• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abdillah, Husni. (2002). Pengertian Belajar dari Berbagai Sumber. (http://husniabdillah.multiply.com/journal/item/9, Diakses Tanggal : 14 April 2015)

Akbar Sa’dun (2010). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung. Remaja Rosdakarya

Angelis, B.D. (2000). Percaya Diri: Sumber Sukses dan Kemandirian. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Penerbit Alfabeta Bandura, A,(1977). Self-efficacy: Toward a unifying theory of behavioral change.

Psychological Review, 84, 191-215.

Brown, H.Douglas. (2007). Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa, Edisi

Kelima. Jakarta: Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.

Darmadi. (1996). Keterampilan Berbicara di Sekolah Dasar. Jakarta. UT

Dasna, (2008), Pembelajaran Dengan Model Siklus Belajar (Learning Cycle),

Malang, Jurusan Kimia FMIPA UM.

http://massofa.wordpress.com/2008/01/06/pembelajaran-dengan-modelsiklus-belajar-learning-cycle/ Tanggal akses 28 Februari 2015

Departemen Pendidikan Nasional, (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Pendidikan, Balitbang-Depdiknas.

Depdiknas. (2013). Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk SD/ MI. Jakarta.

Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta. Djamarah dan Zain. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

208

Mochammad Ali Rajai, 2015

Pembelajaran Berbasis Model Nondirective untuk Meningkatkan Percaya Diri dan

Kemampuan Berbicara Peserta Didik” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hakim, Thursan. 2005. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara.

Hamalik, Oemar (2005). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara Hanifa, Hanum Sukma. (2014). Keefektifan Model TTW dan Fastwritting dalam

Meningkatkan Keterampilan Menulis Naskah Drama. Tesis UPI.

Hopkins, David (1993). Teacher’s Guide to Classroom Research. Buckingham, Philadelphia: Open University Press.

Hurlock, B.E. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Ed. 5. Jakarta: Erlangga; 1999

Ibrahim, A.S. (2001). Pengantar Sosiolinguistik; Sajian Bunga Rampai. Malang: Universitas Negeri Malang.

Joyce, Bruce, dkk. (2009). Models of Teaching.London: Allyn and Bacon. (Indonesia version) Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kadek Suhardita. (2011). Efektifitas Penggunaan Teknik Permainan dalam Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Percaya Diri Siswa. Bandung. Jurnal. UPI Press

Kartini, Kartono. (1990). Pengantar Metodologi Riset Sosial.Bandung: Mandar Maju

Kemmis, Stephen & Mc Taggart, Robin (1988). The Action Research Planner. Geelong Victoria: Deakin University.

Leonni dan Hadi. (2006). Bagaimana Lebih Memahami Seorang Diri Remaja. (tersedia: http//www.psikologi.unair.ac.id.“Bagaimana Lebih Memahami

Seorang Diri Remaja. Diunduh: 2-12-2014)

Lindenfield, Gael . Alih bahasa Ediati Kamil. (1997). Mendidik Anak Agar Percaya Diri. Jepara: Silas Press.

Maslow, A. (1962). Toward a psychology of being. New York. McGraw-Hill Maxwell, Joseph A. (1996). Qualitative Research Design: an introduction

approach.London: Sage

Muaddab, Hafis. (2010). Metode Bercerita. (tersedia: http//model-model pembelajaran.blogspot.co.id tanggal: 12-12-2014)

Mochammad Ali Rajai, 2015

Pembelajaran Berbasis Model Nondirective untuk Meningkatkan Percaya Diri dan

Kemampuan Berbicara Peserta Didik” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mulyati, Yeti, dkk. (1999). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Jakarta: Universitas Terbuka.

Mulyatingisih. (2008). Pembelajaran aktif, kreatif inovatif, afekti dan

menyenangkan.(tersedia:http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian

/dra-endang-mulyatiningsih-mpd/5cmodel-pembelajaranpaikem22810.pdf)

Munandir. (1987). Metode pembelajaran Bahasa Indonesia di SD. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Nanang. (2013). Penelitian Kualitatif. Bandung. Angkasa

Neil, James. (2005). Self efficacy for confidence life. Dayton University. UK Novia, T. (2002). Strategy to Improve Student’s Ability in Speaking. Skripsi.

