• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adia. 2008. Analisis peubah ganda (analisis multivarian) [terhubung berkala]. http://adia08.files.wordpress.com/2008/06/analisis-peubah-ganda.pdf

[24 Agu 2012].

Al Rasyid, Marfuah H, Wijayakusuma H, Hendarsyah D. 1991. Vademikum Dipterocarpaceae. Jakarta (ID): Badan Litbang Kehutanan.

[Anonim]. 2010. Komposisis dan struktur komunitas semut (hymenoptera:formicidae dalam permukaan tanah di taman HR Dr Mohamad Hatta Padang [skripsi]. Padang (ID): Fakultas MIPA, Universitas Andalas.

Ariebowo S. 2011. Analisa vegetasi pada jalur antara dari umur 4 tahun hingga umur 9 tahun dalam sistem silvikultur tebang pilih tanam jalur (studi kasus di area IUPHHK-HA PT. Sari Bumi Kusuma, Kalimantan Tengah [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Bray, Curtis. 1957. Lesson 7: indirect ordination [terhubung berkala]. http://iv- twk.oekosys.tu-berlin.de/project/twinning/dokumen/EUNISlect-8-indirect- ordination.ppt [24 Agu 2012].

Daniel WT, Barker FS. 1987. Prinsip-Prinsip Silvikultur. Yogyakarta (ID): Universitas Gajah Mada.

[Dephut] Departemen Kehutanan. 1993. Pedoman dan petunjuk teknis tebang pilih tanam Indonesia (TPTI) pada hutan alam daratan. Jakarta (ID): Direktorat Jendral Pengusahaan Hutan.

[Dephut] Departemen Kehutanan. 1986. Sejarah kehutanan Indonesia. Jakarta (ID): Dephut.

[Dephut] Departemen Kehutanan. 1990. Pedoman dan petunjuk teknis pemeliharaan. Jakarta (ID): Direktorat Jendral Pengusahaan Hutan.

[Dirjen BPK] Direktorat Jendral Bina Produksi Kehutanan. 2005. Keputusan Dirjen Bina Produksi Kehutanan Nomor 077/VI-BPHA/2005 tentang Penunjukan Pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam sebagai Model Pembangunan TPTII. Jakarta (ID): Dephut. [Dirjen BPK] Direktorat Jendral Bina Produksi Kehutanan. 2007. Keputusan

Dirjen Bina Produksi Kehutanan Nomor 041/VI-BPHA/2007 tentang Penunjukan Pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam sebagai Model Pembangunan TPTII. Jakarta (ID): Dephut. Geldenhuys CJ. 2010. Managing forest complexity though application of

disturbance-recovery knowledge in development of silvikultural systems and ecological rehabilitation in natural forest system in Africa. Japanese Forest Society and Springer 15:3-13.

Gunarso, Setyawati P, Sundeland T, Shackleton H, Eds C. 2009. Pengelolaan Sumber Daya Hutan di Era Desentralisasi: Pembelajaran yang Diperoleh dari Hutan Penelitian Malimau, kalimantan Timur. Bogor (ID): CIFOR. Hasanah P. 2009. Kajian aspek vegetasi dalam penerapan TPTII di IUPHHK/HA

PT Sarmiento Parakanja Timber, Kalimantan Tengah [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

31 Irwanto. 2006. Pengaruh perbedaan naungan terhadap pertumbuhan semai Shorea sp. di persemaian [tesis]. Yogyakarta (ID): Program Pascasarjana. Universitas Gajah Mada.

Ludwig JA, Reynolds JF. 1988. Statistical Ecology, a Primer on Methods and Computing. New York: John Willey and Sons.

Mansyur M. 2003. Analisis vegetasi hutan di Desa Sawa dan Desa Kadawaa Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah. Jurnal Tek Ling. 4(1):1-7. Muhdi. 2009. Struktur dan komposisi jenis permudaan hutan alam tropis akibat

pemanenan kayu dengan sistem silvikultur tebang pilih tanam Indonesia. Jurnal Bionatural 11:68-79.

Mueller DD, Ellenberg H. 1974. Aims and Methods of Vegetation Ecology. New York: John Wiley and Sons.

