• Tidak ada hasil yang ditemukan

Amanah, Siti. 2005. Pengembangan Masyarakat Pesisir Berdasarkan Kearifan Lokal Di Pesisir Kabupaten Buleleng Di Provinsi Bali [disertasi]. Bogor. IPB.

Ariani, Mewa. 2010. Analisis Konsumsi Pangan Tingkat Masyarakat Mendukung Pencapaian Diversifikasi Pangan. Jurnal Gizi Indon 2010, 33(1):20-28. Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

PT Rineka Cipta.

Arumsari dan Rini 2008. Peran Wanita Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Pada Tingkat Rumah Tangga di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 13 No 1 Hal: 71 – 82.

Arsyad, L. 2008. Ekonomi Manajerial. Edisi keempat. Yogyakarta: BPFE.

Asngari Pang S. 1984. Persepsi Direktur Penyuluhan Tingkat Karesidenan dan Kepala Penyuluh Pertanian terhadap Peranan dan Fungsi Lembaga Penyuluh Pertanian di Negara bagian Texas Amerika Serikat. Media Peternakan Vol 9 No. 2 Fakultas Peternakan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Asngari, Pang S. 2001. Peranan Agen Pembaharuan/ penyuluh dalam usaha memberdayakan (Empowerment) Sumber daya Manusia Pengelola

56

Agribisnis. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu Sosial Ekonomi Peternakan. Bogor. Fakultas Peternakan IPB.

Azwar S. 2003. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dahama, O.P. Bhatnagar, O.P. 1985. Education and Communication for Development. New Delhi: Oxford & IBH Publishing Co.

Babbie, Earl and Theodore C. Wagenaar. 1992. Practicing Social research. (6th ed). California; Wadsworth Thompson Learning.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2013. Statistik Kesejahteraan Rakyat 2013. Survai Sosial Ekonomi Nasional. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Balai Pustaka. 2002. Kamus BesarBahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Berlo, David K. 1960. The Process of Communication: An Introduction to Theory

and Practice.Holt, Rinehart and Winston, New York.

Cahyani. 2008. Analisis Faktor Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Keanekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Agribisnis [tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro.

[Deptan] Departemen Pertanian. 2006. Penyuluhan Pertanian. Pusat Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Departemen Pertanian.

[Deptan] Departemen Pertanian. 2013. Penyuluhan Pertanian. Pusat Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Departemen Pertanian.

[Deptan] Departemen Pertanian. 2012. Metode Evaluasi Mandiri P2KP. Badan Ketahanan pangan . Jakarta: Departemen Pertanian.

DeVito, J.A. 2002. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Indonesia Professional Books.

[EIU] Ecenomist Intelligence Unit. 2013. Global Food Security Index 2013. [US]. Effendy, O.U. 2005. Komunikasi dan Modernisasi. Jakarta: Mandar Maju.

[FAO]. Food And Agriculture Organization Of The United Nations. 1996. The State Of Food And Agriculture. [Roma].

Fabiosa. 2006. Westernization of the Asian Diet: The Case of Rising Wheat Consumption in Indonesia. Working Paper 06-WP. www.card.iastate.edu/publcations/DBS/PDFFiles/06wp422.pdf.

Gardjito, Mudijati. 2013. Pangan Nusantara. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

57 Gibney, M. J., Margetts, B. M., Kearney, J. M., Arab, L. (2005). Gii Kesehatan Masyarakat. (Terj. Andry Hartono). Jakarta: Penerbit Buku KedokteranEGC.

Guthiga PM. 2008. Understanding Local Communities Perceptions of Existing Forest Management Regimes of a Kenyan Rainforest. International Journal of Social Forestry (IJSF) 1(2):145-166.

Hamalik. 2008. Proses belajar mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Hidayah, Nurul. 2011. Kesiapan Psikologis Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan Menghadapi Diversifikasi Pangan Pokok. Jurnal Humanitas, Vol. VIII No.1 Januari 2011.

Ife, J. 1995. Community Development: Creating Community Alternatives, Vision, Analysis and. Practice. Australia: Longman.