Padang: Universitas Negeri Padang.

Nurgiyantoro, Burhan. (2001). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa Indonesia.Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Nurhadi. (1990). Tata Bahasa Pendidikan Landasan Penyusunan Buku Pelajaran Bahasa. Semarang: IKIP Semarang Press.

Oetomo, I. (2008). Melatih Kemampuan Berbicara. (www.bahana.magazine. com, diakses tanggal 29 November 2008).

Papalia, Olds dan Feldman. (2009). Human Development. Perkembangan manusia. Buku 1 Edisi 10. Jakarta: Salemba Humanika

Pangeyasa, W. (2004). Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas I MTs Sunan Kalijogo Malang Melalui Strategi Pemetaan Pikiran. Tesis. Malang: Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Purwanto. (2001). Metodolgi Penellitian Pendidikan. Yogyakarta. Pustaka Pelajar Purwanto, Ngalim. (1990). Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya Rini, J.F. (2002). Konsep diri. (tersedia : http://www.e_psikologi.com. Diunduh

Tanggal 4-12-2014)

Sadjaah, E. dan Sukarja, D. (1995). Bina Bicara, Persepsi Bunyi dan Irama. Bandung: Dirjen Dikti Proyek Tenaga Guru Depdikbud.

Sagala, Syaiful (2003), Manajemen Strategi dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Bandung : Alfabeta

210

Mochammad Ali Rajai, 2015

Pembelajaran Berbasis Model Nondirective untuk Meningkatkan Percaya Diri dan

Kemampuan Berbicara Peserta Didik” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Samsuri, dan Sadtono. (1990). Strategi Belajar Berbicara. Surakarta: Pusat Universitas Sebelas Maret.

Santrock, J.W. (1999). Life span development: perkembangan masa hidup, Edisi 5, Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Sardiman AM. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar . Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sujana. (1992). Metodologi Penelitian. Bandung. Angkasa

Sugiyono. (2009). Model Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, R&D. Bandung. Alfabeta

Surya, Darma (2007). Manajemen Kinerja. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Syamsuddin, AR dan Damaianti, S, Vismaia. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Rosda Karya.

Syaifullah. (2010). Pengenalan Metode AHP ( Analitycal Hierarchy Process) www.syaifullah08.wordpress.com/2010/02/21/pengenalan-metode-ahp. Diakses : 23 Maret 2015

Thantaway. (2005). Kamus istilah Bimbingan dan Konseling. Jakarta

Tarigan, Djago. (2003). Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Pusat Penerbitan Univeritas Terbuka.

Trianto, (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : PT. Kencana.

Utari, S. & Nababan, S. (1993). Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Warsita, Bambang (2008). Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Mochammad Ali Rajai, 2015

Pembelajaran Berbasis Model Nondirective untuk Meningkatkan Percaya Diri dan

Kemampuan Berbicara Peserta Didik” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Whandi, (2007). Pengertian Belajar Menurut Ahli. (Online). http://www. whandi.net/2007/05/16/pengertian-belajar-menurut-ahli. Diakses 21 Mei 2015

217

Mochammad Ali Rajai, 2015

Pembelajaran Berbasis Model Nondirective untuk Meningkatkan Percaya Diri dan Kemampuan Berbicara Peserta Didik” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SILABUS PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV / 2 (dua)

Standar Kompetensi : Mendengarkan : Mendengarkan pengumuman

Kompetensi Dasar : 5.1 Menyampaikan kembali isi pengumuman yang dibacakan

Materi Pokok

Indikator Pencapaian

Kompetensi Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber/ Bahan Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen 1 2 3 4 5 6 7 8 Teks pengumuman Menulis-kan pokok-pokok pengumuman Menuliskan isi pengumuman Menyampaikan kembali isi pengumuman Mende-ngarkan

pengumuman lain dan menyampaikan nya kembali

Siswa mende-ngarkan

pengumuman yang diba cakan Siswa mencatat pokok-pokok

pengumuman Siswa menuliskan isi

pengumuman ke dalam beberapa kalimat

Siswa menyampaikan isi pengumu-man dengan intonasi, lafal, dan ekspresi yang tepat Teknik tes: Lisan Non tes: perbuatan Bentuk: Unjuk kerja Instrumen: Lembar penilaian unjuk kerja Tulislah isi pengumuman ke dalam beberapa kalimat! Sampaikanlah isi pengu-muman dengan intonasi, lafal, dan ekspresi yang tepat! 2 x 35 menit Buku Bina Bahasa Indonesia 4b Radio Surat kabar Majalah

