• Tidak ada hasil yang ditemukan

Affandi, R, Sjafei DS, Rahardjo MF, Sulistiono. 1992. Fisiologi Ikan (Pencernaan). Bogor : Institut Pertanian Bogor, Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat.

Anonim. 2004. Pengolahan dan Penanganan Limbah Tapioka. Forum Tani Kelopas. (http://forumtani.kelopas.com/viewtopic.php ?p=22&sid= 30d2 c1b8b911deb227b2e947e96cc9a|). [Juli 2009]

Boyd, C. E. 1982. Water Quality Management for Pond Fish Culture. Elsevier Scientific Publishing Company, New York.

Broody, Tom. 1999. Nutritional Biochemistry Second Edition. Academic Press. San Diego USA.

Cho, C. Y. and Watanabe, T. 1983. Fin fish Nutrition in Asia. Methodological Approach to Research and Development. 154 pp.

Chou, B. S. dan Shiau, S. Y. 1996. Optimal Dietary Lipid Level for growth of Juvenile Hybrid Tilapia Oreochromis niloticus X Oreochromis aureus in Nutrient Requirement and Feeding of Fin Fish for Aquaculture. CABI Publishing. New York.

Cruz-Suarez, L. E., D. Ricque-Marie, J. D. Pinal-Marcilla dan P. Wesche-Ebelling. 1994. Effect of Different Carbohydrate Source on The Growth of Penaeus

vannamei : economical impact. Aquaculture, 123: 349 – 360.

Effendie, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius, Yogyakarta

Elliasson, A. C. 2004. Starch in Food. Woodhead Publishing in Food Science and Technology. England. 605pp.

Fitzsimmons, K. 1997. Introduction to Tilapia Nutrition in Tilapia Aquaculture. Proceeding from The Fourth International Symposium on Tilapia Aquaculture. Orlando, Florida vol (1) : 9 – 12.

Halver, J. E. 1989. Fish Nutrition. Academic Press, Inc. California.

Hasibuan, R. D. 2007. Penggunaan Meat Bone Meal (MBM) Sebagai Bahan Substitusi Tepung Ikan Dalam Pakan Ikan Patin Pangasius sp. Skripsi. Departemen Budidaya Perairan Institut Pertanian Bogor.

Hepher, B. 1990. Nutrition of Pond Fishes. New York : Cambridge, Cambridge University Press.

Huisman, E. A. 1987. Principles of Fish Production. Department of Fish Culture and Fisheries Wageningen Agricultural University.

Kordi, M. G. H. dan Tancung, A. B. 2007. Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan. Rineka Cipta : Jakarta.

Lehninger, A. L. 1993. Dasar-Dasar Biokimia Jilid I. Alih Bahasa Maggy Thena Widjaja. Erlangga: Jakarta. 369 hal.

Lovell, T. 1988. Nutrition and Feeding of Fish. Auburn University. Published by Van Nostrand Reinhold, New York. 260 pp.

Lovell, T. 1989. Nutrition and Feeding Of Fish. An A VI Book Published by Van Nostrand Reinhold, New York.

Millamena, Oseni M.. 2002. Introduction to Nutrition in Tropical Aquaculture. Dalam Nutriotion InTropical Aquac. Southeast Asian Fisheries Development Center. Tigbauanm Iloilo, Philippines.

Muchtadi, T. R. dan Sugiyono. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor.

Murtidjo, B. A. 2001. Pedoman Meramu Pakan Ikan. Kanisius : Yogyakarta.

National Research Council (NRC). 1993. Nutrient Requirements of Fish. Washington DC : National Academy of Sciences.

Soetanto, N. E. 2008. Tepung Cassava dan Olahannya. Kanisius : Yogyakarta. http://books.google.co.id/books?id=eESlFL20XsQC&pg= PA12&dq=tepung +gaplek&lr=&ei=y5UDS7ahF5nUkgSSltXnDg&client=firefox-a#v=onepage &q=nutrisi%20komposisi%20tepung%2 0gaplek &f=false). [november 2009]

Sunaryanto, R. Irawadi, T. T. Suryani, A. Marasabesy, A. 2001. Pengaruh Kadar Air Awal dan Campuran Dedak : Tapioka Terhadap Produktivitas Enzim Glukoaminnase. Balai Pengkajian Bioteknologi BPPT Tangerang.

