• Tidak ada hasil yang ditemukan

Achie. 2006. Kegagalan Hutan Berbasis Maskulin.[Internet]. [Waktu dan tempat pertemuan tidak diketahui]. Jakarta (ID): BRIK. [diunduh 2014 octl 10]. Tersedia pada: http://www.jurnal hijaiyah.com/2014/01/menggagas-hutan-perempuan.html.

Achmad B, Simon H, Diniyati D, Widyaningsih TS. 2012. Persepsi petani terhadap

pengelolaan dan fungsi hutan rakyat di Kabupaten Ciamis. Jurnal Bumi Lestari.

12 (1): 123 – 136.

Achmad B, Soleh M, Undang S, Dani SR. 2004. Kajian Tata Niaga Kayu Rakyat di Kabupaten Kuningan. Makalah Seminar Ekspose Terpadu Hasil-Hasil Penelitian. Yogyakarta (ID): Badan Litbang Kehutanan.

Aji GB, J. Suryanto, R. Yulianti, A. Wirati, Abdurrahman AY, Miranda TI. 2011. Strategi Pengurangan Kemiskinan di Desa-Desa Sekitar Hutan: Pengembangan Model PHBM dan HKm. Laporan Penelitian. Pusat Penelitian Kependudukan. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Ancok. 1995. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian. Di dalam: Singarimbun & Effendi S, editor. Metode Penelitian Survei. Jakarta (ID): LP3S. Arikunto S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VII.

Bandung (ID): Rineka Cipta.

Arupa. 2011. Hutan Rakyat Wonosobo [Internet]. tersedia pada http://arupa. or.id/ mitra/aphr-wonosobo/: [diunduh pada tanggal 26 Maret 2014].

Assyh N.2014. Efektifitas Implementasi Kebijakan Sertifikasi Legalitas Kayu di Hutan Rakyat (Kasus di Kabupaten Wonosobo Propinsi Jawa Tengah [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Attar M. 2000. Hutan Rakyat: Kontribusi Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani dan Perannya Dalam Perekonomian Desa (Kasus di Desa Sumberejo Kab. Wonogiri, Jawa Tengah. Di dalam: Suharjito D, editor.

Hutan Rakyat di Jawa. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.

Awang SA, Widayati WT, Nugroho Y, Kustomo dan Spardjono. 2001. Gurat Hutan Rakyat di Kapur Selatan. Yogyakarta: Pustaka CV Debut Press.

Azwar. 2003. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta (ID): Liberty. Bappenas.2001. Analisis Gender Dalam Pembangunan Pertanian. Aplikasi Gender

Analysis Pathway. Jakarta (ID) : Bappenas.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2012. Kabupaten Kuningan dalam Angka 2012. Kuningan (ID): BPS Kabupaten Kuningan.

Blackburn, J. and J. Holland. 1997. Who Changes ? Institutionalizing Participation in Development.

Cahyono A.S., N.P. Nugroho, N.A. Jariyah. 2005. Tinjauan faktor kelayakan, keuntungan dan kesinambungan pada pengembangan hutan rakyat. Jurnal Puslit Sosek dan Kebijakan Kehutanan Info Sosial Ekonomi. 5 (2): 99 – 107.

Darusman D, Hardjanto. 2006. Tinjauan Ekonomi Hutan Rakyat. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Hasil Hutan. Jakarta: Departemen Kehutanan.

[Dishut] Dinas Kehutanan. 2012. Profil Kehutanan. Jawa Barat (ID): Dishut Jabar. [Dephut] Departemen Kehutanan.1999. Undang-undang Republik Indonesia Nomor

41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Jakarta (ID).

---. 2004. Buku Pintar Penyuluhan Kehutanan. Jakarta: Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan.

Dewi SB, Slamet BY, Nurbaya L. 2004. Peranan hutan rakyat dan sistem pengelolaannya terhadap pendapatan petani di Desa Wates dan Tambah Rejo Kec. Gading Rejo Kab. Tanggamus. Jurnal Hutan Rakyat. VI (2): 65 – 84. Diniyati D. 2007. Hutan rakyat terus merakyat. Jurnal Al-Basia. 4(1): 1 – 5.

Diniyati D, Awang SA. 2010. Kebijakan penentuan bentuk insentif pengembangan hutan rakyat di wilayah Gunung Sawal Kabupaten Ciamis. dengan metoda ahp.

Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan. 7 (2): 129 – 143.

Djajapertjunda S. 2003. Mengembangkan Hutan Milik Di Jawa. Alqaprint Jatinangor. Sumedang.

Kurniadi E. 2013. Strategi Pengembangan Kemitraan Pengelolaan Hutan Rakyat: Kasus Di Propinsi Jawa Barat [Disertasi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor. Effendi S. 1995. Prinsip-Prinsip Pengukuran & Penyusunan Skala. Di dalam

Singarimbun M, Effendi S, editor. Metode Penelitian Survey. Jakarta (ID): LP3ES.

