• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aenni N. 2011. Aplikasi SIG dan Penginderaan Jauh Dalam Penentuan kecukupan dan Prediksi Luasan Ruang Terbuka Hijau Sebagai Rosot CO2 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah [skripsi]. Bogor (ID) : Fakultas Kehutanan. IPB. Bogor.

Aji, BS. 2006. Pemetaan Penyebaran Polutan sebagai bahan Pertimbangan Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Cilegon (Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografis) [skripsi]. Bogor (ID) : Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Astra IM. 2010. Energi dan Dampaknya terhadap Lingkungan. Jurnal Meteorologi Dan Geofisika. 11 (2) : 127-135.

[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Cilegon. 2012. Cilegon dalam Angka 2012. Cilegon (ID) : Badan Pusat Statistik Kota Cilegon.

Ciceron RJ, Oremland RS. 1988. Biogeochemical Aspects of Atmospheric Methane. Global Biogeochem Cycles (2) : 299-327.

Crutzen PJ, Aselmann I, Seiler W. 1986. Methane Production by Domestic Animals, Wild Ruminants, other Herbivorous Fauna, and Humans. Tellus

(38B) : 271-284

Dahlan EN. 1992. Hutan Kota Untuk Pengelolaan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup. Jakarta (ID) : Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia. _________. 2004. Membangun Kota Kebun Bernuansa Hutan Kota. Bogor (ID):

IPB Press.

Dwijayanti Y. 2007. Pendugaan Emisi Gas Metan (CH4) Pada Berbagai Sistem Pengelolaan Tanaman Padi [skripsi]. Bogor (ID) : Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Fakuara Y. 1986. Hutan Kota Peranan dan Permasalahannya. Bogor (ID) : Jurusan Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Fakultas Kehutanan IPB. 1987. PenyusunanKonsepsi Pembangunan Hutan kota.

Bogor (ID): Fakultas Kehutanan IPB.

Fitriah M. 2011. Opini Publik Tentang Pembangkit Listrik Tenaga Uap Suralaya. [disertasi]. Bogor (ID) : Fakultas Ekologi Manusia IPB.

Grey GW, Deneke FJ. 1978. Urban Forestry. New York (US): John Wiley and Sons. Irwan ZD. 2005. Tantangan Lingkungan dan Lansekap Hutan Kota. Jakarta (ID) :

PT Bumi Aksara.

Iverson LR, Brown S, Grainger A, Prasad A, Liu D. 1993. Carbon sequestration in tropical Asia: an assessment of technically suitable forest lands using geographic information systems analysis. Climate Research (3) : 23-38. [IPCC] Intergovernmental Panel on Climate Change. 1996. Revised 1996

IPCC Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories Workbook (Vol 2).

Lillesand TM, Kiefer RW. 1997. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Yogyakarta : Terjemahan. Yogyakarta (ID): Gajah Mada University Press. Murdiyarso D, Husin YA. 1994. Modelling and Measuring Soil Organic Matter

Dynamics and Greenhouse Gas Emissions After Forest Conversion. Report of workshop/Training course. Bogor: ASB-Indonesia Report 1.

23 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2002, Tentang

Hutan Kota. Jakarta.

Rahmi DA, Sumardi, Setiawan I. 2011. Monitoring Kandungan Karbondioksida (CO2) dalam Sebuah Model Ruangan Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535 [Makalah]. Semarang : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

Rinawati D. 1991. Pengaruh Pencemaran Udara di Jalan Pramuka, Jakarta terhadap Kondisi Fisik dan Struktur Anatomi Daun dari Anakan Beberapa Jenis Pohon [skripsi]. Bogor (ID) : Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Salisbury FB, Cleon WR. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid II. Bandung (ID): ITB Press.

Soemarjono, Setiawan A. 2011. Menghemat Biaya Bahan Bakar Industri. http://esdm.go.id/berita/56-artikel/4036-menghemat-biaya-bahan-bakar-industri.html [Diakses pada 7 Juli 2013]

24

Lampiran 1 Hasil uji akurasi

CLASSIFICATION ACCURACY ASSESSMENT REPORT

---

Image File : d:/awan raster/recode_2012.img User Name : Mufa Date : Wed Jul 10 22:05:24 2013 ERROR MATRIX ---

Reference Data ---

Classified Data Lahan terbangun Vegetasi jarang Vegetasi rapat 0 0 0 Lahan terbuka 0 0 0 Vegetasi jarang 1 29 0 Vegetasi rapat 0 0 4 Badan air 0 0 0 Lahan terbangun 4 3 3 Awan 0 0 0 Column Total 5 32 7 Reference Data ---

Classified Data Badan air Lahan terbangun Awan Row Total 0 0 0 0 Lahan terbuka 0 0 0 0 Vegetasi jarang 0 0 0 30 Vegetasi rapat 0 0 0 4 Badan air 0 0 0 0 Lahan terbangun 0 54 0 64 Awan 0 0 0 0 Column Total 0 54 0 98

25 Lampiran 2 Perhitungan luasan optimal hutan kota

Diketahui :

Total Emisi CO2 Penduduk = 133304.83 ton CO2/tahun Total Emisi CO2 Persawahan = 2455.772 ton CO2/tahun Total Emisi CO2 Ternak

= Emisi CO2 aktual Sapi + Kerbau + Kambing + Kuda + Domba + Unggas = 66 + 368 + 104 + 0.616 + 5.236 + 31.548

