• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ashari. 2009. Optimalisasi Kebijakan Kredit Program Sektor Pertanian di Indonesia. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian. 7 (1): 21-42.

[BI] Bank Indonesia. 2008. Pola Pembiayaan Usaha Kecil Pancing Ulur Berumpon. Jakarta (ID): BI.

Haluan J, Nurani TW, Wisudo SH, Wiyono ES, Mustarudin. 2006. Manajemen Operasi; Teori dan Praktek pada Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Bogor (ID): Departemen PSP FPIK-IPB.

Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta (ID): PT. Raja Grafindo Persada. hlm 96-119.

[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2009. Peta Pelabuhan [Internet]

.[diunduh 2014 Maret 10]. Tersedia pada:

http://www.kkp.go.id/pelabuhan/index.php/welcome/peta_pelabuhan/pv11/ 133/

[PPSNZ UPT] PPS Nizam Zachman, Unit Pelaksana Teknis. 2012. Buku Statistik 2011. Jakarta (ID): PPS Nizam Zachman Jakarta.

[PPSNZ UPT] PPS Nizam Zachman, Unit Pelaksana Teknis. 2013. Buku Statistik 2012. Jakarta (ID): PPS Nizam Zachman Jakarta.

[PPSNZ UPT] PPS Nizam Zachman, Unit Pelaksana Teknis. 2013. Laporan Tahunan 2012. Jakarta (ID): PPS Nizam Zachman Jakarta.

Sjahrial, D. 2012. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta (ID): Mitra Wacana Media. hlm 139-140, 170-171.

Sutomo, Purbayanto A, Simbolon D, Mustarudin. 2012. Pola Implementasi Co-Management Perikanan Tangkap di Palabuhanratu. Buletin PSP. 20 (1): 61-70.

Suara Pembaruan. 2009. September 1-15. Kerja Sama BI dan DKP Majukan UMKM Perikanan. Indonesia Eximbank News: hlm 7.

Widiastuti, A. 2010. Kinerja Operasional Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta [skripsi]. Bogor (ID): Departemen PSP FPIK-IPB.

Yarman, A. 2009. Perilaku Perbankan dalam Menawarkan Kredit UMKM pada Program Kredit Usaha Rakyat. Jurnal Kebijakan Ekonomi. 4 (2):182-196. Zulbainarni, N. 2012. Teori dan Praktik Pemodelan Bioekonomi dalam

Lampiran 1 Peta Layout PPS Nizam Zachman Jakarta

Lanjutan lampiran 1 Peta Layout PPS Nizam Zachman Jakarta KETERANGAN PETA:

A: PT. Brosco B: PT. Bonecom

C: PT. Kurnia Mina Sejahtera D: Pintu Masuk

E: Pusat Pemasaran Ikan F: Kolam Pembersih Air Laut G: Bangunan Perbengkelan 1 : PT. Bonecom

2 : PT. Muara Manggalindo 3 : PT. Safitrindo Dwi Santosa 4 : PT. Sekar Laut

5 : PT. Kedamaian

6 : PT. Halimas Sakti Mina Utama 7 : PT. Timur Jaya Cold Storage 8 : PT. First Marine Sea Foods 9 : PT. Khom Food

10: PT. Sandimas Gapura 11: PT. Intimas Surya 12: PT. Artha Minamata 13: Dwi Sandha Sandjaya 14: PT. Luxe Utama Indonesia 15: PT. Jakarta Servistama C 16: PT. Luki Rejeki Abadi 17: PT. Lola Mina

18: Bumi Argo Lestari 19: PT. Durian Sari Wangi 20: PT. Mitra Mina Segara 21: PT. Gabungan Era Mandiri 22: PT. Intimas Surya

23: PT. Lautan Bahari 24: PT. Unggul Mina Lestari 25: PT. Benua Agri Sejahtera 26: PT. Lucky Samudera

27: PT. Panggung Enterprise LTD 28: PT. Bonecom

29: PT. Sandimas Akuatek 30: PT. Sinar Samudera Makmur

31: PT. Tridaya Eramina Bahari 32: PT. Red Ribbon Indonesia Corp 33: PT. Benua Agri Sejahtera 34: PT. Sembilan Timur Jaya 35: PT. Sinar MalalugisMakmur 36: PT. Daya Mulur Karetindo 37: PT. Cilacap SF Indonesia 38: PT. Tuna Pertama Rezeki 39: PT. DANAO MATANO P.R 40: PT. Subindo Perintis

