• Tidak ada hasil yang ditemukan

American Academy of Orthopaedic Surgeons [AAOS]. (2013). Distal Radius

Fracture (Broken Wrist). Diakses melalui

http://orthoinfo.aaos.org/PDFs/A00412.pdf.

Apley, A. Gaham. (2010). Buku Ajar Orthopedic dan Fraktur Sistem Apply edisi Kesembilan. Jakarta: Widya Medika.

Arfa, Muhammad. (2014). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Nyeri pada Pasien Post-Operasi Apendisitis di Ruangan Bedah RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Tesis. Universitas Negeri Gorontalo.

Ayudianningsih, Novarizki Galuh, dkk. (2009). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri pada Pasien Pasca Operasi Fraktur Femur di Rumah Sakit Karima Utama Surakarta. Jurnal Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan UMS. Surakarta: FIK UMS. Bangun, Argi Virgona, dkk. (2013). Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap

Intensitas Nyeri Pada Pasien Pasca Bedah di Rumah Sakit Dustira Cimahi. Jurnal Keperawatan Soedirman Volume 8, No.2, Juli 2013. Cimahi: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral Achmad Yani.

Basri, Khade, Borkar, Saleem, Lingaswamy, Reddy. (2013). A Comparative Study Between Different Pain Rating Scales in Patient of Osteoarthritis. Diakses melalui

http://imsear.li.mahidol.ac.th/jspui/bitstream/123456789/147982/1/ijpp2013 v57n2p205.pdf.

Biworo, dr Agung, M.Kes. (2008). Obat Analgetik, Antipiretik, Antiinflamasi. Diakses melalui https://farmakologi.files.wordpress.com/2010/02/obat- analgetika-antipiretik-dan-antiinflamasi.pdf.

Brooker, Chris. (2009). Ensiklopedia Keperawatan, Alih Bahasa Andry Hartono. Jakarta: EGC.

Bruckenthal. (2010). Integrating Nonpharmacologic and Alternative Strategies into A Comprehensive Management Approach for Older Adult with Pain,

Pain Manog Nurs 11(2):S23-S31. Diakses melalui

https://books.google.co.id/books?id=DtvRkCbiJ9QC&pg=PA576&lpg=PA 576&dq=mccaffery+Numerical+Rating+Scale&source=bl&ots=7NiiFYBY cA&sig=9BITQZBwnVaB_WDus8YDlaxFpeo&hl=id&sa=X&ved=0ahUK Ewis2Lj4uOXJAhXDjo4KHZmCDb0Q6AEIXTAI#v=onepage&q=mccaffe ry%20Numerical%20Rating%20Scale&f=false.

Buckle, J. (2014). Clinical Aromatherapy in Healtcare. London, England: Elsevier.

Budi S, Martyarini. (2012). Pengaruh Penggunaan Permainan Elektronik Terhadap Nyeri Saat Prosedur Perawatan Luka pada Pasien Bedah ORIF di RSUD Purbalingga. Tesis. Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

Dahlan, M. Sopiyudin. (2013). Statitiska Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Data rekam medik RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. (2015). Jumlah pasien fraktur ekstremitas post operasi bulan Januari – Oktober 2015. Demir, Yurdanur. (2012). Non Pharmacological Treatment in Pain Management

pp 492-495. Diakses melalui http://cdn.intechopen.com/pdfs-wm/26152.pdf. Dent, Mr John A. (2008). Fracture Long Bones, Upper Limb (Include Hand).

Diakses melalui

https://www.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/fi le/384500/fractures_long_bones_upper_limb.pdf.

Depkes, RI. (2009). Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes, RI. (2011). Profil Kesehatan Indonesia 2010. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Dewanthy, Firstca. (2016). Evidance Base Practice (EBP) Pemberian Aromaterapi Lavender Untuk Mengurangi Nyeri di Rumah Sakit Santa Elisabeth Semarang. Skripsi. Semarang: Stikes St. Elisabeth.

Dewi AP, IGA Prima. (2013). Aromaterapi Lavender sebagai Media Relaksasi. Jurnal Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali.

Diana, Desi S.Farm. (2011). Closed (R) Neglected Fraktur Femur (Fx). Laporan Praktik Kerja Profesi. Medan: Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Diakses melalui http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29609/4/Chapter%20II.pdf. Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. (2013). Profil Kesehatan Daerah

Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Dinkes DIY.