Steffens, W. 1989. Principles of fish nutrition. Halsted Press: a division of John Wiley & Sons. New York. 384 pp.

Stickney, RR. & Shumway, SE. 1974. Occurrence of cellulose activity in the stomachs. Journal of Fish Biology 6, 779-790.

Stickney, R. R. 1993. Culture of Non Salmonid Freshwater Fishes. Second Edition. CRC Press Inc. Florida.

Suryani, Asri. 2001. Pengaruh Pemasakan Tepung Singkong sebagai Sumber Karbohidrat Terhadap Kecernaan dan Efisiensi Pakan Ikan Mas (Cyprinus

carpio L.). Skripsi. Departemen Budidaya Perairan Institut Pertanian Bogor.

Tangendjaja, B. dan S. Rachmawati. 2006. Mycotoxin levels in corn and feed collected from Indonesian feedmills. Proc. ISTAP IV, Jogyakarta.

Tyler, P. and Calow, P. 1985. Fish Energetics. Baltimore. MD : The John Hopkins University Press.

Usman.2002. Pengaruh Jenis Karbohidrat Terhadap Kecernaan Nutrien Pakan, Kadar Glukosa Darah, Efisiensi Pakan dan Pertumbuhan Yuwana Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis). Tesis. Institut Pertanian Bogor.

Watanabe, T. 1988. Fish Nutrition and Mariculture. Department of Aquatic Biosciences. Tokyo University of Fisheries. JICA. 233 pp.

Webster, C. C, Lim. 2002. Nutrient Requirement and Feeding of Fin fish for Aquaculture. CABI Publishing. UK.

Widy, W. 2009. Kinerja Pertumbuhan Ikan Nila Oreochromis niloticus yang Diberi Berbagai Dosis Enzim Cairan Rumen pada Pakan Berbasis Daun Lamtorogung Leucaena leucocephala. Skripsi. Departemen Budidaya Perairan Institut Pertanian Bogor.

Yurisaputra, Otto. 1997. Toksisitas Limbah Cair Tapioka Terhadap Kelangsungan Hidup Limnodrilus (oligochaeta : Tubificae). Skripsi. Departemen Budidaya Perairan Institut Pertanian Bogor.

Zonneveld N., Huisman L. A. and Boon J. H. 1991. Prinsip-prinsip Budidaya Ikan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat (Takeuchi, 1988) Lampiran 1.1. Prosedur analisis kadar air

Kadar Air =

 

% 100 2 1 A X A X

Lampiran 1.2 Prosedur analisis kadar serat kasar

Cawan porselen dipanaskan pada suhu 105-110 O C selama 1 jam, didinginkan dalam desikator dan timbang (X1)

Bahan ditimbang 2-3 gram (A) lalu dimasukkan ke dalam cawan

Cawan dan bahan dipanaskan selama 4 jam pada suhu 105-110 OC, didinginkan dan ditimbang (X2)

Bahan ditimbang 0,5 gram (A) lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml

Ditambahkan 50 ml H2SO4 0,3 N lalu dipanaskan di atas hotplate

Setelah 30 menit ditambahkan 25 ml NaOH 1,5 N lalu dipanaskan kembali selama 30 menit

Kertas saring dipanaskan pada labu Buchner yang telah terhubung dengan vacumm pump Kertas saring dipanaskan dalam oven,

dinginkan, dan ditimbang (X1)

Dilakukan penyaringan larutan bahan dengan pembilasan secara berurutan sebagai berikut :

1. 50 ml air panas 2. 50 ml H2SO4 0,3 N 3. 50 ml air panas 4. 25 ml Aceton

Kertas saring hasil penyaringan dimasukkan ke dalam cawan porselin

Cawan porselen dipanaskan pada suhu 105-110 oC selama

1 jam lalu didinginkan

Dipanaskan pada suhu 105-110 oC selama 1 jam, didinginkan, dan ditimbang (X2)

Dianaskan dalam tanur pada suhu 600 oC hingga berwarna putih, didinginkan, dan ditimbang (X3)

Kadar Serat Kasar =

 

