• Tidak ada hasil yang ditemukan

Atmojo, S.W. 2003. Peranan Bahan Organik Terhadap Kesuburan Tanah dan Upaya Pengelolaannya. Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Sebelas Maret University Press. Surakarta. 3 Hal.

Adiningsih, J. S dan F. Agus. 2005. Petunjuk Penggunaan Perangkat Uji Tanah Sawah (Paddy Soil Test Kit) Versi 1.0. Balai Besar Penelitian &

Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian.

Cristanti, E dan Arisoesilaningsih. 2013. Pertumbuhan Padi Hitam dan Serangan Beberapa Herbivor Di Sawah Padi Organik Kecamatan Kepanjen.

Universitas Brawijaya. Malang. Jurnal Biotropika. Vol. 1 No. 5 thn 2013.

Darmoko, J. 2008. Pengaruh Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi (Oryza sativa L.). E-Journal Universitas Atmajaya Yogyakarta. Yogyakarta. ISSN No. 2337- 6597 Vol 1 (4)

De Datta, S. K. 1981. Principles and Practices of Rice Production. A Wiley Inter Science Publ. John Wiley % Sons. New York.

Dinas Pertanian. 2008. Pedoman Pertanian Organik. http : // www. diperta.

jabarprov. go. id.

Dinesh R, Srinivasan V, Hamza S, Manjusha A. 2010. Short-term incorporation of organik manures and biofertilizers influences biochemical and microbial characteristics of soils under an annual crop turmeric (Curcuma longa L.). Bioresource Technol. 101:4697-4702.

Dobermann, A. and T. Fairhurst. 2000. Nutrient disorders and nutrient management. IRRI and Potash & PPI /PPIC. Manila, Philipina.

Fahmi, A., Radjagukguk, B., dan Purwanto, B. 2004. Kelarutan Fosfat dan Ferro Pada Tanah Sulfat Masam Yang Diberi Bahan Organik Jerami Padi. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa 1 : 1 -13

Fikrinda, Zuraida, Yusnizar, Marlina. 2011. Serapan hara N, P, dan K pada tanaman jagung dan status hara N, P, dan K pada tanah yang diinokulasi fungi mikoriza arbuskula dan diberi pupuk kandang sebagai upaya reklamasi lahan terkena tsunami. Di dalam: Budi SW, Turjaman M, Mardatin NF, Nusantara AD, Trisilawati O, Sitepu IR, Wulandari AS, Riniarti M, Setyaningsih L, editor. Percepatan Sosialisasi Teknologi Mikoriza untuk Mendukung Revitalisasi Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan. Prosiding Seminar Nasional Mikoriza II; 2007 Jul 17-21;

Bogor, Indonesia. Bogor (ID): Seameo Biotrop. hlm 65-71

Goldschmidt, E. E. And A. Golomb. 1982. The Carbohydrate Balance Of Alternate-bearing Citrus Tress and The Significance of Reserves For Flowering and Fruiting J. Amer. Soc. Hort. Sei. 107: 206-208.

Hanum, H. 2004. Peningkatan Produktivitas Tanah Mineral Masam Yang Baru Disawahkan Berkaitan dengan P Tersedia Melalui Pemberian Bahan Organik, Fosfat Alam dan Pencucian Besi. Desertasi. IPB Bogor. Diakses pada 21 Februari 2017 di E-repository USU.

Harahap, S. 2008. Aplikasi Jerami Padi Untuk Perbaikan Sifat Tanah dan Produksi Padi Sawah. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas sumatera Utara, Medan. Diakses pada 21 februari 2017 di E-Repository USU.

Hardjowigeno, S., 2003. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo. Jakarta.

Ilyas, Syekhfani, dan Sugeng, P. 2000. Analisis Pemberian Limbah Pertanian Abu Sekam Sebagai Sumber Silikat Pada Andisol dan Oxisol Terhadap Pelepasan Fosfor Terjerap dengan Teknik Perunut 32P. Risalah Pertemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi.

Jones, J. B., B. Wolf and H.A Mills. 1991. Plant Analysis Handbook. A Practical Sampling, Preparation, Analysis and Interpretation Guide. Micro-Macro Publ. Inc.

Kaderi, Husin. 2004. Teknik Pemberian Bahan Organik Pada Pertanaman Padi Di Tanah Sulfat Masam Potensial. Buletin Teknik Pertanian 9 : 39 – 41 Ketaren, S. N., 2008 Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol Pada Sistem

Pertanian Organik Akibat Pengolahan Tanah dan Pemberian Pupuk Organik. Skripsi Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.

Laonawaty, Vebby. 2010. Pemanfaatan pupuk kandang untuk mengurangi pemakaian pupuk nitrogen pada tanaman padi sawah (oryza sativa l.).