Djamal, Rivaldy., Rompas, Sefty., Bawotong, Jeavery. (2015). Pengaruh Terapi Musik Terhadap Skala Nyeri Pada Pasien Fraktur di Irina A RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 2 Oktober 2015. Manado: PSIK FK Universitas Sam Ratulangi. Diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/viewFile/9596/9174

Eldawati. (2011). Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Pre Operasi Terhadap Kemampuan Ambulasi Dini Pasien Pasca Operasi Fraktur Ekstremitas

Bawah di RSUP Fatmawai Jakarta. Diakses melalui

http://lontar.ui.ac.id/file=digital/20280665-T%20Eldawati.pdf

Ernawati. (2010). Terapi Relaksasi Terhadap Nyeri Dismenore Pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Semarang. Seminar Nasional Unimus,106. Ferdinand, Jerry., Brahmi, Nur Hajriya., Sasongko, Himawan. (2014). Pengaruh

Pemberian Ketorolak dan Parecoxib Intramuskuler Terhadap Gambaran Histopatologi Tubulus Proksimal Ginjal Tikus Wistar. Jurnal Anestesiologi Indonesia Volume VI, Nomor 2, Tahun 2014. Diakses melalui http://janesti.com/journal/view/article/122.

Firdaus, Muhammad. (2014). Efektifitas Terapi Musik Mozart Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri pada Pasien Post Operasi Fraktur Ekstremitas Bawah. JOM PSIK Vol. 1 No. 2 Oktober 2014. Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau.

Griffin, P. (2011). ORIF. Diakses melalui

http://orhtopedics.about.com/cs/brokenbones/g/orif.htm.

Hadindra, Syahputra. (2016). Hubungan Tingkat Nyeri Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Fraktur Tulang Panjang di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Riau: PSIK Universitas Riau. Diakses melalui https://www.academia.edu/9184794/HUBUNGAN_TINGKAT_NYERI_D ENGAN_TINGKAT_KECEMASAN_PADA_PASIEN_FRAKTUR_TUL

ANG_PANJANG_DI_RSUD_ARIFIN_ACHMAD_PEKANBARU.

Hannon M, Hadjizacharia P, Chan L, D Plurad, Demetriades. (2009). Prognostic Significance Of Lower Extremity Long Bone Fractures After Automobile

Versus Pedestrian Injuries. Diakses melalui

http://www.ncbi.nih.gov/pubmed/20009692.

Hartanto, D. (2010). Herbal Lavender. Diakses melalui http://detikhealth.com Hawker, Gallian A, et al. (2011). Numeric Pain Rating Scale. Diakses melalui

http://www.physio-pedia.com/Numeric_Pain_Rating_Scale#Validity.

Hawker, Mian, Kendzerska & Franch. (2011). Measures of Adult Pain: Visual Analog Scale for Pain (VAS Pain), Numeric Rating Scale for Pain (NRS Pain), McGill Pain Questionnaire (MPQ), Short-Form McGill Pain Questionnaire (SF-MPQ), Chronic Pain Grade Scale (CPGS), Short Form- 36 Bodily Pain Scale (SF-36 BPS), and Measure of Intermittent and Constant Osteoarthritis Pain (ICOAP). Diakses dari: http://onlinelibrary.wiley.com/store/10.1002/acr.20543/asset/20543_ftp.pdf? v=1&t=iht51z0k&s=2400946309fb21f3607ba3dbbf9c900a0e210451.

Helmi, Z. N. (2012). Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba Medika.

Helser, J. (2010). Understanding Different Types of Pain After Surgery. Diakses melalui http://surgery.about.com/od/aftersurgery/a/SurgeryPain.htm pada tanggal 8 Maret 2016.

Hjermstad MJ. (2011). Studies Comparing Numerical Rating Scales, Verbal Rating Scales, and Visual Analogue Scales for Assessment of Pain Intensity in Aduls: A Systemic Literature Review.Diakses melalui http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21621130.

Hidayat, Firman. (2012). Dan Jika Aku Sakit, Dialah yang Menyembuhkanku. Diakses tanggal 4 Juli 2015 melalui http://muslim.or.id/akhlaq-dan- nasehat/dan-jika-aku-sakit-dialah-yang-menyembuhkanku.html.

Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. (2008). Informasi Spesialite Obat Indonesia, Edisi farmakoterapi, Vol. XLI. Jakarta: PT. ISFI.

International Association for the Study Of Pain [IASP]. (2011). IASP Sponsori Tahun Global Melawan Nyeri Akut. Diakses melalui http://www.iasp- pain.org/files/Content/ContentFolders/GlobalYearAgainstPain2/20102011A cutePain/GYAAP_PR_Indonesian.pdf.

Judha, M. (2012). Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan. Yogyakarta: Muha Medika.

Kemenkes RI. (2010). Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2010- 2014. Jakarta: Kemenkes RI.

Khodijah, Siti. (2011). Efektifitas Kompres Dingin Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pasien Fraktur di Rindu B RSUP. H. Adam Malik, Medan. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Kindler, L. L., Sibille,K. T., Glover, T. L., Staud, R., Riley, J. L., & Fillingim, R. B. (2011). Drug Response Profiles to Experimental Pain are Opioid and Pain Modality Specific. The Journal of Pain: Official Journal of The American Pain Society. 12(3). 340-351. Diakses melalui http://www.ncbi.nlm.nih.gov

Koensoemardiyah. (2009). A-Z Aromaterapi untuk Kesehatan, Kebugaran, dan Kecantikan. Yogyakarta: Lily Publisher.

Koulivand, Peir Hossein., Ghadiri, Maryam Khaleghi., Gorji, Ali. (2013). Lavender and The Nervous System. Journal Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine. Diakses pada tanggal 1 Agustus 2016 melalui http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3612440/.

Kusumayanti, Ni Luh Putu Devi. (2015). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Lamanya Perawatan Pada Pasien Pasca Operasi Laparotomi di Instalasi Rawat Inap BRSU Tabanan. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali. Diakses melalui ojs.unud.ac.id/index.php/coping/article/view/10812/8164.

Lewis, Sharon L et al. (2011). Medical Surgical Nursing Volume. 1. United States America: Elsevier Mosby.

Liimatainen E, Sarimo J, Hulkko A, Ranne J, Heikkila J, Orava S. (2009) Anterior Mi-tibial Stress Fractures. Results of Surgical Treatment. Scandinavian Journal of Surgery.

Linton & Shaw. (2011). Impact of Psychological Factors in the Experience of Pain. Diakses melalui http://ptjournal.apta.org/content/91/5/700.full pada tanggal 8 Maret 2016.

Mary, Caroline et al. (2014). Effect Of Aromatherapy On Physiological Parameters And Activites Of Daily Living Among Patients With External Fixators At A Selected Hospital In Chennai. Journal of Science vol 4 pp 407-411. Diakses melalui http://www.journalofscience.net/File_Folder/407- 411(jos).pdf

Maulana, Reza. (2015). Tibial Stress Fractures. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Volume 15 Nomor 1. Diakses pada tanggal 28 Juii 2016.

Margono. (2014). Efektifitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Peningkatan Adaptasi Regulator Tubuh Untuk Menurunkan Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur di Rumah Sakit Ortopedi Soeharso Surakarta. Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 November 2014. Magelang : Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Magelang. Diakses melalui http://203.130.238.225:46247/public/document/penelitian/40116-penelitian- 2014.pdf.

McCaffery M, Herr K, Pasero C. (2011). Assessment In Pasero C, McCaffery M, editors: Pain Assessment and Pharmacologic Management pp. 13-176. St Louis: Mosby Elsevier.

Melati, A. (2011). Gambaran Kecacatan pada Dewasa Awal. Diakses melalui http://www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28956/4/Chapter%20I I.pdf

Monday, R. (2010). Procedural Pain. Diakses melalui http://www.nursing.uiowa.edu/hartford/nurse.

Nanda. (2012). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC.

