• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abbas R. 2005. Mekanisme Perencanaan Partisipasi Pemangku kepentingan Taman Nasional Gunung Rinjani. [Disertasi]. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Adrianto L. 2007. Pengantar Kepada Ko-Manajemen Perikanan. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor.Bogor

Adrianto L, Hartoto DI, Kalikoski D, & Yunanda T. 2009. Building capacity for mainstreaming fisheries co-management in Indonesia. Course book. Rome, FAO/Jakarta, DKP. 115p

Aguilera RV, John CD& Zeynep YY. 2006. Institutions and Organizational Socialization: Integrating Employees in Cross−Border Mergers and Acquisitions. Emerging Research Frontiers in International Business

Studies,Volumek2.[http://www.business.illinois.edu/working_papers/papers/ 06-0112.pdf]

Arief A. 2003. Hutan Mangrove Fungsi dan Manfaatnya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Awang, SA. 2001. Konsolidasi organisasi dalam membangun gerakan bersama (belajarpdarippengalamanpberjaringan).http://warungkoe.com/saasharefile/ko nsolidasiorganisasi.pdf. [25 November 2012]

[Bappeda] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.2012.Valuasi Ekonomi Sumber Daya Pesisir Kabupaten Rembang 2012. Bappeda Kabupaten Rembang. Rembang.

Bengen DG. 2000. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Bengen DG. 2002. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem

Mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

[BPMP-KB Pemkab Rembang] Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana. Pemerintah Kabupaten Rembang. 2011. Buku Profil Desa Pasarbanggi Tahun 2011. Rembang.

Daryanto A. 2012. Model Ko-Manajemen : Sebuah Alternatif Dalam Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Dalam Rangka Otonomi Daerah. www.perhepi.org/image/stories/publikasi/buku_perhepi

[FAO] Food and Agriculture Organization. 2007. The World’s Mangroves 1980 -2005. www.fao.org/forestry/site/mangrove/statistics.

Gunarto. 2004. Konservasi mangrove sebagai pendukung sumber hayati perikanan pantai. Balai riset perikanan budidaya air payau. Sulawesi Selatan. Jurnal Litbang Pertanian. 23(1) : 15 - 21.

Huda N. 2008. Strategi Kebijakan Pengelolaan Mangrove Berkelanjutan Di Wilayah Pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur Jambi. [Tesis]. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang. Indonesia.

Indrawasih R. 2008. Co-ManagementSumberdaya Laut Pelajaran Dari Pengelolaan Model Co-FishDi Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Bijak dan Riset Sosek KP.3(2) :175 – 198.

[IUCN] International Union for Conservation of Nature and Natural Resources - The Word Conservation Union. 1993. Oil and Gas Exploration and Production in MangrovehAreas.bIUCN.mGland,mSwitzerland. p. 6 – 7. Kennish MJ. 2000. Ecology of Estuary Volume II. CRC Press. Boca Raton,

Florida. United States.

Kusmana C. 2005. Rencana Rehabilitasi Hutan Mangrove dan Hutan Pantai Pasca Tsunami di NAD dan Nias. Makalah dalam Lokakarya Hutan Mangrove Pasca Tsunami, April 2005, Medan. Indonesia.

Kusmana C. 2007. Konsep Pengelolaan Mangrove yang Rasional. Makalah dalam Kegiatan Sosialisasi Bimbingan Teknis dan Pemantauan Pelaksanaan Rehabilitasi Mangrove, 13 Juni 2007, Makassar. Indonesia.

Mallawa A. 2006. Pengelolaan Sumberdaya Ikan Berkelanjutan dan Berbasiskan Masyarakat. Lokakarya Agenda Penelitian Program COREMAP II Kabupaten Selayar, 9-10 September 2006. Makassar.

Mardijono. 2008. Persepsi dan partisipasi nelayan terhadap pengelolaan ekosistem konservasi laut Kota Batam. Tesis.Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang. Indonesia.

Nikijuluw VPH. 1996. Establishment Of A Local Fishery Co-Management: Lessons Gained From Bali Island. Proceedings of the International Workshop on Fisheries Co-management..

Nikijuluw VPH. 2001. Populasi dan Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir serta Strategi Pemberdayaan Mereka dalam Konteks Pengelolaan sumberdaya Pesisir Secara Terpadu. Makalah Pelatihan Pengelolaan Pesisir Terpadu. PKSPL-IPB. Bogor. Indonesia.

Noble BF.2000.Institutional Criteria For Co-Management. Journal Marine Policy. 24(2000) : 69–77.

Nurjannah S. 2009. Analisis Kritis Atas Peran Kelembagaan Lokal Dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam: Studi Kasus Pada Tiga Desa Di Pulau Lombok. Agroteksos. 19 (1-2) : 62 – 70.

