• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adiwiganda, R. 2002. Field management on fertilizer application at oil palm plantation. Seminar on Fertilizer Management for Oil Palm, Organized by PT Sentana Adidaya Pratama, Canadian Potash Exporter (Canpotex), Potash and Phosphate Institut (PPI) and Indonesia Oil Palm Research Institut (IOPC). Bali.

Adiwiganda, R. 2005. Pertimbangan Penggunaan Pupuk Majemuk pada Berbagai Kelas Kesesuaian Lahan di Perkebunan Kelapa sawit. Medan : Pertemuan Teknis Kelapa sawit PPKS 19-20 April 2005.

Adiwiganda, R. 2007. Manajemen Tanah dan Pemupukan Perkebunan KelapaSawit. Hal 19 - 118. Yogyakarta : Dalam S. Mangoensoekarjo (Ed).

Manajemen Tanahdan Pemupukan Budidaya Perkebunan, Gajah Mada University Press.

Benny, W. P., Eka, T. S. P., Supriyanta. 2015. Tanggapan Produktivitas Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq. ) Terhadap Variasi Iklim. Yogyakarta : Fakultas Pertanian . Universitas Gadjah Mada.

Budiargo, A., Roedhy, P., Sudrajat. 2015. Manajemen Pemupukan Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq. ) di Perkebunan Kelapa sawit Kalimantan Barat.

Bogor : Fakultas Pertanian. Institut Bogor.

Darmosarkoro, W., I.Y. Harahap, E. Syamsuddin. 2003. Kultur Teknis pada Kelapa sawit pada Kondisi Kekeringan dan Upaya Penanggulangannya dalam Lahan dan Pemupukan Kelapa sawit. Medan : Pusat Penelitian Kelapa sawit.

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2020. Produksi dan Volume Ekspor-Impor Perkebunan Besar Indonesia. Diakses dari http://ditjenbun.pertanian.go.id pada Desember 2020.

Dja’far, S. Anwar, dan P. Purba. 2001. Pengaruh topografi lahan terhadap produksi dan kapasitas tenaga panen Kelapa sawit. Warta Kelapa sawit, 9 (3): 17 – 18.

Hadi, M. 2004. Teknik Berkebun Kelapa sawit. 175 hal. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa

Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. 286 hal. Jakarta : Akademik Pressindo.

Hartanto. 2011. Sukses Besar Budidaya Kelapa sawit. Yogyakarta : Citra Media Publishin.

Lubis F.R., Irsal., dan C. Hanum. 2019. Pengaruh Curah Hujan Hari Hujan dan Pemupukan N, P, K, Mg Terhadap Produksi Kelapa sawit pada Beberapa Tahun Tanam di Kebun Laras PT. Perkebunan Nusantara IV Medan Persero. Program Studi Agroteknologi. Medan: Fakultas Pertanian.

Universitas Sumatera Utara.

Lubis, A.U. 1992. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di lndonesia Pusat Penelitian Perkebunan Marihat-Bandar Kuala. 435 hal. Pematang Siantar- Sumatera Utara.

Lubis, M. F dan Iskandar, L. 2018. Analisis Produksi Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Kebun Buatan, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Bogor : Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Mangoensoekarjo, S. 2005. Manajemen Tanah dan Pemupukan Budidaya Perkebunan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Mangoensoekarjo S, Semangun H. 2003. Manajemen Agribisnis Kelapa sawit.

Yogyakarta : Gadjah Mada University Press Press.

Marni. 2009. Penerapan Teknik Konservasi Tanah Dan Air Dalam Meningkatkan Produksi Kelapa sawit. Bogor : Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Pahan, I. 2008. Panduan Lengkap Kelapa sawit (Manajemen Agribisnis Hulu hingga Hilir). Jakarta (ID): Penabar Swadaya.

Parlindungan., Ikhsan, G., Irma, J. 2012. Faktor – Faktor Yang Mempenharuhi Produksi Tandan Buah Segar Kelapa sawit Pada PT. Hutahean Dalu – Dalu Kabupaten Rokan Hulu Riau. Fakultas Pertanian. Universitas Pasir Pengaraian.

Prihutami, N.D. 2011. Analisis Faktor Penentu Produksi Tandan Buah Segar (TBS) Tanaman Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Sungai Bahaur Estate (SBHE), PT Bumitama Gunajaya Agro (PT BGA), Wilayah VI Metro Cempaga, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Skripsi.

Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

PT Tania Selatan. 1997. Pedoman Teknik Kultur Tanaman Kelapa sawit. PT Tania Selatan. 147 hal. Jambi.

Pusat Penelitian Kelapa sawit. 2006. Panen pada Tanaman Kelapa sawit. Medan (ID): PPKS.

Risza, S. 2009. Kelapa sawit: Upaya Peningkatan Produktivitas. 189 hal.

Yogyakarta : Kanisius.