% 100 3 1 2 A X X X

Lampiran 1.3. Prosedur analisis kadar protein Tahap oksidasi Tahap destruksi Tahap titrasi Kadar protein =

 

% 100 20 25 . 6 0007 . 0 * **      A Vs Vb Keterangan :

Vb = ml 0.05 N titran NaOH untuk blanko Vs = ml 0.05 N titran NaOH untuk sampel A = bobot sampel (gram)

Bahan ditimbang 0,5 gram (A) Katalis ditimbang 3 gram H2SO4 pekat 10 ml

Dimasukkan dalam Labu Kjedhal dan dipanaskan hingga berwarna hijau bening, didinginkan, dan diencerkan hingga volume 100 ml

5 ml larutan hasil oksidasi dimasukkan ke dalam labu destilasi

10 ml H2SO4 0,05 N 2-3 tetes indikator Phenolpthalein

Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml

Didestruksi selama 10 menit dari tetesan pertama

BLANKO

SAMPLE

Hasil destruksi dititrasi dengan NaOH 0,05 N

Dititrasi hingga 1 tetes setelah larutan menjadi bening

* = setiap ml 0.05 NaOH ekivalen dengan 0.0007 gram N ** = Faktor Nitrogen

Lampiran1.4. Prosedur analisis kadar lemak

Kadar lemak = 2 1 100%

A X X

Lampiran 1.5. Prosedur analisis kadar abu

Kadar abu =

 

% 100 1 2A X X

Labu dipanaskan pada suhu 104-110 O C selama 1 jam, didinginkan dalam desikator dan ditimbang (X1)

Bahan ditimbang 2-3 gram (A) lalu dimasukkan ke dalam selongsong

Labu dipanaskan di atas hotplate hingga larutan perendam selongsong dalam Sochlet berwarna bening

Dimasukkan ke dalam tabung Sochlet dan beri 100-150 ml N-Hexan hingga selongsong terendam. Sisa N-Hexan dimasukkan ke dalam labu

Labu dan lemak yang tersisa dipanaskan dalam oven selama 15 menit, didinginkan, lalu ditimbang (X2)

Cawan dipanaskan pada suhu 105-110 O C selama 1 jam, didinginkan dalam desikator dan ditimbang (X1)

Bahan ditimbang 2-3 gram (A) lalu dimasukkan ke dalam cawan

Cawan dan bahan dipanaskan di dalam tanur dengan suhu 600 OC, didinginkan dan ditimbang (X2)

Lampiran 2. Prosedur analisis Cr2O3 (Takeuchi, 1988)

Persamaan hubungan Cr2O3 dengan absorbansi adalah sebagai berikut: y = 0,2089x + 0,0032 Keterangan: x = Cr2O3 (mg) y = nilai absorbansi didinginkan Didinginkan Bahan ditimbang 0,1 gram

Dimasukkan dalam Labu Kjedhal

Ditambahkan 5 ml HNO3

Dipanaskan hingga larutan tersisa ± 1 ml

Diencerkan hingga volume 100 ml Dipanaskan kembali hingga berwarna jingga

Ditambahkan 3 ml HClO4

Diukur nilai absorban bahan dengan spektrofotometer λ = 350 nm (Y)

Lampiran 3. Jumlah konsumsi pakan, Survival rate, Laju pertumbuhan spesifik, Efisiensi Pakan

Parameter Ulangan Perlakuan

A (E 5 & Ez 0.05) B (E 10 & Ez 0.05) C (E 5 & Ez 0.1) D (E 10 & Ez 0.1) Biomassa ikan awal (g) 1 80.44 82.79 80.26 81.64 2 80.52 79.84 81.03 81.15 80.48±0.06 81.32±2.09 80.65±0.55 81.40±0.35 Biomassa ikan akhir (g) 1 531.3 560.68 595.41 474.83 2 540.79 405.96 573.86 581.98 536.05±6.71 483.32±109.40 584.64±15.24 528.41±75.77 Pakan Ikan : Jumlah Konsumsi pakan (g) 1 727.63 783.1 767.56 621.83 2 813.96 719.34 781.16 825.23 Rata-rata JKP 770.80 ± 61.04 751.22 ± 45.09 774.36 ± 9.62 723.53 ± 143.83 SR (%) 1 80 100 90 80 2 80 70 90 90 Rata-rata SR 80 ± 0.00 85 ± 21.21 90 ± 0.00 85 ± 7.07 Laju Pertumbuhan Spesifik 1 3.58 3.24 3.58 3.36 2 3.61 3.36 3.5 3.52 Rata-rata LPS 3.60 ± 0.02 3.30 ± 0.09 3.54 ± 0.06 3.44 ± 0.11 EP (%) 1 69.23 61.03 72.69 72.8 2 64.46 62.69 69.72 68.43 Rata-rata EP 66.85 ± 3.37 61.86 ± 1.17 71.21 ± 2.10 70.62 ± 3.09

