• Tidak ada hasil yang ditemukan

Agus F, Santoso D, Wahyunto. 2007. Lahan Sawah Bukaan Baru. Bogor: BBSDLP. Agustina K, Sopandie D, Trikoesoemaningtyas, Wirnas D. 2010. Tanggap fisiologi

akar sorgum (Sorghum bicolor L. Moench) terhadap cekaman alumunium dan defisiensi fosfor di dalam rhizotron. Jurnal Agronomi Indonesia 38(2):88-94.

35 Akram A, Fatima M, Ali S, Jilani G, Asghar R. 2007. Growth, yield and nutrients uptake of sorghum in respons do integrated phosporus and potassium management. J. Bot 39(4):1083-1087.

[Balitsereal] Balai Penelitian Tanaman Serealia. 2013. Sorgum: Varietas dan Teknik Budidaya. [diunduh 2014 Maret 20]. Tersedia pada balitsereal.litbang.deptan.go.id/ind/images/stories/asrgum2.pdf. 7 hlm. Campbell CR. 2000. Reference sufficiency range for plant analysis in the southern

region of the united states. Southern Cooperative Series Bulletin. 134 hlm. Darman S. 2008. Ketersediaan dan serapan hara P tanaman jagung manis pada oxic

dysturudepts palolo akibat pemberian ekstrak kompos limbah buah kakao. J. Agroland 15(4):323-329.

[DirjenDepdikbud] Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1991. Kesuburan Tanah. BKS.PTN. Indonesia Bagian Barat.

Fahmi A, Syamsudin, Utami SNH, Radjagukguk B. 2010. Pengaruh interaksi hara nitrogen dan fosfor terhadap pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.) pada tanah regosol dan latosol. Berita Biologi 10(3):297-304.

Fanindi A, Yunaeni S, Wahyu. 2005. Pertumbuhan dan produktivitas tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench dan Sorghum sudanense (piper) Stafp) yang mendapatkan kombinasi pemupukan N, P, K, dan Ca. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. 872-878.

[FAO] Food and Agriculture Organization. Agriculture and Consumer Protection Department. 2002. Sweet Sorghum in China. [diunduh 2014 April 20] Tersedia pada: http://www.fao.org//ag/magazine/0202sp2.htm.

Felecia A. 2006. Pengembangan produk sereal sarapan siap santap berbasis sorgum [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Foth HD. 1988. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta (ID): Gajah Mada University Press.

Galuh PN, Kastono D, Waluyo S. 2012. Pertumbuhan dan hasil sorgum manis (Sorghum bicolor (L.) Moench) tanama baru dan ratoon pada jarak tanam berbeda. Vegetalika 1(4):11-17.

Gardner. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta (ID): Indonesia University Press.

Gerik T, Bean B, Vanderlip RL. 2003. Sorghum growth and development. Texas Cooperative Extension Servive. [Diunduh 2015 20]. http://publications.tamu edu/CORNSORGHUM/PUBSorghum%20Growth%20and%20Developmen t.pdf.

Gomez KA, Gomez AA. 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian Edisi Kedua. Sjamsuddin E dan Baharsjah JS. penerjemah. Jakarta (ID): Universitas Indonesia Press. Terjemahan dari: Statistical Procedures for Agricultural Research.

Gordon WB, Whitney DA. 2002. Starter fetilizer application effects on reduced and no tillage grain sorghum production. Better Crops 86(3): 10-11/15.

Hardjowigeno S. 2003. Ilmu Tanah. Jakarta (ID): Akademika Pressindo.

Hardjowigeno S, Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tataguna Lahan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

36

Hons FM, Moresco RF, Wiedenfeld RP, Cothren JT. 1986. Applied nitrogen on phosphorus effect on yield and nutrient uptake by high energy sorghum produced for grain and biomass. J Agronomy. Volume ke-78. 1069-1078. Irawan B, Sutrisna N. 2011. Prospek pengembangan sorgum di Jawa Barat

mendukung diversifikasi pangan. Forum Penelitian Agroekonom 29(2):99-113.

Jabri MA. 2007. Perkembangan uji tanah dan strategi program uji tanah masa depan di Indonesia. J. Litbang Pertanian 26(2):54-66.