Simanjuntak, L. N., Rosita, S., dan Irsal. 2014. Pengaruh Curah Hujan Dan Hari Hujan Terhadap Produksi Kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Berumur 5.10 Dan 15 Tahun Di Kebun Begerpang Estate Pt.Pp London Sumatra Indonesia.Tbk. Program Studi Agroekoteknologi. Fakultas Pertanian.

Medan : Universitas Sumatera Utara.

Siregar, H. H. 1998. Model Simulasi Produksi Kelapa sawit Berdasarkan Karakteristik Kekeringan Kasus Kebun Kelapa sawit di Lampung. Tesis.

Program Pascasarjana. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Siregar H. H. N., H. Darian. T., C. Hidayat., W. Darmosarkoro. dan I. Y.Harahap.

2006. Seri Buku Saku Hujan Sebagai Faktor Penting Untuk Perkebunan Kelapa sawit. Medan : Pusat Penelitian Kelapa sawit.

Soehardjo H. 1999. Vadamecum: Kelapa sawit. PTPN 4 Bah Jambi: Pematang Siantar.

Yahya S, Suwarto. 2011. Ekofisiologi Kelapa sawit. Bahan Kuliah. Fakultas Pertanian: Institut Pertanian Bogor. http://webagh.staff.ipb.ac.id [04 Juli 2011].

Yunita, A. 2010. Analisis Faktor Penyebab Penurunan Produktivitas Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Di Kebun Sei Lala, PT Tunggal Perkasa Plantations, Indragiri Hulu, Riau. Fakultas Pertanian. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

LAMPIRAN

Lampiran 1 . Klasifikasi Tipe Iklim Scmidth-Ferguson Di Kebun Pabatu BB = Bulan Basah (CH > 100 mm)

BL = Bulan Lembab dengan CH antara 60-100 mm BK = Bulan Kering (CH < 60 mm)

CH = Curah Hujan HH = Hari Hujan Q = Tipe Iklim

•Kriteria curah hujan Schmidth-Ferguson

Cara perhitungan tipe iklim di kebun Begerpang Estate:

Q = Rataan BK x 100 % = 6 x 100% = 40,92% (Tipe C yaitu Agak Basah) Lampiran 2. Interpretasi nilai r pada analisis korelasi

Nilai r Interpretasi Keeratan

Lampiran 3. Uji T parsial analisis linear berganda pada tanaman berumur 5, 14

b. Uji t pada tanaman berumur 14 tahun

Coefficientsa

c. Uji t pada tanaman berumur 19 tahun

Coefficientsa

Lampiran 4. Uji T parsial analisis linear berganda pada pemupukan NPK, Mg Lampiran 6. Sidik ragam analisis linear berganda pada tanaman berumur 5, 14

dan 19 Tahun Selama 3 tahun (2017-2019) a. Uji F pada tanaman berumur 5 tahun

b. Predictors: (Constant), Jumlah_Tandan, Curah_Hujan, Hari_Hujan

b. Uji F pada tanaman berumur 14 tahun

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 409681,909 3 136560,636 5,225 ,027b

Residual 209081,757 8 26135,220

Total 618763,667 11

a. Dependent Variable: Produktivitas

b. Predictors: (Constant), Jumlah_Tandan, Hari_Hujan, Curah_Hujan

c. Uji F pada tanaman berumur 19 tahun

ANOVAa

b. Predictors: (Constant), Jumlah_Tandan, Curah_Hujan, Hari_Hujan

Lampiran 7. Sidik ragam analisis linear berganda pada pemupukan NPK, Mg selama 3 Tahun (2016-2018)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 145311,231 2 72655,616 ,465 ,649b

Residual 936965,027 6 156160,838

Total 1082276,258 8

Lampiran 9. Nilai koefisien analisis linear berganda pada tanaman berumur 5, 14 dan 19 tahun

a. Nilai koefisein pada umur 5 tahun

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), Jumlah_Tandan, Curah_Hujan, Hari_Hujan b. Dependent Variable: Produktivitas

b. Nilai koefisein pada umur 14 tahun

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), Jumlah_Tandan, Hari_Hujan, Curah_Hujan b. Dependent Variable: Produktivitas

c. Nilai koefisein pada umur 19 tahun

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), Jumlah_Tandan, Curah_Hujan, Hari_Hujan b. Dependent Variable: Produktivitas

Lampiran 10. Nilai koefisien analisis linear berganda pada pemupukan NPK, Mg selama 3 Tahun (2016-2018)

