• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adawiyah DR, B Nurtama, D Herawati, D Indrasti, E Syamsir. 2013. Panduan Praktikum Evaluasi Sensori. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Andarwulan N, F Kusnandar, dan D Herawati. 2011. Analisis Pangan. Jakarta: Dian Rakyat.

Anton AA, Luciano FB. 2007. Instrumental texture evaluation of extruded snack foods: A riview. J.cienc. Technol. Aliment. 5(4): 245-251.

[AOAC] Association of Official Analytical Chemistry. 1995. Official Methods of Analysis. 960.5. Washingtoon DC (US): AOAC.

[AOAC] Association of Official Analytical Chemistry. 1999. Official Methods of Analysis. 925.45. Washingtoon DC (US): AOAC.

Boa AN. 2001. The Chemistry of Food Lecture 3. Diunduh pada: 5 Juli 2015 Tersedia di: http: //www.hull.ac.uk/php/Chsamb/Food3.pdf.

Bourne M. 2002. Food Texture and Viscosity: Concept and Measurement. London (GB): Academic Press.

[BKP] Badan Ketahanan Pangan. 2015. Hari tempe sedunia. [Artikel]. Palembang (ID): BKP

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 1992. SNI 01-3181-1992. Cara uji makanan minuman. Jakarta (ID): BSN.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 1996. SNI 01-4269-1996. Keripik nangka. Jakarta (ID): BSN.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2009. SNI 3144: 2009. Tempe kedelai. Jakarta (ID): BSN.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2012. Tempe: Persembahan Indonesia untuk Dunia. Jakarta (ID): BSN.

Buckle KA, Edwards GH, Fleet dan M Wooton. 2009. Ilmu Pangan. Penerjemah Hari Purnomo dan Adiono. Jakarta (ID): Universitas Indonesia.

24

Faridah DN, Dian H, Harsi DK, Hanifah LN, Nur W, Siti N, Dias I. 2014. Analisis Pangan. Bogor (ID): Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB. Fellows AP. 2000. Food procession, Technology, Principles and Practise 2nd ed.

Cambridge (UK): Woodread. Pub. Lim.

Ghidurus M, Turtoi M, Boskou G, Niculita P, Stan V. 2010. Nutritional and health aspects related to frying. Rom. Biotech. Lett.15 (6).

Hermain RM, Yusuf N. 2012. Formulasi produk ilabulo ikan patin (Pangasius sp.). [Laporan Penelitian]. Gorontalo (ID): Universitas Negeri Gorontalo. Jamaluddin, Budi R, Pudji H, Rochmadi. 2011. Model perubahan warna keripik

buah selama penggorengan vakum. J. Teknol. Per. 31(4).

Khamidah A, Eliartati. 2006. Pengaruh penambahan gula pasir dan gula merah terhadap tingkat kesukaan dodol nanas. Artikel Teknol. Per. Riau (ID): Balai Pengkajian Teknologi Pertanian.

Khomsan A. 2002. Coklat Baik untuk Jantung dan Suasana Hati. Jakarta (ID): Kontribusi Ali Khomsan.

Koswara S. 2009. Teknologi Pembuatan Permen. [Internet] diunduh pada: 3 Juli 2015 tersedia di: ebookpangan.com.

Kusnandar F. 2010. Kimia Pangan. Jakarta (ID): Dian Rakyat.

Labuza TP, Roe K, Payne C, Panda F, Labuza PS, Krusch L. 2004. Storage stability of dry food systems: influence of state changes during drying and storage. Di dalam: Silva M, Rocha S, editor. Drying; 2004; OSao Paulo, Brazil. Osao Paulo (BR): Proceeding 14th International Drying Symposium. hlm 48–68.

Lestari DY. 2011. Kandungan Gizi Tempe Beserta Manfaatnya [Internet] http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dewi-yuanita-lestari-ssi-msc/kandungan-gizi-tempe-beserta-manfaatnya-versi-ringkas.pdf (3 Juli 2015).

Mailangkay D. 2002. Pengaruh Kemasan Vakum dan Non Vakum Terhadap Perubahan Mutu Kimia dan Sifat Organoleptik Keripik Pisang Selama Penyimpanan. Bogor (ID): IPB.

Meilgaard M, Civille GV, Carr BT. 2006. Sensory Technique Evaluation 4th ed. Florida (US): CRC Press Ltd.

