• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Sukadi A. Hiperbilirubinemia. Dalam: Kosim MS, Yunanto A, Dewi R, Sarosa GI, Usman A, penyunting. Buku ajar neonatologi. Edisi 1. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2008. h.147-69

2. Stoll BJ, Kliegman RM. Jaundice and hyperbilirubinemia in the newborn. Dalam: Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, penyunting. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-18. Philadelphia: Saunders Elsevier, 2006. h.754-66

3. Lissauer T, Fanarrof A. Ikterus. At a glance neonatology. Erlangga medical series, terjemahan Neonatology at a glance, 2006. h.96-9

4. Bhutani VK, Gourley GR, Adler S, Kremer B, Dalin C, Johnson LH. Noninvasive measurement of total serum bilirubin in a multiracial predischarge newborn population to assess the risk of severe hiperbilirubinemia. J Pediatr. 2000; 106:e17

5. Martin CR, Cloherty JP. Neonatal hyperbilirubinemia. Dalam: Cloherty JP, Eichenwald EC, Stark AR, penyunting. Manual of neonatal care. Edisi ke-5. Philadelphia:Lippicott Williams & Wilkins, 2004. h.185-220

6. Donnebord ML, Knudsen KB, Ebbesen F. Effect of infant’s position on serum bilirubin level during conventional phototherapy. J Acta pediatr. 2010; 99:1131- 4

7. Gomella TL. Hyperbilirubinemia, indirect. Dalam: Gomella TL,

penyunting.Neonatology: management, procedures, on-call problems, diseases, and drugs. Edisi ke-6. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc; 2009. h.293-301

8. Pishva N, Madani A. Effects of the different light-souce distances from the skin surface in conventional phototherapy. Iran J Med Sci. 2004; 29(4):189-98

9. Madan A, MacMahon JR, Stevenson DK. Neonatal hyperbilirubinemia. Dalam: Taeusch HW, Ballard RA, Gleason CA, Penyunting. Avery’s diseases of the newborn. Edisi ke-8. Philadelphia: Saunders Elsevier, 2005. h.1226 -53

10. Dani C, Martelli E, Francesca M, Bertini G, Panin G, Rubaltelli F. Fiberoptic and conventional phototherapy effects on the skin of premature infants. J Pediatr. 2001; 138:438-40

11. tokowski LA. Fundamentals of phototherapy for neonatal jaundice. J Adv in neotal care. 2006; 6:303-12

12. Maisels MJ, M cDonagh AF. Phototherapy for neonatal jaundice. N Engl J Med. 2008; 358- 8

13. Ives NK. Neonatal jaundice. Dalam: Rennie JSM, penyunting. Roberton’s textbook of neonatology. Edisi ke-4. Philadelphia: Elsevier Churchill Livingstone, 2005. h.661-78

14. Hani AD, Riwidikdo H. Bio optic. Dalam: Hani HR, Riwidikdo H, Penyunting. Fisika kesehatan. Edisi refisi. Jakarta: Hipokrates; 2002. h.171-79

Wong RJ, Stevenson DK, Roger RK, Sidney RD, Martin FM, dkk. Light-emiting diodes: a novel light source for phototherapy. 1998; 44:804-9

16. Hansen TWR. Phototherapy for neonatal jaundice- therapeutic effects on more than one level ?. Semin perinatol. 2010; 34:231-4

17. Vreman HJ, Wong RJ, Stevenson DK. Phototherapy: current methods and future directions. Semin perinatol. 2004; 28:326-33

18. Provisional committee for quality improvement and subcommittee on hyperbilirubinemia. Practice parameter management of hyperbilirubinemia in the healthy term newborn. J Pediatr. 1994; 94:558-65

19. Djokomulyano S, Quah BS, Surini Y, Noraida R, Ismail NZN, Hansen TWR, dkk. Efficacy of phototherapy for neonatal jaundice is increased by the use of low-cost white reflecting curtains. Arch Dis Child Fetal Neonatal. 2006; 91:439-22 20. Maisels MJ, Watchko F. Neonatal hyperbilirubinemia. Dalam: Fanaroff AA,

Fanarof JM. Penyunting. Klaus & Fanaroff’s care of the high-risk neonate. Edisi ke-6. Philadelphia: Saunders Elsevier, 2012. h.310- 45

21. Pritchard MA, Beller EM, Norton B. Skin exposure during conventional phototherapy in preterm infants: A randomized controlled trial. J pediatr child health. 2004; 40;270-74