Fakih M. (1997). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta (ID): Pustaka Pelajar.

Fauzi. A. 2009. Partisipasi Petani dalam Pengelolaan Hutan Rakyat (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Propinsi Jawa Tengah). [Tesis]. Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.

Hapsari D T, Suprijanto, M Sangen, Susilawati. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat pada kebun bibit rakyat (studi kasus pengadaan bibit karet untuk petani di Kota Banjarbaru). Jurnal Enviro Scienteae. 8 (2012): 55 – 61.

Hardjanto. 2006. Model struktural sistem usaha kayu rakyat. Jurnal Manajemen Hutan Tropika. 12 (2): 57-68.

---. 2001. Kontribusi hutan rakyat terhadap pendapatan rumah tangga di Sub Das Cimanuk Hulu. Jurnal Manajemen Hutan Tropika. 7 (2): 47 – 61.

---. 2000. Pengusahaan Hutan Rakyat di Jawa. Di dalam: Suharjito D, editor.

Hutan Rakyat di Jawa. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.

Hickey S, and Mohan G (eds). 2004. Participation: from Tyranny to Transformation ? Exploring New Approaches to Participation in Development. Zed Books. London, New York.

Hidayati F U. 2003. Optimasi Penggunaan Sumberdaya Pertanian pada Lahan Sawah Beririgasi Teknis dengan Berbagai Pola Tanam di Kabupaten Demak. Tesis Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang. Jawa Tengah. Hikmat H. 2004. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Penerbit

Humaniora.

Irawan E. 2011. Prospek partisipasi petani dalam program pembangunan hutan rakyat untuk mitigasi perubahaan iklim di Wonosobo. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Volume 12 (1): ): 67 – 76.

Jariyah, Nur Ainun, Wahyuningrum, Nining. 2008. Karakteristik hutan rakyat di Jawa. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan. 5 (1): 43 – 56.

Karsidi R. 2003. Pemberdayaan Masyarakat Petani dan Nelayan Kecil. Di dalam: Yustina I & Sudrajat A, editor. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Bogor: IPB Press.

Kartasubrata J. 2003. Social Forestry dan Agroforestri di Asia. Bogor: Laboratorium Politik dan Sosial Kehutanan Fakultas Kehutanan IPB.

Kismiyati T. 2004. Kompetensi Pustakawan. Makalah disampaikan pada Pelatihan Perpustakaan Perguruan Tinggi, tanggal 28 September 2004 di Cisarua, Bogor.

Kerlinger FN. 1995. Foundation of behavioral research (Terjemahan). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Khairuddin. 1992. Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Penerbit Liberty.

Kurniadi E. 2013. Strategi Pengembangan Kemitraan Pengelolaan Hutan Rakyat: Kasus Di Propinsi Jawa Barat [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Leimona B S, Amanah, Pasha R, Wijaya CI. 2013. Gender dalam Skema Imbal Jasa

Lingkungan Studi Kasus di Singkarak, Sumberjaya, dan Sesaot. Kerjasama World Agroforestri Centre South Asia Regional Program, The Indonesian Institute for Forest and Environment (RMI) dan Pusat Kajian Gender dan Anak IPB. Bogor.

Maryudi. 2005. Strategi Sertifikasi Pengelolaan Hutan Rakyat Lestari. Makalah pada Seminar Nasional “Pengembangan Pengelolaan dan Pemanfaatan Hasil

Hutan Rakyat”. Diselenggarakan di Yogyakarta pada 12 Desember 2005. Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, UGM. Yogyakarta.

Monografi Kecamatan Cimahi. 2013. Cimahi Dalam Angka 2013.Cimahi (ID). Nasution Z. 2007. Komunikasi Pembangunan Pengenalan Teori dan Penerapan-

nya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Nazir M. 2011. Metode Penelitian. Bogor (ID): Ghalia Indonesia

Ndraha T. 1990. Pembangunan Masyarakat. Bandung (ID): Rineka Cipta.

Pambudy R. 2003. Penyuluhan dalam Sistem dan Usaha Agribisnis: Strategi Pengembangan Manusia Indonesia. Di dalam: Yustina I & Sudrajat A, editor. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Bogor: IPB Press. [Permenhut] Peraturan Menteri Kehutanan. 2014. Penilaian Kinerja Pengelolaan

Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu Pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak. Jakarta (ID).

Priyambodo. 2010. Hutan Rakyat Jawa pasok 40% Kebutuhan Kayu [Internet]. tersedia pada: http//www.antaranews.com. [diunduh tanggal 26 Maret 2014]. Profil Desa. 2013. Monografi dan Potensi Desa Cikeusal.Cikeusal (ID).

Profil Desa. 2013. Monografi dan Potensi Desa Kananga. Kananga (ID). Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan . 2002. Buku Saku Penyuluhan Kehutanan.

Pusbinluhhut. Jakarta (ID): Departemen Kehutanan.