Mochammad Ali Rajai, 2015

Pembelajaran Berbasis Model Nondirective untuk Meningkatkan Percaya Diri dan Kemampuan Berbicara Peserta Didik” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siswa mende-ngarkan pengu-muman dengan topik berbeda

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya, Rasa hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung jawab, Berani, dan Ketulusan

Kompetensi dasar : 5.2 Menirukan pembacaan pantun anak dengan lafal dan intonasi yang tepat

Pantun anak Menirukan pembacaan

pantun anak dengan lafal dan intonasi yang tepat

Menjawab pertanyaan ten tang isi pantun

Siswa mende-ngarkan pembacaan pantun

Siswa menirukan pembacaan pantun

Siswa menjelaskan isi pantun dengan cara menjawab pertanyaan Teknis tes: tertulis Non tes: perbuatan Bentuk: produk dan penugasan Instrumen: daftar tugas Jelaskan isi pantun dengan cara menjawab pertanyaan! 2 x 35 menit Buku Bina Bahasa Indonesia 4b Kumpulan pantun anak

Standar Kompetensi : Berbicara : Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dengan bertelepon Kompetensi dasar : 6.1 Berbalas pantun dengan lafal dan intonasi yang tepat

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya, Rasa hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung jawab, Berani, dan Ketulusan Pantun yang

dibuat oleh kelompok

Membaca pantun secara berbalasan

 Mencatat kata-kata sukar dalam pantun

Siswa membaca pantun berbala-san dengan intonasi dan lafal yang sesuai

Siswa mencatat kata-kata sukar

Teknik nontes: perbuatan Bentuk: unjuk Instrumen: lembar kerja, daftar tugas, lembar penilaian Jawablah pertanyaan tentang isi pantun! Bacalah pantun 2 x 35 menit Buku Bina Bahasa Indonesia 4b Surat kabar

219

Mochammad Ali Rajai, 2015

Pembelajaran Berbasis Model Nondirective untuk Meningkatkan Percaya Diri dan Kemampuan Berbicara Peserta Didik” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mencari arti kata sukar dalam pantun

menggunakan kamus Menjawab pertanyaan

tentang isi pantun

di dalam pantun.

Siswa mencari makna istilah yang sukar dalam pantun menggunakan kamus Siswa menjawab pertanyaan

tentang isi pantun.

kerja, produk

unjuk kerja berbala-san

dengan intonasi dan lafal yang sesuai !

Majalah

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya, Rasa hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung jawab, Berani, dan Ketulusan

Kompetensi dasar : 6.2 Menyampaikan pesan yang diterima melalui telepon sesuai dengan isi pesan Pesan melalui telepon Siswa memperagakan

percakapan bertelepon

Siswa mencatat pesan penelepon Siswa menyampaikan pesan

yang diterima dari penelepon

Teknik non tes: Perbuatan Bentuk : Unjuk kerja Instrumen: Kinerja dan lembar penilai an unjuk kerja Peraga-kanlah percaka-pan berte-lepon! 2 x 35 menit Buku Bina Bahasa Indonesia 4b Telepon Penelepon Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya, Rasa hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung jawab, Berani, dan Ketulusan

Mochammad Ali Rajai, 2015

Pembelajaran Berbasis Model Nondirective untuk Meningkatkan Percaya Diri dan Kemampuan Berbicara Peserta Didik” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Standar Kompetensi : 7. Membaca : Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring, dan membaca pantun Kompetensi dasar : 7.1 Menemukan kalimat utama pada tiap paragraf melalui membaca intensif

Teks bacaan Menjawab pertanyaan Menemukan kalimat

utama pada setiap paragraf

Meringkas isi bacaan Mengartikan kata-kata

sukar dalam teks Menggunakan kata-kata

sukar dalam bacaan Menggunakan kata

depan di, ke, dan dari.