Nursalam. (2013). Konsep Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Paller, C. J., Campbell, C. M., Edwards, R. R., & Dobs, A. S. (2009). Sex-Based Differences in Pain Perception and Treatment. Pain Medicine (Malden, Mass.) 10(2). 289-299. Diakses melalui http://www.ncbi.nlm.nih.gov Pasero C, Portenoy RK, McCaffery M. (2011). Nonopioid Analgesics, In Pasero

C, McCaffery M, editors: Pain Assessment and Pharmacologic Management. St Louis: Mosby Elsevier. Diakses melalui https://books.google.co.id/books?id=DtvRkCbiJ9QC&pg=PA576&lpg=PA 576&dq=mccaffery+Numerical+Rating+Scale&source=bl&ots=7NiiFYBY cA&sig=9BITQZBwnVaB_WDus8YDlaxFpeo&hl=id&sa=X&ved=0ahUK Ewis2Lj4uOXJAhXDjo4KHZmCDb0Q6AEIXTAI#v=onepage&q=mccaffe ry%20Numerical%20Rating%20Scale&f=false.

Potter & Perry. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan (Konsep, Proses, dan Praktik). Jakarta: EGC.

Pratiwi, Ratna. (2012). Penurunan Intensitas Nyeri Akibat Luka Post Sectio Caesarea Setelah Dilakukan Latihan Teknik Relaksasi Pernapasan Menggunakan Aromaterapi Lavender di Rumah Sakit Al Islam Bandung. Jurnal Keperawatan Universitas Padjajaran Bandung.

Punctilo, K.A. (2011). Pain Associated With ICU Procedures: An International Study. Diakses melalui http://www.clinicaltrial-inc.org.

Resmaniasih, Ketut. (2014). Pengaruh Teknik Pernapasan Diafragma Terhadap Kecemasan pada Ibu Hamil Trimester III. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.

Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Ropyanto, C.B., Sitorus, R., Eryando, T. (2013). Analisa Faktor-Faktor yang

Berhubungan dengan Status Fungsional Paska Open Reduction Internal Fixation (ORIF) Fraktur Ekstremitas. Jurnal Keperawatan Medikal Bedah, Volume 1 No 2: 81-90.

Rosyid, Nurkholis Al. (2013). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan

Gangguan Fraktur. Diakses melalui

https://nurkholisalrosyid.wordpress.com/2013/07/03/asuhan-keperawatan- pada-pasien-dengan-gangguan-fraktur/.

Sari, Wulan Purnama. (2014). Jurnal Keperawatan: Efektivitas Terapi Farmakologis dan Non-Farmakologis Terhadap Nyeri Haid (Disminore)

pada Siswi XI di SMA Negeri 1 Pemangkat. Pontianak: Universitas Tanjungpura.

Satriya, Yunuzul Demo. (2014). Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien Pasca Operasi Fraktur Cruris di RSUD Dr. Moewardi. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Kusuma Husada Surakarta.

Septiani, IP. (2011). Intensitas Nyeri dan Perilaku Nyeri pada Pasien Pasca Bedah ORIF di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Diakses melalui http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/24752 pada tanggal 8 Maret 2016.

Sjamsuhidajat, R & Jong, W.D. (2005). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Solehati, Tetti dan Kosasih, Cecep Ali. (2015). Konsep dan Aplikasi Relaksasi dalam Keperawatan Maternitas Edisi 1. Bandung: Refika Aditama.

Sommer, M., J.M. de Rijke., M. Van Kleef., A.G.H. Kessels., M.L. Peters., J.W.J. Geurts., H.-F.Gramke., M.A.E. Marcus. (2008). The Prevalance of Postoperative Pain in A Sample of 1490 surgical inpatients.European Journal of Anaesthesiology pp 267-274 volume 25. Diakses dari http://journals.cambridge.org/action/displayAbstract?fromPage=online&aid =1807808&fileId=S0265021507003031.

Smeltzer, S. C., Bare, B. G. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth edisi 8. Alih bahasa Agung Waluyo. Jakarta. EGC. Swandari, Prita. (2014). Jurnal Kebidanan: Perbedaan Tingkat Nyeri Sebelum

dan Sesudah Pemberian Aromatherapi Lavender pada Ibu Post Sectio Caesarea di RSUD Ambarawa. Diploma IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran.

Tamsuri, Anas. (2007). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC.

Turk, D. Melzack R. (2010). Handbook of Pain Assesment, 3th edition. Newyork: Guilford.