Lampiran 4. Kecernaan total ikan nila

Pakan Uji Ulangan

Cr2O3 Cr2O3 Kecernaan

Pakan (%) Feses (%) Total (%)

A 1 0.6 1.44 58.36 (E5+Ez0,05) 2 0.6 1.29 53.39 B 1 0.6 1.21 50.49 (E10+Ez0,05) 2 0.6 1.4 57.24 C 1 0.6 1.43 57.95 (E5+Ez0,1) 2 0.6 1.27 52.81 D 1 0.6 1.38 56.59 (E10+Ez0,1) 2 0.6 1.48 59.49

Lampiran 5. Retensi protein kan nila

Parameter (kering) Ulangan

Perlakuan

A(E5+Ez0.05) B(E10+Ez0.05) C( E5+Ez0.1) D(E10+Ez0.1)

Bobot ikan awal (g) 1 18.47 19.01 18.43 18.75

2 18.49 18.33 18.61 18.63

Bobot ikan akhir (g) 1 185.37 59.48 183.11 153.11

2 184.62 162.35 194.07 202.67

Protein Ikan :

kadar protein tubuh awal % 1 54.00 54.00 54.00 54.00

2 54.00 54.00 54.00 54.00

kadar protein tubuh akhir % 1 56.30 57.86 56.96 57.14

2 55.25 57.34 56.13 56.58

Protein tubuh total awal (g) 1 9.97 10.26 9.95 10.12

2 9.98 9.90 10.05 10.06

protein tubuh total akhir (g) 1 104.36 92.27 104.30 87.49

2 102.00 93.09 108.94 114.66

Jumlah protein 1 94.39 82.01 94.35 77.37

disimpan dalam tubuh 2 92.01 83.20 98.89 104.60

Pakan Ikan :

Konsumsi pakan (g) 1 651.88 706.51 689.12 560.52

2 729.23 648.99 701.33 743.86

Kadar protein Pakan (%) 1 34.76 34.92 35.06 35.03

2 34.76 34.92 35.06 35.03

Jumlah protein Pakan 1 226.59 246.71 241.61 196.35

yang dikonsumsi ikan (g) 2 253.48 226.63 245.89 260.57

Retensi protein(%) 1 41.66 33.24 39.05 39.40

2 36.30 36.71 40.22 40.14

Rata-rata 38.98 34.98 39.63 39.77

Lampiran 6. Retensi Lemak

Parameter (kering) Ulangan

Perlakuan

A(E5+Ez0.05) B(E10+Ez0.05) C( E5+Ez0.1) D(E10+Ez0.1)

Bobot ikan awal (g) 1 18.47 19.01 18.43 18.75

2 18.49 18.33 18.61 18.63

Bobot ikan akhir (g) 1 185.37 159.48 183.11 153.11

2 184.62 162.35 194.07 202.67

Lemak Ikan :

kadar Lemak tubuh awal % 1 8.69 8.69 8.69 8.69

2 8.69 8.69 8.69 8.69

kadar Lemak tubuh akhir % 1 23.55 22.36 23.66 19.15

2 26.13 21.94 21.77 21.91

Lemak tubuh total awal (g) 1 1.60 1.65 1.60 1.63

2 1.61 1.59 1.62 1.62

Lemak tubuh total akhir (g) 1 43.65 35.66 43.32 29.32

2 48.23 35.62 42.25 44.41

Jumlah Lemak 1 42.05 34.01 41.72 27.70

disimpan dalam tubuh 2 46.63 34.02 40.63 42.79

Pakan Ikan :