Odum EP. 1993. Fundamental of Ecology. 3rd edition. Philadelphia: W.B. Sounders Company.

Paena M, Hasnawi,& Mustafa A. 2010. Kerapatan Huatan Mangrove Sebagai Dasar Rehabilitasi Dan Restocking Kepiting Bakau Di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. Hal : 1123 – 1127.

Peraturan Daerah No.8 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Rembang.

Peraturan Pemerintah No.60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumber Daya Ikan Pomeroy RS & Rivera-Guieb R. 2006. Fishery Co-Management a Practical

Handbook. International Development Research Centre. Ottawa. Canada. Pomeroy RS. 1995. Community-Based And Co-Management Institutions For

Sustainable Coastal Fisheries Management In Southeast Asia. Ocean & Coastal Management. Elsevier Science Ltd. Nothern Ireland. 27(3) : 143 - 162.

Pramudji. 2000. Hutan Mangrove di Indonesia: Peranan Permasalahan Dan Pengelolaannya. Jurnal Oseana. 25(1) : 13 – 20.

Raymond PG, Harahap N, Soemarno. 2010.Pengelolaan Hutan Mangrove Berbasis Masyarakat di Kecamatan Gending, Probolinggo. Jurnal Agritek. 18(2) : 185 - 200.

Reed M, Graves A, Dandy N, Posthumus H, Hubacek K, Morris J, Prell C, Quinn CH, dan Stringer LC. 2009. Who’s nad why? A Typology of Stakeholder Analysis Methods for Natural Resource Management. Journal of Environmental Management.

Santoso H. 2000. Proceeding Lokakarya Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat. Perhutani. Jakarta.

Setyawan AD & Winarno K. 2006. Permasalahan Konservasi Ekosistem Mangrove di Pesisir Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Jurnal. Biodiversitas7 (2): 159-163.

Supardjo MN. 2008. Identifikasi Vegetasi Mangrove di Segoro Anak Selatan, Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur. Jurnal Saintek Perikanan. 3(2) : 9-15.

Sukmarani D, Ardli ER,& Yani E. 2009. Kajian Zonasi Vegetasi Mangrove di Area Tanah Timbul. Laporan Hibah penelitian Student Grant proyek I-MHERE.

Syukur D, Aipassa MI, & Arifin M. 2007. Analisis Kebijakan Pelibatan Masyarakat Dalam Mendukung Pengelolaan Hutan Mangrove di Kota Bontang. Jurnal Sosial-Politika. 14(2) : 200 – 221.

Undang-Undang No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya

Undang-Undang No.27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil.

Wahyudin Y. 2003. Sistem Sosial ekonomi dan Budaya Masyarakat Pesisir. Pelatihan Pengelolaan Ekosistem Konservasi Perairan. PKSPL-IPB. Bogor. Wijanarko B. 2006. Kemungkinan Penerapan Co-Management Dalam

Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Di Pantai Utara Kota Surabaya [Tesis]. Program Pascasarjana Magister Teknik Pembangunan Wilayah Dan Kota Universitasdiponegoro. Semarang.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Contoh Perhitungan nilai RDi pohon Rhizophora stylosa stasiun 1 plot 1

Keterangan :

RDi = Kerapatan Relatif Di = Kerapatan spesies ke-i

ΣDi = Jumlah total kerapatan seluruh spesies

Lampiran 2. Contoh Perhitungan nilai RFi pohon Rhizophora stylosa stasiun 1 plot 1

Keterangan :

RFi = Frekuensi relatif spesies Fi = Frekuensi spesies ke-i

ΣF = Jumlah frekuensi untuk seluruh spesies

Lampiran 3. Contoh Perhitungan nilai BA pohon Rhizophora stylosa stasiun 1 plot 1

Keterangan :

DBH = Diameter pohon spesies-i (cm) BA = Luas lingkar pohon dan anakan (cm2)

Lampiran 4. Contoh Perhitungan nilai Ci pohon Rhizophora stylosa stasiun 1 plot 1

Keterangan :

ΣBA = Penutupan spesies (m2) Ci = Penutupan spesies

A = Luas total area pengambilan contoh (300m2)

Lampiran 5. Contoh Perhitungan nilai RCi pohon Rhizophora stylosa stasiun 1 plot 1

Keterangan :

RCi = Penutupan relatif Ci = Penutupan spesies

ΣC = Jumlah penutupan untuk seluruh spesies

RDi = 0,13 / 0,17 X 100 = 76,4706 RFi = 1 / 2 X 100 = 66,6667

x DBH x BA ( )2 4 1  BA = 1 / 4 X (15)2 X 3,14 = 176,625 cm2 A BA Ci

Ci = (176,675 + 149,4954 + 143,0663) / 300 = 1,5640 100 x C Ci RCi

RCi = 1,5640 / 4,0190 X 100 = 38,9136 cm2

Dokumen terkait