Skripsi Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.

Lembaga Penelitian Tanah, 1983. Pedoman Pengamatan Tanah di Lapangan.

Bogor. 86 hal

Morgo, S., Abdul Rahim, dan Yosep S. 2015. Pengaruh Berbagai Jenis Bokashi Terhadap Serapan Fosfor Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccarata).

Palu. ISSN : 2338-3011. e-J. Agrotekbis 3 (3) : 329 - 337 Mukhlis. 2007. Analisis Tanah dan Tanaman. USU Press. Medan.

Mukhlis, Sarifuddin, dan Hamidah, H. 2011. Kimia Tanah: Teori dan Aplikasi.

USU Press. Medan. Hal. 254-255.

Ompusunggu, G., Hardy Guchi, & Razali. 2015. Pemetaan Status C-Organik Tanah Sawah Di Desa Sei Bamban, Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai. Jurnal Agroekoteknologi FP USU. Medan. . E-ISSN No. 2337- 6597 Vol.4. No.1 (577) :1830- 1837

Ponnamperuma, F. N. 1985. Chemical Kinetics of Wetland Rice Soils Relative to Soil Fertility. In Wetland Soils: Characterization, Classification, and Utilization. IRRI. Los Banos. Philippines.

Prasetyo, H.P., J. S. Adiningsih, K. Subagyono, dan R.D.M. Simanungkalit. 2004.

Mineralogi, kimia, fisika, dan biologi lahan sawah. hlm. 29-82 dalam Tanah Sawah dan Teknologi Pengelolaannya. Pusat penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Badan Litbang Pertanian.

Sa’adah, Supriyanta, dan Subejo. 2013. Keragaman Warna Gabah Dan Warna Beras Varietas Lokal Padi Beras Hitam (Oryza Sativa L.) Yang Dibudidayakan Oleh Petani Kabupaten Sleman, Bantul, Dan Magelang.

FP UGM. Yogyakarta. Vegetalika Vol.2 No.3, 2013 : 13-20.

Simanungkalit, Didi Ardi Suriadikarta, Rasti Saraswati, Diah Setyorini, dan Wiwik Hartatik. 2006. Pupuk Organik Dan Pupuk Hayati (Organic Fertilizer And Biofertilizer). . Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian. Bogor. ISBN 978-979-9474-57-5.

Simamora, J. 2016. Perbaikan Beberapa Sifat Kimia Tanah Sawah Akibat Pemberian Bahan Organik Pada Pertanaman Semangka (Citrullus Lanatus). Skripsi Jurusan agroekoteknologi Fakultas pertanian.

Universitas Sumatera Utara. Medan.

Yohana, O. Hamidah, H. dan Supriadi. 2013. Pemberian Bahan Silika pada Tanah Sawah Berkadar P Total Tinggi untuk Memperbaiki Ketersediaan P dan Si Tanah, Pertumbuhan dan Produksi Padi (Oryza sativa L.). Jurnal Online Agroekoteknologi Vol. 1(4) : 5-8.

Zulfitri A, Sukarno N, dan Prawitasari T. 2011. Peran Fungi Mikoriza Arbuskula Glomus manihotis dan Fungi Endofitik Akar, Aspergillus niger, terhadap Pertumbuhan Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn). Di dalam:

Budi SW, Turjaman M, Mardatin NF, Nusantara AD, Trisilawati O, Sitepu IR, Wulandari AS, Riniarti M, Setyaningsih L, editor. Percepatan Sosialisasi Teknologi Mikoriza untuk Mendukung Revitalisasi Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan. Prosiding Seminar Nasional Mikoriza II;

2007 Jul 17-21; Bogor, Indonesia. Bogor (ID): Seameo Biotrop. Hal 52-59.

---%--- C = Kompos Jerami + Kotoran Kambing( 50g + 50g/Pot) D = Kompos Jerami + Kotoran Sapi( 50g + 50g/Pot) E = Jerami Cacah + Kotoran Ayam( 50g + 50g/Pot) F = Jerami Cacah + Kotoran Kambing( 50g + 50g/pot) G = Jerami Cacah + Kotoran Sapi( 50g + 50g/pot)

---%--- Lampiran 3. Data Analisis Bahan Organik

Analisis Bahan Organik pH C-Org N P K C/N

Kotoran Ayam 8,12 44,47 1,08 0,32 0,34 41,17

Kotoran Sapi 7,61 48,21 1,14 0,58 0,68 42,28

Kotoran Kambing 7,83 18,02 3,02 1,28 0,50 5,96 Kompos Jerami 7,42 32,96 1,98 0,27 0,34 16,64

