• Tidak ada hasil yang ditemukan

Percobaan 2. Pengaruh formula bahan pelapis yang tepat untuk benih yang diperkaya Burkholderia sp. dalam meningkatkan daya simpan

6 DAFTAR PUSTAKA

6 DAFTAR PUSTAKA

Boruvkova K, Wiener J. 2011. Water absorption carbomethyl cellulose. Autex Research J. 11(4):110-113.

Chairunnisa C, Hanum H, Mukhlis. 2013. Peran beberapa bahan silikat (Si) dan pupuk fosfat (P) dalam memperbaiki sifat kimia tanah andisol dan pertumbuhan tanaman. J Agroekoteknologi. 1(3): 732-743.

Chin HF, Roberts EH. 1984. Recalsitrants Crop Seeds. Kuala Lumpur (MY): Tropical Press.

Copeland LO, McDonald MB. 2001. Principle of Seed Science and Technology. New York (US): Chapman and Hall.

Corley RH, Tinker TB. 2003. The Oil Palm-fourth edition. Malden (US): Blackwell Science Inc.

Darissalam AS. 2015. Rancang bangun mesin pelet benih padi [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

[DITJENBUN] Direktorat Jenderal Perkebunan. 2015. Statistik Perkebunan Indonesia–Kelapa Sawit 2010-2014*. Jakarta (ID): Ditjenbun Pr.

Farhana B, Ilyas S, Budiman LF. 2013. Pematahan dormansi benih kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan perendaman dalam air panas dan variasi konsentrasi ethephon. Bul Agrohorti. 1(1):72-78.

Fondom NY, Etta CE, Mih AM. 2010. Breaking seed dormancy: revisiting heat-treatment duration on germination and subsequent seedling growth of oil palm (Elaeis guineensis Jacq.) progenies. J of Agri Sci. 2(2):101-110. Handayanto E, Hairiah K. 2007. Biologi Tanah: Landasan Pengelolaan Lahan

Sehat. Yogyakarta (ID): Pustaka Adipura.

Hardjowigeno S. 2007. Ilmu Tanah. Edisi Revisi. Jakarta (ID): Akademika Pressindo Pr.

Hefdiyah, Shovitri M. 2014. Potensi isolat bakteri Edwardsiella dan

Corynebacterium dari Pulau Poteran Sumenep sebagai pelarut fosfat. J Teknik POMITS. 3 (2):75-79.

Hodges SC. 2013. Soil fertility basics, Soil Science Extension North Carolina State University [internet]. [diunduh 2 November 2015] Tersedia pada: http://www.forages.ncsu.edu/assets/soil-fertility-basics-for-certified-crop-advisor.pdf.

Ilyas S. 2012. Ilmu dan Teknologi Benih: Teori dan Hasil-hasil Penelitian. Bogor (ID): IPB Press.

25 Justice O, Bass LN. 2002. Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih. Roesli R, penerjemah. Terjemahan dari: Principles and Practices of Seed Storage. Jakarta (ID): PT Raja Grafindo Persada.

Khodijah S. 2009. Evaluasi efektivitas bahan perekat dan pelapis untuk pelapisan benih kedelai (Glycine max (L.) Merr) dengan cendawan mikoriza arbuskula [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Kurnila R. 2009. Pengendalian mutu produksi benih kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat, Sumatera Utara [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Lestari W, Linda TM, Martina A. 2011. Kemampuan bakteri pelarut fosfat isolat asal Sei Garo dalam penyediaan fosfat terlarut dan serapannya pada tanaman kedelai. Biospecies. 4(2):1-5.

Mangoensoekarjo S, Adiwiganda R, Adiwiganda T, Wibowo ZS, Abdullah S. 2007. Manajemen Tanah dan Pemupukan Budidaya Perkebunan. Yogykarta (ID): UGM Press.

Marschner H. 1995. Mineral Nutrition of Higher Plants. London (UK): Academic Press.