Indo SDM. 2013. “Fasilitator: Peranan, Fungsi dan Teknik Komunikasi.”

http://indosdm/Fasilitator.com.htm.

Jahi, A. 1988. Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaan di Negara-Negara Dunia Ketiga. Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia.

Kasryno, F., E. Pasandaran, dan A.M. Fagi. 2005. Dinamika produksi dan pengembangan sistem komoditas jagung Indonesia. Ekonomi jagung Indonesia, cet. II. Badan Litbang Pertanian. Jakarta.

Kayam, U. 1985. Persepsi masyarakat teentang kebudayaan. Jakarta: PT Gramedia

Keppi, Sukesi. 2011. Diversifikasi Pangan Sebagai Salah Satu Strategi Peningkatan Gizi Berkualitas di Kota Probolinggo. Jurnal Sepa Volume 7 (2); 72-133.

Kerlinger FN. 1990. Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Lindner, J. R. 1998. “Understanding Employee Motivation.” Journal of Extension. 36 (3). Ed. New York: The Free Press.

Lionberger, H.F., Gwin, P.H. 1982. Communication Strategies: A Guide for Agricultural Change Agents. Danville, Illinois: The Interstate Printers & Publishers, Inc.

Nazir, M. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Mardikanto, Totok. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Sebelas Maret University Press. Surakarta.

Mulyana, D. 2010. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

58

Ozmete E, Hira T. 2011. Conceptual Analysis of Behavioral Theories/Models: Application to Financial Behavior. European Journal of Social Sciences,

Volume 18(3):386-404.

Padmowihardjo, S. 2004. Menata Kembali Penyuluhan Pertanian di Era Pembangunan Agribisnis. Jakarta: Departemen Pertanian.

Pakpahan A, S.H Suhartini 1995. Permintan Rumah Tangga Kota di Indonesia terhadap Keanekaragaman Pangan. Jurnal Agro Ekonomi 2(5):11-1.

Puspadi, Ketut 2003. Kualitas SDM Penyuluh Pertanian dan Pertanian Masa Depan di Indonesia: Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Penyunting Ida Yustina dan Adjat Sudradjat. IPB Press. Bogor.

Puspasari, Sonya. 2010. Persepsi Dan Partisipasi Peladang Berpindah Dalam Kegiatan Pengembangan Tanaman Kehidupan Model HTI Terpadu Di Kalimantan Barat [tesis]. Bogor. IPB.

Rakhmat, J. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

[Republik Indonesia] Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 tahun 2002 tentang ketahan pangan.

[Republik Indonesia] Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan. 2006. [Republik Indonesia ] Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 22 tahun

2009 Tentang kebijakan percepatan dan penganekaragaman konsumsi pangan.

Rogers EM. 1995. Diffusion of Innovation. Edisi Ke-4. New York, London, Toronto, Sydney, Tokyo, Singapore: The Free Press.

Setyowati E. 2010. Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Mangrove di Desa Surodadi Kecamatan Sayung Kabupaten Demak [tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Singarimbun M, Sofian E. 1995. Metode Penelitian Survey. Jakarta : LP3S. Indonesia.

Siswiyanti Y, Ginting S. B. 2006. Hubungan Karakteristik Warga Masyarakat yang Berdiam di Desa Tepi Hutan Dengan Partisipasi Mereka dalam Pelestarian Hutan di Kawasan Pemangkuan Hutan Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Jurnal Penyuluhan 2(4):51-57.

Slamet M. 2003. Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian di Era Otonomi Daerah. Di dalam: Ida Y dan Adjat S, editor. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Bogor: IPB Press.

Soetrisno, L. 1998. Beberapa catatan dalam Upaya Meningkatkan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Indonesia. Laporan Lokakarya Ketahanan Pangan Rumah Tangga. Departemen Pertanian RI-UNICEF.

59 Spencer LM, Signe MS. 1993. Competence at Work: Model for Superior

Performance. New York: John Wiley dan Sons Inc.

Sudrajat A. 2003. Pengembangan Pertanian Organik di Kota Bogor dalam Rangka Menunjang Agribisnis Perkotaan yang Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan (Makalah). Seminar Sehari Pertanian. Biocert Bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kota Bogor. Bogor.