Jannah UF. 2012. Penetapan dosis pupuk N, P, dan K pada terubuk (Saccharum edulde) [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 62 hlm.

Leiwakabessy FM, Sutandi A. 1998. Pupuk dan Pemupukan. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Lestari SAD, Melati M, Purnamawati H. 2015. Penentuan dosis pemupukan N. P.dan K pada tanaman kacang bogor (Vigna subterranea (L.) Verdcourt).

Jurnal Agronomi Indonesia 43(3):193-200.

Lumbantobing ELN, Hazra F, Anas I. 2008. Uji efektivitas Bio-organic fertilizer (pupuk organik hayati) dalam menstubtitusi kebutuhan pupuk anorganik pada tanaman sweet sorgum. Jurnal Tanah dan Lingkungan 10(2):72-76.

Marlina, Zuhry E, Nurbaiti. 2015. Aplikasi tiga dosis pupuk fosfor pada empat varietas sorgum (Sorghum bicolor L. Moench) dalam meningkatkan komponen hasil dan mutu fisiologis benih. J. Online Mahasiswa Faperta. 2(2). 14 hlm. jom.unri.ac.id.

Maschner P. 2012. Mineral Nutrition of Higher Plants, Third Edition. San Diego (CA): Academic Press Inc.

[Mentan RI] Menteri Pertanian Republik Indonesia. 2013. Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2014. Permentan RI No. 122/Permentan/SR.130/11/2013. 13 hlm. Mosali J, Girma K, Teal RK, Freeman KW, Martin KL, Raun WR. 2006. Effect of foliar application on winter grain yield. phosphorus uptake and use efficiency.

J Plant Nutr 29:2147-2163.

Munawar A. 2011. Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. Bogor (ID): PT Penerbit IPB Press. 240 hlm.

Nemeth T. 2009. Effect of nutrient supply on nutrient uptake, dry matter accumulation and yield of sweet sorghum (Sorghum bicolor (L.) Moench [tesis]. Debrecen (HU). University of Debrecen.

Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Jakarta : Agromedia Pustaka. Nursyamsi D. 2009. Pengaruh kalium dan varietas jagung terhadap eksudat asam

organik dari akar, serapan N, P, dan K tanaman dan produksi brangkasan jagung (Zea mays L.). Jurnal Agronomi Indonesia. 37(2):107-114

Plessis JD. 2008. Sorghum production. [diunduh 2014 Desember 2]. Tersedia pada:

www.nda.agric.za/publications. 22 hlm

Poerwanto R, Susila A. 2013. Teknologi Hortikultura. Bogor (ID): IPB Press. Poerwanto R, Siregar IZ, Suryani A. 2012. Merevolusi Revolusi Hijau: Pemikiran

Guru Besar IPB. Bogor (ID): IPB Press. 786 hlm.

Rohmawati I. 2013. Penentuan dosis pemupukan N, P, dan K pada budidaya katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.) di lahan ultisol [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 43 hlm.

37 Safuan LO, Bahrun A. Pengaruh bahan organik dan pupuk kalium terhadap

pertumbuhan dan produksi tanaman melon. J.Agroteknos. 2(2):69-76 Sarief S. 1986. Ilmu Tanah Pertanian. Bandung (ID): Pustaka Buana

Sastrosupadi A. 2000. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian. Yogyakarta: Kanisius

Schwab GJ, Lee CD, Pearce R. 2007. Sampling plant tissue for nutrient analysis. Lexington dan Frankfort (USA). University of Kentucky College of Agriculture dan Kentucky State University. 6 hlm.

Setyorini D, Adiningsih JS, Rochayati S. 2003. Uji Tanah Sebagai Dasar Penyusunan Rekomendasi Pemupukan. Seri Monograf Sumber Daya Tanah Indonesia No. 2. Bogor (ID): Balai Penelitian Tanah. 50 hlm.

Sirappa MP. 2003. Prospek pengembangan sorgum di Indonesia sebagai komoditas alternatif untuk pangan, pakan, dan industri. J Litbang Pertanian. 22 (4): 133-140.

Sobariah L. 1999. Uji adaptasi dan pengaruh jarak tanam terhadap sorgum manis varietas Rio, RGV, dan Cowley pada lahan kering basah [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 52 hlm.