22. Maisels MJ. Why use homeopathic doses of phototherapy?. J pediatr. 1996; 98:283- 7

23. Maisel MJ. Phototherapy-traditional and nontraditional. J perintol. 2001; 21:93-7 24. Vandborg PK, Hansen M, G Greisen, Ebbesen F. Dose-response relationship of

phototherapy for hyperbilirubinemia. J Pediatr. 2012; 130:352-7

25. Sarici SU, Alpay F, Unay B, Ozcan O, Gokcay E. Double versus single phototherapy in term newborn with significant hyperbilirubinemia. J Tro Pediatr. 2000; 46:36-9

26. Vreman, Hendrik J, Ronald JW, Stevenson, Roger KR, Sidney DR,dkk. Light emitting diodes: A novel light source for phototherapy.Wolters Kluwer Pediatrics Research. 1998; 44:804-9

27. Subcommittee on Hyperbilirubinemia, American Academy Of Pediatrics. Management of hyperbilirubinemia in the newborn infant 35 or more weeks of gestation. Pediatrics. 2004; 114:297-316

28. Hart G, Cameron R. The importance of irradiance and area in neonatal phototherapy. Arch Dis Child Fetal Neonatal. 2005; 90:437- 40

29. Bhutani VK And Committee on fetus and newborn. Phototherapy to prevent severe neonatal hyperbilirubinemia in the newborn infant 35 or more weeks of gestation. Pediatr. 2011; 128:1046-52

30. Muhammad A, Bostani Z, Jafarnejad F, Mazloom R. Supine versus turning position on bilirubin level during phototherapy in health term jaundice neonates. Saudi Med J. 2004; 25:2051-2

31. Madiyono S, Moeslichan S. Perkiraan besar sampel. Dalam: Sastroasmoro S, Ismael S, Penyunting. Buku dasar-dasar metologi penelitian klinis. Edisi ke-3. Jakarta: Sagung seto, 2008. h.302-30

32. Al-Alaiyan S. Fiberoptic, conventional and combination phototherapy for treatment of nonhemolytic hyperbilirubinemia in neonates. Ann Saudi Med. 1996; 16(6): 633-636

33. Naderi S, Safdarian F, Mazloomi D, Buhehri E, Hamidian R. Efficacy of double and triple phototherapy in term newborns with hyper bilirubinemia: the first clinical trial. J Pediatr Neonatol. 2009; 50:266-9

34. Lauer BJ, Spector ND. Hyperbilirubinemia in the newborn. J pediatr. 2011; 32-341

35. Shahian M, Moslehi MA. Effect of albumin administration prior to exchange transfusion in term neonates with hyperbilirubinemia-a randomized controlled trial. J Indian pediatr. 2010; 47:241-44

36. Ahlfors CE, Parker AE. Bilirubin binding contributes to the increase in total bilirubin concentration in newborns with jaundice. J pediatr. 2010; 126:639-43 37. Ip Stanley, Chung M, Kulig J, O’brien R, Sege R, Glicken S. An evidence- based

review of important issues concerning neonatal hyperbilirubinemia. J pediatr. 2004; 114-30

38. Seidman DS, Moise J. Ergaz Z, Laor A, Vreman HJ, Stevenson DK. A new blue light-emitting phototherapy device: A prospective randomized controlled study. J Pediatr. 2000; 136:771-4

39. Shinwell ES, Sciaky Y, Karplus M. Effect of position changing on bilirubin levels during phototherapy. J Perinatol. 2002; 22:226-9

40. Yamauchi Y, Kasa N, Y manouch I. is it necessary to change the babie’s position during phototherapy?. Early Human Dev. 1989; 20:221-7

41. Bhutani VK, Stark AR, Lazzeroni LC, Poland R, Gourley GR, Kazmierczak S, dkk. Predischarge screening for severe neonatal hyperbilirubinemia identifies infants who need phototherapy. J Pediatr. 2013; 162:477-82

42. Kumar P, Murki S, Malik GK, Chawla D, Deorari AK, Karthi N, dkk. Light-emitting diodes versus compact fluorescent tubes for phototherapy in neonatal jaundice: a multiple-center randomized controlled trial. Indian Pediatr. 2010; 47:131-7