Jerami Cacah 8,52 36,23 1,22 0,17 0,72 29,69

Lampiran 4. C organik (%) tanah pada berbagai perlakuan kombinasi bahan organik

Lampiran 5. Daftar sidik ragam C organik

SK db JK KT Fhit F 0,05 F 0,01

Perlakuan 6 0,06759 0,011265 0,370504tn 2,99612 4,014637

Galat 14 0,43 0,030405

Total 20 0,49

KK 22,98%

Keterangan :

KK = Koefisien Keragaman tn = Tidak Nyata

Perlakuan Ulangan

Total Rataan

I II III

A 219,36 232,48 210,65 662,49 220,83

B 228,13 228,13 228,13 684,39 228,13

C 254,73 245,81 236,93 737,47 245,82

D 245,81 236,25 245,81 727,87 242,62

E 272,74 245,81 245,81 764,36 254,79

F 180,43 201,24 198,13 579,8 193,27

G 263,71 195,01 191,89 650,61 216,87

Total 1664,91 1584,73 1557,35 4806,99

Rataan 237,84 226,39 222,48 228,90

Lampiran 6. P-Tersedia (ppm) tanah pada berbagai perlakuan kombinasi bahan organik

Lampiran 7. Daftar sidik analisis ragam P tersedia metode ortogonal kontras

SK db JK KT Fhit F0,05 F0,01 Ket

Lampiran 8. P-HCl 25%(ppm) tanah pada berbagai perlakuan kombinasi

Lampiran 9. Daftar sidik analisis ragam P-HCl 25%(ppm) tanah metode ortogonal kontras

Lampiran 10. Tinggi tanaman (cm) 4 MST pada berbagai perlakuan kombinasi bahan organik

Perlakuan Ulangan

Total Rataan

I II III

A 68,50 63,50 57,50 189,50 63,17

B 66,00 65,80 63,00 194,80 64,93

C 68,00 64,50 58,00 190,50 63,50

D 62,50 62,50 68,00 193,00 64,33

E 65,00 60,00 49,00 174,00 58,00

F 65,00 64,50 69,00 198,50 66,17

G 63,00 61,30 61,00 185,30 61,77

Total 458,00 442,10 425,50 1325,60

Rataan 65,43 63,16 60,79 63,12

Lampiran 11. Daftar sidik ragam Tinggi tanaman (cm) 4 MST

SK db JK KT Fhit F 0,05 F 0,01

Perlakuan 6 126,7048 21,11746 1,032086tn 2,99612 4,014637

Galat 14 286,45 20,46095

Total 20 413,16

KK 7,16%

Keterangan :

KK = Koefisien Keragaman tn = Tidak Nyata

Lampiran 12. Tinggi tanaman (cm) 8 MST pada berbagai perlakuan kombinasi bahan organik

Perlakuan Ulangan

Total Rataan

I II III

A 88,00 91,50 100,00 279,5 93,17

B 94,60 88,70 91,50 274,8 91,60

C 90,40 90,00 94,50 274,9 91,63

D 95,00 90,10 95,80 280,9 93,63

E 87,80 114,30 127,00 329,1 109,70

F 89,00 88,00 91,70 268,7 89,57

G 93,80 92,50 89,40 275,7 91,90

Total 638,60 655,10 689,90 1983,60

Rataan 91,23 93,59 98,56 94,46

Lampiran 13. Daftar sidik ragam Tinggi tanaman (cm) 8 MST

SK db JK KT Fhit F 0,05 F 0,01

Perlakuan 6 843,8448 140,6408 2,088769 2,99612 4,014637

Galat 14 942,65 67,3319

Total 20 1786,49

KK 8,68%

Keterangan :

KK = Koefisien Keragaman tn = Tidak Nyata

Lampiran 14. Jumlah anakan 4 MST pada berbagai perlakuan kombinasi

Lampiran 15. Daftar sidik analisis ragam jumlah anakan 4 MST metode ortogonal kontras

Lampiran 16. Jumlah anakan 8 MST pada berbagai perlakuan kombinasi

Lampiran 17. Daftar sidik analisis ragam jumlah anakan 8 MST metode ortogonal kontras

Lampiran 18. Bobot kering akar (g) pada berbagai perlakuan kombinasi bahan organik

