Abid MS, Mashithah ED, Prayogo. 2014. Potensi senyawa metabolit sekunder infusum daun durian (Durio zibethinus) terhadap kelulushidupan ikan nila (Oreochromis niloticus) pada transportasi ikan hidup sistem kering. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 6(1):93-99.
Achmad, Suryana I. 2009. Pengujian aktivitas ekstrak daun sirih (Piper betle Linn.) terhadap Rhizoctonia sp. secara in vitro. Bul. Littro. 20(1):92–98. Aini M, Ali M, Putri B. 2014. Penerapan teknik imotilisasi benih ikan nila
17 conyzoides) pada transportasi basah. Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan. 2(2):217-226.
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2005. SNI 05-6989.30-2005 Air dan Air Limbah Bagian 30: Cara Uji Kadar Amonia dengan Spektrofotometer secara Fenat. Jakarta (ID): Badan Standarisasi Nasional.
Birdi T, Daswani P, Brijesh S, Tetali P, Natu A, Antia N. 2010. Newer insights into the mechanism of action of Psidium guajava L. leaves in infectious diarrhoea. BMC Complementary and Alternative Medicine. 10:33.
Bittencourt NLR, Monari LM, Scoaris DO, Pedroso RB, Nakamura CV. 2003. Haematological and biochemical values for nile tilapia Oreochromis niloticus cultured in semi intensive system. Acta Scientiarum Biological Sciences. 25(2):385-389.
Boyd. 1982. Water Quality Management for Pond Fish Culture. USA (US): Departement of Fisheries and Apllied Aquaculture, Agricultural Experiment Station Auburn University, Alabama..
Colt J. 2014 Juni. Water quality in tilapia transport from farm to retail. Global Aquacultur Advocate, forthcoming.
Coyle SD, Robert MD, James HT. 2004. Anestheetics in aquaculture. Southern Regional Aquaculture Center No. 3900.
Darwisto S. 2006. Kinerja reproduksi ikan nila (Oreochromis niloticus) yang mendapat tambahan minyak ikan dan vitamin E dalam pakan yang dipelihara pada salinitas media berbeda [tesis]. Bogor (ID): Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Eaton AD, Clesceri LS, Greenberg AE, Franson MAH. 1995. Standard Methods for
The Examination of Water and Wastewater. Ann Harbor (US): American
Public Health Association.
Handayani MT. 2014. Teknik imotilisasi ikan nila menggunakan ekstrak umbi rumput teki [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Harmon TS. 2009. Methods for reducing stressors and maintaining water quality associated with live fish transport in tanks: a review of the basics. Review in Aquaculture. 1:58-66.
Hastuti S, Supriyono E, Mokoginta I, Subandiyono. 2003. Respon glukosa darah ikan gurami (Osphronemus gouramy, LAC.) terhadap stres perubahan suhu lingkungan. Jurnal Akuakultur Indonesia. 2(2):73-77.
Ilhami R, Ali M, Putri B. 2015. transportasi basah benih nila (Oreochromis niloticus) menggunakan ekstrak bunga kamboja (Plumeria acuminata). Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan. 3(2):389-396.
Iwama GK, Afonso LOB, Todgham A, Ackerman P, Nakano K. 2004. Are hsps suitable for indicating stressed states in fish ? The Journal of Experimental Biology. 207:15-19.
18
Karnila R, Edison. 2001. Pengaruh suhu dan waktu pembiusan bertahap terhadap ketahanan hidup ikan jambal siam (Pangasius sutchi F) dalam transportasi sistem kering. Jurnal Natur Indonesia. 3(2):151-167.
[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2015a. Laporan Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2014. Jakarta (ID): Kementerian Kelautan dan Perikanan.
[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2015b. Statistik Konsumsi ikan, Statistik dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan 2013 [Internet]. [diunduh 22 juni 2016]. Tersedia pada: http://www.statistik.kkp.go.id.
Mjoun K, Rosentrater KA, Brown ML. 2010. Tilapia: environmental biology and nutritional requirements. South Dakota Cooperative Extension Service. 2:1-7.