Suarni. 2004. Pemanfaatan tepung sorgum untuk produk olahan. J Litbang Pertanian. 23:(4):145-151.

Sucipto. 2010. Efektifitas cara pemupukan terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas sorgum manis (Sorghum bicolor (L.) Moench.

Embryo.7(2):67-74.

Sumarno, Damardjati DS, Syam M, Hermanto. 2013. Sorgum: Inovasi Teknologi dan Pengembangan. Jakarta (ID): IAARD Press. 291 hlm.

Supriadi, Musofie A. 2005. Hijauan pakan dan kegunaan lainnya di lahan kering.

Lokakarya Nasional Tanaman Pakan Ternak. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta. Hlm: 69-77.

Suprijadi. 2012. Karakterisasi sifat fisik dan kimia tepung sorgum (Sorghum bicolor L. Moench) rendah tanin [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 112 hlm.

Susila AD, Prasetyo T, Palada MC. 2009. Optimum fertilizer rate for yard long bean (Vigna unguilata L) production in ultisol Jasinga. Dalam: Publikasi dan Diseminasi Hasil Penelitian Hortikultura Indonesia. Kumpulan Makalah Seminar Ilmiah; Bogor. 21-22 Oktober 2009. Bogor (ID): Perhimpunan Hortikultura Indonesia. Hlm 315-323.

Susila AD, Prasetyo T, Palada MC. 2012. Fertilizer rate for kangkung (Ipomoea aquatica L.) production in ultisols of Nanggung. Bogor. (World Association of Soil and Water Conservation (WASWAC) special publication No. 6C. 101-111.

Sutrisna N. 2013. Juknis Usaha Tani Sorgum. Jawa Barat (ID): BPTP Jabar. Sutrisna N, Sunandar N, Anas Z. 2013. Uji adaptasi beberapa varietas sorgum

(Sorghum bicolor L.) pada lahan kering di Kabupaten Ciamis. Jawa Barat. J Lahan Suboptimal. 2(2):137-143.

Tarigan DH, Irmansyah T, Purba E. 2013. Pengaruh waktu penyiangan terhadap pertumbuhan dan produksi. J. Online Agroekoteknologi 2(1):86-94.

Thompson LM, Troeh FR. 1978. Soil and Fertility. New York: Mc Graw-Hill Book Company.

38

Turmudi E. Respon pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum (Shorgum bicolor) terhadap frekuensi dan dosis pupuk nitrogen. [diunduh 2015 September 15]: download.portalgaruda.org/article.php?article=21031&val=1319.14 hlm. Tuwu ER, Sutariati GAK, Suaib. 2012. Pengaruh kadar air benih dan jenis kemasan

terhadap vigor benih sorgum (Sorgum bicolor L. Moench) dalam enam bulan masa simpan. Penelitian Agronomi. 1(2):184-193.

Wachjar A, Sutidjo D, Bahri S. 1994. Pengaruh pupuk fosfor dan kalium terhadap pertumbuhan dan hasil benih kenaf. Buletin Agron. 22(1):36-47.

Waugh DL, Cate RB, Nelson LA. 1973. Discontinuous model for rapid correlation, interpretation, and utilization of soil analysis and fertilizer response data.

Technical Buletin 7. 106 hlm.

Weston LA, Alsaadawi IS, Baerson SR. 2013. Sorghum allelopathy-from ecosystem to molecule. J Chem Ecol. New York (US). doi 10.1007/s10886-013-0245-8. 12 hlm

Wijaya A. 2011. Pengaruh pempukan dan pemberian kapur terhadap pertumbuhan dan daya hasil kacang tanah (Arachis hypogaea L.) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 47 hlm.

Wijaya KA, Soeparjono S. 2014. Efek suplai nitrogen terhadap kadar gula nira tebu varietas bululawang. J. Agritrop. 109-112. http://digilib.unmuhjember.ac.id/ Winarti, Yudono P, Soejono AT. 2004. Periode kritis sorgum dalam persaingan

dengan gulma. [diunduh 2014 Maret 20]. Tersedia pada http://i-lib. ugm.ac.id/jurnal/detail.php?dataId=1812. J. Agrosains 17(3). Yogyakarta (ID).