UT Southwestern Medical Center. (2016). Fractures of The Upper and Lower Extremities. Diakses melalui http://www.utswmedicine.org/conditions- specialties/orthopaedics/specialties/trauma-fractures/upper-and-lower-

extremities.html. Texas: The University of Texas Southwestern Medical Center.

Wahyuningsih, Marni. (2014). Efektivitas Aromaterapi Lavender (Lavandula Angustifolia) dan Massage Effleurage Terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif pada Primigravida di BPD Utami dan Ruang Ponek

RSUD Karanganyar. Skripsi. Surakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Kusuma Husada.

Widyastuti, Yuli. (2013). Jurnal Prosiding Konferensi Nasional PPNI Jawa Tengah: Efektivitas Aromaterapi Lavender dalam Menurunkan Nyeri dan Kecemasan pada Pasien Pre Operasi Fraktur Femur di RS Ortopedi Prof. Dr. R Soeharso Surakarta. Surakarta: Stikes PKU Muhammadiyah.

Wijanarko, Koko. (2014). Hadits Setiap Penyakit Ada Obatnya. Diakses tanggal 4 Juli 2015 melalui http://terapimuslim.com/setiap-penyakit-ada-obatnya. World Union of Wound Healing Societies [WUWHS]. (2007). Minimising Pain at

Wound Dresssing-Related Procedures. Diakses melalui http://.wuwhs.org. Yanty, Nova Mega. (2010). Analisis Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi

Pelaksanaan Ambulasi Dini Pasien Paska Operasi Fraktur Ekstremitas Bawah di Rindu B3 RSUP. H. Adam. Malik Medan. Skripsi. Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Diakses melalui http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14302/1/10E01074.pdf. Yunita. (2010). Clinical Psychology. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Lembar Penjelasan Penelitian Kelompok Intervensi Topik penelitian:

Pengaruh pemberian aromterapi lavender dan teknik relaksasi nafas dalam terhadap skala nyeri pada pasien post operasi fraktur ekstremitas di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta

Peneliti : Zerlinda Ghassani

NIM : 20120320146

Status : Mahasiswa S1 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Pembimbing : Erfin Firmawati, Ns., MNS Tujuan penelitian:

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian aromterapi lavender dan teknik relaksasi nafas dalam terhadap skala nyeri pada pasien post operasi fraktur ekstremitas.

Manfaat penelitian:

Manfaat penelitian ini bagi Bapak/Ibu/Saudara akan membantu untuk mengurangi rasa nyeri akibat proses operasi pada daerah patah tulang dengan diberikan aromaterapi lavender dan teknik relaksasi nafas dalam.

Prosedur penelitian:

Bapak/Ibu/Saudara yang berpartisipasi dalam penelitian ini akan diberikan aromaterapi lavender dan teknik relaksasi nafas dalam dalam satu waktu. Sebelum dan sesudah pemberian dilakukan, rasa nyeri Bapak/Ibu/Saudara akan diukur. Peneliti berjanji akan menjunjung tinggi hak-hak Bapak/Ibu/Saudara dengan cara menjaga kerahasiaan data yang diperoleh dan data yang telah terkumpul hanya untuk keperluan penelitian. Peneliti menghargai keinginan Bapak/Ibu/Saudara untuk tidak berpartisipasi atau keluar kapan saja dalam penelitian ini.

Demikian penjelasan penelitian ini disampaikan dan peneliti mengharapkan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara. Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara diucapkan terimakasih.

Lembar Penjelasan Penelitian Kelompok Kontrol Topik penelitian:

Pengaruh pemberian aromterapi lavender dan teknik relaksasi nafas dalam terhadap skala nyeri pada pasien post operasi fraktur ekstremitas di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta

Peneliti : Zerlinda Ghassani

NIM : 20120320146

Status : Mahasiswa S1 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Pembimbing : Erfin Firmawati, Ns., MNS Tujuan penelitian:

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian aromterapi lavender dan teknik relaksasi nafas dalam terhadap skala nyeri pada pasien post operasi fraktur ekstremitas.

Manfaat penelitian:

Manfaat penelitian ini bagi Bapak/Ibu/Saudara akan membantu untuk mengurangi rasa nyeri akibat proses operasi pada daerah patah tulang dengan diberikan prosedur standar dari rumah sakit.