Siswa membaca teks terdiri beberapa paragraf.

Siswa menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan teks Siswa menulis-kan kalimat

uta-ma tiap paragraf

Siswa meringkas teks dengan kalimat runtut.

Siswa mengiden-tifikasi kata-kata sukar

Siswa menggu-nakan kata sukar dalam kalimat

Siswa menggunakan kata depan di, ke, dan dari dalam kalimat

Teknik tes: Tertulis, lisan Non tes: Perbuatan Bentuk: jawaban singkat dan unjuk kerja Instrumen: Lembar tugas, daftarpertany aan,dan lembar penilaian unjuk kerja Ringkaslah teks dengan kalimat runtut ! Identifikasi-lah kata-kata sukar yang terdapat dalam teks! 2 x 35 menit Buku Bina Bahasa Indonesia 4b

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya, Rasa hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung jawab, Berani, dan Ketulusan Kompetensi dasar : 7.2 Membaca nyaring suatu pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat

Pengumu man lisan dan teks bacaan Menyampaikan isi pengumuman secara lisan Menemukan kalimat

Siswa menyam-paikan isi pengumuman secara lisan. Siswa menuliskan kalimat utama pada setiap paragraf

Lisan dan tertulis Tuliskan kalimat utama pada setiap paragraf bacaan 2 x 35 menit Buku Bina Bahasa Indonesia 4b

221

Mochammad Ali Rajai, 2015

Pembelajaran Berbasis Model Nondirective untuk Meningkatkan Percaya Diri dan Kemampuan Berbicara Peserta Didik” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

utama pada setiap paragraf dalam bacaan

bacaan !

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya, Rasa hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung jawab, Berani, dan Ketulusan Kompetensi dasar : 7.3 Membaca pantun anak secara berbalasan dengan lafal dan intonasi yang tepat

Pantun yang dibuat oleh kelompok

Membaca pantun secara berbalasan

 Mencatat kata-kata sukar dalam pantun Mencari arti kata sukar

dalam pantun

menggunakan kamus Menjawab pertanyaan

tentang isi pantun

Siswa membaca pantun berbala-san dengan intonasi dan lafal yang sesuai

Siswa mencatat kata-kata sukar di dalam pantun.

Siswa mencari makna istilah yang sukar dalam pantun menggunakan kamus Siswa menjawab pertanyaan

tentang isi pantun.

Teknik nontes: perbuatan Bentuk: unjuk kerja, produk Instrumen: lembar kerja, daftar tugas, lembar penilaian unjuk kerja Catatlah kata-kata sukar di dalam pantun ! Carilah makna istilah yang sukar dalam pantun menggunakan kamus! 2 x 35 menit * Buku Bina Bahasa Indonesia 4b * Surat kabar * Majalah

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya, Rasa hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung jawab, Berani, dan Ketulusan Standar Kompetensi : 8.Menulis: Mengungkap-kan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk pantun anak

Kompetensi dasar : 8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik dengan memperhatikan penggunaan huruf besar dan tanda baca Karangan

anak

Menentukan tema karangan.

Menyusun kerangka

Siswa menentukan tema karangan.

Siswa menyusun kerangka

Teknik nontes: perbuatan Instrumen: Pedoman penilaian Susunlah kerangka karangan dan kemudian 2 x 35 menit Bina Bahasa Indonesia 4b, surat kabar,

Mochammad Ali Rajai, 2015

Pembelajaran Berbasis Model Nondirective untuk Meningkatkan Percaya Diri dan Kemampuan Berbicara Peserta Didik” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karangan.

Mengembang-kan kerangka ka- rangan menjadi karangan yang padu.

karangan.

Siswa mengembangkan kerang-ka kerang-karangan menjadi kerang-karangan yang padu.

Siswa dengan memperhatikan ejaan dan tanda baca yang sesuai. Bentuk: produk produk. mengem-bangkan kerangka karangan menjadi karangan yang padu! majalah.