Muawanah A, Ira D, Sa’duddin, Dede S, Nani R. 2012. Penggunaan bunga kecombrang (Etlingera Elatior) dalam proses formulasi permen jelly. J. Teknol. Per. 4(2): 526-533.

Moreira R. 1999. Deep Fat Frying, Fundamental and Aplications. Aspen Publishers Inc. Gaithersburg Marylanfd.

Nurhayati E. 2010. Optimasi Perendaman Asam Askorbat Terhadap Tingkat Kecerahan dan Kandungan Vitamin C Tepung Bekatul Fungsional. [Skripsi]. Bogor (ID): IPB.

Omimawo IA dan PI Akubor. 2012. Food Chemistry (Integrated Approach with Biochemcial background) 2nd ed. Agbowo-Nigeria: Joytal printing press. [Pusdatin] Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2013. Buletin Konsumsi

Pangan. Jakarta (ID): Pusdatin. 4(3).

Putri A. 2012. Pengaruh kadar air terhadap tekstur dan warna keripik pisang kepok (Musa parasidiaca formatypica). [Skripsi]. Makassar (ID): Universitas Hassanuddin.

25 Sugiyono, Esther M, Aton Y. 2013. Pembuatan crackers jagung dan pendugaan

umur simpan dengan pendekatan kadar air kritis. J. Teknol. Per. 24(2). Subarna, F Kusnandar, DR Adawiyah, N Wulandari, P Hariyadi, E Syamsir. 2013.

Teknik Pangan. Bogor (ID): Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB. Sunaryanto R. 2014. Ada Apa Dengan Tempe? [Internet]

http://biotek.bppt.go.id/index.php/artikel-sains/128-ada-apa-dengan-tempe (3 juli 2014).

Supriyanto, Budi R, Y Marsono, Supranto. 2006. Kinetika perubahan kadar 5-Hydroxymethyl-2-Furfural (HMF) bahan makanan berpati selama penggorengan. J. Teknol. Pangan. 17(2).

Susiwi. 2009. Kerusakan Pangan. Bandung (ID): Universitas Pendidikan Indonesia.

Syamsir E. 2012. Sereal Sarapan. [Internet] diunduh pada: 25 Juni 2015 tersedia di: ilmu pangan.blogspot.com.

26

27 Lampiran 2 Output hasil analisis ragam (ANOVA) pengukuran fisik hari ke-3

28

29 Lampiran 4 Output hasil analisis ragam (ANOVA) pengukuran fisik hari ke-9

30

31 Lampiran 6 Output hasil analisis ragam (ANOVA) pengukuran fisik hari ke-15

32

33 Lampiran 8 Lembar uji organoleptik

Nama : Tanggal :

Sampel : Coklat Tempe No. Booth : Intruksi 1. Anda akan mendapatkan enam buah sampel coklat tempe yang akan diberikan secara satu persatu. 2. Lakukan pencicipan sampel satu persatu dengan cara menggigit dan mengunyahnya. 3. Setelah menggigit dan mengunyahnya, berikan penilaian anda terhadap tekstur coklat tempe (kemudahan untuk dipatahkan) dengan memberikan tanda cek (√) terhadap intensitas tekstur coklat tempe pada kolom yang tersedia di bawah kode contoh. 4. Selesai menilai lakukan penetralan mulut dengan meminum air mineral yang telah disediakan, kemudian cicipi contoh berikutnya dengan cara yang sama dan lakukan penilaian terhadap tekstur coklat tempe. Demikian seterusnya sampai contoh terakhir. 5. Jangan membandingkan antar sampel. Atribut penilaian : tekstur coklat tempe

Keras : masih mempunyai tekstur padat/ renyah Lunak : melempem/lembek Intensitas Kode Sangat lunak Lunak Agak lunak Agak keras Keras Sangat keras

keterangan: 1. Sangat lunak; 2. Lunak; 3. Agak lunak; 4. Agak keras; 5. Keras; 6. Sangat keras Komentar (terkait dengan tekstur) : ………

………

………

34

35 Lampiran 10 Output hasil analisis ragam (ANOVA) uji organoleptik hari ke-6

36

37 Lampiran 12 Dokumentasi penelitian

Gambar pengujian organoleptik Gambar proses penggorengan

38

Dokumen terkait