• Tidak ada hasil yang ditemukan

Agusta A. 2000. Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia. Bandung: ITB Amrullah. 2011. Minyak Kayu Putih. http://amrullha.wordpress.

com/minyak-kayu-putih/ [24 April 2011]

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2006. Minyak Kayu Putih. SNI 06-3954-2006. Jakarta.

Ferdiansyah A. 2010. Analisis Pengaruh Arah Aliran Steam dan Massa Bunga Kenanga untuk Mendapatkan Minyak Kenanga Yang Memiliki Kualitas dan Rendemen Optimum dengan Menggunakan Metode Distilasi Uap (Steam Distillation) [Skripsi]. Surabaya: Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Ginting S. 2004. Pengaruh Lama Penyulingan Terhadap Rendemen dan Mutu Minyak Atsiri Daun Sereh Wangi [skripsi]. Medan: Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.

Guenther E. 1987. Minyak Atsiri Jilid 1. Ketaren S, penerjemah. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Terjemahan dari: Essential Oil.

_________ 1990. Minyak Atsiri Jilid IV B. Ketaren S, penerjemah. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Terjemahan dari: Essential Oil.

Handita LK. 2011. Kayu Putih. http://id-id.facebook.com/note.php?note _id=146145065416177 [20 Juli 2011].

Heyne K. 1987. Standar Mutu dan Pengujian Minyak Kayu Putih. Balai Riset dan Standarisasi Industri dan Perdagangan, Ambon.

Kardinan A. 2005. Tanaman Penghasil Minyak Atsiri Komoditas Wangi Penuh Potensi. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Kartikasari D. 2007.Studi Pengusahaan Minyak Kayu Putih (Cajuput oil) di PMKP Jatimunggul, KPH Indramayu Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Koensoemardiyah S. 2010. A to Z Minyak Atsiri untuk Industri Makanan,

Kosmetik dan Aromaterapi.Yogyakarta: CV Andi Offset.

Lukmandaru G, Irawati D, Marsoem SN. 2002. Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Rendemen dan Kualitas Minyak Atsiri Daun Leda (Eucalyptus deglupta). Di dalam: Prosiding MAPEKI V. Hal 421-425. MAPEKI. Bogor.

34

Lutony TL, Rahmayati Y. 1994. Produksi dan Perdagangan Minyak Atsiri. Jakarta: Penebar Swadaya.

Mulyadi T. 2005. Studi pengelolaan kayu putih Melaleuca leucadendron Linn. Berbasis ekosistem di BDH Karangmojo, Gunung Kidul, Yogyakarta. Thesis Program Pascasarjana S2 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Tidak diterbitkan.

Muttaqin MZ. 1996. Model Pertumbuhan Hasil Daun Kayu Putih (Melaleuca leucadendron Linn.) di KPH Indramayu Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Nurdjannah N. 2006. Minyak Ylang-ylang dalam Aromaterapi dan Prospek Pengembangannnya di Indonesia. Di dalam: Prosiding Konferensi Nasional Minyak Atsiri 18-20 September 2006 . Solo.

Pribadi A. 1987. Pengaruh Bentuk Daun dan Umur Pangkas Daun Kayu Putih Terhadap Rendemen dan Mutu Minyak Kayu Putih [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Rimbawanto A, Kartikawati NK, Baskorowati L, Susanto M, Prastyono. 2009. Status terkini pemuliaan Melaleuca cajuputi. Hasil-hasil Penelitian Hal. 148-157. B2PBPTH. Yogyakarta.

Rimbawanto A, Susanto M. 2004. Pemuliaan Melaleuca cajuputi subsp cajuputi untuk Pengembangan Industri Minyak Kayu Putih Indonesia. Prosiding Ekspose Hasil Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Hal. 83-92. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Yogyakarta.

Satyadiwiria Y. 1979. Pembuatan Minyak Atsiri. Medan: Dinas Pertanian.

Siahaya TE. 2005. Pengaruh Kelerengan, Pemeliharaan dan Lama Penyimpanan Daun Terhadap Rendemen dan Mutu Minyak Kayu Putih. Tesis pada Program Pasca Sarjana Ilmu Kehutanan. Universitas Mulawarman (Tidak diterbitkan).