Perlakuan Ulangan

Total Rataan

I II III

A 67,50 48,10 37,90 153,5 51,17

B 14,90 64,20 40,80 119,9 39,97

C 40,90 43,40 31,80 116,1 38,70

D 29,40 57,90 33,60 120,9 40,30

E 28,90 37,80 26,50 93,2 31,07

F 63,90 28,00 34,10 126 42,00

G 31,40 25,50 58,30 115,2 38,40

Total 276,90 304,90 263,00 844,80

Rataan 39,56 43,56 37,57 40,23

Lampiran 19. Daftar sidik analisis ragam Bobot kering akar

SK db JK KT Fhit F 0,05 F 0,01

Perlakuan 6 637,4229 106,2371 0,408964tn 2,99612 4,014637

Galat 14 3636,80 259,7714

Total 20 4274,22

KK 40,06%

Keterangan :

KK = Koefisien Keragaman tn = Tidak Nyata

Lampiran 20. Bobot kering tajuk (g) pada berbagai perlakuan kombinasi bahan organik

Perlakuan Ulangan

Total Rataan

I II III

A 60,20 41,40 25,60 127,2 42,40

B 30,70 45,10 40,80 116,6 38,87

C 77,10 66,70 72,10 215,9 71,97

D 42,90 55,10 72,90 170,9 56,97

E 61,60 99,70 28,70 190 63,33

F 73,80 79,20 34,00 187 62,33

G 61,00 62,50 44,90 168,4 56,13

Total 407,30 449,70 319,00 1176,00

Rataan 58,19 64,24 45,57 56,00

Lampiran 21. Daftar sidik analisis ragam bobot kering tajuk

SK db JK KT Fhit F 0,05 F 0,01

Perlakuan 6 2484,86 414,1433 1,125202tn 2,99612 4,014637

Galat 14 5152,86 368,0614

Total 20 7637,72

KK 34,25%

Keterangan :

KK = Koefisien Keragaman tn = Tidak Nyata

Lampiran 22. Hara P tanaman pada berbagai perlakuan kombinasi bahan organik

Perlakuan Ulangan

Total Rataan

I II III

A 0,29 0,28 0,25 0,82 0,27

B 0,27 0,31 0,33 0,91 0,30

C 0,30 0,31 0,28 0,89 0,30

D 0,34 0,28 0,29 0,91 0,30

E 0,35 0,29 0,29 0,93 0,31

F 0,22 0,30 0,27 0,79 0,26

G 0,23 0,27 0,24 0,74 0,25

Total 2,00 2,04 1,95 5,99

Rataan 0,29 0,29 0,28 0,29

Lampiran 23. Daftar sidik analisis ragam hara P tanaman

SK db JK KT Fhit F 0,05 F 0,01

Perlakuan 6 0,010524 0,001754 2,080979tn 2,99612 4,014637

Galat 14 0,01 0,000843

Total 20 0,02

KK 10,17%

Keterangan :

KK = Koefisien Keragaman tn = Tidak Nyata

Lampiran 24. Serapan Hara P Tanaman pada berbagai perlakuan kombinasi bahan organik

Perlakuan Ulangan

Total Rataan

I II III

A 17,46 11,59 6,40 35,45 11,82

B 8,29 13,98 13,46 35,73 11,91

C 23,13 20,68 20,19 64,00 21,33

D 14,59 15,43 21,14 51,16 17,05

E 21,56 28,91 8,32 58,79 19,60

F 16,24 23,67 9,18 49,09 16,36

G 14,03 16,88 10,78 41,69 13,90

Total 115,30 131,14 89,47 335,91

Rataan 16,47 18,73 12,78 16,00

Lampiran 25. Daftar sidik analisis ragam serapan P tanaman

SK db JK KT Fhit F 0,05 F 0,01

Perlakuan 6 243,8227 40,63712 1,256483tn 2,99612 4,014637

Galat 14 452,79 32,34196

Total 20 696,61

KK 35,55%

Keterangan :

KK = Koefisien Keragaman tn = Tidak Nyata

Lampiran 26. Kriteria Kadar Hara Tanaman Padi

Unsur Rendah Sedang Tinggi

N (%) < 2,70 2,80 - 3,60 > 3,60

P (%) < 0,09 0,10 - 0,18 > 0,18

K (%) < 1,10 1,20 - 2,40 > 2,40

Ca (%) < 0,15 0,15 - 0,30 > 0,30

Mg (%) < 0,15 0,15 - 0,30 > 0,30

B (ppm) < 5 5,0 - 15 > 15

Cu (ppm) < 7 8,0 - 25 > 25

Fe (ppm) < 74 75 - 200 > 200

Mn (ppm) < 199 200 - 800 > 800

Zn (ppm) < 24 25 - 50 > 50

Sumber : Jones, J.B., B. Wolf and H. A. Mills., 1991

Lampiran 27. Kriteria penilaian sifat kimia tanah

Lampiran 28. Foto tanaman masa vegetatif akhir

A B

C D

E F

G

Dokumen terkait