Prosedur penelitian:

Bapak/Ibu/Saudara yang berpartisipasi dalam penelitian ini akan diberikan prosedur standar rumah sakit dalam satu waktu. Sebelum dan sesudah pemberian dilakukan, rasa nyeri Bapak/Ibu/Saudara akan diukur. Peneliti berjanji akan menjunjung tinggi hak-hak Bapak/Ibu/Saudara dengan cara menjaga kerahasiaan data yang diperoleh dan data yang telah terkumpul hanya untuk keperluan penelitian. Peneliti menghargai keinginan Bapak/Ibu/Saudara untuk tidak berpartisipasi atau keluar kapan saja dalam penelitian ini.

Demikian penjelasan penelitian ini disampaikan dan peneliti mengharapkan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara. Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara diucapkan terimakasih.

Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Peneliti telah menjelaskan tentang penelitian yang akan dilakukan. Saya mengerti bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ‘’Pengaruh pemberian aromterapi lavender dan teknik relaksasi nafas dalam terhadap skala nyeri pada pasien post operasi fraktur eksterimitas di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta’’. Saya mengerti bahwa keikutsertaan saya dalam penelitian ini sangat bermanfaat bagi saya untuk mengurangi nyeri yang saya rasakan akibat proses operasi. Saya berhak untuk menghentikan keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa adanya hukuman atau kehilangan hak untuk diberikan pelayanan keperawatan yang profesional. Saya mengerti bahwa seluruh data mengenai penelitian ini akan dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian. Dengan penuh kesadaran dan tanpa unsur paksaan dari siapapun, saya bersedia berpartisipasi dalam penelitian.

Yogyakarta, ... 2016          (no.responden: ...)  Responden Penelitian 

Nomor responden :

Kode responden : Kelompok Intervensi (KI)

Data Penelitian Intervensi

I. Data responden a. Usia : b. Jenis kelamin : P/L c. Suku : d. Agama : e. Tanggal operasi :

f. Tanggal pengukuran skala :

g. Jenis fraktur :

h. Penyebab fraktur :

i. Apakah pernah mengalami nyeri post operasi sebelumnya: PERNAH/TIDAK PERNAH

II. Catatan skala nyeri

Skala Nyeri Pra Intervensi  Skala Nyeri Post Intervensi 

Nomor responden :

Kode responden : Kelompok Kontrol (KK)

Data Penelitian Kontrol

I. Data responden a. Usia : b. Jenis kelamin : P/L c. Suku : d. Agama : e. Tanggal operasi :

f. Tanggal pengukuran skala :

g. Jenis fraktur :

h. Penyebab fraktur :

i. Apakah pernah mengalami nyeri post operasi sebelumnya: PERNAH/TIDAK PERNAH

II. Catatan skala nyeri

Skala Nyeri Pra Intervensi  Skala Nyeri Post Intervensi 

Protokol Pelaksanaan Pemberian Intervensi

1) Mengatur kenyamanan posisi berbaring atau miring kanan/kiri responden dan menciptakan suasana yang nyaman dan tenang. 2) Peneliti menyiapkan tisu yang telah ditetes minyak esensial

aromaterapi lavender sebanyak 3 tetes pada 10 menit pertama dan 2 tetes menggunakan tisu baru pada menit berikutnya hingga mencapai 15 menit.

3) Meminta responden untuk menentukan siapa yang memegang tisu (Responden atau peneliti).

4) Menghirup serta merasakan aroma lavender yang telah diberikan. 5) Meminta klien untuk menarik nafas melalui hidung secara pelan dan dalam dengan hitungan satu sampai empat (dalam hati) sambil menutup mata.

6) Meminta klien untuk menahan nafas selama tiga detik kemudian menghembuskan nafas secara perlahan melalui mulut yang dimonyongkan dengan hitungan satu sampai lima (dalam hati). 7) Meminta klien untuk menghembuskan nafas sampai perut

mengempis.