Puspitawati H. 2012. Gender dan Keluarga. Konsep, Teori Dan Analisis Gender. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Rahayu YDS, Awang SA. 2003. Analisis jender dalam pengelolaan hutan rakyat (kasus di Desa Pecekelan, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo. Jurnal Hutan Rakyat. 5(1): 9 – 35.

Ramadiani. 2010. SEM dan Lisrel untuk Analisis Multivariate. Jurnal Sistem Informasi [internet]. (Tanggal diperbaharui, 2010 April [diunduh tanggal 20 Juni 2015] 179-188. Tersedia pada file://C:/User/user/Downloads/722-1881-1-PB.pdf.

Rees S. 1991. Achieving Power: Practice And Policy In Social Welfare. North Sydney. Alle and Unwim Pty.

Rejeki NS. 1998. Perencanaan Program Penyuluhan. Yogyakarta: Penerbit Universitas Atmajaya.

Ritchie B, McDougall C, Haggith M, N. B. de Oliveira. 2001. Pedoman Pendahuluan: Kriteria dan Indikator Kelestarian Hutan yang Dikelola oleh Masyarakat. Jakarta: Center for International Forestry Research.

Rochmayanto Y, N. Sakuntaladewi, L.R. Wibowo. P. Kurniasih. 2013. Woman in Climate Change: Gender Representation in Reducing Poverty and Protecting Livelihood in Mountainous Ecosystem at Solok District, West Sumatera. International Conference of Indonesian Forestry Researchers. 27-28 August 2013. Forestry Research and Development Agency. Jakarta.

Rochmayanto Y, R. Supriadi. 2012. Skala ekonomis usaha hutan rakyat kayu pulp di Kabupaten Kuantan Singingi, Propinsi Riau. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan. 9 (2): 87 – 95.

Sajogyo P. 1990. Peranan Wanita dalam Perhutanan Sosial Suatu Studi Integrasi Wanita dalam Pembangunan Kehutanan Menuju Era Tinggal Landas. Pusat Studi Wanita. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Sari N, Golar, B. Toknok. 2013. Kelembagaan kelompok tani hutan program pendampingan scbfwm di sekitar sub daerah aliran sungai miu (kasus Desa Pakuli, Kecamatan Gumbasa, Kab. Sigi). Jurnal Warta Rimba. 1 (1). 1 – 8. Sarwono J. 2007. Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis Dengan SPSS. Yogyakarta

(ID): Andi Yogyakarta.

Sedarmayanti. 2003. Good Governance (Kepemerintahan yang Baik) Dalam Rangka Otonomi Daerah: Upaya Membangun Organisasi Efektif dan Efisiensi Melalui Restrukturisasi dan Pemberdayaan. Bandung: Mandar Maju.

Setyadi LB. 2009. Analisis Kelayakan Usaha dan Kontribusi Pengelolaan Hutan Rakyat Koperasi Hutan Jaya Lestari, Kabupaten Konawe Selatan, Propinsi Sulawesi Tenggara. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor: IPB.

Sevilla CG, Ochave JA, Punsalan TG, Regala BP, Uriarte GG. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta (ID): UI Press.

Slamet M. 2003. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan PeDesaan. Di dalam: Yustina I & Sudrajat A, editor. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Bogor: IPB Press.

Soekanto S. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Spencer LM, Spencer SM. 1993. Competence at Work. New York: John Wiley &

Sons Inc.

Sudiana E, Hanani N, Yanuwiadi B, Soemarno. 2009. Pengelolaan hutan rakyat berkelanjutan di Kabupaten Ciamis. Jurnal Agritek. 17 (3): 543 – 555.

Suharjito D. 2000. Hutan Rakyat di Jawa. Di dalam: Suharjito D, editor. Hutan Rakyat di Jawa. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.

Suharjito D. 2000. Karakteristik Pengelolaan Hutan Berbasiskan Masyarakat. Studi Kolaboratif FKKM. Yogyakarta.

Sumardjo.1999. Transformasi Model Penyuluhan Pertanian Menuju Pengem- bangan Kemandirian Petani: Kasus Di Propinsi Jawa Barat [Disertasi). Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Sumarlan, Sumardjo, P. Tjitropranoto, D.S. Gani. 2012. Peningkatan kinerja petani sekitar hutan dalam penerapan sistem agroforestri di Pegunungan Kendeng Pati.

Jurnal Agro Ekonomi. 30 (1): 25 – 39.

Sumodiningrat G. 2004. Otonomi Daerah dalam Penanggulangan Kemiskinan. Jakarta: Sekretariat Wapres.

Suprapto E. 2010. Hutan Rakyat: Aspek Produksi, Ekologi dan Kelembagaan. Makalah pada pada Seminar Nasional Kontribusi Pengurangan Emisi Karbon dari Kawasan Hutan yang Dikelola Masyarakat Secara Lestari dan Berkelanjutan. Seminar diselenggarakan oleh FWI, di Grand Cemara Hotel Jakarta, 29 Juli 2010.