Sugiyanto. 1996. Persepsi Masyarakat tentang Penyuluhan dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan [Disertasi]. Program Pascasarjana IPB. Bogor.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R dan D. Alfabeta. Bandung.

Sumardjo. 2010. Penyuluhan Menuju Pengembangan Kapital Manusia dan Kapital

Sosial dalam Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat. Orasi Ilmiah Guru Besar dalam Rangka Dies Natalis IPB ke 47. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Sumaryanto. 2009. Diversifikasi sebagai salah satu pilar ketahanan pangan. Jurnal

pusat analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian 27 (2): 93-108.

Suhardjo. 1998. Dampak El-Nino dan krisis moneter pada ketersediaan, akses dan distribusi pangan. Jakarta : PT Sabena Utama.

Susiatik T. 1998 “ Persespi dan Partisipasi Masyarakat terhadap Kegiatan Pembangunan Masyarakat Desa Hutan Terpadu (PMDHT) di Desa Mojorebo Kecamatan Wirosari Kabupaten dati II Grobogan Jawa Tengah. “ [ tesis] Program pascasarjana IPB. Bogor.

Suyatno. 2008. Pengukuran Tingkat Diversifikasi Pangan Rumah Tangga Dengan Metode Pola Pangan Harapan (PPH). Undip.

Syahyuti et al. 1999. Kajian Kelembagaan Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian Nasional. Di dalam Erizal et al., editor. Dinamika Inovasi Sosial Ekonomi dan Kelembagaan Pertanian. Bogor: Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Thoha M. 1999. Perilaku organisasi. Bandung: Rosdakarya.

Van den Ban AW, H.S. Hawkins. 1999. Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

[YPST] Yayasan Pengembangan Sinar Tani. 2001. Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Yayasan Pengembangan Sinar Tani.

Yumi. 2002. Efektifitas Penyuluhan Partisipatif sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan: Kasus di Desa Sumber Agung dan Desa Sungai Langka, Gunung Betung, Propinsi Lampung [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

60

Yuwono S. 2006. “Persepsi dan Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan Hutan Rakyat Pola Kemitraan di Kabupaten Musi Rawas Propinsi Sumatera Selatan.” [tesis]. Sekolah Pasca Sarjana IPB. Bogor.

Lampiran 1 Pengukuran Tingkat Diversifikasi Pangan Rumah Tangga  Kelompokan jenis pangan ke dalam 9 kelompok pangan

 Hitung jumlah Kalori masing - masing kelompok pangan dengan DKBM  Hitung persentase kalori masing – masing kelompok pangan terhadap

total kalori per hari

 Skor pola pangan harapan dihitung dengan mengalikan persen kalori kelompok pangan dengan bobot skoring

Untuk menghitung nilai kalori bahan makanan diperlukan beberapa instrumen: 1. Nilai kalori makanan :

1 gram karbohidrat dapat menghasilkan 4 kalori 1 gram Lemak menghasilkan 9 kalori

1 gram protein menghasilkan 4 kalori 2. Daftar kompoisi bahan makanan (DKBM)

DKBM berupa tabel yang memuat berbagai jenis:makanan beserta kandungan zat gizinya. Kandungan zat gizi yang terbaca dalam DKBM merupakan kandungan setiap 100 Gram bahan makanan.

3. Ukuran Rumah Tangga (URT)

URT berupa daftar takaran bahan makanan

Lampiran 2 Hasil Annova Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Persepsinya Dalam hal Diversifikasi Pangan

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 48.371 3 16.1 24 14.2 08 . 000c Residual 114.619 101 1.13 5 Total 162.990 104

61 Lampiran 3 Hasil Uji Kenormalan Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap

Persepsinya Dalam hal Diversifikasi Pangan

Unstandardized Residual

N 105

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.04981224 Most Extreme Differences Absolute .060

Positive Unstandardized Residual.049 Negative -.060

Kolmogorov-Smirnov Z .617

Asymp. Sig. (2-tailed) 0.842

Hasil uji kolmogorov-smirnov menunjukan bahwa residual telah menyebar normal dengan p-value 0.842 > alpha 5%.