LAMPIRAN

1. Personal Penelitian 1. Ketua Penelitian

a. Nama : dr.Ira silvia

b. NIP : 197810192005042001

c. Pangkat/ Golongan : Penata Tk I / IIId d. Bidang keahlian : Divisi Perinatologi

e. Fakultas / Program Studi : Kedokteran / PPDS – IKA f. Perguruan Tinggi : USU

2. Anggota Penelitian

1. Prof. dr. H. Guslihan Dasa Tjipta .SpA(K) 2. dr. Hj. Lily Irsa, SpA(K)

3. dr. Emil Azlin, SpA(K) 3. dr. Pertin Sianturi, SpA(K) 4. dr. Bugis Mardina Lubis, SpA(K)

3. Lampiran Perkiraan Biaya

1. Bahan / Perlengkapan : Rp. 40.000.000

2. Transportasi / Akomodasi : Rp. 2.000.000

3. Penyusunan Laporan : Rp. 3.000.000

4. Seminar hasil penelitian : Rp. 5.000.000

Jumlah : Rp. 50.000.000

4. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian : Juli 2012 – November 2012

1. Persiapan : 2 minggu 2. Pelaksanaan : 10 minggu 3. Penyusunan Laporan : 2 minggu

Waktu / Kegiatan Juli 2012 Juli s/d Oktober 2012 November 2012 Persiapan Pelaksanaan Penyusunan Laporan

5. Lembaran Penjelasan Kepada Orang Tua Assalamua’alaikum Wr.Wb.

Selamat bapak dan ibu

Perkenankan saya untuk memperkenalkan diri. Nama saya dr. Ira silvia, saat ini sedang menjalani program pendidikan sebagai dokter spesialis anak dan kali ini saya sedang melakukan penelitian pengaruh posisi bayi terhadap kadar bilirubin pada fototerapi konvensional. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar serum bilirubin setelah fototerapi konvensional antara posisi telentang dengan posisi dirubah-ubah setiap tiga jam pada bayi baru lahir yang menderita hiperbilirubinemia. Manfaat penelitian ini adalah antara lain dapat membantu menurunkan kadar serum bilirubin pada bayi baru lahir yang menderita hiperbilirubinemia pada bayi yang dilakukan perubahan posisi yang dirubah-ubah dari telentang menjadi telungkup selama fototerapi.

Sedikit keterangan mengenai hiperbilirubinemia dan fototerapi Hiperbilirubinemia adalah terjadinya peningkatan kadar plasma bilirubin 2 standar deviasi atau lebih dari persentil 90 dari kadar yang diharapkan berdasarkan umur bayi, angka kejadian pada bayi baru lahir cukup tinggi terutama pada bayi prematur dan

Saat ini Departemen Kesehatan RI merekomendasikan pelaksanaan fototerapi Intensif pada bayi yang mengalami hiperbilirubinemia indirek karena akan lebih cepat turun kadar serum bilirubin indireknya. Oleh karena itu kami akan melakukan perubahan posisi selama

sering terjadi pada minggu pertama kehidupan.

Fototerapi merupakan terapi menggunakan sinar yang dapat dilihat secara kasat mata untuk pengobatan hiperbilirubinemia.Tujuannya adalah membatasi peningkatan serum bilirubin dan mencegah penumpukan di dalam otak yang dapat menyebabkan komplikasi neurologis permanen yang serius (Kern icterus).

fototerapi setiap tiga jam dan kemudian akan mengambil sampel darah anak Bapak/Ibu sebanyak 4mL pada saat sebelum fototerapi dan 1.5 mL pada 24 jam setelah fototerapi. Jika Bapak/Ibu bersedia maka kami mengharapkan Bapak/Ibu menandatangani lembar persetujuan setelah penjelasan. CaraKerja penelitian ini adalah

Neonatus yang ikterik akan dilakukan pemeriksaan darah, yang di ambil dari vena femoralis untuk pemeriksaan darah rutin, bilirubin total, bilirubin indirek, bilirubin direk, Coombs tes dan jumlah retikulosit.

Membagi sampel menjadi dua kelompok yaitu kelompok A adalah neonatus yang mendapat fototerapi dengan posisi dirubah-ubah setiap 3 jam dari posisi telentang menjadi telungkup dan sebaliknya. Kelompok B adalah neonatus yang mendapat fototerapi dalam posisi telentang, dimana unit fototerapi yang digunakan sama. Semua bayi menerima fototerapi selama 24 jam. kecuali saat makan dan perawatan dalam 30 menit terakhir setiap tiga jam. Bayi dalam keadaan telanjang kecuali popok dan pelindung mata dan ditempatkan di tempat tidur bayi, posisi lampu berada di atas dan jarak antara alat fototerapi ke tempat tidur bayi 20 cm. Pada kedua kelompok diberi penambahan cairan sebanyak 10% dari total kebutuhan cairannya baik secara oral dan intravena.

