• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aip Syaripudin (1997), Azas dan Falsafah Penjaskes, Depdikbud

Cholik Mutohir,T dan Rusli Lutan (1996/1997), Pendidikan jasmani dan Kesehatan, Jakarta, Depdikbud.

Depdiknas (2003), Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Jakarta, Depdiknas.

Husdarta, JS, dkk. (2010). Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Dewa Ruci

Kasihani, Kasbolah (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Depdikbud. Khoiru, Iif, dkk. (2007). Pembelajaran Aktif, Inovatif Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Lutan, Rusli (1996/1997), Hakekat dan Karakteristik Penjaskes, Jakarta, Depdikbud.

Muhadi, Aip Syarifuddin. (1992). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.Jakarta: Depdikbud.

Mulyasa (2008). Menjadi Guru Profesional:Menciptakan PembelajaranKreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rusman, (2010). Model-model Pembelajaran:

MengembangkanProfesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ramadhan, A. Tarmizi. 2008. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, danMenyenangkan.http://tarmizi.wordpress.com/2008/11/11/pembel aja ran-aktif-inovatif-kreatif-efektif-dan-menyenangkan/. Diakses tanggal 8 Februari 2009.

Sukintaka. (1992). Teori Bermain. Jakarta: Depdikbud.

Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani danKesehatan. Jakarta: depdikbud.

Syaripudin, Aip (1992). Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Jakarta : Depdikbud.

Uhamisastra, Dkk (2010). Didaktik Metodik Pembelajaran Senam. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Wiriaatmadja, Rochiati (2005). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.

103

Berikutinipenelitiakanmenyajikankesimpulandan saran yang diperolehdaritemuan di lapanganselamapelaksanaanpenelitianpenerapan metode STAD dalam pembelajaran loncat harimau pada anak kelas VI SDN Sukanegla

Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang.

Keduahaltersebutakandiuraikansebagaiberikut: A. Kesimpulan

Ketikaseorang guru

melakukanpembelajarandengandenganmetodekonvensionalsepertidemontrasi,

komando , terjadihalhal yang

kurangdiharapkandiantaranyadarisegipsikomotorsiswaengganmelakukangerakand asarsenam, siswakurangdiberikesempatanuntukmenggali,

mengembangkankeberaniansehingga domain

pengetahuandansikapkurangberkembang.

Guru harusmerencanakansuasanapembelajaransecaramatang agar anakmendapatkesempatanberinteraksisecara optimal. Dalaminteraksiini, anakakanmembentukkomunitas yang memungkinkannyamenyukai proses belajar.

Dalamsuasanapembelajaran yang menarik,

anakakanmenjalinkerjasamadalambelajar.

Pembelajarankooperatifmerujukpadaberbagaimacammetodepengajaran yang

manaparasiswabekerjadalamkelompok-kelompokkeciluntuksalingmembantusatusamalainnyadalammempelajarimateripel ajarandalamkelaspenjas. Para siswadiharapkandapatsalingmembantu, salingmendiskusikandanberargumentasiuntukmengasahketerampilandanpengetahu an yang merekakuasaisaatitudanmenutupikesenjangandalampemahamanmasing-masing.

Model pembelajaran yang bisadikembangkansalahsatunyaadalahdengancaramenerapkan model pembelajarankooperatiftipe Student Team Achievement Devision (STAD) untukmemotivasisiswasupayadapatsalingmendukungdanmembantusatusamalainny adalammenguasaikemampuan yang diajarkanoleh guru. Jikaparasiswaingin agar timnyamendapatpenghargaan,

merekaharusmembantutemansatutimuntukmempelajarimaterinya. Selanjutnya, semuasiswamengerjakantugasgerakmengenaimaterisecarasendiri-sendiri,

padasaatitumerekatidakdiperbolehkanuntuksalingbantu.