Lampiran 4 Hasil Uji Heterokedastisitas Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Persepsinya Dalam hal Diversifikasi Pangan

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig Regression 4.09 4 7 .585 1. 558 0.157 a Residual 36.4 08 97 .375 Total 40.5 02 10 4

62

Lampiran 5 Hasil Uji Multikoleniaritas Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Persepsinya Dalam hal Diversifikasi Pangan

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF (Constant) X11 .565 1.769 X12 .497 2.011 X14 .666 1.501 X15 .789 1.267 X16 .887 1.127 X17 .913 1.096

Nilai VIF < 10, artinya tidak terjadi multikolinearitas

Lampiran 6 Hasil Uji Autokerelasi Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Persepsinya Dalam hal Diversifikasi Pangan

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson .545c .297 .276 1.0652 9 1.170

Nilai Durbin Watson 1.170 telah mendekati 2, artinya tidak terjadi autokorelasi

Lampiran 7 Hasil Annova Pengaruh Peranan Penyuluh Terhadap Persepsinya Dalam hal Diversifikasi Pangan

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 65.273 2 32.6 36 34.0 67 . 000b Residual 97.718 102 .958 Total 162.990 104

63 Lampiran 8 Hasil Uji Heterokedastisitas Pengaruh Peranan Penyuluh Terhadap

Persepsinya Dalam hal Diversifikasi Pangan

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig Regression .842 4 .210 .7 00 0.594 a Residual 30.044 10 0 .300 Total 30.886 10 4

p-value 0.594 > alpha 5% artinya ragam residual telah homogen

Lampiran 9 Hasil Uji Multikoleniaritas Pengaruh Peranan Penyuluh Terhadap Persepsinya Dalam hal Diversifikasi Pangan

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF (Constant) X21 .695 1.438 X22 .585 1.708 X23 .600 1.665 X24 .728 1.374

Nilai VIF < 10, artinya tidak terjadi multikolinearitas

Lampiran 10 Hasil Uji Autokerelasi Pengaruh Peranan Penyuluh Terhadap Persepsinya Dalam hal Diversifikasi Pangan

Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

.303 1.04529

.389 .97878 2.006

64

Lampiran 11 Hasil Annova Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Tingkat Diversifikasi Pangan Pangan Rumah Tangga

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 3553.812 3 1184.604 21.042 . 000c Residual 5686.141 101 56.298 Total 9239.953 104

Lampiran 12 Hasil Uji Kenormalan Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Tingkat Diversifikasi Pangan Rumah Tangga

Unstandardized Residual N

105

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 7.39421640 Most Extreme Differences Absolute .094

Positive .094 Negative -.056

Kolmogorov-Smirnov Z .968

Asymp. Sig. (2-tailed) 0.306

Hasil uji kolmogorov-smirnov menunjukan bahwa residual telah menyebar normal dengan p-value 0.306 > alpha 5%.

Lampiran 13 Hasil Uji Heterokedastisitas Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Tingkat Diversifikasi Pangan Rumah Tangga

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig Regression 212.266 6 35.378 1.566 .165a Residual 2213.423 98 22.586 Total 2425.689 104

65 Lampiran 14 Hasil Uji Multikoleniaritas Pengaruh Karakteristik Individu

Terhadap Tingkat Diversifikasi Pangan Rumah Tangga

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF (Constant) X11 .565 1.769 X12 .497 2.011 X14 .666 1.501 X15 .789 1.267 X16 .887 1.127 X17 .913 1.096

Nilai VIF < 10, artinya tidak terjadi multikolinearitas

Lampiran 15 Hasil Uji Autokerelasi Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Tingkat Diversifikasi Pangan Rumah Tangga

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson .620c .385 .366 7.50323 2.302

Nilai Durbin Watson 2.302 telah mendekati 2, artinya tidak terjadi autokorelas Lampiran 16 Hasil Annova Pengaruh Peranan Penyuluh Terhadap Tingkat Diversifikasi Pangan Rumah Tangga

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 570.641 4 142.660 1.646 . 169a Residual 8669.312 100 86.693 Total 9239.953 104

66

68

Dokumen terkait