Molleda MI. 2007. Water Quality Recirculating aquacultire system for arctic charr (Salvelinus alpinus L.) culture. Ciudad de la Habana (CU). UNU Fisheries Training Programme, forthcoming.
Mukhriani. 2014. Ekstraksi, pemisahan senyawa, dan identifikasi senyawa aktif. Jurnal Kesehatan. 7(2):361-367.
Neiffer DL, Stamper MA. 2009. Fish Sedation, Anesthesia, Analgesia, and Euthanasia: Considerations, Methods, and Types of Drugs. ILAR journal. 5(4):344-360.
Nirmala K, Hadiroseyani Y. Widiasto RP. 2012. Penambahan garam dalam air media yang berisi zeolit dan arang aktif pada transportasi sistem tertutup benih gurami Osphronemus goramy Lac. Jurnal Akuakultur. 11(2):190-201. Novalny D. 2006. Pengaruh ukuran rajangan daun dan lama penyulingan
terhadap rendemen dan karakteristik minyak sirih (Piper betle L.) [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Nurdjannah N. 2004. Diversifikasi penggunaan cengkeh. Perspektif. 3(2):61-70. Porchas MM, Cordova LRM, Enriquez RR. 2009. Cortisol and glucose: reliable
indicators of fish stress ? Pan-American Journal of Aquatic Sciences. 4(2):158-178.
Pratisari D. 2010. Transportasi ikan nila (Oreochromis niloticus) hidup sistem kering dengan menggunakan pembiusan suhu rendah secara langsung [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Riyadi A. 2006. Kajian kualitas air Waduk Tirta Shinta di Kotabumi Lampung. J.Hidrosfir. 1(2):75-82.
Sagita TF, Sulmartiwi L, Rahardja BS. 2008. Penggunaan zeolit dengan dosis dan waktu pengamatan berbeda terhadap sintasan benih ikan mas (Cyprinus carpio L) dan perubahan parameter kimia air media dalam transportasi sistem tertutup. Berkala Ilmiah Perikanan. 2(3):15-22.
Saskia Y, Esti H, Tutik K. 2013. Toksisitas dan kemampuan anestetik minyak cengkeh (Sygnium aromaticum) terhadap benih ikan pelangi merah
19 (Glossolepis incisus). Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan. 2(1):83-87.
Sengupta R, Banik JK. 2013. A review on betel leaf (PAN). International Journal of Pharmaceutical Science and Research. 4(12):4520-4524.
Suliantari, Jenie BSL, Suhartono MT, Apriyantono A. 2008. Aktivitas antibakteri ekstrak sirih hijau (Piper betle L.) terhadap bakteri patogen pangan. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. 19(1):1-7.
Sulmartini L, Chotimah DN, TjahjaningsihW, Widianto TV, Tiastuti J. 2009. Respon daya cerna dan respirasi benih ikan mas (Cyprinus carpio) pasca transportasi dengan menggunakan daun babandotan (Ageratum conyzoides) sebagai bahan antimetabolik. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 1(1):79-86.
Sulmartiwi L, Harweni T, Mukti AT, Triastuti JR. 2013. Pengaruh penggunaan larutan daun bandotan (Ageratum conyzoides) terhadap kadar glukosa darah ikan koi (Cyprinus carpio) pasca transportasi. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 5(1):73-76.
Sumahiradewi LG. 2014. Pengaruh konsentrasi minyak cengkeh (Eugenia aromatica) terhadap kelangsungan hidup ikan nila (Oreochromis sp.) pada proses transportasi. Media Bina Ilmiah. 8(1):42-45.
Suryaningrum TD, Utomo BSD, Wibowo S. 2005. Teknologi Penanganan dan Transportasi Krustasea Hidup. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Slipi: Jakarta.
Suwandi R, Jacoeb AM, Muhammad V. 2011. Pengaruh cahaya terhadap aktivitas metabolisme ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) pada simulasi transportasi sistem tertutup. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 14(2):92-97.
