• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ariyani RR. 2008. Sistem Resi Gudang Akan Diberlakukan Nasional. http://www.tempo-interaktif.com/hg/ekbis/2008/04/16/brk,20080416-

121425,id.html [diakses pada tanggal 20 Februari 2014]

Ashari. 2012. Potensi dan kendala Sistem Resi Gudang (SRG) untuk Mendukung Pembiayaan Usaha Pertanian di Indonesia. Bogor (ID): Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. [BAPPEBTI]. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka. 2011. Laporan Tahunan

2010. Jakarta (ID):Bappebti, Kementerian Perdagangan RI.

[BAPPEBTI]. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka. 2012. Panduan pelaksanaan Sistem Resi Gudang. Jakarta (ID): Kementerian Perdagangan. ____________. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka. 2012. Sistem Resi

Gudang Memberdayakan Bangsa. Jakarta (ID): Kementerian Perdagangan. ____________. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka. 2012. Sistem Resi

Gudang bagi Petani dan Pelaku Usaha. Jakarta (ID): Kementerian Perdagangan.

____________. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka. 2013. Himpunan Peraturan dibidang Sistem Resi Gudang. Jakarta (ID): Kementerian Perdagangan.

[BPS]. Badan Pusat Statistik. 2014. Tabel Luas Panen-Produktivitas-Produksi Tanaman Padi Seluruh Provinsi. http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php. [diakses pada tanggal 11 Oktober 2014]

[BRI]. Bank Rakyat Indonesia. 2008. Sistem Resi Gudang: Peluang, Tantangan dan Hambatan. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Sistem Resi Gudang, Pengembangan Alternatif Pembiayaan melalui Sistem Resi Gudang. Hotel Borobudur, tanggal 4 November 2008

[BRI]. Bank Rakyat Indonesia. 2011. Penjaminan Resi Gudang ke Bank sebagai Alternatif Pembiayaan. Makalah disampaikan pada Workshop Penguatan Kelembagaan Sistem Resi Gudang dalam Mendukung Pembiayaan Sektor Pertanian, Best Western Mangga Dua Hotel &Residence. Jakarta (ID): Menko Perekonomian, 7 Desember 2011.

[Deptan]. Departemen Pertanian. 2008. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Jakarta (ID).

Djumhana M. 2003. Hukum Perbankan di Indonesia. Bandung (ID): Citra Aditya Bakti.

Febrian A. 2011. Analisis Pendapatan Usahatani Padi dengan Memanfaatkan Sistem Resi Gudang Studi Kasus Gapoktan Jaya Tani Indramayu [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

50

Feder, Gershon, Lawrence, Lau J, Justin YL, Xiopeng L. 1990. The Relationship between Credit and Productivity in Chinese Agriculture: A Microeconomic Model of Desequilibrium, American Journal of Agricultural Economics, Vol 72.

Firdaus, Rachmat. 2001. Manajemen Dana Bank. Bandung (ID): STIE INABA. Nicholson W. 1999. Teori Mikroekonomi: Prinsip Dasar dan Perluasan. Wirajaya

D, penerjemah. Jakarta (ID): Binarupa Aksara. Terjemahan dari: Microeconomic Theory Basic Prinsiples and Extensions. Ed ke-2.

Kurniawan D. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerapan Sistem Resi Gudang oleh Petani Padi di Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka Jawa Barat [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Mubyarto. 1972. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta (ID): LP3ES.

Riana D. 2010. Penggunaan Sistem Resi Gudang Sebagai Jaminan Perbankan Di Indonesia [Thesis]. Jakarta (ID): Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Sadarestuwati. 2008. Pentingnya Sistem Resi Gudang bagi Petani. Makalah

disampaikan pada Seminar Nasional Sistem Resi Gudang, Pengembangan Alternatif Pembiayaan melalui Sistem Resi Gudang. Hotel Borobudur, tanggal 4 November 2008.

Seibel, Hans D, Uben P. 1998. Microfinance in Indonesia, An Assessment of microfinance Institutions Banking with the Poor, Economics and Sociology Occasional Paper No.2365 Rural Finance. Program Department of Agricultural Economics The Ohio State University. Colombus. Ohio.