41: PT. Indoboga Jaya Makmur 42: PT. Karya Cipta Bayu Mina Pra 43: PT. Philip Sea Food Industri 44: PT. Panutan Minasaba 45: Wisma Mina

46: PT. Muara Baru Center 47: Balai Pertemuan Nelayan 48: PT. Karya Cipta Mina Jaya 49: Tempat Pelelangan Ikan 50: Cold Storage

51: Ice Factory 52: Ruang Mesin

53: Kantor Perum PPS Pusat 54: Perum PPS Cabang Jakarta 55: Kantor UPT

56: R. Processing & Cold Storage 57: PT. Alam Jaya

58: PT. Olimpia Fishing Industri 59: PT. Proskuneo Kadarusma

60: Unit Pengelolaan Limbah (UPL)

Lampiran 2 Harga Ikan di PPS Nizam Zachman Jakarta 2012

Spesies ikan Harga ikan per kg (Rp)

Tuna 23.000 Layang 10.000 Cumi 23.000 Tenggiri 28.000 Kembung 11.000 Cucut 8.000 Gindara 20.000 Udang 37.000 Lemadang 11.000 Kakap Batu 15.000

Sumber: Data sekunder yang diolah dari UPT PPS Nizam Zachman Jakarta (2012)

Lampiran 3 Harga Ikan di PPS Nizam Zachman Jakarta 2013

Spesies ikan Harga ikan per kg (Rp)

Tuna 10 up 25.500 Tenggiri waho 25.000 Tenggiri papan 35.000 Cumi cendol 22.000 Cumi susun 1,2,3 45.000 Cumi jarum 28.000 Layaran gepeng 22.000 Layaran jarum 19.000 Cucut air 10.000 Cucut super 19.000 Cucut moro 18.000 Cucut gepeng 17.000 Cucut palangan 16.000 Cucut yombung 12.000 Cakalang 15.000

Baby tuna 10 down 18.000

Baby tuna kualitas 1 (bagus) 19.000

Baby tuna kuliatas 2 (jelek) 15.000

Layang 12.500

Layang umpan 15.000

Marlin 30 up 26.000

Marlin 30 down 24.000

Lemuru 9.000

Lampiran 4 Nelayan Responden di PPS Nizam Zachman Jakarta

Nama Asal Umur Status Pendidikan

Purse Seine

Mustakim Cilacap 42 Sambilan SD

Musa Pekalongan 18 Sambilan SMP

Pendi Pemalang 23 Utama SD

Asrofi Pekalongan 35 Utama SD

Andi Medan 20 Utama SMP

Antoni Medan 29 Utama SMP

Juki S. Pemalang 17 Utama SD

Dedi Tegal 44 Utama SD

Pon Juana 45 Utama SD

Sam Tegal 27 Sambilan SMP

Cahyono Pekalongan 48 Utama TS

Dursin Pemalang 38 Utama SD

Winarto Semarang 45 Utama SD

Muhamad Sodik Pemalang 40 Sambilan SMP

Long Line

Joko Tegal 40 Utama SMA

Beni Jakarta 19 Utama SMP

Slamet Tegal 45 Utama TS

Saifudin Pemalang 24 Sambilan SMP

Sofyan Hadi Tegal 25 Sambilan SD

Ponco Pemalang 26 Utama SMP

Arif Bowo Semarang 24 Utama SD

Ahmadi Serang 37 Utama SD

Tarono Cilacap 50 Utama TS

Siswoyo Cilacap 19 Utama SD

Bouke Ami

Andi Jogja 38 Utama SD

Hasanudin U. Pandang 30 Utama SMA

Slamet Pemalang 35 Utama SD

Karsoto Pemalang 35 Utama SD

Eed Pemalang 40 Utama SD

Sunardi Tegal 45 Utama TS

Marzuki Bangka

Belitung

26 Utama SMA

Andi Jogja 38 Utama SD

Hasanudin U. Pandang 30 Utama SMA

Hendra Indramayu 32 Utama SMA

Lampiran 5 Biaya Perbekalan Solar

Kapal purse seine X menghabiskan 60 KL untuk trip ke 1 pada tahun 2012 (25 KL subsidi; 35 KL nonsubsidi).