Pemeriksaan intensitas sinar biru dengan menggunakan alat Radiometer merk Dale 40 tahun 2008. Pengukuran suhu tubuh pada bayi diukur dilakukan pada ketiak (axila).

Dengan penelitian ini diharapakan dapat menurunkan kadar serum bilirubin pada bayi. Jika ada pertanyaan lebih lanjut mengenai penelitian ini, silahkan menghubungi: dr.Ira silvia ( HP: 085260215801)

Segala informasi yang diperoleh selama penelitian ini di jamin kerahasiaannya dan seluruh biaya didalam penelitian tidak akan dibebankan kepada Bapak/Ibu. Hasil pemeriksaan dapat digunakan untuk pemantauan dan tatalaksana penderita.

Demikian informasi ini kami sampaikan. Atas bantuan dan partisipasinya kami ucapkan terimakasih

Wassalam

6. Persetujuan Setelah Penjelasan ( PSP ) Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :... Umur : ...tahun (L/P) Alamat : ………...

Selaku orang tua dari,

Nama : ...Umur: ...tahun ( L/P) Alamat : ...

Pekerjaan :……….. Telp. : ………... dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya telah memberikan

PERSETUJUAN

Untuk mengikuti penelitian. Segala sesuatu mengenai tujuan, sifat, dan perlunya penelitian tersebut diatas serta risiko yang mungkin terjadi saat perubahan posisi pada fototerapi dilakukan, telah cukup dijelaskan oleh dokter dan telah saya mengerti sepenuhnya.

Demikian pernyataan persetujuan ini saya perbuat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun juga.Atas kerjasamanya kami ucapkan terima kasih

Medan, ...2012 Yang memberikan penjelasan, Yang membuat pernyataan

(dr.Ira silvia )

Saksi –saksi : Tanda tangan

1. ... 2. ... 3. ...

7. Kuesioner No urut : RS : Pewawancara : Nama : By ……….. Jenis kelamin : LK / PR Tanggal lahir : ....-….- 2012 Alamat lengkap : ………... Telp : …………... Pekerjaan orangtua : ………. Umur ibu : ...Tahun.

Berat badan ibu : ...Kg. Tekanan darah ibu : ...mm/Hg

Jumlah paritas : Gravida...Abortus... Partus... Hari pertama haid terakhir (HPHT) : ...-...-.2011

Usia kehamilan : ………minggu Riwayat ibu mendapat obat selama kehamilan :...…… Berat badan lahir : ………. Gram

Panjang badan lahir : ………. Cm Jenis persalinan : 1. Spontan 2. SC

3. Ekstraksi vakum

Apgar skor : 1 menit : ….. 5 menit : ….. Caput succedaneum : + / -

Cephalhematoma : + / -

Perdarahan : + / - Lokasi : ...

Ikterus : + / - Daerah : ...muncul pada usia: Tipe susu : 1. ASI 2. PASI

Jumlah susu diminum perhari:

Cairan infus : 1. Dextrose 5 % 2. Dextrose 10 %

3. Dextro 5% + NaCl 0,225 %

Nama Bayi : a/d ...

NO PEMERIKSAAN

FOTOTERAPI DENGAN PERUBAHAN POSISI SETIAP 3

JAM

FOTOTERAPI POSISI TELENTANG

SEBELUM 12 JAM 24 JAM SEBELUM 12 JAM 24 JAM

1 HEMOGLOBIN 2 LEUKOSIT 3 HEMATOKRIT 4 TROMBOSIT 5 BILIRUBIN TOTAL 6 BILIRUBIN DIREK 7 BILIRUBIN INDIREK 8 COOMBS TEST 9 RETIKULOSIT COUNT

9. Table Tingkat Kematangan

10. Lembar Pemantauan Efek Samping

Nama : Kelompok : Tanggal :

Jam Temperatur Kesadaran Diare Turgor kulit I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI

XVII XVIII XIX XX XXI XXII XXIII XXIV

11. Pemeriksaan Intensitas Sinar

NO PEMERIKSAAN

FOTOTERAPI DENGAN PERUBAHAN POSISI SETIAP 3

JAM

FOTOTERAPI POSISI TELENTANG

SEBELUM 12 JAM 24 JAM SEBELUM 12 JAM 24 JAM

Gambar 1. Radiometer yang digunakan dalam penelitian

Dokumen terkait