Suprayitno RA, Sumardjo, Gani DS, Sugihen BG. 2011. Model peningkatan partisipasi petani sekitar hutan dalam pengelolaan hutan kemiri rakyat: kasus pengelolaan hutan kemiri kawasan Pegunungan Bulusaraung Kabupaten Maros Propinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian Sosial & Ekonomi Kehutanan. 8 (3): 176 – 195.

Susanto AB. 2003. Competency-Based HRM. http://www.jakartaconsulting.com/ extra corner archive 12.html. [ 21 April 2014].

Suryaningsih, W.H., Purnaweni, H., M. Izzati. 2012. Persepsi dan perilaku masyarakat dalam upaya pelestarian hutan rakyat di Desa Karangrejo Kecamatan Loano Kab. Purworejo. Jurnal EKOSAINS. 4 (3), November 2012.

Suwardi. 2010. Analisis Gender Dalam Kegiatan Pengelolaan Hutan Rakyat Dan Kontribusi Hutan Rakyat Terhadap Pendapatan Rumah Tangga (Kasus Hutan Rakyat Di Desa Sukaresmi, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat) [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Thrupp L.A, B. Cabarle, A. Zazueta. 1994. Participative Method and Political Process: Linking grassroot action towards policy making for sustainable development in Latin America. In Ian Scoones & John Thompson (eds). Beyond Farmer First: Rural people’s knowledge, agricultural research and extension

practice. Intermediate technology Publications. London.

Waskito B. 2000. Hutan Rakyat: Studi Kemungkinan Pengembangan (Kasus di Desa Gunungsari Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah). Di dalam: Suharjito D, editor. Hutan Rakyat di Jawa. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan IPB.

Yudischa R, C. Wulandari, R. Hilmanto. 2014. Dampak partisipasi wanita dan faktor demografi dalam pengelolaan hutan kemasyarakatan (hkm) terhadap pendapatan keluarga di Lampung Barat. Jurnal Sylva Lestari. 2 (3): 59 – 72. Yumi. 2011. Model Pengembangan Pembelajaran Petani Dalam Pengelolaan Hutan

Rakyat Lestari (Kasus di Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Dan Kabupaten Wonogiri, Propinsi Jawa Tengah). [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Yumi, Sumardjo DS, Gani, B.G. Sugihen. 2012. Kelembagaan pendukung pembelajaran petani dalam pengelolaan hutan rakyat lestari (kasus di Kab. Gunung Kidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Wonogiri, Propinsi Jawa Tengah). Jurnal Penyuluhan. 8 (1): 15 – 28.

Lampiran 1 Jenis, sumber dan teknik pengumpulan data partisipasi petani

No. Data Sumber data Teknik A. Kondisi umum lokasi

1. Kondisi geografis, monografi dan kondisi umum lainnya

Kantor Dishutbun, Kantor penyuluhan pertanian dan

kehutanan, Kantor Desa, Kantor Kecamatan, Kabupaten dalam angka

Studi pustaka, wawancara 2. Luas dan potensi hutan rakyat

B. Partisipasi petani hutan rakyat 1. Partisipasi dalam perencanaan

Petani hutan rakyat

Wawancara dan

observasi 2. Partisipasi dalam pelaksanaan

3. Partisipasi dalam pemanfaatan C. Faktor Internal Petani

1. Umur

Petani hutan rakyat

Wawancara dan

observasi 2. Jumlah tanggungan keluarga

3. Luas lahan hutan rakyat 4. Pengalaman berusaha tani 5. Motivasi berusaha D. Faktor Eksternal Petani

1. Penyuluhan kehutanan

Petani hutan rakyat

Wawancara dan

observasi 2. Kelompok tani hutan

3. Sumber informasi E. Kompetensi Petani

1. Kompetensi teknis Petani hutan rakyat Wawancara dan

observasi 2. Kompetensi konseptual

3. Kompetensi relasional F. Kelestarian Hutan Rakyat

1. Kepemilikan lahan

Kelompok Tani Hutan Rakyat

2. Pemenuhan terhadap aspek ketenagakerjaan

Wawancara dan

observasi 3. Pemenuhan aspek lingkungan

dan sosial yang terkait dengan penebangan

G. Kesejahteraan Petani

1. Kesejahteraan sosial Petani hutan rakyat Wawancara dan

observasi 2. Kesejahteraan ekonomi

Lampiran 2 Jenis, sumber dan teknik pengumpulan data representasi gender

No. Data Sumber Data Teknik

A. Kegiatan Produktif Pengelolaan HR

1. Persiapan lahan

Petani Hutan Rakyat

Wawancara dan observasi

2. Penanaman

3. Pemeliharaan

4. Pemanenan

5. Pemasaran hasil panen

B. Kegiatan Produktif Pengelolaan Non HR

1. Usaha beternak Petani Hutan Rakyat Wawancara dan

observasi 2. Usaha berdagang 3. Usaha berkebun 4. Usaha Jasa 5. Buruh tani 6. Bertani C. Kegiatan Reproduktif