Martine BM, Laurent KK, Piere BJ, Eugène KK, Hilaire KT, Justin KY. 2009. Effect of storage and heat treatments on the germination of oil palm (Elaeis guineensis Jacq.) seed. African J of Agri Research. 4(10):931-937.

Melisa, Bahri S, Nurhaeni. 2014. Optimasi sintesis karboksimetil selulosa dari tongkol jagung manis (Zea mays L.). J of Natur Sci. 3(2):70-78.

Nurani RF. 2014. Burkholderia sp. as antifungal-producing bacteria to suppress Ganoderma boninense in oil palm. [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Palupi T, Ilyas S, Machmud M, Widajati E. 2012. Pengaruh coating terhadap viabilitas dan vigor serta daya simpan benih padi (Oryza sativa L.). J Agron Indones. 40(1):21-28.

Pelczar MJ, Chan ECS. 1986. Elements of Microbiology. New York (US): McGraw-Hill Book Company.

Pikukuh P, Djajadi, Tyasmoro SY, Aini N. 2015. Pengaruh frekuensi dan konsentrasi penyemprotan pupuk nano silika (Si) terhadap pertumbuhan tanaman tebu (Saccharum officinarum L.). J Prod Tan. 3(3):249-258. Rodríguez H, Fraga R. 1999. Phosphate solubilizing bacteria and their role in plant

growth promotion. Biotechnol Advances. (17):319-339.

Richardson AE. 2001. Prospect for using soil microorganism to improve the aquisition of phosphoprus by plants. Aust J Plant Physol. 58:797-806. Ruhnayat A. 2007. Pemanfaatan pupuk bio dan pupuk alam untuk mendukung

budidaya organik pada tanaman lada dan vanili [internet]. [diunduh 2 November 2015]. Tersedia pada: http://www.ejurnal.litbang.pertanian.go.id/ index.php/2076.

Sari PE. 2009. Pengaruh kombinasi bahan pelapis dan Methylobacterium spp. terhadap daya simpan benih dan vigor bibit kacang panjang (Vigna sinensis L.) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Sari M, Widajati E, Asih PR. 2013. Seed coating sebagai pengganti fungsi polong pada penyimpanan benih kacang tanah. J Agron Indones. 41(3):215-220.

26

Semarabawa GN, Fatah A. 2012. Pengaruh penggunaan pupuk NPK pelangi dan pupuk Humega Crumblers terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis gueneensis Jacq). J Agrifor. 11(2):115-124.

Simangunsong D, Wardati, Khoiri MA. 2015. Pemanfaatan endapan limbah cair pabrik kelapa sawit (ELCPKS) dan kapur dolomit pada bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di main nursery. J Pertanian. 2(1):1-14.

Sinarmas Agribusiness and Food. 2007. Pedoman Teknis Budidaya (Tanaman Kelapa Sawit). Jakarta (ID): Management Committee Agronomy and Research.

Sinarmas Agribusiness and Food. 2014. Intruksi Kerja. Jakarta (ID): Management Committee Agronomy and Research.

Situmorang F, Hapsoh, Manurung GM. 2014. Pengaruh mulsa serbuk gergaji dan pupuk NPKMg terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada fase main nursery. J Pertanian. 1(1):1-12.

Sunatmo TI, Meryandini A, Wahyudi AT, Rusmana I, Mubarik NR. 2009. Mikrobiologi Esensial Jilid 1. Jakarta (ID): Ardy Agency.

Walworth J. 2006. Using gypsum and other calcium amendments in Southwestern soils. College of Agriculture and Life Sciences. 8:1-5.

Widajati E, Hermawan W. 2014. Teknologi seed pelleting dan mesin tanam untuk penyediaan benih padi unggul bermutu dan mengatasi kelangkaan tenaga kerja dalam rangka mendukung stabilitas produksi padi nasional. Laporan penelitian PUPT DIKTI.