Harga / liter: subsidi= Rp 4.500 dan nonsubsidi= Rp 9.000 Maka besarnya biaya untuk solar yaitu:

Biaya solar = (25000 x Rp 4.500) + (35000 x Rp 9.000)

= Rp 112.500.000 + Rp 315.000.000 = Rp 427.500.000

Umpan

Kapal long line Y membutuhkan 1000 kies ikan lemuru dan cumi @ 15000 ekor selama 4 kali untuk dijadikan umpan selama trip 10 bulan pada tahun 2013.

Harga lemuru per kies (10 kg) = Rp 150.000 dan

Harga cumi / ekor = Rp 2.500

Biaya umpan = (Rp 150.000 x 1000) + (15000 x 4 x Rp 2.500) = Rp 150.000.000 + Rp 150.000.000 = Rp 300.000.000

Lampiran 6 Biaya Operasional Penangkapan Ikan per Alat Tangkap

Komponen Satuan Harga (Rp) Jumlah Biaya (Rp)

Purse Seine

Es balok - - -

Solar kilo liter 4.500 & 9.000 40 247.500.000

Air tawar ton 200.000 24 4.800.000

Ransum 70.000.000 Minyak liter - - - Oli liter 19.000 400 7.600.000 Tambat labuh - - - 2.000.000 Jumlah - - - 331.900.000 Long Line Es balok - - -

Solar kilo liter 4.500 & 9.000 80 607.500.000

Air tawar ton 200.000 48 9.600.000

Ransum 120.000.000

Minyak liter - - -

Umpan kies & ekor 150.000 & 2.500 800 kies dan 60.000 ekor 270.000.000 Oli liter 19.000 400 7.600.000 Tambat labuh - - - 2.000.000 Jumlah - - - 1.016.700.000 Bouke Ami Es balok - - -

Solar kilo liter 4.500 & 9.000 35 202.500.000

Air tawar ton 200.000 12 2.400.000

Ransum 60.000.000

Minyak liter - - -

Oli liter 19.000 400 7.600.000

Tambat labuh - - - 2.000.000

Jumlah 274.500.000

Lampiran 7 Perhitungan Siklus Operasi (OC) 1) Long Line

Diketahui: waktu operasional penangkapan ikan pada long line dari mulai berangkat sampai mendarat kembali ke pelabuhan sebanyak 180 hari (AAI). Pembayaran penjualan HTI maksimal 7 hari (ACP), Maka siklus operasi pada long line yaitu:

OC = AAI + ACP OC = 180 + 7 OC = 187 hari 2) Purse Seine

Diketahui: waktu operasional penangkapan ikan pada purse seine dari mulai berangkat sampai mendarat kembali ke pelabuhan sebanyak 100 hari (AAI). Pembayaran penjualan HTI maksimal 7 hari (ACP), Maka siklus operasi pada purse seine yaitu

OC = AAI + ACP OC = 100 + 7 OC = 107 hari

3) Bouke Ami

Diketahui: waktu operasional penangkapan ikan pada bouke ami dari mulai berangkat sampai mendarat kembali ke pelabuhan sebanyak 60 hari (AAI). Pembayaran penjualan HTI maksimal 7 hari (ACP), Maka siklus operasi pada bouke ami yaitu

OC = AAI + ACP OC = 60 + 7 OC = 67 hari

Berdasarkan hasil keterangan wawancara di lapangan, pembayaran hasil penjualan dibayarkan dalam jangka waktu 2-7 hari. Maka dalam perhitungan siklus operasi nilai ACP yang digunakan adalah 7 (jangka waktu maksimal pembayaran).

Lampiran 8 Perhitungan Siklus Konversi Kas 1) Long Line

Diketahui: nilai OC pada long line yaitu 187 hari, dengan pembayaran untuk perbekalan (APP) yaitu 2 hari, maka nilai CCC pada long line yaitu:

CCC = OC – APP CCC = 187 – 2 CCC = 185 hari 2) Purse Seine

Diketahui: nilai OC pada purse seine yaitu 107 hari, dengan pembayaran untuk perbekalan (APP) yaitu 2 hari, maka nilai CCC pada purse seine yaitu:

CCC = OC – APP CCC = 107 – 2 CCC = 105 hari

3) Bouke Ami

Diketahui: nilai OC pada bouke ami yaitu 67 hari, dengan pembayaran untuk perbekalan (APP) yaitu 2 hari, maka nilai CCC pada bouke ami yaitu:

CCC = OC APP CCC = 67 – 2 CCC = 65 hari

Berdasarkan hasil wawancara di lapangan diketahui bahwa pembayaran atas perbekalan dilakukan secara tunai atau maksimal 2 hari (APP).