1. Kegiatan memasak Petani Hutan Rakyat Wawancara dan

observasi

2. Mencari kayu bakar

3. Mencuci pakaian

4. Mengasuh anak

5. Mengantar anak kesekolah

6. Membersihkan rumah

7. Memperbaiki rumah

D. Pengambilan keputusan

1. Pemilihan jenis tanaman HR Petani Hutan Rakyat Wawancara dan

observasi

2. Pemilihan jenis tanaman pertanian

3. Pengaturan jadwal kerja keluarga

4. Pemeliharaan ternak

5. Panen hasil hutan rakyat

6. Panen hasil pertanian

7. Menghadiri pertemuan KTHR

8. Membelanjakan uang keluarga

9. Meminjam uang untuk keluarga

10. Melanjutkan pendidikan anak 11. Menghadiri undangan sekolah 12. Belanja alat rumah tangga 13. Membeli menu makanan

Lampiran 3 Daftar Nama Responden Kelompok Tani Hutan Rakyat Desa Cikeusal No Jenis kelamin Pekerjaan Utama Umur (thn) Pendidikan Luas HR (ha) Pengalaman (thn) 1 L Petani 52 SD 0.29 15 2 P Dagang 46 SD 0.14 8 3 L Buruh bangunan 56 SD 0.02 17 4 L Petani 55 SD 0.64 10

5 L Peternak 62 Tidak tamat SD 0.16 22

6 L Pamong Desa 28 SLTA 1.75 5

7 P Pedagang 63 Tidak tamat SD 0.10 12

8 P Petani 51 Tidak sekolah 0.05 12

9 L Petani 57 SD 0.45 15

10 P Petani 59 Tidak tamat SD 0.15 10

11 P Petani 60 SD 0.20 19

12 L Petani 77 Tidak sekolah 0.33 20

13 P Petani 48 SD 0.15 12 14 L Pedagang 25 SD 1.16 3 15 P Buruh tani 47 SD 0.02 10 16 L Buruh bangunan 51 SD 0.28 15 17 P Petani 39 SLTP 0.40 9 18 L Petani 58 SD 0.20 15

19 L Petani 63 Tidak tamat SD 0.15 16

20 P Petani 62 Tidak sekolah 0.24 30

21 L Wiraswasta 49 SD 1.13 15 22 L Petani 70 SD 0.42 19 23 L Petani 43 SD 0.27 11 24 P Petani 50 SD 0.44 18 25 P Petani 56 SD 0.37 17 26 P Petani 26 SLTP 0.47 3 27 P Petani 67 SD 0.39 18 28 L Petani 58 SD 0.66 15 29 P Petani 41 SD 0.67 8 30 L Petani 59 SD 0.61 14 31 L PNS 47 S1 1.00 7

32 P Buruh tani 66 Tdk tamat Sd 0.25 13

33 L Petani 54 Tdk tamat Sd 0.09 11

34 L Petani 55 SD 0.48 16

35 L Petani 45 SD 0.39 12

36 L Petani 37 SD 0.59 10

37 L Pedagang 74 Tidak sekolah 0.28 20

38 L Petani 52 SD 0.25 15

39 L Dagang 40 SLTP 0.10 10

40 L Petani 44 SD 0.19 11

No Jenis kelamin Pekerjaan Utama Umur (thn) Pendidikan Luas HR (ha) Pengalaman (thn) 42 L Wiraswasta 32 SLTP 0.45 6 43 L Petani 63 SD 0.12 15 44 L Petani 51 SD 0.16 9

45 L Petani 72 Tidak tamat SD 0.08 20

46 P Petani 54 SD 0.21 17 47 P Petani 50 SD 0.32 15 48 L Petani 45 SLTP 0.28 10 49 P Pedagang 57 SD 0.27 12 50 L Petani 63 SD 0.36 15 51 L PNS 53 S1 0.62 12 52 L Pedagang 58 SD 0.28 14

53 L Petani 63 Tidak tamat SD 0.14 11

54 P Petani 59 SD 0.02 17

55 L Petani 54 SD 0.16 16

56 L Wiraswasta 43 SD 0.18 11

57 L Petani 70 Tidak tamat SD 0.33 25

58 P Pedagang 56 SD 0.42 15

59 L PNS 52 S1 0.31 10

60 L Petani 54 SD 0.13 10

61 L Tukang Kayu 62 Tidak tamat SD 0.45 21

62 L PNS 52 S1 0.86 12 63 P Petani 46 SD 0.20 9 64 L Petani 45 SD 0.33 7 65 P Pedagang 56 SD 0.16 10 66 L Petani 70 SD 0.40 25 67 L Petani 57 SD 0.42 9

68 L Petani 60 Tidak tamat SD 0.55 16

69 P Penjahit 67 SD 0.10 20 Desa Kananga No. Jenis kelamin Pekerjaan utama Umur (thn) Pendidikan Luas HR (ha) Pengalaman (thn)