Yafizham. 2003. Aplikasi mikroba pelarut fosfat dan pupuk P terhadap produksi kacang tanah pada tanah podsolik merah kuning. J Agrotrop. 8(1):18-22. Yuningsih AF. 2009. Pengaruh aplikasi Methylobacterium spp. terhadap viabilitas

benih buncis (Phaseolus vulgaris L.) selama penyimpanan [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

27

29

Sumber : Lampiran Keputusan Menteri Pertanian nomor 138/Kpts/TP.240/2/2003 tanggal 14 Pebruari 2003

Lampiran 1 Deskripsi benih kelapa sawit varietas Dami Mas

DURA 239 BM 119/31T X BM 119/20T

DURA 257 DM.742 / 743

712 D X 742 P

1. Silsilah dari Informasi Genetik

Asal : Dura Dami Fam 712 dan Pisifera Dami 742

Silsilah : Lihat Pedigree (di atas)

2. Sifat Morfologi dan Fisiologi

Tinggi tanaman : 15-16 m pada umur tanaman 25 tahun Kecepatan pertumbuhan : 65-76.8 cm per tahun

Produksi daun : 30-35 daun per tahun

Panjang pelepah : 516-584 cm pada umur 7 tahun

Warna tangkai daun : Hijau

3. Daya Hasil

Warna buah : Kemerahan (pada saat masak)

Umur mulai berbuah : 18 bulan setelah tanam Umur mulai panen : 24 bulan setelah tanam

Jumlah tandan : 21-23 tandan per pohon, rerata umur 3-7 tahun Berat tandan : 8.4-9.1 kg pada rerata umur 3-7 tahun

Produksi : 25.6-28.5 ton ha-1 pada rerata umur 3-7 tahun Kandungan minyak : 6.9-7.8 ton ha-1 pada rerata 3-7 tahun

Rasio buah per tandan : 57.3-63.8% Rasio inti per buah : 9.4-10.0% Rasio cangkang per buah : 5.8-8.3% Rasio mesokarp basah per buah : 52.8-55.6% Rasio mesokarp kering per buah : 55.0-55.8% Rasio minyak per mesokarp basah : 53.9-66.1% Rasio minyak per mesokarp kering : 81.9-83.4% Rasio minyak per tandan : 26.4-28.0% Rasio kernel per tandan : 4.8-6.3%

4. Nama Pemulia : Tony Liwang, F. Dumortier, Triyono Widodo 5. Nama yang diusulkan : D X P Dami Mas

30

Lampiran 2 Hasil analisis media tanam pada percobaan 3 dan kriteria penilaian sifat kimia tanah

Tabel lampiran 2a Hasil analisis media tanam pada percobaan 3

Kode Lapangan pH P2O5

H2O Bray 1 (ppm)

C3 U1 4.65 1.50

C3 U2 4.64 1.55

C3 U3 4.67 1.54

Tabel lampiran 2b Kriteria penilaian sifat kimia tanah

Sifat tanah Kriteria penilaian

Kriteria kandungan fosfat tanah (ppm) Sangat

rendah Rendah Sedang Tinggi

Sangat tinggi P2O5

Bray 1 < 10 10-15 16-25 26-35 > 35 Kriteria kemasaman tanah

Sangat asam Asam Agak asam Netral Agak alkali Alkali pH H2O < 4.5 4.5-5.5 5.6-6.5 6.6-7.5 7.6-8.5 > 8.5 Sumber: Hardjowigeno (2007)

31

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 30 April 1984 sebagai anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan H. M. Saman dan Hj. Nurul Ain. Pendidikan sarjana ditempuh di Program Studi Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2013, penulis diterima di Program Studi Ilmu dan Teknologi Benih pada Program Pascasarjana IPB. Beasiswa untuk menempuh pendidikan Pascasarjana diperoleh dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan. Selama mengikuti program S2, penulis menjadi anggota Forum Pascasarjana (FORSCA) Departemen Agronomi dan Hortikultura. Disamping itu, penulis dipercaya menjadi asisten praktikum pada mata kuliah Agronomi Umum semester ganjil 2014/2015. Penulis bekerja di Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian.

Dokumen terkait