Suwandi R, Nugraha R, Novila W. 2012. Penurunan metabolisme ikan nila (Oreochromis niloticus) pada proses transportasi menggunakan ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava var. pyrifera). Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 15(3):252-260.
Suwandi R, Nugraha R, Zulfahmi KE. 2013. Aplikasi ekstrak daun jambu Psidium guajava var. pomifera pada proses transportasi ikan Nila (Oreochromis niloticus). JPHPI. 16(1):69-78.
Wijana N. 2010. Penentuan kualitas air Danau Batur melalui indeks pencemaran biologik dan non biologik. Jurnal Bumi Lestari. 10(2):236-241.
Yanto H. 2008. Penggunaan MS-222 dan larutan garam pada transportasi ikan jelawat (Leptobarbus hoevenii Blkr.) ukuran sejari. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia. 16(1):47-54.
Yanto H. 2012. Kinerja MS-222 dan kepadatan ikan botia (Botia macracanthus) yang berbeda selama transportasi. Jurnal Penelitian Perikanan. 1(1):43-51.
21
21
23 Lampiran 1 Tabel ANOVA data penelitian
a) Waktu pemingsanan ikan nila
Sumber keragaman Jumlah
kuadrat Db Kuadrat tengah F Sig. Perlakuan 13,372 2 6,686 197,647 0,000 Sisa 0,203 6 0,034 Total 13,575 8
b) Waktu pembugaran ikan nila
Sumber keragaman Jumlah
kuadrat Db Kuadrat tengah F Sig. Perlakuan 6,528 2 3,264 6,657 0,030 Sisa 2,942 6 0,490 Total 9,470 8
c) Waktu pembugaran penelitian utama
Sumber keragaman Jumlah
kuadrat Db Kuadrat tengah F Sig. Perlakuan 2,306 1 2,306 4,719 0,096 Sisa 1,955 4 0,489 Total 4,261 5
24
Lampiran 2 Uji lanjut tukey data penelitian
a) Waktu pemingsanan ikan nila Perlakuan N Taraf nyata = .05
1 A B
2,25% 3 1,415
1,75% 3 1,568
1,25% 3 4,074
Sig. 0,591 1,000
Rerata kelompok dalam taraf nyata homogen ditampilkan. a Menggunakan Ukuran Rerata Contoh yang Harmonis = 3,000.
b) Waktu pembugaran ikan nila
Perlakuan N Taraf nyata = .05
1 a B
2,25% 3 5,479
1,75% 3 6,239 6,239
1,25% 3 7,542
Sig. 0,432 0,135
Rerata kelompok dalam taraf nyata homogen ditampilkan. a Menggunakan Ukuran Rerata Contoh yang Harmonis = 3,000.
25 Lampiran 3 Dokumentasi hasil penelitian
Daun sirih
Panci perebusan
Ekstrak daun sirih
Ekstrak dan ikan pingsan
Timbangan
Kain blacu
Ikan nila
26
Syiringe
Alat uji kualitas air
Alat uji glukosa darah
27
27
Lampiran 4 Contoh perhitungan
Perhitungan konsentrasi 1,25% = 1,75% = 2,25 % = Perhitungan CO2 Diketahui:
Ditanyakan: Kandungan CO2? mL titran = 0,4 N titran = 0,0454 mL sampel = 25 mL Penyelesaian: CO2 = = = 15,9808 ppm Perhitungan TAN Diketahui : y = 0,8653x – 0,0010 y = absorbansi sampel x = Hasil TAN (ppm) y = 0.8653x - 0.001 R² = 0.9993 -0.1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0 0.2 0.4 0.6 A b sor b an si st an d ar Konsentrasi
28
Ditanyakan : kandungan TAN? Penyelesaian :
absorbansi sampel = 0,8653(TAN) - 0,0010 0,035 = 0,8653 (TAN) – 0,0010 0,035 + 0,0010 = 0,8653 (TAN)
= TAN
29
29