Lampiran 9 Perhitungan Biaya Operasional Penangkapan Ikan per Tahun 1) Long Line

Diketahui: biaya operasional per trip (c) = Rp 1.106.400.000 dan jumlah trip per tahun sebanyak 2 x trip (E). Maka TC:

Jawab:

TC = Rp 1.106.400.000 x 2 trip TC = Rp 2.212.800.000

2) Purse Seine

Diketahui: biaya operasional per trip (c) = Rp 406.150.000 dan jumlah trip per tahun sebanyak 4 x trip (E). Maka TC:

Jawab:

TC = Rp 406.150.000 x 4 trip TC = Rp 1.624.600.000 3) Bouke Ami

Diketahui: biaya operasional per trip (c) = Rp 295.060.000 dan jumlah trip per tahun sebanyak 6 x trip (E). Maka TC:

Jawab:

TC = Rp 295.060.000 x 6 trip TC = Rp 1.770.360.000

Lampiran 10 Perhitungan Pendapatan Nelayan Purse Seine

Contoh I. Studi kasus Kapal Purse Seine A Dihitung berdasarkan: hasil penjualan HTI

Jumlah ABK = 35 orang (60 bagian)

Biaya operasional = Rp 500.000.000

Jumlah HTI = 80 ton = 80000 kg

Harga jual ikan per kg = Rp 10.000

Hasil penjualan = jumlah HTI x harga jual ikan per kg = 80000 kg x Rp 10.000

= Rp 800.000.000

Keuntungan = hasil penjualan – biaya operasional = Rp 800.000.000 – Rp 500.000.000 = Rp 300.000.000

Bagi hasil dengan tekong = 10% dari keuntungan

= 10% Rp 300.000.000 = Rp 30.000.000

Keuntungan setelah dikurangi bagi hasil = Rp 300.000.000 – Rp 30.000.000 = Rp 270.000.000

Hasil ini dibagi dua sama besar, yaitu 50% untuk pemilik kapal dan 50% sisanya untuk bagi hasil ABK.

Pendapatan ABK = 50 % keuntungan setelah dikurangi bagi hasil = 50 % Rp 270.000.000

= Rp 135.000.000

Pendapatan ABK per bagian =

= Rp 2.250.000 per bagian

Contoh II. Studi kasus Kapal Purse Seine B Upah ABK dihitung berdasarkan jumlah HTI:

Jumlah ABK = 34 orang (70 bagian)

HTI = 100 ton = 100000 kg

HTI dihargai = Rp 1.000 per kg

Maka, pendapatan ABK per bagian =

Lanjutan Lampiran 10 Perhitungan Pendapatan Nelayan Purse Seine

=

= Rp 1.428.571 atau Rp 1.450.000 per bagian Catatan: apabila HTI yang didapat lebih dari 150 kg, maka harga ikan per kg

dihargai oleh pemilik kapal sebesar Rp 1.200

Pendapatan tambahan/premi = Rp 10.000–Rp 15.000 per ton, jika: jumlah HTI 100 ton, maka premi sebesar:

100 ton X Rp 10.000 per ton = Rp 1.000.000 100 ton X Rp 15.000 per ton = Rp 1.500.000 Contoh III. Studi kasus Kapal Purse Seine C

Jumlah ABK = 35 orang (70 bagian)

Apabila HTI:

1. Berjumlah < 80ton, maka per bagian ABK mendapat Rp 800.000 2. Berjumlah 100 ton, maka per bagian ABK mendapat Rp 1.000.000 Pendapatan kapten kapal = 3 bagian + Rp 200 per kg x jumlah HTI

Contoh :

misalkan jumlah HTI sebanyak 100 ton, maka:

Pendapatan tekong = 3 bagian + Rp 2.00 per kg x jumlah HTI

Pendapatan tekong = 3 x Rp 1.000.000 + Rp 2.00 per kg x 100000 kg = Rp 3.000.000 + Rp 20.000.000

= Rp 23.000.000

Pada studi kasus Kapal Purse Seine A, B, dan C masing-masing ABK memiliki kedudukan atau tugas sesuai dengan keahliannya. Nelayan tersebut digolongkan menjadi tiga kelompok. Pertama yang menerima tiga bagian (tekong, wakil tekong), kedua yang menerima dua bagian (KKM, wakil KKM, juru masak, juru sampan), dan ketiga yang menerima satu bagian yaitu nelayan biasa yang tidak memiliki tugas tambahan.