Pamoengkas P. 2000. Degradasi dan rehabilitasi hutan tropika basah [paper]. Bogor (ID): Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Pamoengkas P. 2006. Kajian aspek vegetasi dan kuntitas tanah sistem silvikultur tebang pilih tanam jalur (studi kasus di area HPH PT. Sari Bumi Kusuma, Kalimantan Tengah [disertasi]. Bogor (ID): Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Radiardi I, Hadjib H, Rusolono T. 2008. Evaluasi tegakan tinggal pasca penebangan pada areal hutan yang menggunakan sistem silvikultur (SILIN) kasus di Konsesi Hutan PT. SARPATIM, Kalimantan Tengah [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

[SARPATIM] Sarmiento Prakantja Timber. 2012. LHC RKT 2012 tentang kelompok jenis. Kalimantan Tengah: SARPATIM.

Soekotjo A, Subiakto, Warsito S. 2005. Project Complesion Report ITTO. Yogyakarta (ID): Universitas Gajah Mada.

Suparna N. 2012. Kebutuhan benih dan permasalahannya di IUPHHK [terhubung berkala]. http://forda-mof.org/files/kebutuhan/benih/APHI.pdf [5 Okt 2012].

Triyana H. 1995. Evaluasi pelaksanaan sistem silvikultur TPI/TPTI di hutan hujan tropis dataran rendah tanah kering (studi kasus di areal HPH PT Industries et Forest Asiatiques, Jambi) [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Wahjono D. 2007. Pertumbuhan dan riap tegakan tinggal di beberapa unit pengelolaan hutan alam produksi. Info Hutan 4(5):419-428.

Wilarso S. 2008. Penetapan multisistem silvikultur pada areal hutan produksi di Indonesia: tinjauan aspek teknik silvikultur. Di dalam: Penerapan Multisistem Silvikultur pada Pengusahaan Hutan Produksi dalam Rangka Peningkatan Produktifitas dan Pemantapan Kawasan Hutan. Prosiding Lokakarya Nasional; Bogor, 23 Agu 2008. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan IPB. hlm 127-151.

PENENTUAN SISTEM SILVIKULTUR

BERBASIS PADA PROSES PEMULIHAN VEGETASI

DALAM TEKNIK SILVIKULTUR INTENSIF

(Studi Kasus di Areal PT Sarpatim, Kalimantan Tengah)

DIEN ANDINI

DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2013

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penentuan Sistem Silvikultur Berbasis pada Proses Pemulihan Vegetasi dalam Teknik Silvikultur Intensif (Studi Kasus di Areal PT Sarpatim, Kalimantan Tengah)” adalah benar-benar hasil karya ilmiah saya sendiri di bawah bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang diperoleh yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain yang telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan di dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2013 Dien Andini NIM E44080074

ABSTRAK

DIEN ANDINI. Penentuan Sistem Silvikultur Berbasis pada Proses Pemulihan Vegetasi dalam Teknik Silvikultur Intensif (Studi Kasus di Areal PT Sarpatim, Kalimantan Tengah). Dibimbing oleh PRIJANTO PAMOENGKAS.

Kesalahan dalam mengimplementasikan sistem silvikultur yang tepat dengan karakteristik hutan alam yang ada menyebabkan degradasi hutan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sistem silvikultur yang tepat berdasarkan struktur tegakan dan kesamaan komunitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelompok jenis komersial non-Dipterocarpaceae memiliki kerapatan dan proporsi terbesar pada semua tingkatan. Struktur tegakan membentuk kurva J terbalik. Keanekaragaman jenis pada seluruh plot cukup tinggi. Jenis ubar dan meranti merah mendominasi pada seluruh plot pengamatan. Komunitas pohon sebagian besar memiliki komunitas yang relatif berbeda antara plot satu dengan yang lainnya. Komunitas permudaan sebagian besar memiliki nilai ID <50% yang dapat diartikan bahwa komunitas tersebut relatif sama. Hal ini ditunjukan dari bagan analisis cluster yang terbagi dalam tiga kelompok. Hasil analisis biplot menunjukan bahwa pada plot TJ6 memiliki komposisi yang sama antara permudaan dan pohon, sedangkan plot yang lain memiliki komposisi yang berbeda.