70 L Petani 62 Tidak tamat SD 0.15 18

71 L Petani 75 Tidak sekolah 0.20 20

72 L Tukang bangunan 52 SD 0.14 12

73 P Petani 66 SD 0.09 14

74 L Petani 52 SD 0.58 6

75 L Petani 71 Tidak sekolah 0.68 20

76 L Petani 67 SD 0.27 21

77 L Petani 60 SD 0.18 13

78 L Kesra 51 SD 0.17 15

No. Jenis kelamin Pekerjaan utama Umur (thn) Pendidikan Luas HR (ha) Pengalaman (thn)

80 L Petani 63 Tidak tamat SD 0.26 12

81 L Petani 59 SD 0.26 20

82 P Pedagang 37 SLTP 0.17 5

83 L Petani 63 SD 0.19 15

84 L Petani 57 Tidak tamat SD 0.44 6

85 L Petani 65 SD 0.19 18

86 P Petani 73 SD 0.37 20

87 P Petani 63 SD 0.15 19

88 L Petani 64 Tidak tamat SD 0.11 16

89 L Petani 69 SD 0.41 15

90 L Petani 46 SD 0.16 10

91 L Petani 61 Tidak tamat SD 0.32 16

92 P Petani 56 SD 0.04 20

93 P Petani 61 Tidak tamat SD 0.32 10

94 L Petani 74 Tidak sekolah 0.15 20

95 L Petani 63 SD 0.28 12 96 L Pedagang 48 SLTA 0.54 6 97 L Petani 42 SD 0.20 10 98 P Petani 59 SD 0.09 14 99 P Petani 43 SD 0.17 15 100 L Petani 57 SD 0.61 13 101 P Petani 50 SD 0.25 17

102 L Petani 71 Tidak tamat SD 0.46 20

103 P Petani 67 Tidak tamat SD 0.47 12

104 L Petani 72 Tidak sekolah 0.13 25

105 P Petani 61 SD 0.08 20 106 L Petani 55 SD 0.05 20 107 P Petani 68 SD 0.24 20 108 L Petani 47 SD 0.26 12 109 L Lurah 42 SLTA 0.14 10 110 L Pedagang 46 SD 1.33 15 111 P Petani 65 SD 0.06 16 112 L Petani 58 SD 0.42 13 113 L Petani 70 SD 0.12 25

Lampiran 4 Output SEM dengan Lisrel

DATE: 6/15/2015 TIME: 15:46

L I S R E L 8.30 BY

Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by

Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100

Chicago, IL 60646-1704, U.S.A.

Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-99

Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention.

Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file :\TESIS\DATA2.SPJ: Observed Variables

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X2.1 X2.2 X2.3 X3.1 X3.2 X3.3 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y2.1 Y2.2 Y2.3 Y3.1 Y3.2

Correlation Matrix From File D:\TESIS\TESISH~1\15JUNI~1\DATA2.COR Sample Size = 114 Latent Variables X1 X2 X3 Y1 Y2 Y3 Relationships X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 = X1 X2.1 X2.2 X2.3 = X2 X3.1 X3.2 X3.3 = X3 Y1.1 Y1.2 Y1.3 = Y1 Y2.1 Y2.2 Y2.3 = Y2 Y3.1 Y3.2 = Y3 Y1 = X1 X2 X3 Y2 = X1 X2 X3 Y1 Y3 = X1 X2 X3 Y1 Y2 Path Diagram

OPTIONS ME=UL AD=OFF IT=800

SET THE CORRELATION BETWEEN Y1 AND Y2 EQUAL TO 0.1 SET THE CORRELATION BETWEEN Y2 AND Y3 EQUAL TO 0.1 SET THE ERROR VARIANCE OF Y3 EQUAL TO 0.1

SET THE ERROR VARIANCE OF X1.1 EQUAL TO 0.1 SET THE ERROR VARIANCE OF Y3.2 EQUAL TO 0.1 SET THE ERROR VARIANCE OF X3.3 EQUAL TO 0.1

Lampiran 4 Lanjutan

SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN Y2 AND Y1 EQUAL TO 0.1 SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X1.3 AND Y2.2 TO FREE SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X3.1 AND X1.2 TO FREE SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X3.1 AND X2.3 TO FREE SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X3.2 AND Y3.1 TO FREE SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X2.2 AND Y1.1 TO FREE SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X2.3 AND Y1.3 TO FREE SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X2.3 AND Y2.3 TO FREE SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X2.3 AND X1.1 TO FREE SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X2.3 AND X1.4 TO FREE SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X3.1 AND X1.1 TO FREE SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X3.1 AND X1.4 TO FREE SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X1.5 AND Y1.1 TO FREE End of Problem