Penerapan metode STAD pada anak kelas VI SDN Sukanegla Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang,padaprosesnyameliputiperencanaan, aktivitassiswadankinerja guru, danhasilbelajarsebagaiberikut:

1. Perencanaan yang dilakukan dalam pembelajaran gerak dasar loncat harimau menggunakan metode STAD dimulai dengan menganalisistujuanpokok, pembelajaranloncat harimaumerencanakanjumlahpertemuansebanyaktiga kali petemuandanuntukpenerapan metode STAD sesuai dengan karakteristiknya siswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang setiap kelompok, yang berbeda kemampuan, jenis kelamin, dan latarbelakang etnis. Aktivitassiswadankinerja guru dalampembelajarangerak dasar loncat harimau menggunakan metode STAD adalah sebagai berikuit; padatahapapersepsi, guru memancingdanganmemberikanpertanyaan yang dapatmemotivasisiswauntukmemahami gerak dasar loncat harimau.pada data awalperencanaanpembelajaranhanya 46,33%, padasiklus I terjadipeningkatan 19,57% sehinggamenjadi 65,9%, siklus II terjadipeningkatan 17,18% sehinggamenjadi 83,08% dansiklus III terjadipeningkatan 16,92 sehinggamenjadi 100% Telah mencapai target yang telah ditentukan.

2. Pelaksanaanpembelajaranloncat harimau menggunakan metode

STADdiikutidengankinerja guru yang

maksimaldalammengarahkandanmemotivasisiswadanmembimbingmelaluiara

harimausehinggameningkatkankinerja guru danaktivitassiswa. Padakegiatanintipembelajaran, kegiatanbanyakterpusatpada guru denganmengajarkangerak dasar loncat harimau yang benar,selanjutnyasiswadibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang setiap kelompok, yang berbeda kemampuan, jenis kelamin, dan latarbelakang etnis. pada data awalobservasikinerja guru 56,5%. Padasiklus I terjadipeningkatan 13,91% sehinggamenjadi 70,41%, padasiklus II meningkat 19,17% menjadi 89,58, padasiklus III meningkat8,75sehinggamenjadi98,33%. Dengandemikianpadakinerja guru dikatakanmaksimaldantelahmemenuhi target yang telahditentukan, yaitu95%. 3. Peningkatan hasil belajar gerak dasar loncat harimau menggunakan metode

STAD di kelas VI SDN Sukanegla Kecamatan Rancakalongf Kabupaten Sumedang, sangatlah signifikan, paparan dari data awal, siklus I, siklus II dan siklus III dapat diuraikan sebagai berikut;

Pada data awal, siswa yang

tuntasdalammelakukangerakdasarloncatharimaumencapai 7,70% atau 2 siswadan yang belumtuntasmencapai 92,30% atau 24 siswa. Padapembelajaransiklus I, terjadipeningkatandari data awal, yaitusebesar 30,77% atau 8 siswa yang tuntas. Sehinggapadasiklus I, siswa yang tuntasdalammelakukangerakdasarloncatharimaumencapai 38,46% atau 10 siswadan yang belumtuntasmencapai 61,54% atau 16 siswa.Dalam siklus I ada beberapa catatan khususnya bagi siswa yang belum tuntas diantaranya sikapawaldenganloncatharimaurintangan bola tubuhsiswakurangrileksdan kaki

kurangmenolakpadasikappelaksanaansebagiansiswatidakmelentingkanbadan,

dandagutidakdirapatkanke dada,

danpadasikapakhirsebagiansiswakurangmampumenyeimbangkanperkenaanpe ndaratankeduatangankematrassehinggakeseimbanganmengarahpadaarahtanga n yang lemah. Padapembelajaransiklus II, terjadipeningkatandarisiklus I, yaitusebesar 26,92% atau 7 siswa yang tuntas. Sehinggapadasiklus II, siswa yang tuntasdalammelakukangerakdasarloncatharimaumencapai 65,38% atau

17 siswadan yang belumtuntasmencapai 34,62% atau 9 siswa. Padapembelajaransiklus III, terjadipeningkatandarisiklus II, yaitusebesar 19,23% atau 5 siswa yang tuntas. Sehinggapadasiklus III, siswa yang tuntasdalammelakukangerakdasarloncatharimaumencapai 84,62% atau 22 siswadan yang belumtuntasmencapai 15,38% atau 4 siswa. Siswa yang belum tuntas disebabkan kendala dari tubuh yang kegemukan, sehingga takut unutk melakukan gerak adasr loncat harimau. Dengan demikian penerapan metode pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar loncat harimau pada anak kelas VI SDN Sukanegla Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang.

B. Saran

Penerapan metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar

loncat harimau pada senasm ketangkasan.