8) Beri jeda setelah menghembuskan nafas sebelum memulai menarik nafas dengan teknik relaksasi nafas dalam kembali. 9) Pemberian aromaterapi lavender dan teknik relaksasi nafas dalam

Data Demografi Kelompok Kontrol

Nomor  Usia  Jenis 

Kelamin  Suku  Agama 

Jenis  fraktur  Penyebab  fraktur  Riwayat  fraktur  Skala  nyeri  pretest  Skala  nyeri  postes 

1  37  P  Jawa  Islam  Femur  KLL  Tidak 

pernah  5  4 

2  22  P  Jawa  Islam  Tibia‐

femur  KLL 

Tidak 

pernah  5  5 

3  42  L  Jawa  Islam  Tibia  KLL  Tidak 

pernah  5  4 

4  23  P  Jawa  Islam  Femur  KLL  Tidak 

pernah  6  5 

5  36  P  Jawa  Islam  Radius  KLL  Tidak 

pernah  4  4 

6  20  L  Jawa  Islam  Humerus‐ 

ulnaris  KLL 

Tidak 

pernah  5  4 

7  25  L  Jawa  Islam  Femur  KLL  Tidak 

pernah  5  5 

8  29  P  Jawa  Islam  Tibia  KLL  Tidak 

pernah  4  4 

9  19  P  Jawa  Islam  Tibia‐ 

femur  KLL 

Tidak 

pernah  6  6 

10  26  L  Jawa  Islam  Tibia  KLL  Tidak 

pernah  5  5 

11  32  P  Jawa  Islam  Tibia  KLL  Tidak 

pernah  6  5 

12  39  L  Jawa  Islam  Tibia  KLL  Tidak 

pernah  4  3 

13  31  P  Jawa  Islam  Tibia  KLL  Tidak 

pernah  5  5 

14  34  P  Jawa  Islam  Femur  KLL  Tidak 

pernah  4  4 

15  37  P  Jawa  Islam  Tibia  KLL  Tidak 

pernah  5  5 

Usia_Kontrol_Kategori

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Remaja Akhir 5 33,3 33,3 33,3

Dewasa Awal 5 33,3 33,3 66,7 Dewasa Akhir 5 33,3 33,3 100,0 Total 15 100,0 100,0     Jenis_Kelamin_Kontrol 5 33,3 33,3 33,3 10 66,7 66,7 100,0 15 100,0 100,0 L P Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

                                  Suku_Kontrol 15 100,0 100,0 100,0 Jawa Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Agama_Kontrol 15 100,0 100,0 100,0 Islam Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Jenis_Fraktur_Kontrol 4 26,7 26,7 26,7 1 6,7 6,7 33,3 1 6,7 6,7 40,0 2 13,3 13,3 53,3 7 46,7 46,7 100,0 15 100,0 100,0 Femur Humerus-Ulnaris Radius Tibia-Femur Tibia Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Penyebab_Kontrol 15 100,0 100,0 100,0 KLL Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Pengalaman_Kontrol 15 100,0 100,0 100,0 Tidak Pernah Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Data Demografi Kelompok Intervensi

Nomor  Usia  Jenis 

Kelamin  Suku  Agama 

Jenis  fraktur  Penyebab  fraktur  Riwayat  fraktur  Skala  nyeri  pretest  Skala  nyeri  postes 

1  35  P  Jawa  Islam  Tibia  KLL  Tidak 

pernah  6  2 

2  43  P  Jawa  Islam  Tibia   KLL  Tidak 

pernah  6  3 

3  35  L  Jawa  Islam  Tibia  KLL  Tidak 

pernah  5  3 

4  29  P  Jawa  Islam  Tibia‐

femur  KLL 

Tidak 

pernah  5  3 

5  31  P  Jawa  Islam  Tibia   KLL  Tidak 

pernah  5  3 

6  29  L  Jawa  Islam  Femur   KLL  Tidak 

pernah  5  3 

7  38  P  Jawa  Islam  Tibia   KLL  Tidak 

pernah  4  2 

8  33  L  Jawa  Islam  Digit I 

pedis  Kecelakaan 

Tidak 

pernah  4  2 

9  39  P  Jawa  Islam  Tibia  KLL  Tidak 

pernah  5  2 

10  41  P  Jawa  Islam  Tibia  KLL  Tidak 

pernah  5  3 

11  42  P  Jawa  Islam  Tibia  KLL  Tidak 

pernah  5  2 

12  35  L  Jawa  Islam  Tibia  KLL  Tidak 

Dokumen terkait