Siregar, Nopelena. 2010. Isolasi dan Analisis Komponen Minyak Atsiri dari Daun Kayu Putih (Melaleucae Folium) Segar dan Kering Secara Gc-Ms. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20421/6/Abstract.pdf [21 Juli 2011]

Sudarti, Warasti S. 1979. Pengaruh penyimpanan daun kayu putih (Melaleuca leucadendron Linn.) terhadap hasil dan kualitas minyak kayu putih [tugas akhir]. Yogyakarta: Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada.

Sumadiwangsa S. 1976. Teknik pengolahan dan kualitas minyak kayu putih. Laporan No. 67 Lembaga Penelitian Hasil Hutan. Departemen Pertanian. Bogor.

Sumadiwangsa S, Silitonga T. 1977. Penyulingan Minyak Daun Kayu Putih Publikasi khusus No. 42 Lembaga Penelitian Hasil Hutan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. Bogor.

Sumadiwangsa S, Sutarna MS, Siti H. 1973. Pedoman Pengujian Kualitas Minyak kayu putih. Lembaga Penelitian Hasil Hutan Direktorat Jenderal Kehutanan Departemen Pertanian.

Sumangat D, Ma’mun. 2003. Pengaruh Ukuran dan Susunan Bahan Baku serta Lama Penyulingan Terhadap Rendemen dan Mutu Minyak Kayumanis Srilangka (Cinnamomun Zeylanicum). Buletin TRO Volume XIV No. 1. Sumarni, Bayu AN, Solekan. 2008. Pengaruh Volume Air dan Berat Bahan pada

Penyulingan Minyak Atsiri. Jurnal Teknologi vol. 1 No. 1. Hal 83-88. Sunanto H. 2003. Budi Daya dan Penyulingan Kayu Putih. Yogyakarta: Kanisius. Supriatin, Ketaren S, Ngudiwaluyol S, Friyadil A. 2004. Isolasi Miristisin dari

Minyak Pala (Myristica fragrans) dengan Metode Penyulingan Uap. Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 17(1). 23-28.

Trifa DS. 2009. Karakteristik Minyak Atsiri Jerangau (Acorus calamus) [Skripsi]. Medan: Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara.

Triwahyudi S, Leopold ON, Sri EA, Dyah W. 2009. Pengaruh Rak Berputar Pada Kinerja Pengering Surya Tipe Efek Rumah Kaca (Erk) – Hybrid untuk Pengeringan Kapulaga Lokal (Amomum cardamomum Wild). Absrak jurnal enjiniring pertanian. Tangerang: Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian.

Ulya NA. 1998. Penyusunan Model Penduga Produksi Daun Kayu Putih (Melaleuca leucadendron Linn.) di KPH Mojokerto Perum Perhutani Unit II Jawa Timur [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Wedalia I. 1991. Tinjauan Mengenai Kemungkinan Pengusahaan Tanaman Kayu Putih (Melaleuca leucadendron Linn.) dalam Rangka Pengembangan Hutan Rakyat di Lokasi Tranmigrasi [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Yusliansyah. 2006. Rendemen dan mutu minyak kayu putih (Melaleuca leucadendron Linn.) dari dua tempat yang berbeda serta prospek pengembangannya di Kalimantan Timur. Prosiding Seminar Nasional MAPEKI IX Hal. 127-132. MAPEKI. Banjarbaru.

36

Lampiran 1 Hasil pengamatan sifat fisika-kimia minyak kayu putih dengan volume air penyulingan 3 liter