Soekartawi, Soeharjo A, Dillon J, Hardaker J. 1986. Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani Kecil. Dillon JL, Hardaker JB, Penerjemah; Jakarta: UI Press. Terjemahan dari: Farm Management Research for Small Development.

Soekartawi. 1993. Agribisnis Aplikasi Dan Teorinya Universitas Brawijaya. Jakarta (ID): PT Rajagrafindo Persada.

Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. Jakarta (ID): UI Press.

Suhendra. 2008. Panetrasi Sistem Resi Gudang Masih Rendah. http://www.detik- finance.com/read/2008/11/04/115658/1030906/4/panetrasi-sistem-resi- gudang-masih- rendah [diakses pada tanggal 20 Februari 2014]

Syukur M, Sumaryanto, Saptana, Nurmanaf, AR, Wiryono, Anugrah IS, Sumedi.1999. Kajian Skim Kredit Usahatani Menunjang Pengembangan IP- Padi 300 di Jawa Barat. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian bekerjasama dengan: Agriculturaal Research Management Project-II Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.

Syafa’at N dan Djauhari A. 1992. Identifikasi Penyebab Rendahnya Penyaluran Kredit Usahatani dalam Forum Penelitian Agro Ekonomi. FAE. Vol. 9 No.2 dan Vol.10 No. 1. hal 113-119

Sumaryanto. 2012 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani Untuk Meninjam Kredit Usahatani, dalam Taryoto,A.H,. Mintoro, Abunawan, Soentoro dan Hermanto (1992) ed, Perkembangan Perkreditan Pertanian di Indonesia, Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor Monograph Series No.3 hal 86-120

Supranto. 2008. Statistik: Teori dan Aplikasi. Edisi ke-7. Jakarta (ID): Penerbit Erlangga

51 Suratiyah K. 2008. Analisis Usahatani. Yogyakarta (ID): Fakultas Pertanian

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Taryoto, Andin H. 1992. Sejarah Perkreditan Pertanian Subsektor Tanaman Pangan dalam Taryoto, A.H, Abuanawan Mintoro, Soetoro dan Hermanto. 1992. Perkembangan Perkreditan Pertanian Di Indonesia, Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Badan Penelitan dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Yudho U. 2008. Sistem Resi Gudang sebagai Lindung Nilai: Studi pada PT Petindo Daya mandiri. Thesis. Yogyakarta (ID): Program Studi Magister Manajemen. Pasca Sarjana. Universitas Gadjah Mada.

Zeller, Ahmed, Babu, Broca, Diagne, Sharma. 1997. Rural financial policy for food securioty of the poor: methodologi for a multicountry research project. IFPRI, Washington. D.C.

Zeller, Manfred, Sharma, Manohar. 1998. Rural Finance and Poverty Allevation, Food Policy Report, IFPRI, Washington, D.C.

52

LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi keadaan gudang SRG di Kecamatan Perak

Gudang SRG yang kosong tidak Gudang berada strategis ada yang menempati di pinggir jalan Kecamatan Perak

Pos keamanan dan kantor pengelola Tampak depan gudang SRG gudang

Tidak ada jaring kawat penutup

53 Lampiran 2 Komponen penilaian sosialisasi SRG

Lampiran 3 Komponen penilaian keragaan kelembagaan SRG

No. Komponen sesuai dengan kriteria SOP Realisasi

1 Kementerian Perdagangan

A. Menteri menetapkan kebijakan umum mengenai SRG 1

2 Badan Pengawas

A. Badan Pengawas bertugas melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan SRG

1

B. Badan Pengawas bertanggung jawab kepada Menteri 1

C. Memberikan persetujuan kepada Pengelola Gudang, Lembaga Penilai Kesesuaian, dan Pusat Registrasi, serta Bank, lembaga keuangan non bank, dan pedagang berjangka sebagai penerbit derivatif resi gudang

1

D. Memeriksa Pengelola Gudang, Lembaga Penialaian Kesesuaian, Pusat Registrasi, dan Pedagang Berjangka

1 E. Memerintahkan pemeriksaan dan penyidikan terhadap setiap pihak

yang diduga melakukan pelanggaran terhadap ketentuan UU dan/atau peraturan pelaksanaannya

1

F. Menunjuk pihak lain untuk melakukan pemeriksaan tertentu 1

G. Melakukan tindakan yang dilakukan untuk mencegah kerugian masyarakat sebagai akibat pelanggaran ketentuan UU dan/atau peraturan pelaksanaannya