Lampiran 11 Perhitungan Pendapatan Nelayan Long Line

Pendapatan ABK pada kapal long line dihitung berdasarkan gaji harian. Masing-masing kapal memiliki besaran gaji yang berbeda. Data hasil wawancara di lapangan, per hari nelayan kapal long line mendapatkan gaji pada kisaran antara Rp 28.000–Rp 35.000.

Contoh 1.Studi kasus Kapal Long Line A, B, dan C Jumlah ABK = 15 orang

1 trip = 6 - 10 bulan ( 180 - 300 hari)

Gaji / hari = Rp 30.000 (Kapal A), Rp 28.000 (Kapal B), dan Rp 35.000 (Kapal C)

Gaji ABK dalam 1 trip = jumlah hari dalam 1 trip X gaji per hari = 180 X Rp 35.000 = Rp 6.300.000 (Kapal A) = 180 X Rp 28.000 = Rp 5.040.000 (Kapal B) = 180 X Rp 30.000 = Rp 5.400.000 (Kapal C) Berdasarkan hasil perhitungan pada Kapal A, B, dan C diperoleh rata-rata bahwa dalam satu trip nelayan ABK long line mendapatkan gaji sebesar Rp 5.580.000.

Lampiran 12 Perhitungan Pendapatan Nelayan Bouke Ami

Pendapatan ABK pada kapal bouke ami dihitung berdasarkan gaji harian seperti pada long line. Data hasil wawancara di lapangan, per hari nelayan bouke ami mendapatkan gaji pada kisaran Rp 15.000–Rp 20.000.

Contoh 1. Studi kasus Kapal Bouke Ami A, B, dan C Jumlah ABK = 14 orang

1 trip = 2 bulan (50-60 hari)

Gaji / hari = Rp 15.000 (Kapal A), Rp 17.000 (Kapal B), dan Rp 20.000 (Kapal C)

Gaji ABK dalam 1 trip = jumlah hari dalam 1 trip X gaji per hari = 60 X Rp 15.000 = Rp 900.000 (Kapal A) = 60 X Rp 17.000 = Rp 1.020.000 (Kapal B) = 60 X Rp 20.000 = Rp 1.200.000 (Kapal C)

Berdasarkan hasil perhitungan pada Kapal A, B, dan C diperoleh rata-rata bahwa dalam satu trip nelayan ABK bouke ami mendapatkan gaji sebesar Rp 1.040.000.

Pendapatan ABK juga berasal dari kegiatan memancing selama trip. Besarnya berbeda-beda sesuai dengan keahlian dan tingkat ketekunan dalam memancing. Hasil pancingan nelayan berkisar antara Rp 2.000.000-Rp 7.000.000.

Lampiran 13 Tarif Tambat dan Labuh

Dihitung berdasarkan: lama hari, posisi kapal, dan panjang kapal. Dermaga barat Tambat Hari ke- 1-10 = Rp 3.000 Hari ke- >10 = Rp 4.500 Tender Hari ke- 1-10 = Rp 1.500 Hari ke->10 = Rp 2.250 Dermaga timur Tambat Hari ke- 1 = Rp 3.000 Hari ke- 2-9 = Rp 5.000 Hari ke- >10 = Rp 7.500 Tender Hari ke- 1 = Rp 1.500 Hari ke- 2-9 = Rp 2.500 Hari ke- >10 = Rp 3.750

Istilah penyebutan posisi kapal di dermaga

Tambat: Posisi 1 (terdekat/paling merapat dengan dermaga) Tender: Posisi 2, 3, 4, dan seterusnya dari kapal pertama Contoh:

Sebuah kapal memiliki dimensi volume L X B X D = 16 X 5 X 3. Kapal tersebut tambat di dermaga timur PPS Nizam Zachman Jakarta selama 25 hari (20 hari di kolam dermaga + 5hari docking) dan berada pada posisi paling pinggir atau menempel di dermaga, maka besarnya tarif yang harus dibayar:

Diketahui: lama hari = 25 hari, panjang kapal = 16 m, posisi kapal = posisi 1 (tambat) di dermaga timur.