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya, Rasa hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung jawab, Berani, dan Ketulusan Kompetensi dasar : 8.2 Menulis pengumuman dengan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan penggunaan ejaan Ejaan dan tanda baca Membaca naskah pengumuman acak Menyusun naskah pengu-muman acak menjadi peng-umuman padu disertai penggu-naan ejaan dan tanda baca yang sesuai Menulis naskah

pengumuman sendiri

Siswa mengiden-tifikasi cara menulis pengumuman. Siswa membaca naskah

pengumuman yang tersusun acak.

Siswa menyusun naskah pengumuman yang tersusun acak menjadi pengumuman yang padu disertai penggunaan ejaan dan tanda baca yang sesuai.

Siswa menulis naskah pengumu-man sendiri dengan

Teknik nontes: perbuatan Bentuk: produk Instrumen: daftar tugas dan lembar penilaian produk. Susunlah naskah pengumuman yang tersusun acak menjadi pengumuman yang padu disertai penggunaan ejaan dan tanda baca yang sesuai !

Tulis lah naskah

2 x 35 menit * Buku Bina Bahasa Indonesia 4b *Surat kabar * Majalah

223

Mochammad Ali Rajai, 2015

Pembelajaran Berbasis Model Nondirective untuk Meningkatkan Percaya Diri dan Kemampuan Berbicara Peserta Didik” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahasa yang baik dan memperhatikan penggunaan ejaan yang sesuai.

pengumu-man sendiri dengan bahasa yang baik dan memperha-tikan peng-gunaan ejaan yang sesuai ! Kompetensi dasar : 8.3 Membuat pantun anak yang menarik tentang berbagai tema sesuai dengan ciri-ciri pantun Pantun anak Menyusun pantun anak

Menyempurna-kan

pantun

Membuat pantun sendiri tentang ketekunan

Siswa menyusun pantun acak menjadi pantun yang padu. Siswa menyem-purnakan

pantun.

Siswa membuat pantun sendiri dengan tema ketekunan.

Teknik non tes: perbuatan Bentuk: produk Instrumen: lembar penlaian produk Susunlah pantun acak menjadi pantun yang padu! Buatlah pantun sendiri dengan tema ketekunan 2 x 35 menit Bina Bahasa Indonesia 4b

Mochammad Ali Rajai, 2015

Pembelajaran Berbasis Model Nondirective untuk Meningkatkan Percaya Diri dan Kemampuan Berbicara Peserta Didik” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengetahui, Kepala Sekolah Drs. Karyasasmita NIP. 196508021986101005 Bandung, Mei 2015 Guru Kelas IV Leni Kurniasari, S.Pd. NIP. 198604062011012003

223

Mochammad Ali Rajai, 2015

Pembelajaran Berbasis Model Nondirective untuk Meningkatkan Percaya Diri dan Kemampuan Berbicara Peserta Didik” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV (empat) / II (Genap) Alokasi Waktu : 3 x 35 (Menit)

Hari/ Tanggal : Senin, 11 Mei 2015

I. Standar Kompetensi

Berbicara : Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dengan bertelepon Menulis: Mengungkap-kan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk pantun anak

II. Kompetensi dasar

6.2 Menyampaikan pesan yang diterima melalui telepon sesuai dengan isi pesan 8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik dengan memperhatikan penggunaan huruf besar dan tanda baca

III. Indikator

1) Peserta didik membaca pantun berbalasan dengan intonasi dan lafal yang sesuai 2) Peserta didik menjawab pertanyaan tentang isi pantun.

3) Peserta didik menentukan tema karangan.

4) Peserta didik berdiskusi menyusun kerangka karangan.

5) Peserta didik mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan yang padu. 6) Peserta didik dengan memperhatikan ejaan dan tanda baca yang sesuai.

7) Peserta didik menuliskan kerangka karangan

8) Peserta didik membuat karangan yang padu berdasarkan pengalaman 9) Peserta didik mengidentifikasi kosakata dan tanda baca

10) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

11) Peserta didik mempresentasikan karangan yang dibuatnya di depan kelas IV. Tujuan Pembelajaran

Melalui pengamatan dan pemahaman

1) Peserta didik dapat mengenal dan memahami pantun.

2) Peserta didik dapat membuat pantun tentang persahabatan,ketekunan, dan kepatuhan.