= 575.4 ton CO2/tahun Total Emisi CO2 Energi

= Emisi CO2 aktual Bensin + Solar + LPG + Batubara = 149049 + 206008 + 9038 + 12739598

= 13103693 ton CO2 /tahun

L (Kebutuhan luas hutan kota untuk menyerap CO2) = ……. ha Jawab :

L (ha) = w (ton CO2/tahun) + x (ton CO2/tahun) + y (ton CO2/tahun) + z (ton CO2/tahun) K (ton/tahun/ha) = 133304.83 + 575.4 + 2455.772 + 13103693 58.2576 = 13240029 58.2576 = 227270 ha

Lampiran 3 Penentuan prediksi luas hutan kota tahun 2015, 2020, 2025, dan 2030 Diketahui :

Kemampuan pohon dalam menyerap CO2 = 58.2576 ton/tahun/ha Emisi CO2 dari sawah (tetap) = 1501 ton

Emisi CO2 dari ternak, penduduk dan energi tahun 2015, 2020, 2025, 2030 = …….ton Jawab : (a) X Energi = 13103693 (1+0.35)Z X 2015 = 13103693 (1+0.35)4 X 2015 = 43517364.45 ton CO2 X 2020 = 13103693 (1+0.35)9 X 2020 = 195153299.8 ton CO2 X 2025 = 13103693 (1+0.35)14 X 2025 = 875117033.3 ton CO2 X 2030 = 13103693 (1+0.35)19 X 2030 = 3924058113 ton CO2

26

Lanjutan 3 Penentuan prediksi luas hutan kota tahun 2015, 2020, 2025, dan 2030 (Lampiran 3) (b) X penduduk = 133304.83 (1+0.043)Z X 2015 = 133304.83 (1+0.043)4 X 2015 = 157699.6 ton CO2 X 2020 = 133304.83 (1+0.043)9 X 2020 = 194625.1 ton CO2 X 2025 = 133304.83 (1+0.043)14 X 2025 = 240348.6 ton CO2 X 2030 = 133304.83 (1+0.043)19 X 2030 = 296603.2 ton CO2 (c) X ternak = 575.4 (1+0.16)Z X 2015 = 575.4 (1+0.16)4 X 2015 = 1041.474 ton CO2 X 2020 = 575.4 (1+0,16)9 X 2020 = 2188.246 ton CO2 X 2025 = 575.4 (1+0.16)14 X 2025 = 4595.72 ton CO2 X 2030 = 575.4 (1+0.16)19 X 2030 = 9652.91 ton CO2 (d) X sawah = 1501 ton CO2

Emisi CO2 pada tahun t = X Energi + X penduduk + X ternak + X sawah Emisi CO2 pada tahun 2015 = 43517364.45 + 157699.6 + 1041.474 + 1501

= 43677606

Emisi CO2 pada tahun 2020 = 195153299.8 + 194625.1 + 2188.246 + 1501 = 195351614

Emisi CO2 pada tahun 2025 = 875117033.3 + 240348.6 + 4595.72 + 1501 = 875363478

Emisi CO2 pada tahun 2030 = 3924058113+ 296603,2 + 9652,91+ 1501 = 3924365870

Kebutuhan hutan kota dalam menyerap CO2 = 43677606 ton CO2

(2015) 58.2576 ton CO2/tahun/ha = 749732 Ha

Kebutuhan hutan kota dalam menyerap CO2 = 195351614 ton CO2 (2020) 58.2576 ton CO2/tahun/ha

= 3353238 Ha

Kebutuhan hutan kota dalam menyerap CO2 = 875363478 ton CO2 (2025) 58.2576 ton CO2/tahun/ha

= 15025738 Ha

Kebutuhan hutan kota dalam menyerap CO2 = 3924365870 ton CO2 (2030) 58.2576 ton CO2/tahun/ha

27

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Cilegon pada tanggal 29 Oktober 1991. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan Bapak Asorori dan Ibu Muda’iyah. Pendidikan formal ditempuh di SD Negeri Kosambi, MTs Al-Jauharotunnaqiyah Palas, dan MA Al-Inayah Jerang ilir. Pada tahun 2009 penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur Beasiswa Kementerian Agama Republik Indonesia dan tahun 2010 penulis tercatat sebagai mahasiswa Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB. Selama menempuh pendidikan di IPB sebagai pengurus dalam

Community of Santri Scholar of Ministry of Religious Affairs IPB (CSS MoRA IPB), Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (HIMAKOVA), dan anggota Kelompok Pemerhati Flora (KPF HIMAKOVA) periode 2010-2012.

Kegiatan-kegiatan yang pernah penulis ikuti selama berada di IPB diantaranya adalah Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (PPEH) di Cagar Alam Sancang dan Papandayan (2011), Eksplorasi Fauna, Flora, dan Ekowisata Indonesia (RAFFLESIA) di Cagar Alam Sukawayana Jawa Barat (2012), Praktik Pengelolaan Hutan (PPH) di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, dan KPH Cianjur (2012), ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (SURILI) di Taman Nasional Bukit Tigapuluh Riau (2012), dan Praktek Kerja Lapang Profesi (PKLP) di Taman Nasional Bali Barat (2013). Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan, penulis melaksanakan penelitian di Kota Cilegon dengan judul “Penentuan Luasan Optimal Hutan Kota Berdasarkan Emisi Karbondioksida (CO2) di Kota Cilegon Provinsi Banten” dibawah bimbingan Dr Ir Endes N Dachlan, MS dan Dr Ir Rachmad Hermawan MScF.

Dokumen terkait