Maka:

Tarif Tambat = lama hari x panjang kapal x biaya per hari sesuai posisi kapal Hari pertama = 1 x 16 x Rp 3.000 = Rp 48.000

Hari ke- 2-9 = 8 x 16 x Rp 5.000 = Rp 640.000 Hari ke- 10-20 = 11 x 16 x Rp 7.500 = Rp 1.320.000

Total = Rp 48.000 + Rp 640.000 + Rp 1.320.000 = Rp 2.080.000 Jadi, kapal tersebut dikenakan tarif tambat sebesar Rp 2.080.000

Lampiran 14 Evaluasi Kredit Nelayan dari Staff UPT PPS Nizam Zachman Jakarta dan Asosiasi Tuna Indonesia (ASTUIN)

1a. Evaluasi kredit pada long line

Karakteristik keuangan dan kredit Angka ( o s/d 100) (1) Bobot yang ditentukan ( 0.00 s/d 1.00) (2) Bobot angka [ (1) x (2) ] (3) Referensi kredit 85 0.2 17.00 Kepemilikan rumah 90 0.2 18.00 Tingkat pendapatan 95 0.2 19.00 Riwayat pembayaran 80 0.1 8.00

Lamanya di alamat terakhir 85 0.1 8.50

Lamanya di pekerjaan terakhir 90 0.2 18.00

Total angka kredit 1.00 88.50

Sumber: Data primer yang diolah penilaian dari Staff UPT PPS Nizam Zachman Jakarta

Pemberian skor: 88.50 (layak diberikan pinjaman modal) 1b. Evaluasi kredit pada long line

Karakteristik keuangan dan kredit Angka ( o s/d 100) (1) Bobot yang ditentukan ( 0.00 s/d 1.00) (2) Bobot angka [ (1) x (2) ] (3) Referensi kredit 60 0.1 6.00 Kepemilikan rumah 80 0.25 20.00 Tingkat pendapatan 65 0.2 16.00 Riwayat pembayaran 80 0.2 16.00

Lamanya di alamat terakhir 80 0.1 8.00

Lamanya di pekerjaan terakhir 80 0.2 16.00

Total angka kredit 1.00 82.00

Sumber: Data primer yang diolah penilaian dari ASTUIN

Lanjutan lampiran 14 Evaluasi Kredit Nelayan dari Staff UPT PPS Nizam Zachman Jakarta dan Asosiasi Tuna Indonesia (ASTUIN)

2. Evaluasi kredit pada purse seine

Karakteristik keuangan dan kredit Angka ( o s/d 100) (1) Bobot yang ditentukan ( 0.00 s/d 1.00) (2) Bobot angka [ (1) x (2) ] (3) Referensi kredit 90 0.2 18.00 Kepemilikan rumah 95 0.2 19.00 Tingkat pendapatan 95 0.2 19.00 Riwayat pembayaran 85 0.1 8.50

Lamanya di alamat terakhir 80 0.1 8.00

Lamanya di pekerjaan terakhir 85 0.2 17.00

Total angka kredit 1.00 89.50

Sumber: Data primer yang diolah penilaian dari Staff UPT PPS Nizam Zachman Jakarta

Pemberian skor: 89.50 (layak diberikan pinjaman modal) 3. Evaluasi kredit pada bouke ami

Karakteristik keuangan dan kredit Angka ( o s/d 100) (1) Bobot yang ditentukan ( 0.00 s/d 1.00) (2) Bobot angka [ (1) x (2) ] (3) Referensi kredit 70 0.2 14.00 Kepemilikan rumah 75 0.2 15.00 Tingkat pendapatan 75 0.3 22.50 Riwayat pembayaran 75 0.1 7.50

Lamanya di alamat terakhir 70 0.1 7.00

Lamanya di pekerjaan terakhir 80 0.1 8.00

Total angka kredit 1.00 74.00

Sumber: Data primer yang diolah penilaian dari Staff UPT PPS Nizam Zachman Jakarta

Dokumen terkait