Kata kunci: proses pemulihan vegetasi, sistem silvikultur, teknik silvikultur intensif

ABSTRACT

DIEN ANDINI. Silvicultural System Determination Based on the Process of Vegetation Recovery in Intensified Silvicultural Technique (Case Study in the Area of PT Sarpatim, Central Kalimantan). Supervised by PRIJANTO PAMOENGKAS.

Mistakes in implementing the right silvicultural system with forest characteristic cause forest degradation. The aim of this observation is to determine the appropriate silvicultural system based on the forest standing structure and similarity

of community. The analyzed data’s composition’s type and forest standing structure,

forest regeneration type composition, type variety index value, ordination showed by important value index and community dissimilarity index, and cluster and biplot analysis. The result shows that non-Dipterocarpaceae commercial type community has the biggest density and proportion in all levels. Forest standing structure shapes J- reversed curve. The variety on all plots is high enough. Ubar and red meranti dominate all observation plots. Almost tree community has relatively different types in each plot. Regeneration community almost all has value for ID <50% that means the community is relatively the same. It can be seen from cluster analysis chart which part of three grup. The biplot analysis result shows that TJ6 has the most similarity between recovery and tree, while the other plots have different composition.

Key words: process of recovery vegetation, silvicultural system, silviculture intensif technique,

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan

pada

Departemen Silvikultur

PENENTUAN SISTEM SILVIKULTUR

BERBASIS PADA PROSES PEMULIHAN VEGETASI

DALAM TEKNIK SILVIKULTUR INTENSIF

(Studi Kasus di Areal PT Sarpatim, Kalimantan Tengah)

DIEN ANDINI

DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2013

Judul Skripsi : Penentuan Sistem Silvikultur Berbasis pada Proses Pemulihan Vegetasi dalam Teknik Silvikultur Intensif (Studi Kasus di Areal PT Sarpatim, Kalimantan Tengah)

Nama : Dien Andini NIM : E44080074

Disetujui oleh

Dr Ir Prijanto Pamoengkas, MScFTrop Pembimbing

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Nurheni Wijayanto, MS Ketua Departemen

PRAKATA

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat rahmat dan hikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penentuan Sistem Silvikultur Berbasis pada Proses Pemulihan Vegetasi dalam Teknik Silvikultur Intensif (Studi Kasus di Areal PT Sarpatim, Kalimantan Tengah)”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana di Program Studi Silvikultur, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Penulis menyadari akan banyaknya kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat diharapkan. Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat berguna bagi kita semua khususnya kalangan civitas akademika dan pengelola hutan.

Penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan masukan, dukungan, dan semangat dalam penyusunan skripsi ini. Rasa terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada Dr Ir Prijanto Pamoengkas, MScFTrop sebagai pembimbing yang telah memberikan arahan, nasihat, serta dukungan dalam penyusunan skripsi ini, keluarga yang telah memberikan semangat, nasihat, doa dan motivasi kepada penulis, Dr Ir Arum Sekar Wulandari, MS selaku dosen penjamin mutu skripsi Bagian Silvikultur, Ir Poltak Tampubolon sebagai pembimbing lapangan di PT Sarpatim, pekerja PT Sarpatim yang telah membantu penelitian di lapangan, sahabat-sahabat Silvikultur dan SMA 49 yang selalu memberikan motivasi dan sahabat-sahabat yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu memberi semangat dan pengetahuan, serta seluruh pihak yang telah membantu dalam penelitian dan penulisan skripsi ini.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2013 Dien Andini

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN vii

PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Tujuan Penelitian 11 Manfaat Penelitian 2 Hipotesis 2 TINJAUAN PUSTAKA Sistem Silvikultur 2

Proses Pemulihan Vegetasi 4

METODE

Waktu dan Tempat Penelitian 4

Bahan dan Alat Penelitian 5

Prosedur Pengambilan Data 5

Prosedur Analisis Data 6

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Lokasi 9

Hasil 14

Pembahasan 25

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan 29

Saran 29

DAFTAR PUSTAKA 30

Dokumen terkait