1

H. Membuat penjelasan lebih lanjut yang bersifat teknis berdasarkan UU dan/atau peraturan pelaksanaannya

1

3 Pengelola Gudang

A. Gudang dalam SRG harus memenuhi persyaratan teknis sebagai tempat penyimpanan barang

0

B. Gudang harus mendapat persetujuan dari Badan Pengawas 1

C. Memenuhi ketentuan mengenai persyaratan teknis dan tata cara mendapatkan persetujuan

1 D. Pengelola gudang harus berbentuk badan usaha berbadan hukum dan

telah mendapat persetujuan dari Badan Pengawas

1 E. Pengelola Gudang dilarang menerbitkan lebih dari satu resi gudang

untuk barang yang sama yang disimpan di gudang

1 F. Pengelola Gudang wajib membuat perjanjian pengelolaan barang

secara tertulis dengan pemilik barang atau kuasanya

1 G. Perjanjian pengelolaan barang sekurang-kurangnya memuat: (1)

Identitas para pihak, (2) hak dan kewajiban para pihak, (3) jangka waktu penyimpanan, (4) deskripsi barang, (5) asuransi

1

H. Kuasa untuk membuat perjanjian pengelolaan barang dibuat dalam bentuk tertulis

1 I. Pengelola Gudang berdasarkan kesepakatan dapat mencampur barang yang jenis, standar mutu, dan unit satuannya setara 1

No. Komponen sesuai dengan kriteria SOP Realisasi

1 Sosialisasi dari Pemda Kabupaten Jombang bekerja sama dengan Pengelola Gudang menyelenggarakan sosialisasi kepada petani mengenai SRG

2

TOTAL 2

Keterangan:

1= Tidak dilaksanakan

2= 1-2 kali sosialisasi dalam setahun 3= 3-4 kali sosialisasi dalam setahun 4= 5-6 kali sosialisasi dalam setahun

54

Lanjutan Lampiran 3

J. Pengelola Gudang wajib menyerahkan bagian Barang Bercampur kepada pemegang resi gudang sesuai dengan jumlah dan mutu yang tercantum dalam resi gudang

1

K. Pengelola Gudang bertanggung jawab atas kesalahan penulisan keterangan dalam resi gudang

1 L. Pengelola Gudang bertanggung jawab atas kehilangan dan kerugian

barang yang disebabkan oleh kelalaiannya

0 4 Lembaga Penilaian Kesesuaian

A. Kegiatan penilaian kesesuaian dalam SRG dilakukan oleh LPK yang didapat persetujuan dari Badan Pengawas

1 B. LPK mengeluarkan serifikat yang memuat sekurang-kurangnya: (1)

Nomor dan tanggal penerbitan, (2) Identitas Pemilik, (3) Jenis dan jumlah, (4) sifat, (5) metode pengujian mutu, (6) tingkat mutu dan kelas, (7) jangka waktu mutu, (8) ttd pihak bewenang

1

C. LPK bertanggung jawab atas segala keterangan yang tercantum dalam sertifikat

1 D. LPK tidak bertanggung jawab atas perubahan mutu barang yang

diakibatkan oleh kelalaian Pengelola Gudang

1

5 Kelembagaan Pusat dan Daerah

A. Penyusunan kebijakan nasional untuk mempercepat pengembangan SRG

1 B. Pengkoordinasian antar sektor pertanian keuangan perbankan dan

sektor terkait lain untuk pengembangan SRG

1

C. Pengkoordinasian antar SRG dan perdagangan berjangka komoditi 1

D. Pengembangan standarisasi komoditas dan pengembangan infrastruktur teknologi informasi

1 E. Pemberian kemudahan bagi sektor usaha kecil dan menengah serta

kelompok tani di bidang SRG

1 F. Penguatan kelembagaan SRG dan infrastruktur pendukung khususnya

sektor keuangan dan pasar lelang komoditas

1

G. Pembuatan kebijakan daerah untuk mempercepat pelaksanaan SRG 1

H. Pengembangan komoditas unggulan di daerah 1

I. Penguatan Peran Pelaku Pengusaha ekonomi kerakyatan untuk mengembangkan pelaksanaan SRG

1

J. Pemfasilitasan pengembangan pasar lelang komoditas 1

6 Pusat Registrasi

A. Kegiatan Pusat Registrasi hanya dapat dilakukan oleh Badan Usaha berbadan hukum dan mendapat persetujuan badan pengawas untuk melakukan penatausahaan resi gudang, yang meliputi pencatatan, penyimpanan, pemindahbukuan kepemilikan, pembebanan hak jaminan, pelaporan serta penyediaan sistem dan jaringan informasi.