Denganmemperhatikanhasilpenelitiantindakankelas yang telahdilaksanakan di SD Negeri Sukanegla Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang ada beberapa yang di sarankan :

1. Bagi Guru

a. Metode pembelajaran Student Team Achievemen Devision adalah salah satu solusi untuk metode pembelajaran gerak dasar loncat harimau pada

senam ketangkasan, Namundemikian, guru

pendidikanjasmaniharusmampumemilihdanmengembangkanmetode-metodepembelajaran kooperatif lainnya yang cocokuntukditerapkanpadapembelajarandenganmemperhatikankarakterist iksiswa, kedalamanmateri, danhal-hallainnya yang masihperludipertimbangkan.

b. Guru hendaknya memahami gerak dasar loncat harimau sehingga dalam penerapannya tidak salah persepsi.

c. Guru harus memahami bahwa pembelajaran yang disajikan adalah membentuk siswa dengan kompetensi masing-masingsalahsatunyastrategipembalajaran yang

berfungsiuntukmenggalidanmembagi-bagi ide padaanak, Strategipembelajaraninimendoronganakuntukmelakukankegiatandalambe ntukkerjasamadansikaptanggungjawabkepadatemansatukelompoknyadan sikaptanggungjawabdengandirinya

2. Bagisiswa

a. Gerak dasar loncat harimau

bawahperludiajarkankepadasiswadenganmemperhatikantingkatperkemba ngansiswa.

b. Para siswaperludibinauntukmelakukanloncat harimau yang bermanfaatbagidirinya, sehinggamempunyai ketangkasan dalam kehidupannya.

c.

Diperlukanpenggalianpotensimasing-masingsiswadalampelajaranpendidikanjasmani,

inidimaksudkanuntukmeningkatkanbakat yang dimilikisetiapanak. 3. Bagisekolah

a. Untukmenunjangpelaksanaanpembelajaranpendidikanjasmani,

makapihaksekolahdiharapkandapatberupayauntukmemberikankontribusi

yang maksimal agar

pembelajaraniniberlangsungdengantuntutankurikulum. Hal tersebutjugadapatdilakukandengansaranadanprasaranapenunjangpembela jaranbaikuntuksiswamaupun guru.

b. Dalammeningkatkanbakatdanminatterhadapolahragasenam,

makaperludiadakannyapembinaan baikpadatingkatgugus, kecamatanmaupuntingkatkabupaten yang dilakukansecaraberkala.

c. Pembinaandanpelatihan yang intensifterhadappara guru jugaperludiadakanolehpihaksekolah, inidimaksudkan agar dapatmeningkatkankemampuanmengajarnyadalamrangkainovasipembela jaranpendidikanjasmani.

4. Bagi UPI KampusSumedang

ajaran, khususnyabagi program studiPendidikanJasmani yang memproduksi guru yang kreatif.

108

CholikMutohir,TdanRusliLutan (1996/1997), PendidikanjasmanidanKesehatan, Jakarta, Depdikbud.

Depdiknas (2003), Kurikulum 2004, StandarKompetensi Mata PelajaranPendidikanJasmani, Jakarta, Depdiknas.

Husdarta, JS, dkk. (2010).

BelajardanPembelajaranPendidikanJasmanidanKesehatan. Bandung: DewaRuci

Indra Safari.2011. Buku ajar. Model Pembelajara Kooperatif Pendidikan Jasmani Prodi penjas UPI kampus Sumedang

Indra Safari.2012.Buku ajar.PerencanaanPembelajaranPendidkanJasmani. Prodi penjas UPI kampusSumedang

Indra Safari.2011.Buku ajar.Model PembelajaraKooperatif Pendidikan Jasmani , Prodi penjas UPI kampusSumedang

Iskandar. 2008. PenelitanTindakanKelas. Jambi :Gaungpersada press Kasihani, Kasbolah (1998). PenelitianTindakanKelas. Malang: Depdikbud. Kurikulum 2004 DepartemenPendidikanNasional Jakarta

Krisna, 2009.Pengertian danciri-ciriPembelajaran.Tersedia : http//krsna1.blog. uns.ac.id/2009/10/19/pengertiandan cirri-ciripemeblajaran. (03 Des 2009) RukmanaAnin, 2008. PembelajaranPendidikanjasmani di

SekolahDasar.Jurnalpendidikandasar.

Rusmalina Eniehttp://repository.library.uksw.edu/handle/123456789/911

Suyatno & Teguh Santosa,Pusat Perbukuan, Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan SD Kelas VI

Dokumen terkait