Zhou Q, Liang D, Deng A, Zhang J, Wu C, Nie Z, Jiang J, Wang Y. 2013. Antitussive, expectorant and bronchodilating effects of ethanol extract of

Sorghum bicolor (L.) Moench roots. J of Ethnopharmacology. 149(1):297-302.

39

40

Lampiran 1 Deskripsi varietas Numbu

Karakter Deskripsi Tanggal dilepas Umur berbunga 50% Panen Tinggi tanaman Sifat tanaman Kedudukan tangkai Bentuk daun Jumlah daun Sifat malai Bentuk malai Panjang malai Sifat sekam Warna sekam Bentuk/sifat biji Ukuran biji Warna biji Bobot 1000 biji Rata-rata hasil Potensi hasil Kerebahan Ketahanan Kadar protein Kadar lemak Kadar karbohidrat Daerah sebaran Pemulia 22 Oktober 2001 ±69 HST ±100-105 HST ±187 cm

Tidak memiliki anakan Di pucuk Pita 14 helai Kompak Ellips 22-23 cm

Menutup sepertiga bagian biji Coklat muda

Bulat lonjong. mudah dirontok 4.2 ; 4.8 ; 4.4 mm Krem 36 – 37 g 3.11 t/ha 4.0 – 5.0 t/ha Tahan rebah

Tahan hama aphis, tahan penyakit karat, dan bercak daun 9.12%

3.94% 84.58%

Ditanam di lahan sawah dan tegalan

Sumarny Singgih. Muslimah Hamdani. Marsum Dahlan. Roslina Amir. Syahrir Mas’ud

41 Lampiran 2 Kriteria kondisi tanah

Parameter tanah Nilai

Sangat

rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat tinggi C-organik(%) <1 1-2 2-3 3-5 >5 N (%) <0.1 0.1-0.2 0.21-0.5 0.51-0.75 >0.75 C/N <5 5-10 11-15 16-25 >25 P2O5 Bray (ppm) <4 5-7 8-10 11-15 >15 K2O-Morgan (ppm) 8 12 21 36 58 KTK (me/100g) <5 5-16 17-24 25-40 >40 Susunan kation Ca (me/100g) <2 2-5 6-10 >20 Mg (me/100g) <0.3 0.4-1 1.1-2.0 2.1-8.0 >8 K (me/100g) <0.1 0.1-0.3 0.4-0.5 0.6-1.0 >1 Na (me/100g) <0.1 0.1-0.3 0.4-0.7 0.8-1.0 >1 Kejenuhan basa (%) <20 20-40 41-60 61-80 >80 Sangat masam Masam Agak Masam Netral Agak Alkalis Alkalis pH H2O <4.5 4.5-5.5 5.6-6.5 6.6-7.5 7.6-8.5 >8.5 Sumber : Balai Penelitian Tanah (2005)

42

Lampiran 3 Cara membaca grafik persamaan kuadrat tiap perlakuan

Persamaan kuadrat N : y = -0.0015x2 + 0.4011x + 67.571 dimana y=ax2+bx+c

A B C D E

No c a b x y

1 67.571 (-0.0015) 0.4011 (-b/2a) = 133.7 94.38 ( masukkan nilai x pada persamaan N) 2 67.571 (-0.0015) 0.4011 0 67.57 (masukkan nilai x pada persamaan kuadrat N) 3 67.571 (-0.0015) 0.4011 30.6 78.45 (nilai y pada kondisi N threshold)

4 67.571 (-0.0015) 0.4011 18.4 74.45 (nilai y pada kondisi N threshold) Persamaan kuadrat P : y = -0.0012x2 + 0.2917x + 78.457

No c a b x y

5 78.457 (-0.0012) 0.2917 (-b/2a) = 121.54 96.18 (masukkan nilai x pada persamaan P)

6 78.457 (-0.0012) 0.2917 0 78.45 (masukkan nilai x pada persamaan kuadrat P) 7 78.457 (-0.0012) 0.2917 0 78.45 (nilai y pada kondisi N threshold)

8 78.457 (-0.0012) 0.2917 0 78.45(nilai y pada kondisi P threshold) Persamaan kuadrat K : y = -0.001x2 + 0.2777x + 74.457