1

7 Bank

A. Memberikan perkreditan 1

8 Lembaga Jaminan (Asuransi)

A. Melindungi hak Pemegang Resi Gudang dan/atau Penerima Hak Jaminan apabila terjadi kegagalan, ketidakmampuan, dan/atau kebangkrutan Pengelola Gudang dalam menjalankan kewajibannya.

1

TOTAL 36

Keterangan:

1= SOP terpenuhi 0= SOP tidak terpenuhi

55 Lampiran 4 Komponen penilaian keragaan prosedur pelaksanaan SRG

No Komponen sesuai dengan kriteria SOP Realisasi

A. Penyimpanan Barang

1 Permohonan dari pemilik barang/ kuasanya untuk menyimpan barang 1

2 Pengelola Gudang menerima Permohonan 1

3 Surat Perjanjian Pengelolaan Barang (SPPB) antara Penyimpan dan Pengelola Gudang

1 B. Penerimaan Barang

1 Pemberitahuan Rencana Pemasukan Barang 1

2 Pengelola Gudang menyiapkan buruh bongkar muat barang dan menyampaikan Permohonan Penilaian Kesesuaian kepada LPK

1

3 LPK menilai kesesuaian barang 1

4 Sertifikat untuk barang yang disampaikan kepada Pengelola Gudang 1

5 Barang yang memenuhi syarat diterima Pengelola Gudang 1

6 Pembongkaran, penerimaan dan penandatanganan Berita Acara Barang Masuk

1 I. Penerbitan Resi Gudang

1 Pengelola Gudang memverifikasi nilai barang dengan menggunakan referensi harga

1 2 Pengelola Gudang mengimput data jumlah barang yang disimpan melalui

SRG-Online

1

3 Pengelola Gudang memverifikasi data sertifikat untuk barang dari LPK 1

4 Pengelola Gudang mengasuransikan barang yang disimpan 1

5 Pengelola Gudang meminta kode registrasi pada PusReg melalui SRG-

Online

1 6 Pusat Registrasi memverifikasi:

1. Legalitas Pengelola Gudang 1

2. Legalitas LPK 1

3. Legalitas Gudang 1

4. Legalitas Barang 1

5. Polis Asuransi 1

6. Jangka Waktu Resi Gudang 1

7. Nilai Barang 1

7 Pusat Registrasi mengirimkan kode registrasi pada Pengelola Gudang 1

8 Pengelola Gudang mengirimkan konfirmasi kode registrasi yang telah diterima

1 9 Pengelola Gudang mencetak resi gudang, menandatangani resi gudang

bersama-sama dengan pemilik barang dan menyerahkan resi gudang

1 10 Pengelola Gudang memberitahu Pusat Registrasi bahwa resi gudang telah

diterbitkan

1

11 Pusat Registrasi melakukan registrasi 1

12 Pusat Registrasi memberikan identitas pemakai (user ID) dank kode akses rahasia (password) langsung kepada setiap pemegang resi gudang

1 C. Tata Cara Penyerahan Barang Keseluruhan

1 Pemegang resi gudang menyampaikan Surat Permohonan Penyerahan Barang disertasi dengan fotokopi resi gudang

1 2 Pengelola Gudang menyampaikan permohonan konfirmasi kesesuaian

data pada Pusat Registrasi

1

3 Pusat Registrasi memverifikasi kesesuaian data dengan penyerahan barang 1

4 Pusat Registrasi mengkonfirmasi penyerahan barang dapat dilakukan 1

5 Pengelola Gudang menyampaikan surat persetujuan penyerahan barang kepada pemegang resi gudang

1 6 Pengelola Gudang menerima resi gudang dan melakukan serah terima

barang dengan menandatangani Berita Acara Baranag Keluar

1 7 Pengelola Gudang melakukan input Berita Acara Barang Keluar ke Pusat

Registrasi

56

Lanjutan Lampiran 4

8 Pusat Registrasi melakukan pemutakhiran rekening resi gudang nasabah berdasarkan data Berita Acara Barang Keluar yang diterima dari Pengelola Gudang