Sample Size = 114

Correlation Matrix to be Analyzed

Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y2.1 Y2.2 Y2.3 --- --- --- --- --- --- Y1.1 1.00 Y1.2 0.01 1.00 Y1.3 0.45 0.08 1.00 Y2.1 -0.11 0.03 -0.16 1.00 Y2.2 -0.42 0.01 -0.35 0.14 1.00 Y2.3 0.45 -0.09 0.54 -0.12 -0.32 1.00 Y3.1 -0.02 -0.10 -0.04 -0.02 -0.04 -0.06 Y3.2 0.22 0.04 0.42 -0.15 -0.23 0.51 X1.1 -0.30 0.07 -0.03 0.02 0.19 -0.15 X1.2 -0.16 0.05 -0.05 0.02 0.03 -0.10 X1.3 0.18 -0.20 0.09 -0.03 -0.41 0.24 X1.4 -0.20 0.02 -0.05 0.00 0.14 -0.10 X1.5 0.28 0.06 0.13 -0.13 -0.21 0.12 X2.1 0.25 0.15 0.11 -0.08 -0.01 0.08 X2.2 0.41 0.05 0.21 -0.02 -0.07 0.06 X2.3 0.10 -0.08 -0.10 0.14 -0.04 -0.06 X3.1 0.09 0.05 0.00 0.00 -0.05 0.03 X3.2 -0.11 -0.18 0.10 -0.08 0.09 0.04 X3.3 0.22 0.00 0.57 0.00 -0.26 0.38

Lampiran 4 Lanjutan

Correlation Matrix to be Analyzed

Y3.1 Y3.2 X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 --- --- --- --- --- --- Y3.1 1.00 Y3.2 0.08 1.00 X1.1 -0.03 -0.14 1.00 X1.2 -0.11 0.12 -0.23 1.00 X1.3 0.22 0.22 -0.32 -0.03 1.00 X1.4 0.01 -0.01 0.75 -0.20 -0.27 1.00 X1.5 0.18 0.12 0.03 0.00 0.09 0.03 X2.1 -0.04 0.08 -0.33 0.15 -0.10 -0.14 X2.2 0.02 0.12 -0.15 0.00 -0.08 -0.03 X2.3 -0.08 -0.01 -0.45 0.18 0.20 -0.43 X3.1 -0.14 0.00 -0.37 0.36 0.13 -0.43 X3.2 0.25 0.11 0.10 -0.02 0.17 0.07 X3.3 -0.17 0.29 0.00 0.01 0.05 -0.04 Correlation Matrix to be Analyzed

X1.5 X2.1 X2.2 X2.3 X3.1 X3.2 --- --- --- --- --- --- X1.5 1.00 X2.1 0.13 1.00 X2.2 0.25 0.52 1.00 X2.3 -0.09 0.32 0.19 1.00 X3.1 -0.04 0.18 0.08 0.38 1.00 X3.2 -0.13 -0.16 -0.08 -0.15 0.00 1.00 X3.3 0.10 0.08 0.10 -0.05 0.10 0.19 Correlation Matrix to be Analyzed

X3.3 --- X3.3 1.00

Lampiran 4 Lanjutan

LISREL Estimates (Unweighted Least Squares) Y1.1 = 0.60*Y1, Errorvar.= 0.64 , R² = 0.36 (0.096) (0.16)

6.25 3.95

Y1.2 = 0.0046*Y1, Errorvar.= 1.00 , R² = 0.00 (0.093) (0.13)

0.050 7.52

Y1.3 = 0.75*Y1, Errorvar.= 0.44 , R² = 0.56 (0.19) (0.19)

3.89 2.27

Y2.1 = 0.18*Y2, Errorvar.= 0.97 , R² = 0.032 (0.024) (0.13)

7.39 7.24

Y2.2 = 0.48*Y2, Errorvar.= 0.77 , R² = 0.23 (0.91) (0.14)

0.52 5.37

Y2.3 = - 0.69*Y2, Errorvar.= 0.52 , R² = 0.48 (1.28) (0.19)

-0.54 2.69

Y3.1 = - 0.0066*Y3, Errorvar.= 1.00 , R² = 0.00 (0.065) (0.13)

-0.10 7.69

Y3.2 = 0.81*Y3, Errorvar.= 0.10, R² = 0.90 (0.63) 1.29 X1.1 = 0.97*X1, Errorvar.= 0.10, R² = 0.90 (0.060) 16.25 X1.2 = - 0.20*X1, Errorvar.= 0.96 , R² = 0.041 (0.070) (0.14) -2.90 7.05 X1.3 = - 0.35*X1, Errorvar.= 0.87 , R² = 0.13 (0.072) (0.14) -4.95 6.04

Lampiran 4 Lanjutan X1.4 = 0.73*X1, Errorvar.= 0.46 , R² = 0.54 (0.087) (0.19) 8.48 2.49 X1.5 = - 0.074*X1, Errorvar.= 0.99 , R² = 0.0054 (0.068) (0.13) -1.08 7.46 X2.1 = 0.87*X2, Errorvar.= 0.24 , R² = 0.76 (0.15) (0.30) 5.63 0.80 X2.2 = 0.59*X2, Errorvar.= 0.66 , R² = 0.34 (0.11) (0.19) 5.27 3.45 X2.3 = 0.37*X2, Errorvar.= 0.86 , R² = 0.14 (0.090) (0.15) 4.10 5.94 X3.1 = 0.11*X3, Errorvar.= 0.99 , R² = 0.012 (0.072) (0.13) 1.49 7.85 X3.2 = 0.12*X3, Errorvar.= 0.99 , R² = 0.015 (0.078) (0.13) 1.56 7.57 X3.3 = 0.96*X3, Errorvar.= 0.10, R² = 0.90 (0.068) 14.02