Konsumsi pakan (g) 1 651.88 706.51 689.12 560.52

2 729.23 648.99 701.33 743.86

Kadar Lemak Pakan (%) 1 6.06 5.93 6.19 6.02

2 6.06 5.93 6.19 6.02

Jumlah Lemak Pakan 1 39.50 41.90 42.66 33.74

yang dikonsumsi ikan (g) 2 44.19 38.49 43.41 44.78

Retensi Lemak (%) 1 106.44 81.17 97.81 82.08

2 105.51 88.41 93.60 95.55

Rata-rata 105.98 84.79 95.71 88.81

Lampiran 7. Hasil analisis statistik survival rate (SR), jumlah konsumsi pakan (JKP), efisiensi pakan (EP), laju pertumbuhan spesifik (LPS), retensi protein, dan retensi lemak dan kecernaan total pakan pada ikan nila

Survival Rate

Source DF Anova SS Mean Square F Value Pr > F enzim 1 50.00000000 50.00000000 0.40 0.5614 elot 1 0.00000000 0.00000000 0.00 1.0000 enzim*elot 1 50.00000000 50.00000000 0.40 0.5614

Jumlah Konsumsi Pakan

Source DF Anova SS Mean Square F Value Pr > F enzim 1 2661.216012 2661.216012 1.58 0.2777 elot 1 4943.659613 4943.659613 2.93 0.1623 enzim*elot 1 123.952513 123.952513 0.07 0.7999

Laju Pertumbuhan Spesifik

Sourc DF Anova SS Mean Square F Value Pr > F enzim 1 0.00349559 0.00349559 0.60 0.4827 elot 1 0.07721912 0.07721912 13.20 0.0221 enzim*elot 1 0.01963128 0.01963128 3.36 0.1409 The ANOVA Procedure

Duncan's Multiple Range Test for LPS

NOTE: This test controls the Type I comparisonwise error rate, not the experimentwise error rate.

Alpha 0.05 Error Degrees of Freedom 4 Error Mean Square 0.00585 Number of Means 2 Critical Range .1502

Means with the same letter are not significantly different. Duncan Grouping Mean N elot

A 3.56668 4 5 B 3.37019 4 10

Efisiensi Pakan

Source DF Anova SS Mean Square F Value Pr > F enzim 1 16.55897377 16.55897377 1.02 0.3697 elot 1 0.17525733 0.17525733 0.01 0.9223 enzim*elot 1 0.17525733 0.17525733 0.01 0.9223

Retensi Protein

Source DF Anova SS Mean Square F Value Pr > F enzim 1 14.85125000 14.85125000 2.78 0.1706 elot 1 7.48845000 7.48845000 1.40 0.3017 enzim*elot 1 8.56980000 8.56980000 1.61 0.2738

Retensi Lemak

Source DF Anova SS Mean Square F Value Pr > F enzim 1 19.5000125 19.5000125 0.62 0.4758 elot 1 394.1028125 394.1028125 12.49 0.0241 enzim*elot 1 102.1735125 102.1735125 3.24 0.1463

The ANOVA Procedure

Duncan's Multiple Range Test for RL Alpha 0.05 Error Degrees of Freedom 4 Error Mean Square 31.55594 Number of Means 2 Critical Range 11.03

Means with the same letter are not significantly different. Duncan Grouping Mean N elot

A 100.840 4 5 B 86.803 4 10

Kecernaan Total

Source DF Anova SS Mean Square F Value Pr > F enzim 1 6.77120000 6.77120000 0.52 0.5125 elot 1 0.21125000 0.21125000 0.02 0.9052 enzim*elot 1 10.90445000 10.90445000 0.83 0.4138

Lampiran 8. Gain Cost Pakan

A (E 5 & Ez 0.05) B (E 10 & Ez 0.05) C (E 5 & Ez 0.1) D (E 10 & Ez 0.1) Harga pakan 7212 7117 7212 7117 (Rp/kg) Efisiensi pakan (%) 68.03 61.86 71.21 70.61 Biaya produksi 10461 11465 9995 10043 ikan/kg (Rp)

Dokumen terkait