1,88982237
3 34,05 0,005555 0,000030859 0,75592895
4 34,02 -0,027780 0,000771495 -3,77964470
5 34,05 -0,002780 0,000007714 -0,37796450
6 34,07 0,022221 0,000493757 3,02371578
Σ 204,28 0,001620139
X 34,04
SD 0,018000772
Kadar : 34,05 ± 0,029631 mg/L
Lampiran 15. (Lanjutan) 6. AMDK AS
No Kadar (mg/L) (Xi- X) (Xi-X)2 T Hitung
1 30,38 -0,004170 0,000017358 -0,50421950
2 30,40 0,012499 0,000156228 1,51265845
3 30,41 0,029165 0,000850573 3,52953639
4 30,39 0,004166 0,000017358 0,50421948
5 30,37 -0,012500 0,000156228 -1,51265850
6 30,35 -0,029160 0,000850573 -3,52953640
Σ 182,29 0,002048318
X 30,38
SD 0,020240151
Kadar : 30,38 ± 0,033317 mg/L
7. AMDK EV
No Kadar (mg/L) (Xi- X) (Xi-X)2 T Hitung
1 41,65 0,012499 0,000156228 1,96396101
2 41,64 0,004166 0,000017358 0,65465367
3 41,64 -0,004170 0,000017358 -0,65465370
4 41,62 -0,020830 0,000433966 -3,27326840
5 41,63 -0,012500 0,000156228 -1,96396100
6 41,66 0,020832 0,000433966 3,27326835
Σ 249,84 0,001215104
X 41,64
SD 0,015589126
Kadar : 41,64 ± 0,025661 mg/L
Lampiran 16. Contoh Perhitungan Statistik Kadar Besi dan Natrium
1. Perhitungan Statistik Kadar Besi Air Minum Dalam Kemasan AM
Sampel Xi
Kadar besi dari Air Minum Dalam Kemasan AM adalah : µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √
= 0,2734 ± (4,0321 x 0,008025 / √ = (0,2734 ± 0,0132) mg/L
Lampiran 16. (Lanjutan)
2. Perhitungan Statistik Kadar Natrium Air Minum Dalam Kemasan AM
Sampel Xi
Kadar natrium dari Air Minum Dalam Kemasan AM adalah : µ = X ± (t (α / 2, dk) x SD / √
= 28,64 ± (4,0321 x 0,0277 / √ = (28,64 ± 0,0453) mg/L
Lampiran 17. Hasil Uji Perolehan Kembali Besi dan Natrium Setelah Penambahan Masing-Masing Larutan Standar pada Sampel AMDK 1. Hasil Analisis Besi Setelah Penambahan Larutan Standar Besi
Sampel
2. Hasil Analisis Natrium Setelah Penambahan Larutan Standar Natrium
Sampel
Lampiran 18. Contoh Perhitungan Uji Perolehan Kembali Besi dan Natrium pada AMDK
1. Contoh Perhitungan Uji Perolehan Kembali Besi Persamaan regresi: Y = 0,0278 X – 0,00031 Absorbansi (Y) = 0,0061
X =
= 0,2306 mg/L
Konsentrasi besi setelah ditambah larutan baku = 0,2306 mg/L Kadar besi dalam sampel setelah ditambah larutan baku (CF) CF =
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF) = 0,2427 mg/L
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah larutan baku (CA) = 0,1389 mg/L Volume sampel uji perolehan kembali = 95 mL
Kadar larutan baku yang ditambahkan (C*A) C*A=
Lampiran 18. (Lanjutan)
2. Contoh Perhitungan Uji Perolehan Kembali Natrium Persamaan regresi: Y = 0,30002X – 0,00577
Absorbansi (Y) = 0,4972 X =
= 1,6764 mg/L
Konsentrasi natrium setelah ditambah larutan baku = 1,6764 mg/L Kadar natrium dalam sampel setelah ditambah larutan baku (CF) CF =
Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF) = 44,11 mg/L
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah larutan baku (CA) = 21,28 mg/L Berat sampel uji perolehan kembali = 95 mL
Kadar larutan baku yang ditambahkan (C*A) C*A=
Lampiran 19. Perhitungan Simpangan Baku (SD) dan Simpangan Baku Relatif (RSD) Besi dan Natrium pada AMDK
1. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Besi
No. % Perolehan Kembali (Xi) (Xi-X) (Xi-X )2
Lampiran 19. (Lanjutan)
2. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kadar Natrium
No. % Perolehan Kembali (Xi) (Xi-X) (Xi-X )2
Lampiran 20. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Besi, Kadmium, Natrium, Seng dan Tembaga
1. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Besi Y = 0,0278X – 0,00031
Lampiran 20. (Lanjutan)
2. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Natrium Y = 0,30002X – 0,00577
Lampiran 21. Tabel Distribusi t
Lampiran 22. Tabel Parameter Kualitas Air Minum
(Sumber: Depkes RI, 2010)
Lampiran 23. Tabel Syarat Mutu Air Mineral
(Sumber: SNI, 2015)