Mochammad Ali Rajai, 2015

Pembelajaran Berbasis Model Nondirective untuk Meningkatkan Percaya Diri dan Kemampuan Berbicara Peserta Didik” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3) Peserta didik dapat menyusun gagasan dan idenya 4) Mengungkapkan perasaan dan pendapatnya 5) Membuat kerangka karangan

Melalui pembelajaran nondirective,

6) Peserta didik dapat mengungkapkan perasaan dan gagasannya 7) Peserta didik dapat menyelesaikan lembar kerja secara berkelompok 8) Peserta didik dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok 9) Peserta didik dapat membuat kerangka karangan yang runtut 10) Peserta didik dapat membuat karangan yang padu

11) Peserta didik dapat mempresentasikan karangannya di depan kelas V. Karakter yang diharapkan

1) Kritis 2) Teliti 3) Tekun 4) Patuh

5) Bertanggung jawab VI. Uraian materi

Pantun

Pantun merupakan salah satu jenis karya sastra Indonesia lama. Pada awalnya merupakan karya sastra lisan. Namun, sekarang banyak juga dijumpai pantun yang tertulis. Berdasarkan isinya, ada pantun jenaka, pantun nasehat, dan pantun teka-teki. Berikut ciri-ciri pantun :

1) Setiap bait terdiri 4 baris 2) Baris 1 dan 2 sebagai sampiran 3) Baris 3 dan 4 merupakan isi 4) Bersajak a – b – a – b

5) Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata 6) Berasal dari Melayu (Indonesia)

Karangan

Bagaimana cara mudah menulis karangan? Caranya dengan membuat kerangka karangan terlebih dahulu. Kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis besar secara lengkap. Karangan adalah : bentuk tulisan yang mengungkapkan ide, pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Kerangka berguna agar :

225

Mochammad Ali Rajai, 2015

Pembelajaran Berbasis Model Nondirective untuk Meningkatkan Percaya Diri dan Kemampuan Berbicara Peserta Didik” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Urutan hal atau masalah yang akan ditulis runtut sesuai dengan alur karangan.

Setelah menulis pokok pokok karangan kita kembangkan karangan yang utuh dan lengkap. Sebuah karangan mengandung satu gagasan pokok. Berdasarkan penyajiannya karangan dibedakan menjadi:

Karangan deskripsi,

Karangan yang menggambarkan suatu objek (benda, orang atau situasi) Karangan narasi,

Karangan yang menyajikan peristiwa yang seolah olah dialami sendiri oleh si pembaca.

Karangan Eksposisi,

Karangan yang memaparkan sejumlah pengetahuan dan informasi Karangan Argumentasi,

Karangan yang bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca menyakini kebanaran itu

Karangan persuasi,

Karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca Langkah – langkah menyusun karangan :

1) Menentukan tema karangan 2) Menyusun kerangka karangan .

Kerangka karangan adalah suatu tencana kerja yang memuat garis besar secaralengkap.

3) Mengumpulkan data

4) Mengembangkan kerangka karangan

Gagasan utama biasanya dituliskan dalam kalimat utama / kalimat topik yang terdapat pada awal atau akhir paragraf.

Gagasan Penjelas ditulis dalam kalimat penjelas yang merupakan uraian atau rincian dari kalimat utama.

Menurut bentuknya karangan terbagi dalam tiga macam yaitu prosa, puisi dan drama. Karangan berdasarkan pengalamantermasuk prosa karena disusun dalam bentuk bebas dan terperinci.

Unsur pembangun dalam cerita karangan :

1) Tema : inti persoalan yang muncul dalam cerita 2) Tokoh : pelaku dalam cerita

3) Watak tokoh ada 2 yaitu Antagonis (tokoh jahat) dan Protagonis (tokoh baik)

Watak adalah : sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah lakunya dalm kehidupan sehari-hari. Watak dapat dilihat dari : ucapan,sikap tingkah laku dan hubungan tokoh itu dengan tokoh lain.

Mochammad Ali Rajai, 2015

Pembelajaran Berbasis Model Nondirective untuk Meningkatkan Percaya Diri dan Kemampuan

Dokumen terkait