Lampiran 11. Model pengujian analisis linear berganda pada tanaman berumur 5, 14 dan 19 tahun

a. Uji analisis regresi linear berganda pada tanaman berumur 5 tahun

Coefficientsa

b. Uji analisis regresi linear berganda pada tanaman berumur 14 tahun

Coefficientsa

c. Uji analisis regresi linear berganda pada tanaman berumur 19 tahun

Coefficientsa

Lampiran 12. Model pengujian analisis linear berganda pada pemupukan NPK,

Lampiran 13. Uji analisis korelasi antar variabel pada tanaman berumur 5,14 dan 19 tahun )

a. Uji analisis korelasi pada tanaman berumur 5 tahun

Correlations

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

b. Uji analisis korelasi pada tanaman berumur 14 tahun

Correlations

Produktivitas Curah_Hujan Hari_Hujan Jumlah_Tandan

Produktivitas Pearson Correlation 1 -,119 -,262 ,780**

Sig. (2-tailed) ,712 ,411 ,003

N 12 12 12 12

Curah_Hujan Pearson Correlation -,119 1 ,813** ,140

Sig. (2-tailed) ,712 ,001 ,664

N 12 12 12 12

Hari_Hujan Pearson Correlation -,262 ,813** 1 -,092

Sig. (2-tailed) ,411 ,001 ,775

N 12 12 12 12

Jumlah_Tandan Pearson Correlation ,780** ,140 -,092 1

Sig. (2-tailed) ,003 ,664 ,775

N 12 12 12 12

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

c. Uji analisis korelasi pada tanaman berumur 19 tahun

Correlations

Produktivitas Curah_Hujan Hari_Hujan Jumlah_Tandan

Produktivitas Pearson Correlation 1 -,028 -,179 ,985**

Sig. (2-tailed) ,932 ,579 ,000

N 12 12 12 12

Curah_Hujan Pearson Correlation -,028 1 ,933** ,008

Sig. (2-tailed) ,932 ,000 ,980

N 12 12 12 12

Hari_Hujan Pearson Correlation -,179 ,933** 1 -,132

Sig. (2-tailed) ,579 ,000 ,682

N 12 12 12 12

Jumlah_Tandan Pearson Correlation ,985** ,008 -,132 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,980 ,682

N 12 12 12 12

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 14. Uji analisis korelasi antar variabel pada produktivitas selama 3

Produktivitas Pearson Correlation 1 ,089 ,224

Sig. (2-tailed) ,819 ,562

N 9 9 9

Pemupukan_NPK Pearson Correlation ,089 1 ,916**

Sig. (2-tailed) ,819 ,001

N 9 9 9

Pemupukan_Mg Pearson Correlation ,224 ,916** 1

Sig. (2-tailed) ,562 ,001

N 9 9 9

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 15. Uji Kolgomorov-Smirnov pada tanaman berumur 5, 14 dan 19 tahun

a. One-Sample Kolgomorov-Smirnov Test pada tanaman berumur 5 Tahun

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Normal Parametersa,b Mean 2,9625 155,6100 9,9500 149,0642 ,0000000 Std.

Deviation ,06776 66,66197 2,55859 24,06891 ,02585550 Most Extreme

d. This is a lower bound of the true significance.

b. One-Sample Kolgomorov-Smirnov Test pada tanaman berumur 14 tahun

Normal Parametersa,b Mean 2030,1667 153,3783 10,5667 115,7375 ,0000000 Std.

Deviation 237,17344 62,48254 2,93856 8,78305 137,8674453 2

d. This is a lower bound of the true significance.

c. One-Sample Kolgomorov-Smirnov Test pada tanaman berumur 19 tahun

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Normal Parametersa,b Mean 1328,8333 181,5700 9,6800 63,9875 ,0000000 Std.

Deviation 159,13507 90,22848 3,00934 8,47384 25,95318218 Most Extreme

d. This is a lower bound of the true significance.

Lampiran 16. Uji Kolgomorov-Smirnov pada pemupukan NPK, Mg selama 3

Normal Parametersa,b Mean 1273,4311 468,4233 171,0000 ,0000000

Std. Deviation 367,81046 190,65460 57,88438 342,22891218

Most Extreme Differences Absolute ,235 ,128 ,216 ,149

Positive ,235 ,124 ,147 ,149

d. This is a lower bound of the true significance.

Lampiran 17. Nilai Uji Heteroskedasitas signifikansi pada Absolute Residual pada tanaman berumur 5, 14 dan 19 tahun

a. Nilai signifikansi uji heteroskedasitas pada Absolute Residual pada tanaman berumur 5 tahun

b. Nilai signifikansi uji heteroskedasitas pada Absolute Residual pada

c. Nilai signifikansi uji heteroskedasitas pada Absolute Residual pada tanaman berumur 19 tahun

Lampiran 18. Nilai Uji Heteroskedasitas signifikansi pada Absolute Residual pada pemupukan NPK, Mg selama 3 Tahun (2016-2018)

Coefficientsa

Lampiran 19. Uji Autokorelasi pada tanaman berumur 5, 14 dan 19 tahun Umur Tanaman Nilai hitung Durbin Watson (d)

5 Tahun 1,287

14 Tahun 0,790

19 Tahun

1,710

Lampiran 20. Uji Autokorelasi pada pemupukan NPK, Mg selama3 Tahun (2016- 2018)

Lampiran 21 Tabel Durbin Watson, α = 5%

n

Keterangan: n = jumlah observasi data ; k = jumlah variabel bebas

Dokumen terkait