1

9 Pengelola Gudang menyatakan tidak berlaku resi gudang dengan

membubuhkan tanda “Tidak Berlaku” pada resi gudang yang telah

dilakukan penyerahan barang dan menyimpannya selama tiga tahun

1

10 Resi gudang yang “Tidak Berlaku” dan telah disimpan selama tiga tahun dimusnahkan dengan menandatangani Berita Acara Pemusnahan Resi Gudang

1

11 Pengelola Gudang melakukan Pelaporan Berita Acara Pemusnahan Resi Gudang yang telah dilakukan penyerahan barang kepada Pusat Registrasi

1

12 Pusat Registrasi melakukan pemutakhiran data rekening resi gudang nasabah yang telah dimusnahkan

1

TOTAL 39

Keterangan:

1= SOP terpenuhi 0= SOP tidak terpenuhi

Lampiran 5 Komponen penilaian keragaan spesifikasi gudang SRG

No Komponen sesuai kriteria SOP Klasifikasi Realisasi

I. Persyaratan Umum

Akses Transportasi Jalan Kelas I/II/perairan 1

II. Persyaratan Teknis

A. Konstruksi Bangunan

1 Kerangka Gudang Besi Baja 1

2

Atap gudang yang dapat dilengkapi atap pencahayaan

Baja lembaran lapis seng/ baja lembaran lapis aluminium

1

3 Dinding Gudang

a. Bahan dinding tembok terplester atau

tembok terplester dan seng

1

b. Tinggi dinding min 6,00 meter 1

4 Lantai Gudang

a. Bahan lantai cor beton bertulang rangka 1

b. Daya beban lantai 2,50-3,00 ton/m2 1

c. Tinggi lantai dari tanah min 0,30 m 1

5

Talang Air Baja lembaran lapis seng/

pipa PVC

1

6 Pintu Gudang

a. Bahan pintu plat besi/kayu 1

b. Lebar pintu Min 4,00 m 1

c. Tinggi pintu Min 2,25 m 1

d. Jumlah pintu Min 2 pintu 1

e. Panjang kanopi Min 4,00 m 1

f. kunci kuat Ada 1

7 Jarak ventilasi dari

a. Atap 0,75-1,25 m 1

b. Lantai 0,50 m 1

c. ditutup jaring kawat 0

8 Lebar teralis 0,90-1,10 m 1

B. Fasilitas Gudang

57 Lanjutan Lampiran 5

a. Lorong pokok Min 1,50 m 1

b. Lorong silang Min 0,75 m 1

c. Lorong stapel Min 0,50 m 1

d. Lorong kebakaran Min 0,75 m 1

2 a. Instalasi air Ada 1

b. Instalasi listrik Ada 1

c. Instalasi telepon Ada 1

d. Instalasi hydrant Ada 1

e. Generator -

f. Penangkal petir Ada 1

3 Saluran Air Ada 1

4 Letak Kantor atau ruang administrasi Diluar gudang 1

5 Sistem Keamanan

a. Ruang jaga Diluar gudang 1

b. Alarm/tanda bahaya Ada 0

c. Pagar Ada 1

Kamar mandi/ WC Diluar gudang 1

Luas area parkir Min 350 m2 1

Fasilitas sandar dan bongkar muat Ada 1

C. Peralatan Gudang

1 Alat timbang beserta sah Ada 1

2 Panel kayu Ada 1

3 Alat ukur Ada 0

a. Hidrometer Ada 0

b. Termometer Ada 0

4 Tanggal stapel Ada 1

5 Alat pemadam kebakaran Ada 0

6 Kotak P3K dan obat Ada 0

7 Alat kebersihan Ada 1

8 meja ada 0 9 komputer ada 0 10 wifi ada 0 TOTAL 38 Keterangan: 1= SOP terpenuhi 0= SOP tidak terpenuhi

58

Lampiran 6 Komponen penilaian persyaratan komoditas yang disimpan di gudang

No Komponen sesuai kriteria SOP Realisasi

1 Gabah, Beras, Jagung, Kopi, Kakao, Lada, Karet Rumput Laut Rotan, dan Garam

1

TOTAL 1

Keterangan:

1= SOP terpenuhi 0= SOP tidak terpenuhi

Lampiran 7 Komponen penilaian persyaratan bagi kelompok tani atau petani untuk mengikuti SRG

No Komponen sesuai kriteria SOP Realisasi

1 Berita acara pembentukan Kelompok Tani/ Gapoktan (ketua, sekretaris, bendahara) diketahui oleh Kepala Desa/ Lurah, Camat Dinas Teknis yang membidangi

1

2 Menyerahkan susunan pengurus 1

3 Surat Kuasa dari anggota kepada Ketua atau Pengurus mengajukan kredit dan menandatangani perjanjian kredit dan surat- surat lain

1 4 Surat pernyataan bermaterai cukup sebagai Kelompok Tani/Gapoktan

diketahui oleh Kepala Desa/ Lurah setempat/ Camat/ Dinas instansi terkait

1

5 Khusus Gapoktan menyerahkan peraturan Gapoktan yang disepakati anggota

1

TOTAL 5

Keterangan:

1= SOP terpenuhi 0= SOP tidak terpenuhi

Lampiran 8 Komponen penilaian persyaratan umum permohonan kredit No Komponen sesuai kriteria SOP Realisasi 1 Pas foto terbaru pemilik/ penanggung jawab/ pengurus/ketua/

dan anggota ukuran 4x6 sebanyak 1 lembar

1 2 Fotokopi bukti identitas diri pemilik/ penanggung jawab/

pengurus/ketua/ dan anggota dan copy NPWP

1 3 Tidak termasuk dalam daftar kredit macet atau tidak mempunyai

tunggakan kredit

1 4 Sudah menjadi nasabah/ bersedia menjadi nasabah Bank Jatim 1 5 Rekapitulasi komoditi atau barang dalam gudang 1 6 Copy bukti resi gudang yang berlaku, sedangkan yang asli

diserahkan sebelum akad kredit

1 7 Peserta atau penerima S-SRG tidak sedang memperoleh fasilitas

kredit program dari pemerintah

1

TOTAL 7

Keterangan:

1= SOP terpenuhi 0= SOP tidak terpenuhi

59 Lampiran 9 Komponen penilaian persyaratan mutu barang

No Keterangan Kualitas Realisasi

Mutu 1 Mutu 2 Mutu 3

1 Kadar air (maksimum) 14 14 14 1

2 Gabah Hampa (maksimum) 1 2 3 1

3 Butir Rusak+Butir Kuning

(maksimum) 2 5 7 1

4 Butir Mengapung+Gabah Muda

(maksimum) 1 5 10 1

5 Butir Merah (maksimum) 1 2 4 1

6 Benda Asing (maksimum) - 0.5 1 1

7 Gabah Varietas Lain (maksimum) 2 5 10 1

TOTAL 7

Keterangan:

1= SOP terpenuhi 0= SOP tidak terpenuhi

60

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Palembang, Sumatera Selatan pada tanggal 28 Desember 1992. Penulis merupakan putri pertama dari keluarga Bapak Sugiono dan Ibu Titin Darwati. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara.

Pendidikan akademis penulis dimulai sejak tahun 1996 dengan bersekolah dasar di TK Pertiwi Kota Bandung. Pendidikan dasar diselesaikan penulis di SD Yaspen Tugu Ibu Kota Depok pada tahun 2004, yang dilanjutkan dengan pendidikan lanjutan tingkat pertama di SMP Pribadi Kota Depok sejak tahun 2004 hingga tahun 2007. Tahun 2010 penulis lulus dari SMA Negeri 3 Depok dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Ujian Talenta Masuk IPB. Penulis diterima di Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB.

Selama menjalani studi di Institut Pertanian Bogor sebagai mahasiswa, penulis pernah mengikuti sebuah kegiatan yang diadakan oleh Kementerian PSDM BEM KM IPB yaitu Leadership and Entrepreneurship School (LES) IPB pada tahun 2011, aktif di organisasi Himpunan Profesi Mahasiswa Peminat Agribisnis (HIPMA) IPB pada tahun 2011, serta aktif di berbagai kepanitiaan.

Dokumen terkait