Volume air penyulingan 3 liter air penyulingan

Lama penyimpanan (hari) 1 2 3

Kontrol

Pengadukan daun Iya Tidak Iya Tidak Iya Tidak

Rendemen (%) 1 1,097 1,068 1,025 1,024 1,034 1,011 1,138 2 1,089 1,030 1,069 1,052 1,031 1,010 1,142 Rata-rata 1,093 1,049 1,047 1,038 1,033 1,011 1,14 Berat jenis 1 0,914 0,913 0,915 0,914 0,917 0,916 0,913 2 0,914 0,913 0,915 0,914 0,917 0,916 0,915 Rata-rata 0,914 0,913 0,915 0,914 0,917 0,916 0,914 Putaran optik 1 -1,9 -1 -1,6 -2,07 -2,63 -3,07 -0,64 2 -1,86 -2,3 -2,8 -2,2 -3,2 -1,67 -0,96 Rata-rata -1,88 -1,65 -2,2 -2,14 -2,92 -2,37 -0,80 Kelarutan etanol 70% 1 1:7 1:7 1:7 1:8 1:8 1:9 1:7 2 1:7 1:7 1:8 1:8 1:8 1:8 1:7 Rata-rata 1:7 1:7 1:7,5 1:8 1:8 1:8,5 1:7 Indek bias 1 1,4656 1,4659 1,4676 1,4660 1,4682 1,4687 1,4675 2 1,4674 1,4670 1,4675 1,4671 1,4679 1,4671 1,4690 Rata-rata 1,4665 1,4665 1,4676 1,4666 1,4681 1,4679 1,4683 Kadar sineol (%) 58 56 56 56 56 54 60

38

Lampiran 2 Hasil pengamatan sifat fisika-kimia minyak kayu putih dengan volume air penyulingan 4 liter

Volume air penyulingan 4 liter air penyulingan

Lama penyimpanan (hari) 1 2 3

Kontrol

Pengadukan daun Iya Tidak Iya Tidak Iya Tidak

Rendemen (%) 1 1,131 1,064 1,025 1,066 1,045 1,023 1,175 2 1,133 1,096 1,081 1,030 1,053 1,015 1,139 Rata-rata 1,132 1,080 1,053 1,048 1,049 1,019 1,157 Berat jenis 1 0,912 0,911 0,915 0,913 0,914 0,913 0,912 2 0,914 0,913 0,913 0,913 0,914 0,913 0,912 Rata-rata 0,913 0,912 0,914 0,913 0,914 0,913 0,912 Putaran optik 1 -1,97 -1,2 -2,7 -1,9 -2,7 -2,4 -0,33 2 -1,52 -1,3 -1,7 -2,3 -2,3 -2,3 -0,37 Rata-rata -1,75 -1,25 -2,2 -2,1 -2,5 -2,35 -0,35 Kelarutan etanol 70% 1 1:8 1:8 1:8 1:8 1:8 1:9 1:8 2 1:8 1:8 1:8 1:8 1:8 1:8 1:8 Rata-rata 1:8 1:8 1:8 1:8 1:8 1:8,5 1:8 Indek bias 1 1,4665 1,4658 1,4671 1,4654 1,4688 1,4667 1,4674 2 1,4659 1,4668 1,4671 1,4677 1,4673 1,4691 1,4678 Rata-rata 1,4662 1,4663 1,4671 1,4666 1,4681 1,4679 1,4676 Kadar sineol (%) 58 56 56 56 54 52 58

Lampiran 3 Hasil pengamatan kadar air bahan

Volume air penyulingan 3 liter air penyulingan

Lama penyimpanan (hari) 1 2 3

Kontrol

Pengadukan daun Iya Tidak Iya Tidak Iya Tidak

Kadar air

1 64,72 58,41 55,81 33,57 48,71 34,81 66,65 2 55,24 58,90 54,46 47,13 52,35 40,61 64,50

Rata-rata 59,98 58,66 55,14 40,35 50,53 37,71 65,58

Volume air penyulingan 4 liter air penyulingan

Lama penyimpanan (hari) 1 2 3

Kontrol

Pengadukan daun Iya Tidak Iya Tidak Iya Tidak

Kadar air

1 61,89 57,34 56,36 42,62 49,16 35,62 62,66 2 60,57 58,20 47,47 37,28 49,21 35,95 65,09

Rata-rata 61,23 57,77 51,92 39,95 49,18 35,79 63,88

Lampiran 4 Hasil pengamatan suhu ketika penyimpanan bahan Penyimpanan daun untuk pemasakan dengan 3

liter air

Penyimpanan daun untuk pemasakan dengan 4 liter air

Jam Suhu °C Jam Suhu °C

Hari ke- 1 2 3 Hari ke- 1 2 3

07.00 26 26 26 07.00 26 25 26 09.00 26 27 26 09.00 26 26 26 11.00 27 27 27 11.00 27 27 27 13.00 27 27 27 13.00 27 27 27 15.00 27 27 27 15.00 28 28 28 17.00 27 27 27 17.00 27 28 28 Rata-rata 26,67 26,83 26,67 Rata-rata 26,83 26,83 27

Dokumen terkait