Error Covariance for X1.3 and Y2.2 = -0.36 (0.096)

-3.76

Error Covariance for X1.5 and Y1.1 = 0.27 (0.095)

2.82

Error Covariance for X2.2 and Y1.1 = 0.29 (0.11)

2.69

Error Covariance for X2.3 and Y1.3 = -0.19 (0.10)

Lampiran 4 Lanjutan

Error Covariance for X2.3 and Y2.3 = -0.09 (0.096)

-0.97

Error Covariance for X2.3 and X1.1 = -0.36 (0.10)

-3.53

Error Covariance for X2.3 and X1.4 = -0.36 (0.098)

-3.68

Error Covariance for X3.1 and X1.1 = -0.36 (0.090)

-4.05

Error Covariance for X3.1 and X1.2 = 0.36 (0.096)

3.80

Error Covariance for X3.1 and X1.4 = -0.42 (0.091)

-4.68

Error Covariance for X3.1 and X2.3 = 0.37 (0.095)

3.96

Error Covariance for X3.2 and Y3.1 = 0.25 (0.094) 2.64 Y1 = - 0.15*X1 + 0.25*X2 + 0.60*X3, Errorvar.= 0.51, R² = 0.49 (0.063) (0.077) (0.069) -2.39 3.22 8.68 Y2 = - 3.21*Y1 - 0.21*X1 + 0.79*X2 + 1.38*X3, Errorvar.= 1.38, R² = 0.38 (0.49) (0.071) (0.11) (0.20) -6.53 -2.94 7.19 6.81

Y3 = 3.52*Y1 + 2.13*Y2 - 0.21*X1 - 0.79*X2 - 0.60*X3, Errorvar.= 0.10, R² = 0.93

(9.24) (27.41) (0.70) (1.29) (0.92) 0.38 0.078 -0.30 -0.61 -0.66 Error Covariance for Y2 and Y1 = 0.93

Lampiran 4 Lanjutan

Correlation Matrix of Independent Variables X1 X2 X3 --- --- --- X1 1.00 X2 -0.27 1.00 (0.07) -3.74 X3 -0.03 0.08 1.00 (0.07) (0.09) -0.40 0.95

Covariance Matrix of Latent Variables

Y1 Y2 Y3 X1 X2 X3 --- --- --- --- --- --- Y1 1.00 Y2 -1.10 1.00 Y3 0.59 -0.81 1.36 X1 -0.24 0.29 -0.19 1.00 X2 0.34 -0.13 0.14 -0.27 1.00 X3 0.62 -0.54 0.38 -0.03 0.08 1.00

Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 128

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 179.70 (P = 0.0018) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 51.70

90 Percent Confidence Interval for NCP = (20.28 ; 91.16) Minimum Fit Function Value = 1.28

Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.46 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.18 ; 0.81)

Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.060 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.037 ; 0.079) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.21 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 2.69 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (2.41 ; 3.04) ECVI for Saturated Model = 3.36

Lampiran 4 Lanjutan

Chi-Square for Independence Model with 171 Degrees of Freedom = 770.93 Independence AIC = 808.93 Model AIC = 303.70 Saturated AIC = 380.00 Independence CAIC = 879.92 Model CAIC = 535.35 Saturated CAIC = 1089.88

Root Mean Square Residual (RMR) = 0.082 Standardized RMR = 0.082

Goodness of Fit Index (GFI) = 0.92

Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.88 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.62 Normed Fit Index (NFI) = 0.81

Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.96 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.61 Comparative Fit Index (CFI) = 0.97 Incremental Fit Index (IFI) = 0.97 Relative Fit Index (RFI) = 0.75 Critical N (CN) = 132.70 The Modification Indices Suggest to Add the

Path to from Decrease in Chi-Square New Estimate X1.5 X3 33.6 1.08

X3.1 X2 38.3 1.68 X3.2 X2 180.1 -5.32

The Problem used 74320 Bytes (= 0.1% of Available Workspace) Time used: 2.570 Seconds

Lampiran 5 Dokumentasi penelitian lapangan

a. Hutan rakyat jenis Jati b. Hutan rakyat jenis Sengon

c. Pertemuan pengurus (Dok. Anugrah) d. Penyuluhan SVLK (Dok. LSM Kanopi)

Lanjutan Lampiran 5

g. Pengangkutan Kayu h. Pengumpulan Kayu Sementara

i. Penimbunan kayu j. Tempat penggergajian kayu

Dokumen terkait