No c a b x y

9 74.457 (-0.001) 0.2777 (-b/2a) = 138.85 93.73 (masukkan nilai x pada persamaan K)

10 74.457 (-0.001) 0.2777 0 74.45 (masukkan nilai x pada persamaan kuadrat K) 11 74.457 (-0.001) 0.2777 0 74.45 (nilai y pada kondisi N threshold)

43 Lampiran 4 Cara konversi kebutuhan N, P2O5 dan K2O dalam kebutuhan pupuk urea,SP36 dan KCl Pilihan rekomendasi N (%) P2O5 (%) K2O (%) N (kg ha-1) P2O5 (kg ha-1) K2O (kgha-1) Urea (46%) SP36 (36%) KCl (60%) Hasil relatif (%)

Maksimum 1D 5D 9D 1D*120 5D*36 9D*90 A B C Rataan (1E;5E;9E)

Ambang batas N 2D 7D 11D 2D*120 7D*36 11D*90 D E F 2E

Ambang batas P 3D 6D 12D 3D*120 6D*36 12D*90 G H I 6E

Ambang batas K 4D 8D 10D 4D*120 8D*36 10D*90 J K L 10E

Lampiran 5 Biaya pupuk urea, SP36, KCl

Pupuk Harga Satuan

Urea M (Rp 3 000) per kg

SP-36 N (Rp 3 000) per kg

KCl O (Rp 12 000) per kg

Lampiran 6 Cara perhitungan analisis ekonomi pilihan rekomendasi sorgum

Alternatif rekomendasi (Urea-SP36-KCl)

Data Hasil Data Biaya

Hasil Relatif

Perubahan dari rekomendasi sebelumnya Biaya pupuk Total biaya produksi per ha Perubahan dari rekomendasi

sebelumnya Biaya relatif setiap satuan hasil Peningkatan

hasil relatif peningkatan Persentase

Kenaikan biaya Persentase kenaikan biaya (%) (%) (Rp) (Rp) (Rp) (%) (Rp) P Q R S T U V W X

1 Ambang batas N w - (DxM)+(ExN)+(FxO) U1/Q1

2 Ambang batas K x Q2-Q1 (R2/Q1)x100 (JxM)+(KxN)+(LxO) U1+T2 U2-U1 (V2/U1)x100 U2/Q2

3 Ambang batas P y Q3-Q2 (R3/Q2)x100 (GxM)+(HxI)+(FxO) U1+T3 U3-U2 (V3/U2)x100 U3/Q3

44

Lampiran 7 Cara perhitungan analisis ekonomi penjualan produk sorgum Pilihan Hasil relatif (%) Hasil

sebenarnya Konversi hasil relatif ke hasil sebenarnya Biaya relatif per satuan hasil relatif (Rp) Biaya produksi per kg (Rp/kg) Biaya produksi per ha (Rp/ha) Harga jual (Rp) Pendapatan kotor (Rp/ha) Keuntungan (Rp/kg) (Rp/ha) g/2.25 m2 g/2.25 m2 kg/ha g/2.25 m2 kg/ha 100% 1% 1% A B C D E F G H I J K L M N

1 C1/100 (10000xD1)/2.25/1000 B1xD1 B1xE1 Dari H1/E1 Dari tabel Hasil G1xK1 K1-I1 L1-J1

2 C2/100 (10000xD2)/2.25/1000 B2xD2 B2xE2 tabel pilihan H2/E2 pilihan survei / G2xK2 K2-I2 L2-J2

3 C3/100 (10000xD3)/2.25/1000 B3xD3 B3xE3 rekomendasi H3/E3 rekomendasi literatur G3xK3 K3-I3 L3-J3

4 C4/100 (10000xD4)/2.25/1000 B4xD4 B4xE4 H4/E4 G4xK4 K4-I4 L4-J4

Keterangan : A-N : nama kolom; 1-4 nama baris

45

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta. pada tanggal 30 Juli 1990. Penulis merupakan anak pertama dari pasangan Bapak Candra Budiman dan Ibu Kasem Sumarni. Pendidikan sarjana ditempuh pada tahun 2008 di Program Studi Agroteknologi Universitas Lampung dan selesai pada tahun 2012. Pada tahun 2013, penulis diterima di Program studi Agronomi dan Hortikultura pada program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Dokumen terkait